Dosen STIBA Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dampak Merger Perguruan Tinggi: studi kasus merger UKSW dan STIBA Satya Wacana T2 912011016 BAB IV

52 dampak yang signifikan bagi keamanan kerjanya sebagai dosen. M8 menyebutkan M8: Masih sama. Seolah juga tidak ada perubahan yg signifikan, tidak terasa. Karena sesungguhnya teman-teman dari Kartini atau STIBA mereka bukan baru. Seperti pak Toar sempat mengajar di FBS. M8 menilai bahwa kondisi keaman kerja setelah merger masih sama. Kehadiran tenaga dosen dari FBS bukan menjadi ancaman. Karena sebagian dosen dari kedua lembaga ini sudah saling mengenal. Sebelum merger, dosen FBS ada yang mengajar di STIBA begitu juga dosen STIBA ada yang perna mengajar di UKSW sebelumnya.

b. Dosen STIBA

Dosen STIBA merupakan bagian dari proses merger STIBA dan FBS UKSW. Melihat dari sisi lembaga, dosen dari STIBA bisa saja merasa lebih senang karena akan bergabung dengan lembaga yang lebih besar. Dilihat dari sisi kemampuan financial, dosen dari STIBA juga bisa berharap lebih pada merger ini. Menanggapi penggabungan kedua lembaga, Dosen dari STIBA memandang positif. Melihat perbedaan antara STIBA dan FBS UKSW, M9 menilai masa depan karirnya akan lebih baik kedepan. Melalui keterangannya, informan M9 mengungkapkan : lebih bagus. Pada keterangan tersebut, M9 mau menunjukan rasa optimis akan masa depan karirnya. Merger ini dinilai langkah tepat dan akan berdampak positif bagi masa depan karinya. Namun tidak semua dosen memiliki cara pandang yang sama. Lembaga yang lebih besar dan kemampuan financial 53 UKSW yang lebih baik tidak serta merta M10 merasa lebih baik. Ketika ditanya tentang masa depan karirnya setelah merger, M10 menjelaskan bahwa masa depan karirnya sudah direncakan dan tidak terpengaruh dengan merger kedua lembaga. Melalui interview, M10 menjelaskan :Memang kalau individu saya sudah merencanakan masa depan karir saya, jadi tanpa terpengaruh penggabungan ini. Kalo masalah masa depan itu kan individu, jadi walaupun bergabung atau tidak dan itu tetap dan sudah ada plan-plan sendiri memang. Bagi M10, masa depan karir ditentukan oleh setiap individu. Tanpa merger ini pun, perencanaan masa depan karirnya sudah dilakukan. Jadi bagi M10, penggabungan FBS UKSW dan STIBA tidak memberi pengaruh terhadap masa depan karirnya. Merger FBS UKSW dan STIBA membawa dosen STIBA pada suatu persaingan yang lebih kompleks. Bagaimana tidak, Dosen STIBA akan bergabungan dengan dosen-dosen FBS UKSW. Secara lembaga, dosen STIBA datang dari lembaga yang lebih kecil. Merger kedua lembaga pun didominasi oleh FBS UKSW. Bahkan merger ini lebih cocok ketika disebut peleburan STIBA oleh FBS UKSW. STIBA UKSW akan menghilang sedangkan FBS akan semakin besar dan kuat. Melihat dominasi FBS UKSW pada merger ini memunculkan spekulasi menyangkut kesempatan promosi jabatan bagi dosen STIBA. Namun M9 yakin akan kesempatan promosi bisa didapatkan pasca merger. M9 menilai bahwa promosi dosen sudah diatur dalam peraturan pemerintah. Jadi tidak ada yang perlu dikuatirkan. Pada 54 keteranganya M9 menerangkan: Seperti contoh yang tadi, promosi. Kalo promosi sih kita sama cuman kan gini kan, ee, kalo dosen itu, saya gak tau pegawai gak begitu mengerti, promosi itu berdasarkan sekarang itu dengan aturan pemerintah. Hampir sama dengan M9, informan M10 berpendapat bahwa penggabungan STIBA dan FBS UKSW tidak berpengaruh terhadap kesempatan promosi jabatan. Hal ini M10 lebih lanjut menjelaskan: Oo... Kalau saya untuk selama ini tidak deh.. Dan memang belum kearah sana untuk saat ini sih, ya itu tadi kalau naik pangkat, naikkan pangkat sebelumnya juga saya bisa tetap bisa, tidak terpengaruh penggabungan ini, cuman kalau memang seminar keluar negeri itu juga saya dapat fasilitas, maksudnya menunjang.. penunjang. Bagi M10 kenaikan pangkat bisa didapatkan dan kesempatan itu tidak akan berpengaruh oleh merger kedua lembaga. Hal yang membedakan adalah fasilitas penunjang untuk seminar keluar negeri. Pihak STIBA dalam merger ini berada dalam posisi yang didominasi. STIBA melebur dengan FBS UKSW. Sebelum dicapai kata sepakat untuk dilakukanya merger kedua lembaga, sempat ada kekuatiran akan kemanan kerja tenaga dosen STIBA. Setelah menjalani proses merger kekuatiran itu mulai hilang. Melalui interview , M9 mengungkapkan kondisinya setelah merger. Kekuatiran itu sudah tidak ada. Bahkan M9 merasa nyaman dengan kondisi setelah merger. Hal ini diaungkapkan M9 : Kalo saya nyaman saya tidak tau yang lain karena itukan subjective. Selain karena M9 sudah terbiasa dengan kultur di UKSW, 55 jaminan atas status dosen tetap Yayasan, juga menjadi salah satu alasan. Status dosen tetap tentu memperoleh jaminan yang diatur dalam peraturan kepegawaian. Melalui keteranganya M9 menjelaskan : Sebab kalo menurut aturan semuanya dijamin tidak ada yang di pisah. Jadi kalo masalah keamanan, saya nyaman dan misalnya keamanan macam-macam, kita kalo dari UKSW sudah merger ini bisa tunjangan kesehatan dapat tunjangan tengah bulan dapat. Dengan sudah diatur dalam peraturan, M9 merasa aman dan tidak kuatir. Bahkan memperoleh fasilitas lebih setelah merger. Kondisi yang kurang lebih sama dirasakan oleh informan M10. M10 mengungkapkan: Kalau keamanan, kalau misalnya saya pikir.. Kan sama-sama dosen yayasan jadi sama-sama aman, amannya lho yaa, jadi sama-sama aman, dan dosen-dosen tetap juga aman. M10 menilai bahwa baik dosen UKSW maupun dosen dari STIBA memiliki status sebagai dosen Yayasan Satya Wacana. Status tersebut dinilai menjadi salah satu alasan bahwa keamanan kerja setelah merger terjamin.

c. Pegawai FBS – UKSW