BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan studi retrospektif yang menilai hubungan jumlah netrofil dengan nilai CKMB dan troponin-T serta hubungannya dengan kejadian klinis kardiovaskular
mayor selama perawatan di rumah sakit pada pasien IMAEST dengan onset ≤ 24 jam.
3.2 Tempat dan Waktu
Penelitian dilakukan terhadap pasien-pasien dengan diagnosis IMAEST di Rumah Sakit Haji Adam Malik RSHAM Medan, mulai dari April 2014 sampai dengan Oktober
2014.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi target adalah pasien-pasien dengan diagnosis IMAEST onset ≤ 24 jam.
Populasi terjangkau adalah pasien-pasien dengan diagnosis IMAEST onset ≤ 2 4 jam di
RSHAM Medan. Sampel adalah populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.
3.4 Besar Sampel
Besar sampel dihitung menggunakan rumus besar sampel untuk penelitian analitis korelatif yaitu
:
� = � �� + ��
0.5 1 +
� 1
− � �
2
+ 3
Universitas Sumatera Utara
� = � 1,64 + 1,28
0.5 1 + 0.01
1 − 0.01
�
2
+ 3
n = 35 n
= jumlah subyek penelitian
Z
a
Z =
nilai baku normal = 1,64
b
r =
korelasi minimal yang dianggap bermakna =
nilai baku normal = 1,28
Dengan menggunakan rumus tersebut di atas, maka didapat jumlah sampel minimal untuk penelitian adalah 35 orang.
3.5 Kriteria Inklusi dan Eksklusi
3.5.1 Kriteria Inklusi
Pasien dengan diagnosis IMAEST onset ≤ 24 jam
3.5.2 Kriteria Ekslusi
Kriteria ekslusi pada penelitian ini adalah: -
Pasien yang dilakukan tindakan revaskularisasi trombolitik atau IKP primer. -
Pasien dengan kelainan hematologi leukemia, anemia. -
Penyakit infeksi yaitu pasien yang punya riwayat klinis sedang menderita infeksi seperti demam, flu, batuk, sakit saat berkemih, yang didukung dengan pemeriksaan
fisik dan laboratorium. -
Pasien dengan kelainan ginjal dan hati yang berat.
3.6 Definisi Operasional
1. IMAEST adalah subset dari sindroma koroner akut yang ditandai dengan deteksi naik
danatau turunnya nilai enzim jantung troponin sedikitnya satu nilai di atas persentil 99 nilai normal, disertai dengan adanya elevasi segmen ST pada EKG yang dinilai J point,
pada dua lead yang berhubungan, ≥0.25 mV pada pria 40 tahun, ≥0.2 mV pada pria 40
Universitas Sumatera Utara
tahun, atau ≥0.15 mV pada wanita di lead V2 -V3, danatau ≥0.1 mV pada lead lainnya
Thygesen, 2012. 2. Pasien dengan PJK adalah pasien yang pada pemeriksaan EKG dijumpai gelombang Q
patologis, atau dengan riwayat SKA sebelumnya atau telah dilakukan angiografi koroner sebelumnya dan terbukti memiliki stenosis arteri koroner 50 atau lebih.
3. Rasio netrofil limfosit rasio NL adalah rasio yang didapatkan dengan membagi nilai absolut netrofil dengan nilai absolut limfosit.
4. Kejadian klinis kardiovaskular mayor selama rawatan didefinisikan sebagai terjadinya
kematian kardiovaskular, gagal jantung akut, syok kardiogenik, atau aritmia ventrikel yang terjadi selama perawatan di rumah sakit.
5. Syok kardiogenik adalah terjadinya hipoperfusi jaringan yang diinduksi oleh gagal
jantung setelah koreksi yang adekuat dari preload dan aritmia mayor. Didefinisikan sebagai penurunan tekanan darah sistolik 90 mmHg atau penurunan MAP 30 mmHg,
dan produksi urin yang tidak ada atau menurun 0.5 mlkgjam Dickstein, 2008. 6.
Gagal jantung akut merupakan komplikasi dari IMAEST yang dapat berupa Killip II dijumpai gagal jantung, ronki basah di kedua lapangan paru atau terdengar S
3
7. Aritmia ventrikel adalah irama ventrikular takikardia VT atau fibrilasi ventrikel VF.
gallop atau Killip III terdapat gagal jantung berat, edema paru akut, ronki basah setengah atau
lebih di kedua lapangan paru
8. Angiografi koroner merupakan tindakan kateterisasi jantung untuk melihat pembuluh darah koroner.
9. Merokok didefinisikan sebagai riwayat merokok aktif sampai dengan dilakukannya angiografi koroner atau subjek baru berhenti merokok dalam 6 bulan terakhir ACSM
coronary artery disease risk factor thresholds. 10. Riwayat hipertensi didefinisikan apabila memenuhi minimal salah satu kriteria berikut
ini Karlsberg dkk, 2011 ; - Riwayat pernah didiagnosis oleh dokter menderita hipertensi dan telah diberikan obat
anti hipertensi serta advis diet dan olahraga - Pada anamnesis dijumpai riwayat pemakaian obat anti hipertensi.
11. Diabetes didefinisikan sebagai berikut; Subjek selama ini telah atau pernah menggunakan obat hipoglikemik oral atau insulin,
atau hasil pemeriksaan kadar gula darah selama perawatan di rumah sakit memenuhi salah satu dari kriteria berikut; kadar HbA1c
≥ 6.5, kadar gula darah puasa ≥ 126 mgdl, atau kadar gula darah post prandial
≥ 200 mgdl Karlsberg dkk, 2011.
Universitas Sumatera Utara
3.7 Identifikasi Variabel