56
1. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan cara observasi merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku
manusia, proses kerja, gejala alam, dan responden yang diamati tidak terlalu besar. Teknik obsarvasi yang digunakan yaitu observasi berperanserta
Participant Obseration, disebut observasi berperanserta karena peneliti terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran. Observasi yang dilakukan pada
penelitian ini berfungsi untuk mengamati pembelajaran selama menggunakan media pembelajaran guna kebutuhan pengambilan data penelitian.
2. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit. Wawancara yang digunakan
pada penelitian ini berfungsi untuk mengetahui keadaan pembelajaran dan kebutuhan tehadap pengembangan modul pembelajaran penyelesaian gambar
desain dengan teknik kering.
3. Angket kuesioner
Angket kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis tentang topik tertentu
kepada responden untuk mendapatkan informasi tertentu. Instrumen angket yang digunakan pada penelitian ini berfungsi untuk
mengetahui penilaian terhadap pengembangan modul pembelajaran.
57
4. Instrumen Penelitian
Menurut sugiyono 2006:148 instrumen adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Jenis-jenis metode
atau instrumen pengumpulan data digolongkan menjadi dua macam, yaitu tes dan bukan tes non test. Instrumen yang digunakan pada penlelitian adalah
instrumen bukan tes berupa angket atau kuesioner. Dalam penelitian ini angket diberikan kepada ahli materi, ahli media, guru pengampu mata pelajaran dasar
desain dan siswa kelas X jurusan Busana Butik di SMK N 1 Wadaslintang sebagai respondennya. Angket berisi pertanyaan-pertanyaan untuk diberi
tanggapan oleh subyek penelitian yang disusun berdasarkan teori, kemudian dikembangkan kedalam indikator-indikator dan selanjutnya dijabarkan menjadi
butir pernyataan.
a. Instrumen kelayakan modul
Untuk mengetahui kelayakan modul penyelesaian gambar desain dengan teknik kering, angket diberikan kepada ahli media dan ahli materi berupa angket
non tes dengan skala Guttman, yaitu terdiri dari dua alternative YA layak dan TIDAK tidak layak. Jawaban YA dapat diartikan bahwa modul tersebut
diakatakan layak dan TIDAK dapat diartikan bahwa modul tersebut tidak layak. Pemilihan dua alternative dikarenakan dalam membuat media perlu adanya
jawaban yang pasti, sehingga media yang dibuat benar-benar dapat digunakan dalam proses belajar mengajar. Alternatif jawaban YA atau layak mempunyai
nilai 1 dan alternatif jawaban TIDAK atau tidak layak mempunyai nilai 0.
58 Tabel 3. Pengkategorian dan Pembobotan Skor
Pernyataan Jawaban
Skor
Layak 1
Tidak Layak Tabel 4. Instrument Kategori Penilaian Hasil Kelayakan Modul
Kategori Intrepretasi
Layak Ahli media dan ahli materi menyatakan modul layak digunakan
sebagai sumber belajar.
Tidak Layak Ahli media dan ahli materi menyatakan modul tidak layak
digunakan sebagai sumber belajar
Kisi-kisi instrumen kriteria media pembelajaran dapat dilihat pada tabel 4 tentang fungsi serta manfaat modul, karakteristik modul sebagai media
pembelajaran, dan karakteristik tampilan modul.