28 time”.  Pernyataan  tersebut  dapat  diartikan  bahwa  test  prestasi  belajar  yang
dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui kinerja siswa pada suatu mata pelajaran dalam  waktu  tertentu.  Pada  dasarnya  prestasi  belajar  matematika  diperoleh
melalui  seluruh  proses  pembelajaran.  Prestasi  belajar  metematika  juga  dapat dikatakan  sebagai  cerminan  dari  hasil  upaya  yang  telah  dilakukan  selama  proses
pembelajaran. Prestasi belajar matematika dapat diukur dengan menggunakan tes yang berupa soal matematika.
Dari  uraian  di  atas,  dapat  disimpulkan  bahwa  prestasi  belajar  merupakan suatu  hasil  pembelajaran  yang  dipengaruhi  oleh  berbagai  faktor,  antara  lain:
kemampuan  dasar  intelegensi,  bakat,  cara  belajar,  motivasi,  kondisi  fisik  anak, fasilitas  belajar,  lingkungan  fisik,  keadaan  psikologis  di  rumah,  hubungan  siswa
dengan  orang  tua,  hubungan  siswa  dengan  guru,  serta  hubungan  siswa  dengan sesama teman.
B. Penelitian yang Relevan
Beberapa Penelitian yang relevan dengan penelitian ini  antara lain 1.
Penelitian  yang  berjudul  Pengaruh  Model  Problem  Based  Learning  PBL Terhadap  Hasil  Belajar  Matematika  Siswa  oleh  Buang  Saryantono,  dosen
PNSD  pada  STKIP  Bandar  Lampung.  Eksperimen  dilakukan  di  SMA Adiguna  Bandar  Lampung  pada  tahun  2013.  Penelitian  ini  menyimpulkan
bahwa rata-rata
hasil belajar
matematika yang
pembelajarannya menggunakan  model  PBL  lebih  tinggi  dibanding  dengan  pembelajaran
konvensional.
29 2.
Penelitian yang dilakukan oleh Desak Putu Kartiwi yang berjudul Pengaruh Pembelajaran  Berbasis  Masalah  Ditinjau  Dari  Bakat  Numerik    dan
Kecemasan Siswa Terhadap Prestasi Belajar Matematika SiswaKelas X SMA Negeri 1 Kuta. Dari penelitian ini menunjukan bahwa Pembelajaran Berbasis
Masalah dinilai lebih baik daripada Pembelajaran Konvensional jika ditinjau dari bakat numerik dan kecemasan siswa terhadap prestasi belajar siswa.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Asep Ikin Sugandi dan Utari Sumarmo 2010
yang  berjudul  Pengaruh  Pembelajaran  Berbasis  Masalah  dengan  Setting Jigsaw  terhadap  Kemampuan  Komunikasi  Matematis  serta  Kemandirian
Belajar  Siswa  SMA.  Kesimpulan  dari  penelitian  ini  adalah  pembelajaran berbasis  masalah  dengan  setting  Jigsaw  memberikan  pengaruh  paling  besar
dibandingkan  dengan  pengaruh  pembelajaran  konvensional,  level  sekolah, dan  kemampuan  awal  matematika  siswa  terhadap  pencapaian  kemampuan
komunikasi matematik serta kemandirian belajar. 4.
Penelitian  yang  dilakukan  oleh  Alif  Nurhidayah  2012  tentang  Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terstruktur Terhadap Kemampuan Penalaran
Matematis  dan  Kemandirian  Belajar  Matematika  Siswa  Kelas  VII  MTsN  2 Yogyakarta.  Hasil  penelitian  ini  menunjukan  bahwa  model  pembelajaran
berbasis masalah terstruktur memberikan pengaruh  yang signifikan terhadap kemampuan penalaran matematis siswa. Namun model pembelajaran berbasis
masalah  terstruktur  tidak  memberikan  pengaruh  yang  signifikan  terhadap kemandirian belajar matematika siswa.
30
C. Kerangka Berpikir