Analisis Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah Non Muslim Dalam Menggunakan Jasa Perbankan Syariah (Studi Pada Bank Syariah Wilayah Tangerang Selatan)
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH NON MUSLIM DALAM MENGGUNAKAN JASA
PERBANKAN SYARIAH
(Studi Pada Bank Syariah Wilayah Tangerang Selatan)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh :
Dian Purwaningsih
NIM. 1112085000029
PRODI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M
(2)
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH NON MUSLIM DALAM MENGGUNAKAN JASA
PERBANKAN SYARIAH
(Studi Pada Bank Syariah Wilayah Tangerang Selatan)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh :
Dian Purwaningsih
NIM. 1112085000029
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Herni Ali HT, MM
NIDN. 0422125902
Santi Yustini, SE., M.Ak
NIP. -
PRODI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M
(3)
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Rabu, 10 Agustus 2016 telah dilakukan ujian komprehensif atas nama mahasiswa:
1. Nama : Dian Purwaningsih
2. NIM : 1112085000029
3. Jurusan : Perbankan Syariah
4. Judul Skripsi :.Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat
Nasabah Non Muslim Dalam Menggunakan Jasa Perbankan Syariah (Studi Pada Bank Syariah Wilayah Tangerang Selatan).
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan mahasiswa yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan “LULUS” dan diberikan kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 10 Agustus 2016
1. Drs. Ade Ananto Terminanto, MM NIP.196811252014111002
(4)
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Selasa, 18 Oktober 2016 telah dilakukan ujian skripsi atas nama mahasiswa:
1. Nama : Dian Purwaningsih
2. NIM : 1112085000029
3. Jurusan : Perbankan Syariah
4. Judul Skripsi :.Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat
Nasabah Non Muslim Dalam Menggunakan Jasa Perbankan Syariah (Studi Pada Bank Syariah Wilayah Tangerang Selatan).
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan mahasiswa yang bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan “LULUS” dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 18 Oktober 2016
1. Fitri Damayanti, SE., M.Si ( )
NIP.19810731 200604 2 003 Ketua
2. Dr. Herni Ali HT, SE., MM ( )
NIDN. 0422125902 Sekretaris
3. Dr. Herni Ali HT, SE., MM ( )
NIDN. 0422125902 Pembimbing I
4. Santi Yustini, SE.,M.Ak ( )
Pembimbing II
5. Umiyati, SEI., M.Si ( )
(5)
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Dian Purwaningsih
NIM : 1112085000029
Jurusan : Perbankan Syariah Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan karya ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini.
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Tangerang, 24 Agustus 2016
(6)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Data Pribadi
a. Nama Lengkap : Dian Purwaningsih
b. Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 7 Januari 1994
c. Agama : Islam
d. Alamat : Bumi Puspiptek Asri Blok III I No.9
Kel. Pagedangan, Kec.Pagedangan, Kab. Tangerang
e. Hp : 081310073405
f. E-mail : [email protected]
II. Latar Belakang Pendidikan
a. SD : SD Negeri Puspiptek (2000-2006)
b. SMP : SMP IT Insan Harapan (2006-2009)
c. SMA : SMKN 4 Tangerang (2009-2012)
d. S1 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2012-2016)
III. Latar Belakang Keluarga
a. Ayah : Purwanto
b. Ibu : Nensih
c. Anak ke/dari : 1/3 Bersaudara
g. Alamat : Bumi Puspiptek Asri Blok III I No.9 Kel. Pagedangan, Kec.Pagedangan,
(7)
ABSTRACT
This study aims to determine the factors that affect the interests of customers using the services of non-Muslims in Islamic banking. The factors include cultural, social, personal, and psychological. In this study were taken 50 respondents to the customer non-Muslims residing in the territory of South Tangerang. Sampling is done by simple random sampling, the questionnaire distributed to the population of Islamic bank customers South Tangerang region. Analysis model used in this study is a model of multiple regression analysis using SPSS version 20.0. The results showed that partially cultural has influence amounted to 0,029 and psychological variables have an effect on the interests of customers amounted to 0,001 non-Muslims to use Islamic banking services. While simultaneously variables of cultural, social, personal, and psychological influence that customer interest of 0.000 against non-Muslims to use islamic banking services.
(8)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah non muslim dalam menggunakan jasa perbankan syariah. Faktor-faktornya antara lain faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Dalam penelitian ini diambil sebanyak 50 responden kepada nasabah non muslim yang berada di wilayah Tangerang Selatan. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan
simple random sampling, yaitu penyebaran kuesioner pada populasi nasabah bank
syariah wilayah Tangerang Selatan. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi berganda dengan menggunakan program komputer SPSS versi 20.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel budaya memiliki pengaruh sebesar 0,029 dan variabel psikologis memiliki pengaruh sebesar 0,001 terhadap minat nasabah non muslim dalam menggunakan jasa perbankan syariah. Sedangkan secara simultan variabel budaya, sosial, pribadi, dan psikologis mempunyai pengaruh sebesar 0,000 terhadap minat nasabah non muslim dalam menggunakan jasa perbankan syariah.
(9)
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim, segala puji dan syukur atas kehadirat Allah
SWT, Tuhan Semesta Alam, yang telah memberikan segala kenikmatan, rahmat, dan kasih sayang-Nya yang tiada terkira kepada hambaNya, baik itu nikmat iman dan nikmat sehat yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini dengan sebaik-baiknya. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak dan memberikan wawasan kepada pembaca. Shalawat dan salam tidak lupa penulis ucapkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, karena dengan rahmat dan hidayahnya beliau dapat membawa risalah Allah SWT untuk seluruh umat manusia hingga akhir zaman.
Dengan selesainya penelitian ini, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua Orang tuaku tercinta, Bapak Purwanto dan Ibu Nensih, serta Adikku Uwi terima kasih atas segala doa, dukungan, bantuan dan dorongannya dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta Terima kasih banyak penulis ucapkan atas segala pendidikan dan pengajaran yang telah diberikan, berupa ilmu dan waktunya untuk mendidik para Mahasiswa/i FEB UIN Jakarta.
3. Bapak Dr. Herni Ali HT, SE., MM. selaku dosen pembimbing pertama. Terima kasih atas segala ilmu, bimbingan, pendapat, waktu, masukan, pertolongan, dan kebaikannya yang telah diberikan kepada penulis.
