19
2.1.3. Perbedaan Koperasi dan Badan Usaha Lain
Perbedaan antara koperasi dengan badan usaha lainnya, dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut : Tabel 2.1. Perbedaan Koperasi dengan Badan Usaha Lain
No Komponen
Koperasi Badan Usaha Lain
1 Anggota
Keanggotaan terbuka untuk semua pemakai. Modal awal
yang dimasukkan minimal dan
karenanya tidak
merupakan rintangan bagi keanggotaan. Para anggota
dapat dimasukkan
dana tambahan sesuai dengan
pemanfaatannya terhadap
pelayanan koperasi. Keanggotaan terbuka untuk para
penanam modal tertentu. Pemilik yang
ada biasanya
hanya menambah jumlah anggotanya
sebanyak penanam modal baru yang dipandang perlu. Penanam
modal baru diperoleh melalui penjualan
saham yang
ditawarkan dengan harga pasar. 2
Modal Jumlahnya
kecil tidak
merupakan halangan bagi para anggota. Pemasukan
modal sebanding dengan pemanfaatannya
atas pelayanan koperasi
Penanaman modal diperoleh dari pembelian
saham yang
ditawarkan dengan harga pasar. Menambah
jumlah anggota
modal sesuai yang diperlukan. 3
Pemilik Pemilik adalah pemakai
Penanam modal adalah pemilik 4
Pengawasan Pengawasan berada pada
anggota atas dasar yang sama
Terikat pada penanam modal sebanding dengan modal yang
ditanamkan dalam perusahaan itu
5 Kemanfaatan
Anggotapemakai memperoleh
kemanfaatannya sebanding dengan pemanfaatannya atas
jasa yang disediakan oleh koperasi.
tingkat bunga
yang dibayarkan
untuk modalnya terbatas.
Penanam modal memperoleh bagian laba sebagai hasil dari
modal yang
ditanamkannya, sebanding dengan modal yang
ditanamkan oleh
tiap-tiap penanam modal.
Sumber : Hendar Kusnadi, 2005, Ekonomi Koperasi
20
Abrahamson dalam Jochen Ropke 2012:13 mengungkapkan : “Badan
usaha koperasi dimiliki oleh anggota, yang merupakan pemakai jasa
users
. Koperasi berbeda dari badan usaha perusahaan bentuk lain yang pemiliknya,
pada dasarnya adalah para penanam modalnya
investor
”.
Kesimpulan penting yang ditarik dari definisi ini yaitu:
“Orang-orang membentuk koperasi ialah untuk memenuhi kebutuhannya akan pelayanan, yang sebagian besar dinyatakan dalam tujuan-tujuannya,
bagaimana koperasi itu diawasi, dibiayai dan dioperasikan serta bagaimana Sisa Hasil Usaha SHU didistribusikan. Tingkat keberhasilan koperasi
dalam mencapai tujuan-tujuannya, menjelaskan alasan keunggulan koperasi bagi anggota pengguna jasa member-user untuk menjadi pelanggannya,
daripada menjadi pemilik perusahaan yang berorientasi pada penanaman
modal”.
Koperasi sebagai badan usaha merupakan organisasi ekonomi yang berusaha menggerakkan potensi sumber daya ekonomi untuk memajukan
kesejahteraan anggota. Sumber daya ekonomi terbatas dan dalam mengembangkan koperasi harus mengutamakan kepentingan anggota serta
menghadapi persaingan dipasar, maka koperasi harus mampu bekerja efisien mengikuti prinsip-prinsip koperasi dan kaidah ekonomi. Karena itu,
partisipasi anggota akan sangat menentukan keberhasilan koperasi dalam membantu mencapai tujuan-tujuan ekonomi anggota, sesuai dengan tugas
koperasi untuk memperkuat dan mengembangkan perekonomian anggota.
2.2. Partisipasi Anggota Koperasi