Reliabilitas Instrumen Validitas dan Reliabilitas

68 Tabel 11. Kriteria Kelayakan Modul Ahli Media Kriteria kelayakan modul Kategori penilaian Nilai Interval nilai Layak 1 36 ≤ skor ≤ 72 Tidak layak 0 ≤ skor ≤ 35 Tabel 12. Kriteria Kelayakan Modul Ahli Materi Kriteria kelayakan modul Kategori penilaian Nilai Interval nilai Layak 1 26 ≤ skor ≤ 51 Tidak layak 0 ≤ skor ≤ 25 Keterangan S : skor responden S min : skor responden terendah S max : skor responden tertinggi P : panjang interval kelas Table 13. Intrepretasi Kategori Penilaian Kelayakan Modul Para Ahli Kategori penilaian Intrepretasi Layak Ahli materi dan media menyatakan modul penyelesaian gambar dengan teknik kering sudah memenuhi kriteria isi materi dan tampilan media sehingga dapat digunakan sebagai media pembelajaran Tidak layak Ahli materi dan media menyatakan modul penelesaian gambar dengan teknikkering tidak layak, yaitu tidak memenuhi kriteria isi materi, dan tampilan media sehingga tidak dapat digunakan sebagai media pembelajaran 69 Sedangkan untuk keterbacaan modul untuk siswa disajikan sebagai berikut: Table 14. Kriteria Kelayakan Modul untuk Siswa Pernyataan Kategori penilaian Nilai Interval nilai Sangat setuju SS 4 ≥ skor maksimum Setuju S 3 skor min + p ≤ skor ≤skor min +2p Kurang setuju KS 2 skor min ≤ skor ≤ skor min + p Tidak setuju TS 1 ≤ skor Minimum Keterangan : Skor : skor responden Skor min : skor minimal P : panjang interval kelas Skor max : skor maksimal Tabel 15. Intrepretasi Kategori Penlaian Hasil Keterbacaan Siswa Kategori Intrepretasi Sangat Layak Siswa sangat mudah memahami materi, dan sangat tertarik dengan tampilan modul penyelesaian gambar dengan teknik kering, sehingga minat dalam mempelajari materi penyelesaian gambar dengan teknik kering semakin tinggi. Layak Siswa mudah memahami materi, tertarik dengan tampilan modul, dan berminat mempelajari materi penyelesaian gambar dengan teknik kering Kurang Layak Siswa kurang memahami materi, kurang tertarik dengan tampilan modul, dan mengakibatkan siswa kurang berminat untuk mempelajari materi penyelesaian gambar dengan teknik kering Tidak Layak Siswa tidak memahami materi, tidak tertarik dengan tampilan modul, dan siswa tidak berminat untuk mempelajari materi penyelesaian gambar dengan teknik kering. 70

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Uji Coba 1. Pengembangan Modul

Penelitian ini dilakukan di SMK N 1 Wadaslintang pada siswa kelas X jurusan Busana Butik, dengan berdasar pada permasalahan yang dihadapi siswa dan guru di sekolahan tersebut, dimana kurangnya media pembelajaran khususnya modul yang digunakan sehingga berakibat pada semangat siswa dalam mempelajari materi rendah, karena dalam mempelajari materi siswa bergantung pada apa yang disampaikan guru di kelas. Penelitian ini menghasilkan media pembelajaran dasar desain berupa modul pada kompetensi dasar penyelesaian gambar dengan teknik kering. Melalui tahap pengambangan. Model pengembangan yang dijadikan acuan yaitu model pengembangan Borg and Gall yang sudah disederhanakan oleh puslitjaknov 2008:11 yang meliputi kegiatan melakukan analisis produk yang dikembangkan, mengembangkan produk awal, validasi ahli dan revisi, uji coba kelompok kecil disertai revisi, uji coba lapangan dan produk ahir. Data yang dihasilkan merupakan data kuantitatif yang selanjutnya dianalisis dengan statistik deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk tertentu dan mengetahui kelayakan produk tersebut sebagai media pembelajaran. Berikut penjabaran data penelitian sesuai dengan tahapan-tahapan pengembangan menurut puslitjaknov.