77
BAB 3 PENGORGANISASIAN KURIKULUM
Kompetensi Dasar: Mahasiswa mampu menjelaskan organisasi kurikulum
A. Pengertian Organisasi Kurikulum
Organisasi kurikulum, yaitu pola atau bentuk bahan pelajaran disusun dan disampaikan kepada murid-murid, merupakan suatu dasar yang penting sekali dalam pembinaan
kurikulum dan bertalian erat dengan tujuan program pendidikan yang hendak dicapai, karena bentuk kurikulum turut menentukan bahan pelajaran, urutabbta dan cara
menyajikannya kepada murid-murid.
B. Jenis-Jenis Kurikulum
a. Sparate-Subject Curriculum Kurikulum ini disebut demikian, oleh sebab segala bahan pelajaran disajikan dalam
subject atau mata pelajaran yang terpisah-pisah, yang satu lepas dari yang lain. Organisasi subject curriculum dianggap berasal dari zaman Yunani Kuno. Orang
Yunani telah mengajarkan berbagai bidang studi seperti kesusastraan, matematika, filsafat dan ilmu pengetahuan ditambah dengan musik dan atletik.
Apakah subject atau mata pelajaran itu? Subject itu ialah hasil pengamatan umat manusia sepanjang manusia, atau kebudayaan dan pengetahuan yang dikumpulkan
oleh umat manusia sejak dulu kala. Bahan ini kemudian disusun secara logis dan sistematis, disederhanakan dan disajikan kepada naka-anak di sekolah sebagai
matapelajaran setelah disesuaikan dengan usia dan kematangan murid-murid. Oleh karena pengetahuan yang harus dikuasai anak tertentu banyaknya, maka
kurikulum ini mudah dijadikan uniform atau seragam di seluruh negara. Kurikulum yang seragam ini memudahkan anak-anak pindahsekolah. Pada akhir sekolah dapat
diadakan ujian Negara yang uniform pula. Manfaat Separate-Subject Curriculum
a. Bahan pelajaran dapat disajikan secara logis dan sistematis b. Organisasi kurikulum ini sederhana, mdah direncanakan dan dilaksanakan
78 c. Kurikulum ini mudah dinilai
d. Kurikulum ini juga dipakai di pendidikan tinggi e. Kurikulum ini lebih memudahkan guru
f. Kurikulum ini mudah diubah g. Esensial untuk menafsirkan pengalaman
Keberatan-Keberatan Terhadap Separate-Subject Curriculum a. Kurikulum ini memberikan matapelajaran yang lepas-lepas yang tidak
berhubungan satu dengan yang lain b. Kurikulum ini tidak memperhatikan masalah-masalah social yang dihadapi anak-
anak dalam kehidupan sehari-hari. c. Kurikulum ini menyampaikan pengalaman umat manusia yang lapau dalam
bentuk yang sistematis dan logis. Sesuatu yang logis tidak selalu psikologis ditinjau dari segi minat dan perkembangan anak.
d. Kurikulum ini terlampau terbatas e. Kurikulum ini kurang mengembangkan kemampuan berpikir
f. Kurikulum ini cenderung menjadi statis dan ketinggalan zaman
3. Correlated Curriculum Korelasi dapat dilakukan dengan bermacam-macam cara:
a. antara dua matapelajaran diadakan hubungan secara incidental, yakni kalau kebetulan ada pertaliannya dengan matapelajaran lain. Misalnya pelajaran
geografi dapat disinggung saat sejarah, ilmu hewan dan sebagainya. b. Hubungan yang lebih erat terdapat, apabila suatu masalah tertentu
diperbincangkan dalam berbagai-bagai matapelajaran, misalnya soal sawah dibicarakan dalam pelajaran geografi, ilmu tumbuh-tumbuhan, pekerjaan tangan,
menggambar, menyanyi dan sebagainya. c. Dapat pula beberapa matapelajaran disatukan, difusikan dengan menghilangkan
batas-batas masing-masing, misalnya sejarah, ekonomi, sosiologi, antropologi, geografi menjadi IPS atau Ilmu Pengetahuan Sosial. Ilmu alam, fisika, kimia,
biologi disatukan menjadi IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam. Paduan atau fusi antara beberapa matapelajaran tersebut disebut broad field.
79 Beberapa keuntungan Broad Field Curriculum:
1. Korelasi memajukan integrasi pengetahuan pada murid-murid. Mereka mendapat informasi mengenai suatu pokok tertentu tidak secara terpisah-pisah dalam
berbagai matapelajaran pada waktu berbeda-beda, akan tetapi dalam satu pelajaran, dimana pokok itu disoroti dari berbagai disiplin mata pelajaran.
2. Minat murid bertambah apabila ia melihat hubungan antara matapelajaran- matapelajaran
3. Pengertian muurid-murid tentang sesuatu lebih mendalam, bila didapat penjelasan dari berbagai matapelajaran.
4. Korelasi memberikan pengertian yang lebih luas karena diperoleh pandangan dari berbagai sudut dan tidak hanya dari satu matapelajaran saja.
5. Korelasi memungkinkan murid-murid menggunakan pengetahuannya lebih fungsional. Mereka mendapat kesempatan menggunakan pengetahuan dari
berbagai matapelajaran guna memecahkan suatu masalah. 6. Korelasi antara matapelajaran lebih mengutamakan pengertian dan prinsip-
prinsip daripada pengetahuan dan penguasaan fakta-fakta.
Kekurangan-Kekurangan Broad Field Curriculum: 1. Kurikulum ini pada hakikatnya kurikulum yang subject centered dan tidak
menggunakan bahan yang langsung berhubungan dengan kebutuhan dan minat anak-anak serta dengan masalah-masalah yang hangat yang dihadapi murid-
murid dalam kehidupannya sehari-hari. 2. Broad field tidak memberi pengetahuan yang sistematis serta mendalam
mengenai pelbagai matapelajaran. Pengetahuan anak tentang matapelajaran itu bersifat umum dan dangkal dan hanya dipandang sebagai pengantar ke dalam
berbagai matapelajaran, akan tetapi tidak mencukupi sebagai persiapan untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi.
3. Guru sering tidak menguasai pendekatan interdisipliner. Jika spesialisasinya geografi, ia akan mengutamakan geografi dan menjadikan sejarah, PKn atau
ekonomi sebagai pelajaran pembantu.
3. Integrated Curriculum