45
terhadap tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan
serta pengabdian masyarakat.
4.3.1 Dampak Merger Terhadap Keamanan Kerja
Salah satu tujuan penelitian ini ialah menggali lebih jauh dampak penggabungan FBS UKSW dan STIBA Satya
Wacana terhadap keamanan kerja dosen dan pegawai kedua lembaga. Ada tiga hal yang dilihat menyangkut keamanan
kerja yaitu : masa depan karir, kesempatan promosi dan keaman kerja secara umum.
4.3.1.1 Hasil
a.
Dosen FBS – UKSW
Penggabungan STIBA Satya Wacana dan FBS UKSW memunculkan berbagai respon. Salah satu respon
adalah menyangkut masa depan karir setelah penggabungan. Penggabungan kedua lembaga menimbulkan kekuatiran bagi
dosen FBS UKSW. Kekuatiran ini didasarkan pada kurangnya persiapan dan perencanaan yang matang sebelum
dilakukan proses merger. FBS dinilai belum melakukan pengkajian mendalam menyangkut berbagai aspek sebagai
pertimbangan dilakukanya merger. M4 menerangkan:
Saya itu pengen tahu yang lain, posisi dari segi ekonomi itu
seperti apa. Ini kan kita harus berfikir menyekolahkan sekian banyak orang untuk S3 padahal S3 kita itu cukup lambat,
ada yang belum selesai. Kita juga fair, teman-teman STIBA ini di Salatiga kan kapan? Setelah semua FBS, S3 lalu
mereka tau bagaimana? Karena sekarang ini yang berkembang, setelah teman-teman STIBA masuk FBS mereka
46 minta disekolahkan. Nah ini bermasalah juga karena
berhubungan dengan uang kayak gitu.
M4 menilai bahwa sebelum keputusan merger diambil perlu dilakukan kajian.
Hal ini dilakukan untuk memetakan untung rugi jika dilakukan merger. Dengan informasi yang didapatkan dari
hasil kajian, FBS dapat mempersiapkan suatu strategi untuk meminimalisir terjadinya dampak negatif.
Persiapan yang dinilai kurang, membuat M4 kuatir akan masa depan karirnya setelah merger. Ketika peneliti
menanyakan perihal masa depan karir setelah merger, M4 mengungkapkan :
Saya cukup pesimis terus terang terhadap merger.
M4 menilai merger FBS UKSW dan STIBA diragukan bisa memberikan dampak positif. Keraguan ini
membuat M4 kurang yakin akan masa depan karirnya setelah merger.
Hal berbeda diungkapkan responden M8. M8 justru belum melihat suatu yang berbeda pasca merger. FBS dan
STIBA masih beroperasi normal seperti halnya sebelum terjadi kesepakatan merger oleh kedua lembaga. M8
berpendapat : ....
kayaknya masih biasa, belum ada perubahan. Tapi itu bisa juga karna saya mengalami itu
karena sebagai aras pimpinan. Saya sebagai pimpinan masih melihatnya seperti itu. Tapi nanti kedepanya apakah akan
tetap masih seperti itu atau tidak tergantung dari pimpinan FBS. Bagaimana mereka mengayomi keduanya.
M8 mengungkapkan bahwa sebagai pimpinan melihat kondisi
belum mengalami banyak perubahan. Merger FBS UKSW dan STIBA masih dalam tahapan proses penggabungan.
47
Namun demikian, M8 menilai bahwa kondisi dimasa mendatang akan dipengaruhi oleh peran pimpinan FBS
dalam mengelolah hasil penggabungan kedua lembaga tersebut.
Lebih lanjut
dikatakan jikalau
kesempatan pengembangan karir dari kedua belah pihak memiliki
peluang yang sama. Ketika ditanya perihal masa depan karir setelah merger, M8 mengungkapkan :
Saya pikir kok saya sebagai dosen begini, pasti masing-masing memiliki
kesempatan yang sama dengan teman-teman anggota yang baru. Misalnya dalam melakukan penelitian, untuk
melakukan pengabdian masyarakat.
Sementara M7 menilai masa depan karir setelah dilakukannya merger belum ada
gambaran. M7 menerangkan:
Terus terang kalau untuk masalah karir, saya masih belum ada bayangan. Karena
saya tetap berjalan di PBI, mungkin yang beberapa dosen yang latar belakangngya Sastra, nantinya mereka akan
masuk ke Sastra.
