30
C. Kerangka Berpikir
Gambar 1. Skema kerangka berpikir
UU no 20 tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kemandirian dan prestasi belajar siswa penting untuk
ditumbuhkembangkan
Berdasarkan observasi, kemandirian belajar siswa kelas X SMK N 1
Saptosari masih rendah. Berdasarkan nilai UTS, prestasi
belajar siswa kelas X SMK N 1 Saptosari masih rendah
Dibutuhkan model pembelajaran yang tepat untuk menumbuhkembangkan kemandirian dan prestasi belajar siswa kelas X SMK N 1 Saptosari
Model Problem Based Learning PBL
Akan diuji keefektifan model pembelajaran ditinjau dari kemandirian dan prestasi belajar siswa pada materi fungsi kuadrat
Model pembelajaran Ekspositori
Memiliki karekteristik
student centered Memiliki
karekteristik teacher centered
Kemandirian Belajar
Prestasi Belajar
Efisiensi waktu
31
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara suatu masalah yang kemudian akan diuji kebenarannya. Berdasarkan anggapan awal, pada penelitian ini ada
enam hipotesis yang diajukan, meliputi: a.
Model pembelajaran Problem Based Learning efektif ditinjau dari kemandirian belajar pada materi fungsi kuadrat,
b. Model pembelajaran Problem Based Learning efektif ditinjau dari prestasi
belajar pada materi fungsi kuadrat, c.
Model pembelajaran Ekspositori efektif ditinjau dari kemandirian belajar pada materi fungsi kuadrat,
d. Model pembelajaran Ekspositori efektif ditinjau dari prestasi belajar pada
materi fungsi kuadrat, e.
Model pembelajaran pembelajaran Problem Based Learning lebih efektif daripada pembelajaran Ekspositori jika ditinjau dari kemandirian belajar
siswa pada materi fungsi kuadrat, f.
Model pembelajaran pembelajaran Problem Based Learning lebih efektif daripada pembelajaran Ekspositori jika ditinjau dari prestasi belajar siswa
pada materi fungsi kuadrat.
32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuasi eksperimen. Menurut Suharsimi Arikunto 2000: 272 penelitian eksperimen merupakan
penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada dan tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek selidik. Sebuah penelitian eksperimen
minimal melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok kontrol merupakan kelompok yang mengikuti
pembelajaran menggunakan model Ekspositori, sedangkan kelompok eksperimen merupakan kelompok yang mengikuti pembelajaran menggunakan model
Problem Based Learning. Penentuan kelompok pada penelitian ini tidak memungkinkan untuk dipilih secara benar-benar acak karena peneliti hanya
menggunakan kelompok kelas yang sudah ada di sekolah, dan kelas yang digunakan sebanyak dua kelas yang terdiri atas satu kelas kontrol dan satu kelas
eksperimen.
B. Populasi dan Sampel Penelitian