4. Ibu Santi Yustini, SE., M.Ak. selaku pembimbing kedua. Terima kasih atas ilmu dan bimbingan yang telah diberikan dengan penuh kesabaran dalam memberikan bimbingan, dukungan, dan semangatnya selama ini. 5. Bapak Adhitya Ginanjar, M.Si. selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis.
6. Seluruh dosen, asisten dosen, karyawan dan staff FEB UIN Jakarta yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu disini, terima kasih atas ilmu
(10)
pegetahuan, waktu dan pertolongan yang tak ternilai selama ini bagi penulis.
7. Teman-teman LiSEnSi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terima kasih atas bantuan, ilmu, doa, serta motivasi untuk penulis.
8. Kawan-kawan terbaikku RPL3rd, terima kasih atas bantuannya menyebarkan kuesioner, memberi doa, serta hiburan ketika penulis merasa kehilangan semangat.
9. Teman-teman seperjuanganku ina, obi, cindy. Terima kasih atas segala dukungan, dorongan, motivasi, hingga waktu yang telah kita lewati bersama yang tidak bisa diukur panjang, besar dan banyaknya, akan lelah, masalah, kemudahan. Semoga ini semua, menjadi buah manis untuk apa yang kita perjuangkan. Sukses untuk kita setelah ini yaa. Aamiin.
10.Mahasiwa Perbankan Syariah angkatan tahun 2012 FEB UIN, semangat terus untuk kita semua dan terima kasih atas bantuan, serta kebersamaannya selama ini.
11.Teman-teman KKN KREASI 2015, terima kasih atas kekompakan, dukungan, persahabatan, dan kekeluargaan yang sudah tercipta.
12.Responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner, tanpa adanya bantuan kalian mungkin penelitian ini tidak bisa berjalan dengan baik.
13.Karyawan Bank Muamalat Indonesia, terima kasih atas ilmu, bantuan, serta doa sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.
Penulis menyadari penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai kesalahan dan kekurangan penulisan maupun dari isi materi. Oleh karena itu dengan segala keterbatasan yang dimiliki, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun bagi penulis. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Tangerang, 07 September 2016
(11)
DAFTAR ISI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... i
ABSTRACT ... ii
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 8
D. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10
A. Definisi Konsep dan Teori ... 10
1. Perilaku Konsumen ... 10
a. Definisi dan Model Perilaku Konsumen ... 10
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 11
2. Minat ... 26
(12)
3. Perbankan Syariah ... 28
a. Pengertian Bank Syariah ... 28
b. Produk dan Jasa Pada Bank Syariah ... 29
c. Konsep Bunga Dalam Berbagai Agama ... 33
B. Penelitian Sebelumnya ... 39
C. Kerangka Pemikiran ... 44
D. Hipotesis ... 45
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 47
A. Ruang Lingkup Penelitian ... 47
B. Metode Penentuan Sampel ... 47
1. Populasi dan Sampel ... 47
C. Metode Pengumpulan Data ... 49
1. Studi Pustaka ... 49
2. Studi Lapangan ... 49
D. Metode Analisis Data ... 49
1. Uji Statistik Deskriptif ... 49
2. Uji Kualitas Data ... 50
a. Uji Validitas ... 50
b. Uji Reliabilitas ... 50
3. Uji Asumsi Klasik ... 51
a. Uji Normalitas ... 51
b. Uji Multikolinearitas ... 52
(13)
4. Analisis Regresi Berganda ... 53
5. Uji Hipotesis ... 54
a. Uji Parsial (t-test) ... 54
b. Uji Simultan (F-test) ... 54
c. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 55
E. Operasional Variabel Penelitian ... 55
1. Variabel Independen (X) ... 56
a. Budaya (X1) ... 56
b. Sosial (X2) ... 56
c. Pribadi (X3) ... 57
d. Psikologis (X4) ... 57
2. Variabel Dependen ... 57
a. Minat Transaksional ... 57
b. Minat Referensial ... 57
c. Minat Preferensial ... 57
d. Minat Eksploratif ... 58
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 60
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ... 60
B. Hasil Uji Deskriptif Demografi Responden ... 61
C. Analisis dan Pembahasan ... 63
1. Hasil Uji Kualitas Data ... 63
a. Hasil Uji Validitas ... 63
(14)
2. Hasil Uji Distribusi Frekuensi Pertanyaan Responden ... 65
a. Analisis Variabel Budaya (X1) ... 65
b. Analisis Variabel Sosial (X2) ... 69
c. Analisis Variabel Pribadi (X3) ... 72
d. Analisis Variabel Psikologis (X4) ... 75
e. Analisis Variabel Minat (Y) ... 77
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 79
a. Hasil Uji Normalitas ... 79
b. Hasil Uji Multikolinearitas ... 80
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 81
4. Hasil Uji Regresi Berganda ... 81
5. Hasil Uji Hipotesis ... 82
a. Hasil Uji Parsial (t-test) ... 82
b. Hasil Uji Simultan (F-test) ... 86
c. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 87
6. Interpretasi ... 87
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 91
A. KESIMPULAN ... 91
B. SARAN ... 92
DAFTAR PUSTAKA ... 94
(15)
DAFTAR TABEL
No Keterangan Halaman
1.1 Perkembangan Bank Syariah di Indonesia... 3
2.1 Penelitian Sebelumnya ... 40
3.1. Daftar Sampel Penelitian... 48
3.2. Model Skala Likert... 56
3.3 Operasional Variabel Penelitian... 58
4.1 Daftar Objek Penelitian... 60
4.2 Data Responden... 61
4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian... 64
4.4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian... 65
4.5 Indikator Nilai... 65
4.6 Indikator Persepsi... 66
4.7 Indikator Preferensi... 66
4.8 Indikator Kebangsaan... 67
4.9 Indikator Agama... 67
4.10 Indikator Kelompok Ras... 68
4.11 Indikator Wilayah Geografis... 68
4.12 Indikator Kelas Sosial... 69
4.13 Indikator Sikap... 69
4.14 Indikator Perilaku... 70
4.15 Indikator Kebiasaan... 70
4.16 Indikator Orang Tua... 71
4.17 Indikator Kerabat Dekat... 71
4.18 Indikator Jabatan... 72
4.19 Indikator Selera... 72
4.20 Indikator Kebutuhan Materil... 73
4.21 Indikator Konsumsi... 73
(16)
4.23 Indikator Dominasi... 74
4.24 Indikator Aktivitas... 75
4.25 Indikator Kebutuhan... 75
4.26 Indikator Organisasi... 76
4.27 Indikator Implementasi... 76
4.28 Indikator Pengalaman... 77
4.29 Indikator Minat Transaksional... 77
4.30 Indikator Minat Referensial... 78
4.31 Indikator Minat Preferensial... 78
4.32 Indikator Minat Eksploratif... 78
4.33 Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov... 80
4.34 Hasil Uji Multikolinearitas... 80
4.35 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ... 82
4.36 Hasil Uji t (Parsial) ... 83
4.37 Hasil Uji F (Simultan) ... 86
(17)
DAFTAR GAMBAR
No Keterangan Halaman
2.1 Model Perilaku Konsumen... 10
2.2 Kerangka Pemikiran... 44
4.1 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual... 79
(18)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ... 98 Lampiran 2. Jawaban Responden ... 102 Lampiran 3. Hasil SPSS Karakteristik Responden ... 107 Lampiran 4. Hasil SPSS Validitas
dan Reliabilitas Variabel Budaya (X1) ... 108 Lampiran 5. Hasil SPSS Validitas
dan Reliabilitas Variabel Sosial (X2) ... 108 Lampiran 6. Hasil SPSS Validitas
dan Reliabilitas Variabel Pribadi (X3) ... 109 Lampiran 7. Hasil SPSS Validitas
dan Reliabilitas Variabel Psikologis (X4) ... 109 Lampiran 8. Hasil SPSS Validitas
(19)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Ajaran Islam tidak hanya terbatas pada masalah hubungan pribadi antara seorang individu dengan penciptanya (Hablumminallah), namun mencakup pula masalah hubungan antar sesama manusia
(Hablumminannas), bahkan juga hubungan antara manusia dengan
makhluk lainnya termasuk dengan alam dan lingkungan. Jadi, Islam adalah suatu cara hidup, way of life, yang membimbing seluruh aspek kehidupan manusia (Karim, 2007:2).