M7 menilai bahwa setelah akan ada penambahan program studi sastra, namun para dosen akan
tetap mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan. M7 berpendapat bahwa setelah merger setiap dosen akan fokus di
program studi masing-masing. Informan M7 lebih lanjut mengungkapkan:
menurut rencana fakultas, memang yang berprofesi PBI akan tetap di jalur PBI, dan nanti beberapa
pengajar yang dulunya di STIBA, mereka yang akan masuk ke Progdi Sastra dan beberapa dosen PBI yang memang
latar belakang pendidikanya Sastra, sepertinya akan masuk Progdi Sastra. Jadi saya memang nantinya sudah akan
48 terlibat disana, saya masih tetap fokus ke PBI. PBI tetap
berjalan dengan nanti adanya progdi baru Sastra, sepegetahuan saya seperti itu. Jadi soal masalah karir saya
kedepan saya masih tetap tinggal di PBI.
Jadi PBI dinilai tidak akan terpengaruh dengan adanya program studi baru,
Sasra Inggris. PBI akan tetap beroperasi seperti biasa. Dosen yang memiliki latar belakang PBI akan tetap berkarir di PBI.
M7 mengungkapkan bahwa akan tetap berkarir di PBI dan tidak merasa akan ada perubahan dengan penggabungan FBS
dan STIBA. Kesempatan promosi jabatan merupakan salah satu
hal menarik untuk dilihat dalam merger FBS UKSW dan STIBA. Merger ini sendiri menghadirkan tanda tanya bagi
dosen FBS menyangkut kesempatan promosi setelah dilakukan
penggabungan kedua
lembaga tersebut.
Penggabungan kedua lembaga berarti akan ada peleburan dari dua lembaga menjadi satu lembaga. Dosen dari dua
lembaga akan bergabung dan bernaung dalam satu lembaga. Jumlah tenaga dosen FBS akan bertambah dengan masuknya
tenaga dosen dari STIBA. Bagi dosen FBS, dengan bergabungnya dosen dari STIBA akan menambah jumlah
pesaing dalam memperoleh promosi jabatan, terutama jabatan struktural.
Merger ini ditanggapi pesimis oleh M4 berhubungan dengan kesempatan promosi. M4 mengungkapkan :
Cuman arah saya tidak kesitu di FBS ini loh, karena menurut saya
juga tidak apa ya, ya itu tadi saya pesimis sedikit. Ketika
49 saya menjabat menjadi dekan waktu itu saya sangat
optimistik.
Sikap pesimis M4 masih dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan terhadap proses pengambilan keputusan
merger. M4 masih kurang yakin akan kesempatan promosi dimasa mendatang, namun masih berharap kesempatan itu
ada. M4:
Secara fungsional saya sudah keluar dari situ dan bertahan. Diurutan juga kalo struktural masalahnya
mungkin kesempatan itu ada.
M4 yang mundur dari jabatan Dekan FBS karena proses merger ini, masih aktif sebagai
tenaga dosen. Dimasa mendatang M4 masih berharap mendapatkan kesempatan memperoleh jabatan struktural di
FBS atau UKSW. Hal yang berbeda diungkapkan M7 menyangkut kesempatan promosi setelah merger. M7
berpandangan bahwa setelah merger, belum ada gambaran perihal kesempatan promosi pasca penggabungan FBS
UKSW dan STIBA. M7 berpendapat:
Nggak, nggak ada gambaran saya. Saya hanya berpikir seperti saya selama ini,
nggak tahu peluangnya. Paling kalau dilihat dari struktur, eee jabatan struktural ini kan hanya diperuntukan nanti
dengan dua kaprogdi, sastra dan PBI, dan tatkala nanti orang yang memegang itu Sastra nantinya, itu aja.
M7 menilai merger ini hanya akan ada perubahan pada
penambahan jumlah program studi. Secara struktur ditingkat fakultas masih akan tetap sama. Hanya saja akan ada dua
program studi yaitu PBI dan Bahasa dan Sastra inggris. Lebih lanjut disampaikan agar setiap dosen ditempatkan
sesuai dengan bidang masing-masing. M7:
Kayaknya dari rencana ini, bakal yang menjabat dijalur Sastra tetap orang
50 Sastra. Saya kira saya nggak akan kompeten dalam
menangani jabatan struktural diprogdi yang baru.
M7 menilai bahwa dosen yang memiliki latar belakang PBI akan
kurang tepat dan kurang kompeten dalam menangani jabatan struktural diprogram studi Bahasa dan Satra Inggris. Setiap
posisi jabatan akan diisi oleh orang-orang yang berkompeten dibidang itu. Lebih lanjut M8 memberi pendapat yang
hampir sama. M8 menilai bahwa kondisi setelah merger tidak menghadirkan banyak perubahan. Kesempatan promosi
jabatan pasca merger masih sama. Melalui keteranganya, M8 menjelaskan :
Saya merasa sama aja. Mungkin untuk sementara ini belum terlalu terasa efeknya. Karena nanti itu
kedalamnya secara internal sudah ok. Tapi secara diluar kita masih proses. Jadi hal-hal seperti itu belum terasa.
M8 menilai bahwa sejauh ini efek merger FBS dan STIBA belum
begitu terasa. Kondisi ini bisa disebabkan karena proses merger yang masih berjalan. Secara operasonal sudah
bergabung, namun secara legal merger kedua lembaga belum sah. Sejauh ini proses pengurusan SK merger di kementerian
terkait masih berjalan. Salah satu yang dikuatirkan dalam proses merger
adalah keamanan kerja. Keaman kerja turut menjadi perhatian dosen FBS. Bergabungnya dosen dari STIBA tentu
bisa menjadi ancaman bagi keberadaan dosen FBS sendiri. Kenyamanan dosen FBS bisa terganggu karena adanya
tuntutan untuk lebih meningkatkan daya saing menyusul bertambahnya jumlah pesaing. Persaingan bisa dalam bentuk
51
posisi jabatan struktural, memperebutkan dana hibah penelitian maupun beasiswa studi lanjut.
Ketakutan terhadap kemanan kerja setelah merger dialami oleh M4. M4 menerangkan :
Saya terus terang takut apalagi pak John kan akan turun dan sekarang merger ini
kan masih sangat belum pasti.
M4 kuatir karena Pak Jhon selaku pimpinan UKSW akan turun dari jabatan rektor,
padahal proses merger belum selesai seratus persen. Kemungkinan bergantinya pimpinan universitas dinilai akan
mempengaruhi jalanya proses merger. Apalagi kalau pimpinan berikutnya memiliki arah kebijakan yang berbeda
dengan pimpinan sekarang. Melihat kemungkinan kondisi tersebut, M4 mencoba berkonsultasi dengan Pak Jhon selaku
Pimpinan UKSW sekarang. Penilaian yang berbeda diutarakan M7 menyangkut keamanan kerjanya setelah
merger. M7 merasa yakin pekerjaanya tidak akan terganggu oleh merger FBS dan STIBA. Keyakinan M7 ialah karena
dia sudah merupakan dosen tetap. Dalam keteranganya, M7 menjelasakan
: emm.. Karena saya dosen tetap selama 9 tahun, saya merasa ini suatu hal yang positif. Dalam arti
bertambahanya progdi baru, jadikan fakultas ini semakin melebar, semakin melebarkan progdinya. Saya akan tetap
berkarir di PBI.
Bagi M7 penggabungan ini adalah sesuatu yang baik. FBS akan memiliki program studi baru beserta
tenaga SDM yang baru. Ini akan baik bagi FBS kedepan dan tentu bagi para tenaga dosen. Hal berbeda disampaikan oleh
M8. Merger FBS dan STIBA dinilai tidak memberikan
52
dampak yang signifikan bagi keamanan kerjanya sebagai dosen. M8 menyebutkan M8:
Masih sama. Seolah juga tidak ada perubahan yg signifikan, tidak terasa. Karena
sesungguhnya teman-teman dari Kartini atau STIBA mereka bukan baru. Seperti pak Toar sempat mengajar di FBS.
M8 menilai bahwa kondisi keaman kerja setelah merger masih
sama. Kehadiran tenaga dosen dari FBS bukan menjadi ancaman. Karena sebagian dosen dari kedua lembaga ini
sudah saling mengenal. Sebelum merger, dosen FBS ada yang mengajar di STIBA begitu juga dosen STIBA ada yang
perna mengajar di UKSW sebelumnya.
b. Dosen STIBA