32
berkembang sangat baik atau optimal. Dan pada siklus II meningkat lebih lagi menjadi 90 atau 21 anak yang terdiri dari 7 anak berkembang sesuai harapan
dan 14 anak berkembang sangat baikoptimal.
F. Kerangka Pikir
Kemampuan kreativitas merupakan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anak untuk menemukan, menciptakan, membuat, merancang ulang dan mema
dukan ke dalam komposisi karya seni yang tentu saja didukung oleh kemampuan terampil yang dimiliki oleh anak agar anak dapat menghasilkan suatu benda atau
produk. Kenyataan yang ada di lapangan berdasarkan hasil observasi yang dilakukan
penaliti di TK Pedagogia kelompok B adalah kreativitas anak dalam membentuk bebas terarah belum optimal, terlihat banyak anak yang melihat hasil karya teman
bahkan sama dengan yang dicontohkan guru, selain itu
setting
bermain yang kurang mendukung menjadi faktor penghambat dalam berkreativitas.
Kemampuan kreativitas pada anak perlu ditingkatkan karena untuk melatih berkreativitas, membantu menyelesaikan masalah. Kreativitas ini dilakukan
melalui berbagai macam kegiatan yang menyenangkan bagi anak, misalnya dengan kegiatan bermain membentuk bebas. Dalam kegiatan ini anak membentuk
bebas sesuai dengan tema yang direncanakan dalam RKH. Pada dasarnya semua anak menyukai bermain, karena belajar dengan bermain dan bermain seraya
belajar akan membantu mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki oleh anak tersebut. Anak dapat menikmati pembelajaran dengan suasana yang
menyenangkan melalui bermain. Salah satu aspek untuk mengembangkan
33
kreativitas pada anak agar dapat berkembang secara terkoordinasi, dan dapat berkembang dengan alamiah maka perlu dilakukan penelitian ini untuk
mengetahui kreativitas anak terutama saat beraktivitas membentuk bebas dengan plastisin.
Berdasarkan uraian di atas maka kegiatan bermain membentuk bebas dipilih untuk meningkatkan atau mengembangkan kreativitas seni membentuk pada anak,
sehingga anak lebih kreatif dalam membentuk suatu obyek. Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini dapat diperjelas dengan menggunakan bagan sebagai
berikut ini:
Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir Kemampuan kreativitas merupakan kemampuan dasar yang dimiliki anak
untuk menghasilkan suatu benda
Kemampuan kreativitas seni anak dapat ditingkatkan melalui kegiatan bermain membentuk bebas terarah
Kegiatan bermain membentuk bebas dilakukan melalui empat kriteria kreativitas yaitu
originalitas, fleksibilitas, fluency,
dan
elaborasi
Kemampuan kreativitas seni pada anak kelompok B dapat meningkat melalui bermain membentuk bebas
Perlu peningkatan kemampuan kreativitas membentuk bebas terarah, sebab anak masih terlihat mencontoh punya orang lain, selain itu setting kelas yang
kurang mendukung untuk berkreasi
34
H. Hipotesis Tindakan.
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah kreativitas seni dapat ditingkatkan melalui aktivitas bermain membentuk bebas terarah pada anak
kelompok B di TK Pedagogia Yogyakarta.
35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas
classroom action research
yang dilakukan untuk memperbaiki mutu pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas menurut Wina Sanjaya 2010: 26 adalah proses
pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan
yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. Penelitian tindakan kelas ini dikemas dalam bentuk penelitian
tindakan kelas kolaboratif dengan bekerjasama dengan guru kelas dalam melakukan penelitian baik merencanakan, mengobservasi, dan merefleksikan
tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan demikian sejak perencanaan penelitian, peneliti senantiasa terlibat dan selanjutnya
peneliti memantau, mengumpulkan data, menganalisis data serta melaporkan hasil penelitian dengan dibantu kolaborator.
Dari beberapa definisi tentang penelitian tindakan kelas, ada pendapat lain mengenai hal tersebut yaitu mendefinisikan bahwa penelitian tindakan kelas
adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat
reflektif
dengan melakukan tindakan- tindakan tertentu secara lebih berkualitas sehingga siswa dapat memperoleh hasil
belajar yang lebih baik. Oleh karena itu penelitian tindakan kelas juga merupakan penelitian yang bersifat
reparatif
dimana memiliki arti bahwa penelitian yang