Penyusunan KTSP tingkat MI dan MTs dikoordinasi, disupervisi, dan difasilitasi

101 SDLB, SMPLB, SMALB, SMA dan SMK oleh Kantor Wilayah Departemen Agama.

9. Penyusunan KTSP tingkat MI dan MTs dikoordinasi, disupervisi, dan difasilitasi

oleh Kantor Departemen Agama KabupatenKota, sedangkan MA dan MAK oleh Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi. Apa yang dimaksud kurikulum dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional? Apa yang dimaksud KTSP ? Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Sedang kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Bagaimana Konsep Dasar KTSP? Konsep dasar KTSP meliputi 3 tiga aspek yang saling terkait, yaitu a kegiatan pembelajaran, b penilaian, dan c pengelolaan kurikulum berbasis sekolah. Kegiatan pembelajaran dalam KTSP mempunyai karakteristik sebagai berikut: 1. Berpusat pada peserta didik 2. Mengembangkan kreativitas 3. Menciptakan kondisi yang menyenangkan dan menantang 4. Kontekstual 5. Menyediakan pengalaman belajar yang beragam 6. Belajar melalui berbuat 102 Penilaian dalam KTSP mempunyai karakteristik 1. Dilakukan oleh guru untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi yang ditetapkan, bersifat internal, bagian dari pembelajaran, dan sebagai bahan untuk peningkatan mutu hasil belajar; 2. Berorientasi pada kompetensi, mengacu pada patokan, ketuntasan belajar, dilakukan melalui berbagai cara, yaitu a portfolios kumpulan kerja siswa, b products hasil karya, c projects penugasan, d performances unjuk kerja, dan e paper pen test tes tulis. Pengelolaan kurikulum berbasis sekolah Pengelolaan kurikulum berbasis sekolah mempunyai prinsip-prinsip: 2. Mengacu pada Visi dan Misi Sekolah 3. Pengembangan perangkat kurikulum a.l. silabus 4. Pemberdayaan tenaga kependidikan dan sumber daya lainnya untuk meningkatkan mutu hasil belajar 5. Pemantauan dan Apa Landasan KTSP ? 1. UU Nomor20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 3. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi 4. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan 5. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 dan Nomor 6 Tahun 2007 tentang pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 dan 232006 6. Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan Bagaimana Prinsip Pengembangan KTSP? Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP mengacu kepada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Berdasarkan PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, disebutkan sistem pendidikan nasional memiliki 8 delapan standar, yang meliputi 1 standar isi, 2 standar proses, 3 standar kompetensi lulusan, 4 standar tenaga kependidikan, 5 standar sarana dan prasarana, 6 standar pengelolaan, 7 standar 103 pembiayaan, dan 8 standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi SI dan Standar Kompetensi Lulusan SKL merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam menyusun dan mengembangkan kurikulum untuk satuan pendidikannya. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.

2. Beragam dan Terpadu