14
a. Keanggotaan Koperasi
Keanggotaan koperasi termasuk salah satu unsur yang menentukan dalam organisasi Koperasi. Pasal 26 Undang-Undang No.17 Tahun 2012
tentang Perkoperasian menyebutkan : 1.
Anggota Koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.
2. Keanggotaan koperasi dicatat dalam buku daftar anggota.
3. Keanggotaan koperasi bersifat terbuka bagi semua yang bisa dan
mampu menggunakan jasa koperasi dan bersedia menerima tanggung jawab keanggotaan.
Anggota dalam suatu koperasi selain sebagai pengguna jasa juga sebagai pemilik sehingga anggota dalam koperasi mempunyai tempat yang
strategis yang dapat mempengaruhi keberhasilan koperasi. Hal ini menuntut anggota untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan usaha,
keanggotaan koperasi adalah sekumpulan orang-orang bukan modal dan ini merupakan identitas khusus yang menjadi dasar yang kokoh bagi suatu
organisasi Koperasi. Anggota koperasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh
anggota yang bergab ung dalam Primkopkar “Manunggal” Salatiga. Data
jumlah anggota Primkopkar “Manunggal” Salatiga tahun 2013 adalah 3366 orang.
15
b. Rapat Anggota
Rapat anggota dalam Koperasi merupakan suatu perangkat organisasi Koperasi. Pasal 31 Undang-Undang No.17 Tahun 2012 tentang
Perkoperasian disebutkan bahwa : Rapat Anggota merupakan pemegang
kekuasaan tertinggi dalam Koperasi.
Rapat anggota menetapkan anggaran dasar Koperasi; menetapkan kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha Koperasi;
memilih, mengangkat, dan memberhentikan pengawas dan pengurus; menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja
Koperasi; menetapkan batas maksimum pinjaman yang dapat dilakukan oleh pengurus untuk dan atas nama Koperasi; meminta keterangan dan
mengesahkan pertanggungjawaban pengawas dan pengurus dalam pelaksanaan tugas masing-masing;menetapkan pembagian Selisih Hasil
Usaha; memutuskan penggabungan, peleburan, dan pembubaran Koperasi; dan menetapkan keputusan lain dalam batas yang ditentukan oleh Undang-
Undang tentang perkoperasian. Rapat anggota diselenggarakan oleh pengurus yang dihadiri oleh
anggota, pengawas dan pengurus. Keputusan rapat anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat. Apabila tidak
diperoleh dengan cara musyawarah, maka pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Hak suara dalam koperasi
sekunder dapat diatur dalam anggaran dasar dengan mempertimbangkan jumlah anggotanya.
16
c. Pengurus Koperasi