Subyek Ujicoba Ahli Subyek Ujicoba

59

2. Subyek Ujicoba Kelompok Kecil dan Lapangan

Teknik penentuan subyek ujicoba dalam penelitian pengembangan ini adalah dengan teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono 2011: 85 teknik purposive sampling yaitu “teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel bertujuan purposive sample dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu Suharsimi Arikunto, 2010:183. Teknik ini bisa dikatakan sebagai suatu proses pengambilan sampel dengan menentukan terlebih dahulu jumlah sampel yang hendak diambil, kemudian penentuan sampel yang akan digunakan disesuaikan dengan tujuan dan ruang lingkup penelitian pengembangan. Sampel yang dipilih hendaknya representatif dan terkait dengan jenis produk yang akan dikembangkan, terdiri atas tenaga ahli dalam bidang studi, ahli perancangan produk, dan sasaran pemakai produk. Sesuai syarat tersebut, penentuan obyek dalam penelitian ini yaitu PBV GANEVO SC di Daerah Kota Yogyakarta yang memiliki struktur organisasi dan pembinaan pada tiap kelompok umur yang jelas. Subyek ujicoba dalam penelitian pengembangan ini adalah atlet usia dini di PBV GANEVO SC. Ujicoba tersebut dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahap pertama adalah 60 ujicoba kelompok kecil dan tahap selanjutnya adalah ujicoba lapangan

F. Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, pengumpulan data menggunakan angket atau kuisioner dan dokumentasi. Angket atau kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono. 2011: 142. Angket atau kuisioner tersebut diberikan kepada atlet usia dini, dosen dibidang bola voli, ahli media, dan pelatih. Dibuat angket tersebut bertujuan untuk memperoleh data tentang tingkat kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti. Penilaian tersebut digunakan peneliti sebagai dasar dalam melakukan revisi produk. Pengumpulan data dapat menggunakan Instrumen yang sudah ada. Untuk itu perlu kejelasan mengenai karateristik instrumen yang mencakup kesahihan validitas dan kehandalan reliabilitas.

1. Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto 2010:211 validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan