Manfaat CSR Prinsip-Prinsip Membangun Kemitraan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id kontribusi yang mereka berikan kepada masyarakat akan mempengauhi reputasi perusahaan. Oleh sebab itu aktivitas yang dilakukan perusahaan sebagai manifestasi discretionary responsibilities sering juga disebut sebagai Corporate Citizenship. Ada hal yang harus dicermati dari penerapan CSR, yaitu aspek keberlanjutan sustainable dari setiap kegiatan CSR. Sehingga, kegiatan- kegiatan CSR perusahaan haruslah dibuat dalam rencana jangka panjang dan yang memiliki efek jangka panjang pula bagi masyarakat atau lingkungan. Bila melihat definisi CSR sebagaimana diungkapkan ISO 26000; 2010 Guidance on Social Reponsibility, CSR merupakan “tanggung jawab suatu organisasi atas dampak dari keputusan dan aktivitasnya terhadap masyarakat dan lingkungan, melalui perilaku yang transparan dan etis, yang konsisten dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat; memperhatikan kepentingan dari para stakeholder; sesuai hukum yang berlaku dan konsisten dengan norma- norma internasional; terintegrasi di seluruh aktivitas organisasi, dalam pengertian ini meliputi baik kegiatan, produk maupun jasa.” Berdasarkan ISO 26000, penerapan social responsibility hendaknya terintegrasi di seluruh aktivitas organisasi yang mencakup tujuh isu pokok, yaitu: Lingkungan, Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat, Hak Asasi Manusia, Praktik Ketenagakerjaan, Praktik Operasi yang Adil, Konsumen, dan Tata Kelola Organisasi. Hal terpenting, ketujuh prinsip ini harus diterjemahkan di lapangan secara digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id kreatif dan kontekstual. Kreatif berarti para pelaku usaha ditunut bias menerjemahkan pelaksanaan CSR sesuai dengan kapasitas organisasi. Sementara kontekstual berarti dibutuhkan kepiawaian manajemen organisasi dalam menetapkan program SR yang relevan dan tepat sasaran. Meskipun ada banyak definisi berbeda, pada umumnya ada kesepakatan bawha prinsip CSR mengacu pada prinsip-prinsip tata kelola yang baik good governance, yaitu prinsip akuntabilitas, transparasi, taat hukum, dan partisipasi masyarakat. 36 Terdapat tiga pilar penting untuk merangsang pertumbuhan CSR yang mampu mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan. Pertama, mencarai bentuk CSR yang efektif untuk mencapai tujuan yang diharapkan dengan memperhatikan unsure lokalitas. Kedua, mengkalkulasi kapasitas sumber daya manusia dan isntitusi untuk merangsang pelaksanaan CSR. Ketiga, peraturan serta kode etik dalam dunia usaha. Pada akhirnya tiga pilar ini tidak akan mampu bekerja dengan baik tanpa dukungan sector public untuk menjamin pelaksanaan CSR oleh perusahaan sejalan dan seiring dengan strategi pengembangan dan pembangunan sektor publik. Penerapan CSR akan mampu mengentaskan banyak permasalahan social masyarakat sehingga mereka dapat dengan segera beranjak dari keterpurukan. Perilaku para pengusaha pun beragam dari kelompok yang sama sekali tidak melaksanakan sampai ke kelompok yang telah menjadikan 36 Ujang Rusdianto, 2014, Cyber CSR A Guide to CSR communication on Cyber Media, Graha Ilmu : Yogyakarta, hal 20-25 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id CSR sebagai nilai inti coravalue dalam menjalankan usaha. Terkait dengan praktik CSR, pengusaha dapat dikelompokkan menjadi empat: kelompok hitam, merah, biru, dan hijau. Kelompok hitam adalah mereka yang tak melakukan praktik CSR sama sekali. Mereka adalah pengusaha yang menjalankan bisnis semata- mata untuk kepentingan sendiri. Kelompok merah adalah mereka yang mulai melaksanakan praktik CSR, tetapi memandangnya hanya sebagai komponen biaya yang akan mengurangi keuntungannya. Kelompok biru , perusahaan yang menilai praktik CSR akan memberi dampak positif terhadap usahanya karena merupakan investasi, bukan biaya. Kelompok hijau, perusahaan yang sudah menempatkan CSR pada strategi inti dan jantung bisnisnya, CSR tidak hanya dianggap sebagai keharusan, tetapi kebutuhan yang merupakan modal sosial.

