Kehujjahan Hadis ANALISIS HADIS LARANGAN ISTRI MENOLAK SUAMI
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
diindikasikan pernyataan umum dalam riwayat Muslim, yaitu kalimat, “yang berada di langit”, jika yang dimaksudkan adalah penghuninya.
25
Imam Nawawi ra berkata, “ini adalah dalil diharamkannya isteri menolak saat diajak melakukan hubungan intim tanpa alasan syar‟i, dan haid bukanlah alasan untuk
menolak, sebab suami tetap berhak menikmati tubuh isterinya di bagian selain kemaluan.” Selain itu, hadis tersebut juga bermakna bahwa laknat akan jatuh
kepadanya sampai maksiatnya hilang dengan datangnya pagi. Untuk menghapuskan laknat itu, ia h
arus bertobat dan mau diajak melakukan hubungan intim kembali”
26
Kemudian, redaksi hadis secara tersurat menyatakan bahwa laknat ini berlaku hanya sebatas malam saja, dari sejak penolakan terjadi sampai datang waktu shubuh.
Padahal, sebenarnya tidak demikian. Teks ini hanya mengindikasikan bahwa perihal
jima’ biasa dikerjakan pada malam hari karena biasanya waktu lapang terdapat pada malam hari dan tidak tertutup kemungkinan hal ini dilakukan pada
siang hari. Seperti pada hadis-hadis setema yang diriwayatkan dari Yazid Ibn Kaisan:
َع ن
َأ ِب
ي َح
ِ ا ِع
َد م
س ِل م
ِب َل ف
ِظ َو
لا ِ
َن ف ِس
ي ِب َي
ِد ِ ,
َما ِم
ن َر
ج ل
َي د
ع و
ِا م
َر َأ َت
ِإ َل ى
ِف َر
ِشا َھا
َف َت أ
َب ى
َع َل ي
ِ ِإ
َ ّ َك
َ ا لا
ِ ِف
ي سلا
َ ِا ء
َس ِخا
ط ا
َع َل ي
َھا َح
ت ى
َي ر
َض ى
َع
Kata
اھ ع ىضري
di sini menunjukkan bahwa memang sebab laknat malaikat itu hanya sampai datangnya waktu shubuh adalah karena memang kejadiannya terjadi
pada malam hari. Jika kejadiannya terjadi di siang hari, dapat dimungkinkan
25
Ibn Hajar Al-Asqalani,
Fathul Bari
. jld 25 Jakarta: pustaka azzam, 2007, 54.
26
Syaikh Mahmud Al-Mashri, Perkawinan Idaman Jakarta: Qisthi Press, 2011, 74.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
redaksinya pun akan lain. Demikian halnya seperti yang terdapat pada hadis S}ahih
Bukhari nomor 4795 yang menggunakan redaksi
َعِج رَت ى تَح
, bukan
َحِ ص ت ى تَح
. Meskipun begitu redaksi
َحِ ص ت ى تَح
lebih banyak digunakan karena menunjukkan kebiasaan jima
„ itu dilakukan pada malam hari.
27
Hadis yang ditangkap sebagai indikasi bahwa seksualitas adalah kewajiban istri dan hak suami ini masih perlu dilihat dan diintegrasikan dengan al-
Qur‟an yang berbicara tentang seksualitas. Dalam mengkaji suatu hadis, ada keharusan melihat al-
Qur‟an sebagai rujukan. Setiap hadis Nabi yang menyalahi makna atau ruh teks al- Qur‟an, maka hadis itu dinilai bukan sebagai kata-kata Nabi. Selain merujuk pada al-
Qur‟an yang tidak kalah pentingnya adalah melihat hadis-hadis Nabi dan al-Qur‟an yang menunjukkan egaliter dalam masalah seksual. Ayat-ayat al-
Qur‟an yang berkaitan dengan seksualitas antara lain:
a. Q.S. Al- Nisa‟: 19: ”Dan pergaulilah mereka isterimu dengan cara yang
ma’rufbaik”; b. Q.S. Al-Baqarah: 223:
”Isteri-isterimu adalah bagaikan tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok tanammu
bagaimana saja kamu kehendaki”; c.
Q.S. Al-Baqarah: 187: ”Kamu suami adalah pakaian bagi isterimu dan demikian sebaliknya”.
27
Muslim Ibn al-Hajjaj,
S}ahih
Muslim, Vol. Baerut:
Dar al-Afaq al-Jadidah
, t.t., 1436.