Hasil dan Pembahasan Analisis Data Penelitian .1 Analisis Statistik Deskriptif

5. Pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial Variabel profitabilitas berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap tanggung jawab sosial. Nilai ini terlihat dari nilai signifikan 0,776 diatas lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung 0,288 1,697 6. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengugkapan tanggung jawab sosial Variabel ukuran perushaan berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap tanggung jawab sosial. Nilai ini terlihat dari nilai signifikan 0,899 diatas lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung −0,128 1,697

4.2.5 Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini memiliki 6 hipotesis yang diajukan untuk meneliti pengaruh GCG, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan perkebunan di BEI. Hasil pembahasan dijelaskan sebagai berikut. Pertama H1 adalah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Hasil pengujian hipotesis diketahui nilai t hitung dari variabel kepemilikan institusional adalah sebesar −1,412 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,170. Karena tingkat signifikan menunjukan nilai diatas 0,05, berarti tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel Universitas Sumatera Utara kepemilikan institusional terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Dengan demikian H1 ditolak.. Penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Nurkhin 2009 yang menyatakan kepemilikan institusional mempunyai pengaruh yang signifikansi, hal ini bisa disebabkan karena perbedaan periode penelitian. Penelitian ini menggunakan periode empat tahun dari tahun 2007-2010 sedangkan penelitian Nurkhin menggunakan periode satu tahun 2007. Penelitian ini tidak mendukung teori agensi yang menyatakan penerapan Good Corporate Governance diharapkan dapat berfungsi untuk menekankan atau menurunkan biaya keagenan. Kedua H2 adalah dewan komisaris independen berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Hasil pengujian hipotesis diketahui nilai t hitung dari variabel dewan komisaris independen adalah sebesar 1,524 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,140. Karena tingkat signifikan menunjukan nilai diatas 0,05, berarti tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel dewan komisaris independen terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Dengan demikian H2 ditolak. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Sitepu 2008 yang menyatakann variabel dewan komisaris independen memiliki pengaruh signifikan. Hal ini bisa dikarenakan perbedaan periode penelitian dan perusahaan penelitian. Penelitian ini menggunakan periode Universitas Sumatera Utara empat tahun dari tahun 2007-2010 pada perusahaan perkebunan yang terdaftar diBEI, sedangkan Sitepu meggunakan periode satu tahun pada tahun 2007 di perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEJ. Penelitian ini tidak mendukung teori agensi dengan penerapan Good Corporate Governance diharapkan dapat berfungsi untuk menekankan atau menurunkan biaya keagenan. Ketiga H3 adalah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Hasil pengujian hipotesis diketahui nilai t hitung dari variabel dewan kosaris independen adalah sebesar −2,995 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,006. Karena tingkat signifikan menunjukan nilai dibawah 0,05, berarti terdapat pengaruh signifikan dari variabel dewan komisaris independen terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Waryanto 2010 yang menyatakan kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial yang diungkapkan. Dalam mekanisme pelaksanaan GCG, kepemilikan manajerial digunakan sebagai suatu upaya untuk mengurangi konflik agensi atau konflik kepentingan antara manajer dan pemilik said et.al, 2009. Dan sejalan dengan teori agensi yang menyatakan dengan penerapan Good Corporate Governance diharapkan dapat berfungsi untuk menekankan atau menurunkan biaya keagenan. Universitas Sumatera Utara Keempat H4 adalah komite audit berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Hasil pengujian hipotesis dapat diketahui nilai t hitung dari variabel komite audit adalah sebesar −3,222 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,004. Karena tingkat signifikan menunjukan nilai dibawah 0,05, berarti terdapat pengaruh signifikan dari variabel dewan komisaris independen terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitan Akhtaruddin et.al, 2009 yang menemukan bahwa terdapat pengaruh antara komite audit dengan pengungkapan tanggung jawab sosial. Penelitian ini sejalan dengan teori agensi yang menyatakan dengan penerapan Good Corporate Governance diharapkan dapat berfungsi untuk menekankan atau menurunkan biaya keagenan. Kelima H5 adalah profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Hasil pengujian hipotesis dapat diketahui nilai t hitung dari variabel profitabilitas adalah sebesar 0,288 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,776. Karena tingkat signifikan menunjukan nilai diatas 0,05, berarti tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel dewan komisaris independen terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Hasil ini sejalan dengan penelitian sembiring 2005 variabel profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Hasil penelitian ini tidak Universitas Sumatera Utara sejalan dengan penelitian sitepu 2009 yang menyatakan bahwa variabel profitabilitas terbukti secara signifikan berpengaruh positif. Hal ini bisa dikarenakan perbedaan dari periode dan perusahaan, Penelitian ini menggunakan periode empat tahun dari tahun 2007-2010 pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di BEI, sedangkan Sitepu 2009 menggunakan periode satu tahun pada tahun 2007 di perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEJ. Dengan demikian dapat disimpulkan besar kecilnya profitabilitas akan mempengaruhi terhadap jumlah pengungkapan tanggung jawab sosial, Keenam H6 adalah Ukuran perusahaan size berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Hasil pengujian hipotesis dapat diketahui nilai t hitung dari variabel ukuran perusahaan adalah sebesar −0,128 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,899. Karena tingkat signifikan menunjukan nilai diatas 0,05, berarti tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel dewan komisaris independen terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Nurkhin 2009 dimana ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Nurkhin 2009 bisa dikarenakan cara perhitungan variabel ukuran perusahaan size dilihat dari total aktiva dari Universitas Sumatera Utara perusahaan. Dengan demikian besar kecilnya total aktiva tidak mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh pendekatan GCG, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan perkebunan di BEI selama periode 2007-2010, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kepemilikan institusional, dewan komisaris independe, kepemilikan manajerial, komite audit, profitabilitas, dan ukuran perusahaan secara simultan atau bersama- sama memiliki kemampuan mempengaruhu pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel kepemilikan manajerial dan komite audit yang berpengaruh secara parsial terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, sedangkan kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, profitabiltas dan ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Waryanto 2010 yang memberikan hasil bahwa secara parsial kepemilikan manajerial berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Perkebunan Dan Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI (2009-2011)

0 40 107

Pengaruh Good Corporate Governance Dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008 - 2012

1 101 101

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 13

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 19

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Chapter III V

0 0 30

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE,PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2007-2010

0 0 14