10. Kategori Aktivitas CSR

Menurut Kotler dan Lee yang dikutip oleh Dwi Kartini dalam buku Corporate SocialResponsility menyebutkan enam kategori yang termasuk dalam kategori aktivitas CSR, yaitu: 37 1. Promosi Kegiatan SosialCause Promotio. Dalam aktivitas CSR ini, perusahaan menyediakan dana atau sumber daya lainnya yang dimiliki perusahaan untuk menigkatkan kesadaran masyarakat terhadap suatu kegiatan social atau mendukung pengumpulan dana, partisipasi dari 37 Dwi Kartini, 2009, Corporate Social Responsibility Tranformasi Konsep sustainability management dan implementasi di Indonesia, PT Refika Aditama: Bandung, hal 20-23 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id masyarakat atau perekrutan tenaga sukarela untuk suatu kegiatan tertentu. 2. Pemasaran Terkait Kegiatan Social Cause Related Marketing . Dalam aktivitas CSR ini, perusahaan memiliki komitmen untuk menyumbangkan persentase tertentu dari penghasilannya untuk suatu kegiatan social berdasarkan besarnya penjualan produk. Kegiatan ini biasanya didasarkan kepada penjualan tertentu, untuk jangka waktu tertentu serta untuk aktivitas derma tertentu. 3. Pemasaran Kemasyarakatan Korporat Corpore Societal Marketing. Dalam aktivitas CSR ini, pusahaan mengembangkan dan melaksanakan kampanye untuk mengubah perilaku masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan keselamatan publik, menjaga kelestarian lingkungan hidup serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 4. Kegiatan Filantropi Perusahaan Corpora Philanthropy. Dalam aktivitas CSR ini, perusahaan memberikan sumbangan langsung dalam bentuk derma untuk kalangan masyarakat tertentu. Sumbangan tersebut biasanya berbentuk pemberian uang secara tunai, bingkisanpaket bantuan atau pelayan secara cuma-cuma. 5. Pekerja Sosial Kemasyarakatan Secara Sukarela Community Volunteering. Dalam aktivitas CSR ini, perusahaan mendukung serta mendorong para karyawan, rekan pedagang eceran, atau para pemegang franchise agar menyisihkan waktu mereka secara sukarela digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id guna membantu organisasi-organisasi masyarakat lokal maupun masyarakat yang menjadi sasaran program. 6. Praktika Bisnis yang MemilikiTanggung Jawab Sosial Social Business Practice. Dalam aktivitas CSR ini, perusahaan melaksanakan aktivitas bisnis melampaui aktivitas bisnis yang diwajibkan oleh hokum serta melaksanakan investasi yang mendukung kegiatan social dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan komunitas dan memelihara lingkungan hidup. Setelah memahami CSR secara utuh, baru tahap pelaksanaan CSR bisa dimulai. Dewasa ini banyak terjadi perubahan-perubahan drastis dalam implementasi CSR. Dibutuhkan upaya dan strategi ekstra agar implementasi CSR sanggup bahkan berjalan sesuai dengan ide dan konsep dasarnya.

11. CSR dalam Perspetif Islam

Sedangkan CSR dalam perspektif islam sudah dibahas dalam Al- Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 177 juga dijelaskan tentang pentingnya CSR:                       digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id                                   “Bukanlah menghadapkan wajah kamu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak-anak yatim, orang- orang miskin…” 38 Ayat ini menjelaskan tentang contoh-contoh kebajikan sempurna dari sisi yang lahir ke permukaan. Contoh-contoh itu antara lain berupa kesediaan mengorbankan kepentingan pribadi demi orang lain, sehingga bukan hanya memberi harta yang sudah tidak disenangi atau dibutuhkan tetapi memberikan harta yang dicintainya secara tulus dan demi meraih 38 M.Quraish Shihab, 2001, Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan, Keserasian Al- Qur’an, Lentera Hati : Ciputat, hal 364-366

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

1 58 93

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerialdan Kepemilikan Institusionalserta Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

1 55 104

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Nilai Perusahaan, Dan Kualitas Audit, Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

4 98 116

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 179 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014

0 19 112

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 68 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 71 72

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Struktur Kepemilikan Sebagai Variable Moderating: Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 56 121

Pola Komunikasi Organisasi Di Lembaga Kemanusiaan Nasional Pos Keadilan Peduli Umat (Pkpu)

0 8 94

PROGRAM PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DI POS KEADILAN PEDULI UMMAT (PKPU) SURABAYA.

0 0 103