31
2.5.1. Motivasi Menjadi Anggota Koperasi di Primkopkar “Manunggal”
Salatiga.
Motivasi akan mempengaruhi seseorang untuk bertindak, sebelum seseorang bertindak atau bertingkah laku tentu ada motif-motif tertentu yang
mendorongnya, dan yang mempercepat keluarnya tindakan orang tersebut, motif itu adalah kebutuhan, keinginan, dorongan atau impuls. Menurut Moh.
As’ad dalam Rinto 2003:37 Motif merupakan
driving force
yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku, dan didalam perbuatannya
itu mempunyai tujuan. Dalam suatu motif umumnya terdapat dua unsur pokok yaitu dorongan dan tujuan.
Motivasi seseorang tergantung kepada kekuatan motifnya, motif dengan kekuatan yang sangat besarlah yang menentukan perilaku seseorang.
Menurut Harold Koontz dalam Rinto 2003:37 motivasi adalah suatu tindakan dalam diri seseorang yang mendorong, mengaktifkan atau
menggerakkan dan mengarahkan atau menyalurkan perilaku kearah tujuan. Setiap motivasi mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Abraham Maslow 1984 mengatakan bahwa setiap individu akan bertingkah laku karena didasari adanya tujuan yang hendak dicapai. Alasan
yang mendorong tujuan tersebut meliputi : Internal
: Masuk menjadi anggota koperasi karena merasa sadar butuh bahwa salah satu faktor utama berkembangnya koperasi
tergantung dari anggotanya.
32
Eksternal : Masuk menjadi anggota koperasi karena merasakan adanya manfaat yang akan diperoleh jika menjadi anggota koperasi.
Ranupandojo dan Husnan 1984 membagi motivasi secara garis
besarnya menjadi 2 dua yaitu : a.
Motivasi positif Motivasi positif adalah proses untuk mempengaruhi orang lain
agar menjalankan sesuatu yang kita inginkan dengan cara memberikan kemungkinan untuk mendapatkan “hadiah”.
b. Motivasi negatif
Motivasi negatif adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu yang diinginkan, tetapi teknik dasar
yang digunakan adalah lewat kekuatan-kekuatan. Berdasarkan penjelasan tersebut, apabila dihubungkan dengan
partisipasi anggota
koperasi dalam
pengembangan Primkopkar
“Manunggal” Salatiga, berarti setiap anggota bertingkah laku karena didasari adanya tujuan yang hendak dicapai. Tingkah laku yang positif akan
mendorong keinginan anggota untuk berpartisipasi aktif dalam mencapai tujuan, oleh karena itu motivasi diangkat sebagai faktor yang mempunyai
hubungan positif dengan partisipasi anggota dalam pengembangan Primkopkar “Manunggal” Salatiga. Artinya semakin tinggi motivasi
menjadi anggota di Primkopkar “Manunggal”, maka semakin tinggi pula partisipasi anggota dalam mengembangkan kehidupan koperasi Primkopkar
“Manunggal” Salatiga.
33
2.3.2. Persepsi Anggota Terhadap Pelayanan di Primkopkar “Manunggal”