3. Biaya kerugian residul residul loss, merupakan nilai uang
yang ekuivalen dengan pengurangan kemakmuran yang dialami oleh principal akibat dari perbedaan kepentingan.
Konsep GCG berkaitan dengan bagaimana para pemilik pemegang saham yakin bahwa manajer akan memberikan
keuntungan bagi mereka, yakin bahwa manajer tidak akan melakukan kecurangan-kecurangan yang akan merugikan
para pemegang saham. Dengan kata lain dengan penerapan Good Corporate Govenance diharapkan dapat berfungsi
untuk menekankan atau menurunkan biaya keagenan agency cost.
.
2.1.2 Definisi Tanggung Jawab Sosial
Definisi mengenai corporate social responsibility sekarang ini sangatlah beragam. Seperti definisi CSR yang dikemukan oleh
Maignan dan Farrel 2004 yang mendefenisikan CSR sebagai “ A business acts in socially responsible manner when its decision and
actions for balance diverse when its decision and actinons for and balance diverse stakeholder interest” Defenisi ini menekankan
perlunya memberikan perhatian secara seimbang terhadap kepentingan berbagai stakeholder yang beragam dalam setiap
keputusan dan tindakan yang diambil oleh para pelaku bisnis melalui perilaku yang secara sosial bertanggung jawab. Sejalan dengan
Universitas Sumatera Utara
definisi di atas, Kotler dan Lee 2005 memberikan definisi CSR sebagai berikut; “Corporate social responsibility is a commitment to
improve community well-being through discretionary business practice and contributions of corporate resources”. Menurut definisi
tersebut, elemen kunci dari CSR adalah kata discretionary. Terdapat pengaruh terhadap kinerja perusaaan dari partisipasi terhadap
tanggung jawab sosial, diantaranya adalah meningkatkan penjualan dan market share, menguatkan posisi merk, menurunkan biaya
operasional, dan lain sebagainya. Tanggung jawab sosial perusahaan Corporate Social
Responsibility adalah suatu konsep bahwa suatu organisasi khususnya namun bukan hanya perusahaan adalah memiliki suatu tanggung
jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas, dan lingkungan dalam aspek operasional perusahaan. CSR
berhubungan erat dengan dengan “pembangunan berkelanjutan”, dimana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan
aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau dividen
melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.
Definisi di atas memberikan pemahaman bahwa CSR pada dasarnya adalah komitmen perusahaan terhadap tiga 3 elemen yaitu
ekonomi, sosial, dan lingkungan. Definisi CSR dalam penelitian ini
Universitas Sumatera Utara
merujuk pada definisi yang disampaikan European Commission dan CSR Asia. Perusahaan semakin menyadari bahwa kelangsungan hidup
perusahaan juga tergantung dari hubungan perusahaan dengan masyarakat dan lingkungannya tempat perusahaan beroperasi.
2.1.3 Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial