Prinsip National Treatment Menurut WIPO

produk-produk di pasar dalam negeri. Prinsip ini juga memberikan perlindungan terhadap proteksionisme sebagai akibat upaya-upaya atau kebijakan administratif atau legislatif. Dengan demikian bahwa prinsip National Treatment ini menghindari diterapkannya peraturan-peraturan yang menerapkan perlakuan diskriminatif yang ditujukan sebagai alat untuk memberikan proteksi terhadap produk-produk buatan dalam negeri. Tindakan yang demikian ini menyebabkan terganggunya kondisi persaingan antara barang-barang buatan dalam negeri dengan barang impor dan mengarah kepada pengurangan terhadap kesejahteraan ekonomi.

B. Prinsip National Treatment Menurut WIPO

Organisasi Hak atas Kekayaan Intelektual Dunia atau disebut juga World Intellectual Property Organization WIPO adalah merupakan salah satu badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa . WIPO dibentuk pada tahun 1967 dengan tujuan untuk mendorong kreativitas dan memperkenalkan perlindungan kekayaan intelektual ke seluruh dunia. WIPO secara resmi dibentuk oleh Konvensi Pembentukan Organisasi Hak Atas Kekayaan Intelektual Dunia ditandatangani di Stockholm pada tanggal 14 Juli 1967 dan diperbaiki pada tanggal 28 September 1979 . Berdasarkan Pasal 3 dari konvensi ini, WIPO berupaya untuk melakukan promosi atas perlindungan dari hak atas kekayaan intelektual HaKI ke seluruh penjuru dunia. Pada tahun 1974 WIPO menjadi perwakilan khusus Universitas Sumatera Utara PBB untuk keperluan tersebut World Intellectual Property Organization WIPO, bertanggung jawab untuk: 1. Mengadministrasikan pelaksanaan Uni Berne dan Paris dan konvensi internasional HaKI lainnya. 2. Mensponsori dan menangani pertemuan-pertemuan bagi pengembangan perjanjian bidang HaKI yang baru. 3. Mempromosikan modernisasi hukum bidang HaKI. Perlindungan Hak Milik Intelektual HMI tertuang dalam TRIPs Agreement yang dihasilkan dalam General Agreement on Tariffs and Trade GATT di penghujung tahun 1993 yang memiliki tiga prinsip pokok. Pertama adalah menetapkan standar minimum perlindungan dan penegakan HMI bagi negara-negara peserta penandatangan TRIPs Agreement. Termasuk di dalamnya adalah hak cipta dan hak terkait lainnya, merek, indikasi geografis, disain industri, paten, tata letak sirkuit terpadu dan rahasia dagang. Poin yang penting untuk diperhatikan ialah bahwa ini merupakan standar minimum. Tidak ada larangan bagi negara-negara tersebut untuk menetapkan standar yang lebih tinggi. Kedua ialah bahwa tiap-tiap negara harus saling melindungi HMI warga negara lain, dengan memberikan mereka hak seperti yang tertuang dalam TRIPs Agreement. Prinsip ini dikenal dengan prinsip “national treatment“. Ketiga, negara peserta tidak boleh memberikan perlakuan yang lebih merugikan kepada warga negara dari negara lain dibandingkan dengan perlakuan pada warga negara sendiri. Lebih lanjut, prinsip “the most favoured nation” berlaku di sini, yang Universitas Sumatera Utara artinya bahwa hak apapun yang diberikan kepada warga negara dari suatu negara, harus juga diberikan kepada warga negara dari negara lain.

C. Unsur-Unsur Prinsip