Dalam hal ini Islam mengatur seluruh kehidupan manusia termasuk dalam kegiatan ekonomi atau muamalah. Seperti yang dijelaskan dalam surat An-Nisa ayat 29: (Al-Arif, 2011:90)
َإ ل ابْلاب ْمكنْيب ْمكلا ْمأ ا لكْأت َ ا نمآ نيذلا ا يأ اي ْمكْنم ٍاَت ْنَ ًَاَت ْ كت ْْأ
ا ميحَ ْمكب ْاك َ ْإ ْمكسفْنأ ا لتْقت َ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu….”
Yusuf Halim al-„Alim mendefinisikan ilmu ekonomi Islam sebagai
”ilmu tentang hukum-hukum syariat aplikatif yang diambil dari dalil-dalil yang terperinci terkait dengan mencari, membelanjakan, dan cara-cara
(20)
Ia mengatakan bahwa ekonomi Islam merupakan bagian dari suatu tata kehidupan lengkap, berdasarkan pada sumber hukum Islam, yaitu Al-Quran, As-Sunnah, Ijmak, dan Qiyas. Serta dalam memenuhi hidupnya untuk mencari ridha Allah.
Ulama fiqh sepakat bahwa hukum asal dalam transaksi muamalah adalah diperbolehkan (mubah), kecuali terdapat dalil dari nash yang melarangnya. Hal ini bertolak belakang dengan konsep dalam Ibadah, yang hukum asalnya adalah dilarang. Suatu ibadah tidak bisa dilakukan, kecuali ada dalil yang mensyariatkan ibadah tersebut, sehingga tidak serta merta dapat beribadah kepada Allah SWT, kecuali atas dasar landasan syariat yang disyariatkan-Nya. Sehingga disini terdapat perbedaan mendasar antara fiqh ibadah dengan fiqh muamalah. Maka setiap transaksi dalam muamalah diperbolehkan, kecuali terdapat nash yang melarang akan transaksi tersebut.
Muamalah dalam pembahasan yang luas mencakup masalah al-ahwal
al-syakhsyiah, hukum keluarga yang mengatur hubungan antara suami
istri, anak, dan keluarganya. Pokok kajiannya meliputi munakahat
(pernikahan), mawaris (Hukum Kewarisan), wasiat, dan wafat. Wakaf termasuk bidang ibadah bila ditinjau dari segi niat (maksud), kemungkinan masuk al-ahwal al-syahsiyah bila wakaf itu wakaf dzuri yaitu wakaf untuk keluarga. Sedangkan muamalah dalam pembahasan sempit meliputi jual beli, gadai, salam pemindahan utang, serta yang lainnya (Sahrani dan Abdullah, 2011:8).
(21)
Ekonomi Islam melarang adanya transaksi yang mengandung riba, gharar, dan maysir. Fatwa dari lembaga-lembaga Islam yang menyatakan bahwa bunga bank adalah salah satu bentuk riba, antara lain akademi fiqih liga muslim dunia dan pimpinan pusat dakwah, penyuluhan, kajian islam, dan fatwa kerajaan saudi arabia (Antonio, 2001:66). Oleh karena itu, bank syariah lahir karena adanya permintaan masyarakat yang menginginkan bank tanpa bunga.
Dalam Al-Quran, istilah bank tidak disebutkan secara eksplisit, tetapi jika yang dimaksud adalah sesuatu yang memiliki unsur-unsur seperti struktur, manajemen, fungsi, hak dan kewajiban maka semua itu disebutkan dengan jelas seperti zakat, sadaqah, ghanimah (rampasan perang), ba’i (jual beli), dayn (utang dagang), maal (harta), dan sebagainya yang memiliki fungsi yang dilaksanakan oleh peran tertentu dalam kegiatan ekonomi (Arifin, 2009:3).
Perkembangan perbankan syariah saat ini semakin meningkat dibuktikan dengan banyak berdirinya bank syariah. Hal ini dilihat pada data statistik perbankan syariah pada jumlah BUS dan BPRS dari tahun 2012 sampai pada tahun 2016, sebagai berikut:
Tabel. 1.1
Perkembangan Bank Syariah di Indonesia
Indikasi 2012 2013 2014 2015 2016
KP/UUS KP/UUS KP/UUS KP/UUS KP/UUS
BUS 11 11 12 12 12
UUS 24 23 22 22 22
BPRS 158 163 163 161 165
Sumber: OJK, Data Statistik Perbankan Syari’ah (Sharia Banking Statistics) April 2016.
(22)
Keterangan :
BUS = Bank Umum Syariah UUS = Unit Usaha Syariah
BPRS = Bank Perkreditan Rakyat Syariah KP/UUS = Kantor Pusat/Unit Usaha Syariah
Bank syariah merupakan bank yang berlandaskan hukum-hukum Islam atau berdasarkan dari Al-Quran dan Hadist. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang-undang No. 21 tahun 2008 tentang bank syariah.
Bermula didirikannya Bank Muamalat pada tahun 1992, yang merupakan bank syariah pertama di Indonesia, terbukti tahan krisis moneter pada tahun 1998. Melihat keadaan tersebut, membuat bank konvensional termotivasi untuk mendirikan bank syariah. Hal ini dapat menjadi peluang bagi bank syariah untuk mendapatkan nasabah terutama nasabah muslim.
Dalam perbankan syariah, produk dan jasa dibedakan menjadi 2 yaitu produk dan jasa yang berhubungan dengan penyerapan dana masyarakat
(funding) dan produk dan jasa yang bersifat penyaluran dana ke
masyarakat yaitu pembiayaan. Dengan semakin berkembangnya perekonomian, semakin berkembang pula jenis dan ragam produk dan jasa perbankan. Hal ini dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan keinginan masyarakat yang semakin bank minded (Wahjono, 2010:90).
Dalam hal promosi, perbankan syariah mempunyai target kepada konsumen muslim yang akan menjadi nasabah untuk menggunakan
(23)
produk pada perbankan syariah. Namun pada saat ini konsumen non muslim pun mulai tertarik pada produk perbankan syariah dan perbankan syariah pun tidak menutup diri untuk membuka layanan kepada konsumen non muslim. Pada artikel yang ditulis oleh situs berita “republika”, seorang direktur BNI Syariah, Imam T Saptono mengatakan umumnya non muslim menggemari bank syariah karena didasarkan pada benefit yang diperoleh. "Misalnya margin bagi hasil dan tingkat margin pembiayaan yang
kompetitif”. Kemudian Imam T Saptono juga menyebutkan, Produk
perbankan syariah ternyata diminati komunitas non muslim. Beberapa jenis produk yang berbasiskan bagi hasil dan jual beli dengan angsuran tetap dianggap lebih fair dan transparan (www.republika.co.id).
Mengenai bunga bank, dalam Islam bunga bank termasuk dalam riba. Adapun konsep bunga dikalangan non muslim lebih khususnya agama Kristen terdapat pada Lukas 6:34-35 sebagai ayat yang mengecam praktik pengambilan bunga.
Masalah dalam penelitian ini adalah Bank syariah didirikan terutama untuk masyarakat muslim yang menginginkan adanya bank tanpa bunga. Namun pada kenyataannya saat ini nasabah bank syariah pun banyak diminati oleh nasabah non-muslim. Hal tersebut terdapat dalam artikel yang ditulis oleh republika berjudul Nasabah Non muslim Perbankan Syariah Terbesar dari KTI, bersumber dari Direktur Retail Banking Bank Muamalat Indonesia, Adrian A Gunadi, mengatakan “Nasabah non muslim perbankan syariah terbesar berasal dari kawasan timur Indonesia
(24)
(KTI), menyusul kontribusinya mencapai 50 persen dari total nasabah di
KTI” (republika.co.id). Selain itu masih bersumber dari republika dalam artikel lain menyebutkan bahwa nasabah non muslim permata bank syariah mencapai 170 orang atau mencapai 38 persen dari total nasabah yang ada (republika.co.id). Dalam artikel lain yang bersumber dari Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang berjudul Bali merupakan penerima terbesar pembiayaan dari bank syariah menyebutkan bahwa komposisi pembiayaan bank syariah sebesar 55 persen nasabah non muslim dan hanya 45 persen nasabah muslim (ekonomisyariah.org).
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, peneliti termotivasi dalam melakukan penelitian ini. Motivasi penelitian ini, yaitu sumber hukum yang digunakan bank syariah adalah Al-Quran dan Hadist, sedangkan sumber hukum yang digunakan nasabah non muslim bukan berdasarkan Al-Quran dan Hadist. Kaitannya dengan variabel yang digunakan dalam hal ini adalah variabel budaya dimana budaya terdiri dari subbudaya yang mencakup agama. Bahwa setiap agama tersebut dalam hal ini agama non muslim memiliki tata aturan sendiri, dan aturan dalam agama tersebut menjadi salah satu hal yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen (Sumarwan, 2011:197).
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis melakukan penelitian yang
berjudul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
(25)
JASA PERBANKAN SYARIAH (Studi pada Bank Syariah Wilayah Tangerang Selatan)”.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya
oleh Rifa‟atul Machmudah yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Non Muslim Menjadi Nasabah Di Bank
Syariah (Studi Pada Bank CIMB Niaga Syariah Cabang Semarang)” pada
tahun 2009.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian sebelumnya menggunakan enam faktor, di antaranya: faktor lokasi, pelayanan, religius stimuli, reputasi, profit sharing, dan promosi. Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan faktor-faktor yang terdapat pada teori Kotler di antaranya: faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.
Objek dalam penelitian sebelumnya pada Bank CIMB Niaga Syariah Cabang Semarang. Sedangkan objek dalam penelitian ini pada bank syariah wilayah Tangerang Selatan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah faktor budaya berpengaruh secara parsial terhadap minat nasabah non muslim dalam menggunakan jasa perbankan syariah? 2. Apakah faktor sosial berpengaruh secara parsial terhadap minat nasabah
(26)
3. Apakah faktor pribadi berpengaruh secara parsial terhadap minat nasabah non muslim dalam menggunakan jasa perbankan syariah? 4. Apakah faktor psikologis berpengaruh secara parsial terhadap minat
nasabah non muslim dalam menggunakan jasa perbankan syariah? 5. Apakah faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis berpengaruh
secara simultan terhadap minat nasabah non muslim dalam menggunakan jasa perbankan syariah?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisa pengaruh dari faktor budaya secara parsial terhadap minat nasabah non muslim dalam menggunakan jasa perbankan syariah. 2. Untuk menganalisa pengaruh faktor sosial secara parsial terhadap minat
nasabah non muslim dalam menggunakan jasa perbankan syariah. 3. Untuk menganalisa pengaruh faktor pribadi secara parsial terhadap
minat nasabah non muslim dalam menggunakan jasa perbankan syariah. 4. Untuk menganalisa pengaruh faktor psikologis secara parsial terhadap minat nasabah non muslim dalam menggunakan jasa perbankan syariah. 5. Untuk menganalisa pengaruh faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis secara simultan terhadap minat nasabah non muslim dalam menggunakan jasa perbankan syariah.
(27)
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi penulis
Selain sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan, penelitian ini dapat menambah pengetahuan serta menambah kemampuan di bidang penelitian.
2. Bagi perusahaan
Dengan mengetahui faktor-faktor yang menjadi minat nasabah, perusahaan dapat mengembangkan strategi-strateginya sehingga dapat menarik nasabah lebih banyak, baik muslim maupun non muslim. 3. Bagi akademik
Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi untuk penelitian selanjutnya, sehingga penelitian ini dapat berkembang dan menjadi lebih baik.
4. Bagi Masyarakat
Menambah informasi dan pengetahuan bagi masyarakat baik muslim maupun non muslim untuk menggunakan jasa perbankan syariah.
(28)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Konsep dan Teori 1. Perilaku Konsumen
a. Definisi dan Model Perilaku Konsumen
Schiffman dan Kanuk mendefinisikan perilaku konsumen
sebagai berikut: “the term consumen behavior refers to the behavior that consumers display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of products and services that they
expected will satisfy their needs”.
“istilah perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang
diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka” (Sumarwan, 2011:4).
Menurut Kotler (2009:226) titik tolak untuk memahami perilaku pembelian adalah model rangsangan-tanggapan yang diperlihatkan dalam gambar 2.1
(29)
Model tersebut menunjukkan bahwa rangsangan pemasaran yang terdiri dari produk, harga, distribusi dan promosi, secara bersama-sama dengan rangsangan pihak lain seperti keadaan ekonomi, teknologi, kebudayaan dan politik, mulai merasuki kesadaran pembeli. Karakteristik atau ciri-ciri pembeli itu sendiri dibentuk oleh faktor budaya, sosial, individu dan psikologis. Proses keputusan pembelian dibuat konsumen dengan tahapan yang dimulai dari memahami masalah, mencari informasi, evaluasi alternatif keputusan sampai dengan perilaku setelah pembelian. Setelah tahapan-tahapan tersebut dilalui baru pembeli membuat keputusan tentang jenis produk, merek, penjual, waktu pembelian, dan jumlah pembelian.
Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh empat faktor (Kotler, 2009:214). Di antaranya: faktor budaya (budaya, sub-budaya, dan kelas sosial), sosial (kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status), pribadi (usia, tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian, dan konsep-diri), dan psikologis (motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan, dan sikap).
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Menurut Philip Kotler, perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Yang mempunyai pengaruh paling luas dan paling dalam
(30)
adalah faktor-faktor budaya. (Kotler dan Keller, 2009:214). Penjelasan dari setiap faktor sebagi berikut:
1) Faktor Budaya
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar. Budaya adalah segala nilai, pemikiran, dan simbol yang mempengaruhi perilaku, sikap, kepercayaan, dan kebiasaan seseorang dan masyarakat. Seperangkat budaya antara lain: nilai, persepsi, dan preferensi. Nilai adalah kepercayaan atau segala sesuatu yang dianggap penting oleh seseorang atau suatu masyarakat. Berbagai instrumen nilai yang populer yang telah digunakan dalam berbagai studi perilaku konsumen, termasuk
Rokeach Value Survey (survei nilai rokeach) antara lain nilai-nilai
instrumental yang terdiri dari ambius, pemikiran luas, mampu, bersih, berani, pemaaf, suka menolong, jujur, intelektual, logis, penuh kasih sayang, patuh, sopan santun, dan bertanggung jawab (Schifman dan kanuk, 2008:369).
Persepsi didefinisikan sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur, dan menafsirkan stimuli ke dalam gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia (Schifman dan Kanuk, 2008:137).
Preferensi konsumen diartikan sebagai pilihan untuk memiliki atau tidak oleh seseorang terhadap suatu produk barang
(31)
atau jasa yang dikonsumsi. Preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk yang ada.
Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis. Konsep subbudaya sangat terkait dengan demografi. Demografi akan menggambarkan karakteristik suatu penduduk. Misalnya suku dan kebangsaan adalah variabel demografi. Di dalam variabel demografi tersebut, kita bisa mendapatkan subbudaya yang berbeda, yaitu suku Sunda, suku Jawa, dan lain-lain (Sumarwan, 2011:251).
Salah satu karakteristik demografi yang paling penting adalah agama yang dianut oleh penduduk. Berdasarkan data-data yang dipublikasikan oleh berbagai lembaga maka tercatat beberapa agama yang paling banyak dianut oleh penduduk di dunia, yaitu Islam, Kristen, Hindu, dan Budha. Agama merupakan kepercayaan akan keberadaan Tuhan. Hampir sebagian besar manusia yang hidup di dunia, umumnya salah satu agama. Setiap agama tersebut memiliki tata aturan sendiri, dan aturan dalam agama tersebut menjadi salah satu hal yang mempengaruhi perilaku konsumen (Sumarwan, 2011:197).
Kelas sosial adalah strata yang relatif tetap dalam masyarakat yang berbeda status, kekayaan, pendidikan, pemilikan, dan, nilai.
(32)
Kelas sosial didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hierarki status kelas yang berbeda, sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status yang sama dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah (Schifman dan Kanuk, 2008:329).
Kelas sosial memiliki beberapa ciri. Pertama, orang-orang di dalam kelas sosial yang sama cenderung berperilaku lebih seragam dari pada orang-orang dari dua kelas sosial yang berbeda. Kedua, orang merasa dirinya menempati posisi yang inferior atau superior di kelas sosial mereka. Ketiga, kelas sosial ditandai oleh sekumpulan variabel, seperti pekerjaan, penghasilan, kesejahteraan, pendidikan, dan orientasi nilai. Keempat, individu dapat pindah dari satu tangga ke tangga lain pada kelas sosialnya selama masa hidup mereka. Besarnya mobilitas itu berbeda-beda tergantung pada seberapa kaku stratifikasi sosial dalam masyarakat tertentu.
2) Faktor Sosial
Faktor sosial terdiri dari:
(a) Kelompok acuan (reference groups).
Kelompok acuan (reference groups) adalah seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. Sikap adalah perilaku yang
(33)
menunjukkan apa yang disukai dan tidak disukai konsumen. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang dinamakan kelompok keanggotaan. Beberapa kelompok keanggotaan merupakan kelompok primer, seperti keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja, yang berinteraksi dengan seseorang secara terus menerus dan informal. Orang juga menjadi anggota kelompok sekunder, seperti kelompok keagamaan, profesi, dan asosiasi perdagangan yang cenderung lebih formal dan membutuhkan interaksi yang tidak begitu rutin.
Orang sangat dipengaruhi oleh kelompok acuan mereka, sekurang-kurangnya melalui tiga cara. Kelompok acuan membuat seseorang menjalani perilaku dan gaya hidup baru dan mempengaruhi perilaku serta konsep pribadi seseorang; kelompok acuan menuntut orang untuk mengikuti kebiasaan kelompok sehingga dapat mempengaruhi pilihan seseorang akan produk dan merek aktual. Orang juga dipengaruhi oleh berbagai kelompok di luar kelompok mereka. Kelompok aspirasi adalah kelompok yang ingin dimasuki seseorang; kelompok dissosiasi adalah kelompok yang di nilai atau perilakunya ditolak seseorang.
Perusahaan manufaktur yang produk dan mereknya sangat dipengaruhi oleh kelompok acuan harus menentukan
(34)
cara menjangkau dan mempengaruhi para pemimpin opini di kelompok acuan itu. Pemimpin opini (opinion leader) adalah orang yang komunikasi informalnya atas produk dapat memberikan saran atau informasi tentang produk atau jenis produk tertentu, seperti merek apa yang terbaik atau apa manfaat produk tertentu. Para pemasar berusaha menjangkau para pemimpin opini dengan mengidentifikasikan ciri-ciri demografis dan psikografis yang berkaitan dengan kepemimpinan opini, mengidentifikasikan media yang dibaca oleh pemimpin opini, dan mengarahkan pesan iklan kepada pemimpin opini.
Ada tiga macam pengaruh kelompok acuan, diantaranya pengaruh normatif, pengaruh ekspresi nilai, dan pengaruh informasi. Pengaruh normatif adalah pengaruh dari kelompok acuan terhadap seseorang melalui norma-norma sosial yang harus dipatuhi dan diikuti. Kelompok acuan akan mempengaruhi seseorang melalui fungsinya sebagai pembawa ekspresi nilai. Kelompok acuan akan mempengaruhi pilihan produk atau merek dari seorang konsumen karena kelompok acuan tersebut sangat dipercaya sarannya karena ia memilki pengetahuan dan informasi yang lebih baik (Sumarwan, 2011:321).
(35)
(b) Keluarga
Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.
Keluarga orientasi terdiri orang tua dan saudara kandung seseorang. Dari orang tua seseorang mendapatkan orientasi atas agama, politik, dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri, dan cinta. Walaupun pembeli tersebut tidak lagi berinteraksi secara mendalam dengan orang tuanya, pengaruh orang tua terhadap perilaku pembeli dapat tetap signifikan.
Keluarga terdiri dari berbagai macam, antara lain: keluarga inti (suami, isteri dan seorang anak atau lebih), keluarga yang diperluas (suami, isteri, seorang anak atau lebih, dan kakek/nenek), dan keluarga orang tua tunggal (seorang orang tua dan seorang anak). (Schiffman dan Kanuk, 2008:306)
(c) Peran dan status.
Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang.
Masing-masing peran menghasilkan status. Orang-orang memilih produk yang dapat mengkomunikasikan peran dan status mereka di masyarakat.
(36)
3) Faktor Pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan dan lingkungan ekonomi, gaya hidup, dan kepribadian dan konsep diri.
(a) Usia dan tahap dalam siklus hidup
Orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda sepanjang hidupnya. Selera orang terhadap pakaian, perabot, rekreasi, dan lain-lain juga berhubungan dengan usia. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga dan jumlah, usia, dan gender orang dalam rumah tangga pada suatu saat.
Selain itu, tahap siklus hidup psikologis bisa terjadi. Orang dewasa mengalami perjalanan dan perubahan tertentu sepanjang hidupnya, misalnya menikah, mempunyai anak, dan lain-lain yang tentunya membutuhkan segala sesuatu yang berhubungan dengan barang atau jasa.
(b) Pekerjaan dan lingkungan ekonomi
Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya. Misalnya pekerja kerah biru akan membeli pakaian kerja, sepatu kerja, dan kotak makan siang sedangkan direktur perusahaan akan membeli pakaian yang
(37)
mahal, perjalanan dengan pesawat udara, keanggotaan
country club, dan perahu layar.
Pilihan produk atau jasa sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang: penghasilan yang dapat dibelanjakan (level, kestabilan, pola waktunya), tabungan dan aktiva (termasuk persentase aktiva yang lancar/liquid), utang, kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap kegiatan berbelanja atau menabung.
Berdasarkan kedekatannya dengan konsumen, lingkungan konsumen bisa terbagi dalam lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan mikro adalah lingkungan yang sangat dekat konsumen, yang berinteraksi langsung dengan konsumen. Misalnya ayah, ibu, adik, kakak atau keluarga lain yang tinggal bersama akan mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen secara langsung. Lingkungan makro adalah lingkungan jauh dari konsumen. Lingkungan makro sosial bersifat umum dan berskala luas, misalnya sistem politik dan hukum, dan kondisi ekonomi. Karena itu, lingkungan makro memiliki pengaruh luas terhadap masyarakat, bukan hanya kepada individu konsumen (Sumarwan, 2011:323).
(38)
(c) Gaya hidup
Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang terungkap pada aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup mengggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan gaya hidup.
Gaya hidup mencerminkan pola konsumsi yang menggambarkan pilihan seseorang bagaimana ia menggunakan waktu dan uang. Konsep yang terkait dengan gaya hidup adalah psikografik. Psikografik adalah suatu instrumen untuk mengukur gaya hidup, yang memberikan pengukuran kuantitatif dan bisa dipakai untuk menganalisis data yang sangat besar. Analisis psikografik sering juga diartikan sebagai suatu riset konsumen yang menggambarkan segmen konsumen dalam hal kehidupan mereka, pekerjaan, dan aktivitas lainnya. Psikografik berarti menggambarkan
(graph) psikologis konsumen (psyco) (Sumarwan, 2011:45).
(d) Kepribadian dan konsep diri.
Masing-masing orang memiliki karakteristik kepribadian yang berbeda yang mempengaruhi perilaku pembeliannya. Kepribadian adalah ciri bawaan psikologis manusia (human
pschological traits) yang khas yang menghasilkan tanggapan
yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap rangsangan lingkungannya. Kebiasaan biasanya digambarkan dengan
(39)
menggunakan ciri bawaan seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi, kehormatan, kemampuan bersosialisasi, pertahanan diri dan kemampuan beradaptasi.
Dengan mengetahui kepribadian konsumen, para pemasar dapat merancang komunikasi yang sesuai dengan sasaran konsumen yang dituju sehingga konsumen bisa menerima produk atau jasa yang dipasarkan tersebut. Pemasar mengharapkan konsumen menilai bahwa produk atau jasa tersebut sebagai sesuatu yang cocok dengan kepribadiaanya sehingga mereka menyukai, membeli, dan menggunakan produk dan jasa tersebut (Sumarwan, 2011:95)
4) Faktor Psikologis
Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah model rangsangan-rangsangan yang diperlihatkan pada gambar model perilaku konsumen. Satu perangkat proses psikologis berkombinasi dengan karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan pembelian. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara datangnya rangsangan pemasaran luar dan keputusan pembelian akhir. Empat proses psikologis penting: motivasi, persepsi, pembelajaran, dan memori secara fundamental mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap berbagai rangsangan pemasaran. (Kotler, 2009:226)
(40)
Faktor psikologis terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap. Di dalam faktor psikologis terdapat empat proses psikologis penting, yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran dan memori.
(a) Motivasi adalah kebutuhan cukup mampu mendorong seseorang bertindak. Tiga teori yang paling terkenal antara lain: teori Sigmund Freud, Abraham Maslow, dan Frederick Herzberg.
(1) Teori Sigmund Freud
Sigmund Freud mengasumsikan bahwa kekuatan psikologis yang membentuk perilaku manusia sebagaian besar tidak disadari dan bahwa seseorang tidak dapat sepenuhnya memahami motivasi dirinya. Ketika seseorang mengamati merek-merek tertentu, ia akan bereaksi tidak hanya pada kemampuan yang terlihat nyata pada merek-merek tertentu, melainkan juga pada petunjuk (clues) lain yang samar. Wujud, berat, bahan, warna, dan nama merek dapat memicu asosiasi (arah pemikiran) dan emosi tertentu.
(2) Teori Abraham Maslow
Maslow menjelaskan bahwa kebutuhan manusia tersusun dalam hierarki, dari yang paling mendesak sampai yang paling kurang mendesak. Berdasarkan
(41)
urutan tingkat kepentingannya, kebutuhan-kebutuhan tersebut adalah kebutuhan fisik, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri.
(3) Teori Frederick Herzberg
Frederick Herzberg mengembangkan teori dua-faktor yang membedakan dissatisfiers (faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan). Teori motivasi Herzberg memiliki dua implikasi. Pertama, para penjual harus berusaha sebaik-baiknya menghindari dissatisfiers.
Kedua harus mengidentifikasi satisfier atau motivator utama pembelian di pasar dan kemudian menyediakan faktor satisfier itu.
(b) Persepsi
Persepsi adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Dalam pemasaran, persepsi itu lebih penting daripada realitas, karena persepsi itulah yang akan mempengaruhi perilaku aktual konsumen. Orang dapat memiliki persepsi yang berbeda atas objek yang sama karena tiga proses persepsi, diantaranya:
(42)
Para pemasar harus bekerja keras dalam rangka menarik perhatian konsumen. Tantangan yang sesungguhnya adalah menjelaskan rangsangan mana yang akan diperhatikan orang. Berikut adalah beberapa temuan: orang cenderung memperhatikan rangsangan yang berhubungan dengan kebutuhannya, orang cenderung memperhatikan rangsangan yang mereka antisipasi, dan orang cenderung memperhatikan rangsangan yang berdeviasi besar terhadap rangsangan normal.
(2) Distorsi selektif
Distorsi selektif adalah kecenderungan menafsirkan informasi sehingga sesuai dengan pra-konsepsi kita. Konsumen akan sering memelintir informasi sehingga sesuai dengan konsisten dengan keyakinan awal mereka atas merek dan produk.
(3) Ingatan selektif
Orang akan melupakan banyak hal yang mereka pelajari, tapi cenderung mengingat informasi yang mendukung pandangan dan keyakinan mereka. Karena adanya ingatan selektif, kita cenderung mengingat hal-hal baik yang disebutkan tentang produk yang kita sukai dan melupakan hal-hal baik yang disebutkan
(43)
menggunakan drama dan pengulangan dalam mengirimkan pesan ke pasar sasaran mereka untuk memastikan bahwa pesan mereka tidak diremehkan. (c) Pembelajaran
Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman.
Schiffman dan Kanuk dari perspektif pemasaran, proses belajar konsumen dapat diartikan sebagai sebuah proses dimana seseorang memperoleh pengetahuan dan pengalaman pembelian dan konsumsi yang akan ia terapkan pada perilaku yang terkait di masa datang. Belajar adalah suatu proses yang berkelanjutan. Konsumen tidak pernah berhenti belajar. Ia akan menerima informasi kapanpun dan dimana pun. Oleh karena itu, ia akan selalu memperoleh pengetahuan baru dari membaca, melihat, mendengar, dan berpikir dari pengalamannya. Semua proses belajar ini akan mempengaruhi apa yang diputuskan, apa yang dibeli, dan apa yang dikonsumsinya (Sangadji dan Sopiah, 2013:136). (d) Memori
Semua informasi dan pengalaman yang dihadapi orang ketika mereka mengarungi hidup dapat berakhir dalam memori jangka panjang. Para psikolog kognitif membedakan memori jangka pendek (STM-Short Term Memory) atau
(44)
menyimpan informasi sementara dan memori jangka panjang (LTM-Long Term Memory) atau lebih permanen. Pandangan yang paling luas diterima terhadap sturktur memori jangka panjang mencakup beberapa jenis formulasi model asosiatif. Model memori jaringan asosiatif, pengetahuan merek konsumen dalam memori dapat dikonseptualisasikan terdiri dari titik pertemuan dalam memori dengan berbagai asosiasi yang terkait. Kekuatan dan organisasi dari asosiasi ini akan menjadi determinan penting atas informasi yang dapat diingat tentang merek. Asosiasi merek terdiri dari semua pemikiran, perasaan, persepsi, citra, pengalaman, keyakinan, sikap, dan lain-lain yang terkait dengan merek yang tersambung dengan titik merek. Terdapat dua proses memori antara lain:
encoding memori dan mendapatkan kembali ingatan.
