21
stimulus yang baik yang diberikan oleh orang tua maupun orang lain yang berada disekitarnya akan dapat menjadikan anak tersebut cerdas.
C. Bermain Membentuk Bebas Terarah
1. Pengertian Bermain
Bermain merupakan dunia anak yang menyenangkan. Proses belajar dilalui oleh anak melalui aktivitas bermain yang memberikan kesenangan bagi anak,
dimana bermain memiliki peran langsung terhadap semua aspek perkembangan anak usia dini baik kognitif, bahkan sosial emosionalnya.
Menurut Soegeng Santoso Kamtini, 2005, bermain adalah suatu kegiatan atau tingkah laku yang dilakukan anak secara sendirian atau berkelompok dengan
menggunakan alat atau tidak untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan Elizabeth B. Hurlock Kamtini, 2005, mengartikan bermain adalah setiap kegiatan yang
dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya tanpa mempertimbangkan hasil akhir atau hasil yang didapat akan tetapi jauh lebih penting prosesnya. Bermain
dilakukan secara sukarela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar. Dari beberapa pendapat tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa bermain
merupakan aktivitas yang dilakukan oleh anak baik secara individu maupun secara berkelompok baik dengan alat maupun tanpa alat untuk mendapatkan
kesenangan. Bermain membentuk bebas dalam penelitian ini adalah bermain dengan menggunakan plastisin untuk membentuk sesuai dengan tema.
2. Manfaat Bermain
Kegiatan bermain merupakan kegiatan menyenangkan yang dilakukan oleh setiap anak. Menurut Suratno 2005:80, manfaat bermain yaitu: a bermain
22
untuk perkembangan fisik, b perkembangan aspek motorik halus dan kasar, c manfaat bermain untuk perkembangan aspek sosial, d manfaat bermain untuk
perkembangan aspek emosi atau kepribadian, e manfaat bermain untuk perkembangan aspek kognisi, f manfaat bermain untuk mengasah ketajaman
penginderaan. Adapun penjelasan dari pendapat tersebut adalah: a. Perkembangan fisik. Perkembangan fisik ini sering sekali dilakukan oleh
anak-anak dan melibatkan aktivitas fisik seperti berlari, melompat, meloncat, melakukan petak umpat, dll.
b. Perkembangan aspek motorik halus dan kasar. Aktivitas ini lebih banyak menggunakan otot kasar seperti bermain bola, berlari-larian, lempar tangkap,
sundah mandah, dan lain-lain sehingga perkembangan fisik anak akan tumbuh dengan kuat. Disamping itu anak dapat mengembangkan motorik
halusnya dengan menggambar, membuat garis lurus dan lengkung, sehingga motorik halusnyapun bisa berkembang dan bermanfaat untuk kehidupan
selanjutnya. c. Manfaat bermain untuk perkembangan aspek sosial. Manusia memiliki kodrat
sebagai makhluk sosial. Melalui bermain anak melakukan komunikasi dengan orang lain, misalnya melakukan kegiatan bermain peran, bernegosiasi, dan
sebagainya. d. Manfaat bermain untuk perkembangan aspek emosi atau kepribadian. Di
setiap permainan yang dilakukan oleh anak tidak luput dari adanya aturan yang berlaku baik itu aturan yang sudah ada maupun aturan yang dibuat
sepihak oleh orang dewasa. Dengan adanya aturan dan larangan akan melalui