2. Minat
Pengertian minat menurut (Kanuk, 2008:25) yaitu,“Pengaruh eksternal, kesadaran akan kebutuhan, pengenalan produk dan evaluasi alternatif adalah hal yang dapat menimbulkan minat beli konsumen. Pengaruh eksternal ini terdiri dari usaha pemasaran dan faktor sosial budaya.
a. Macam-Macam Minat
Menurut (Shaleh dan Wahab, 2004:264), minat dapat dibagi menjadi tiga macam, antara lain:
(45)
1) Berdasarkan timbulnya, minat dapat dibedakan menjadi minat primitif dan minat kultural. Minat primitif adalah minat
yang timbul karena kebutuhan biologis atau jaringan-jaringan tubuh. Sedangkan minat kultural atau minat sosial adalah minat yang timbul karena proses belajar.
2) Berdasarkan arahnya, minat dapat dibedakan menjadi minat intrinsik dan ekstrinsik. Minat intrinsik adalah minat yang langsung berhubungan dengan aktivitas itu sendiri. Minat ekstrinsik adalah minat yang berhubungan dengan tujuan akhir dari kegiatan tersebut.
3) Berdasarkan cara mengungkapkan, minat dapat di bedakan menjadi empat yaitu: 1) expressed interest; minat yang diungkapkan dengan cara meminta kepada subyek untuk kenyatakan kegiatan yang disenangi maupun tidak, dari jawabannya dapat diketahui minatnya, 2) manifest interest; minat yang diungkapkan dengan melakukan pengamatan langsung, 3)
tested interest; minat yang diungkapkan dengan cara
menyimpulkan dari hasil jawaban tes objektif, dan 4) inventoried
interest; minat yang diungkapkan dengan menggunakan alat-alat
yang sudah distandardisasikan.
b. Indikator Minat Beli
Indikator minat beli menurut Ferdinand (2002:129), minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut:
(46)
1) Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.
2) Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain.
3) Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk prefrensinya.
4) Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.
3. Perbankan Syariah
a. Pengertian Bank Syariah
Bank Syariah adalah merupakan lembaga intermediasi dan penyedia jasa keuangan yang bekerja berdasarkan etika dan sistem nilai Islam, khususnya yang bebas dari bunga (riba), bebas dari kegiatan spekulatif yang non produktif seperti perjudian (maysir), bebas dari hal-hal yang tidak jelas dan meragukan (gharar), prinsip keadilan, dan hanya membiayai kegiatan usaha yang halal (Yumanita, 2005:4).
Sedangkan (Muhammad, 2000:13) dalam buku Manajemen Bank Syariah. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang usaha
(47)
pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoprasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.
Menurut Undang-undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah bahwa Perbankan Syariah adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa bank syariah adalah bank yang dalam kegiatan usahanya sesuai dengan syariat Islam.
b. Produk dan Jasa pada Bank Syariah
Pada dasarnya, produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah dapat dibagi menjadi tiga bagian besar (Karim, 2004: 97), yaitu:
1) Produk Penghimpunan Dana (funding)
(a) Giro Wadi‟ah. Dana nasabah yang dititipkan di bank. Setiap saat nasabah berhak mengambilnya dan berhak mendapatkan bonus dari keuntungan pemanfaatan dana giro oleh bank. (b) Tabungan Mudharabah. Dana yang disimpan oleh nasabah
akan dikelola bank, untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan yang diberikan kepada nasabah berdasarkan kesepakatan bersama.
(c) Deposito Investasi Mudharabah. Dana yang disimpan nasabah hanya bisa ditarik berdasarkan jangka waktu yang
(48)
telah ditentukan, dengan bagi hasil keuntungan berdasarkan kesepakatan bersama.
(d) Tabungan bentuk lain berdasarkan prinsip wadi‟ah dan mudharabah. Misalnya tabungan Haji mudharabah, tabungan Qurban dimana simpanan pihak ketiga, penarikannya dilakukan pada saat nasabah akan menunaikan ibadah yang bersangkuatan atau pada kondisi-kondisi tertentu sesuai dengan kesepakatan dan perjanjian bank dengan nasabah.
2) Produk Penyaluran Dana (financing)
(a) Mudharabah. Bank dapat menyediakan pembiayaan modal investasi atau modal kerja, hingga 100% sedangkan nasabah menyediakan usaha dan manajemennya. Bagi hasil keuntungan melalui perjanjian yang sesuai dengan porsinya. (b) Salam. Pembiayaan kepada nasabah untuk membuat barang
tertentu atas pesanan pihak-pihak lain atau pembeli. Bank memberikan dana pembiayaan diawal untuk membuat barang tersebut setelah adanya kesepakatan tentang harga jual kepada pembeli. Barang yang di beli dalam tanggungan nasabah dengan perjanjian yang telah ditentukan.
(c) Istisna‟. Pembiayaan kepada nasabah yang terlebih dahulu memesan barang kepada bank atau produsen lain dengan kriteria tertentu. Kemudian nasabah dan bank membuat
(49)
perjanjian yang mengikat tentang harga jual dan cara pembayarannya.
(d) Ijarah wa Iqtina‟. Merupakan penggabungan sewa dan beli, dimana si penyewa mempunyai hak untuk memiliki barang pada akhir masa sewa.
(e) Murabahah. Pembiayaan pembelian barang lokal atau pun internasional. Pembiayaan ini diaplikasikan untuk tujuan modal kerja dan pembiayaan investasi baik jangka panjang atau pun jangka pendek. Bank mendapat keuntungan dari harga barang yang dinaikkan.
(f) Al-Qardhul Hasan. Pinjaman lunak bagi pengusaha yang benar-benar kekurangan modal. Nasabah tidak perlu membagi keuntungan kepada bank, tetapi hanya membayar biaya administrasi saja.
(g) Musyarakah Pembiayaan sebagian dari modal usaha keseluruhan, dimana pihak bank akan dilibatkan dalam proses manajemen. Pembagian keuntungan berdasarkan perjanjian.
3) Produk Jasa (service)
Pada dasarnya ada lima akad jasa yang digunakan dalam bank syariah, antara lain: wakalah (deputyship), kafalah (guaranty), hawalah (transfer service), rahn (mortgage), dan qardh (soft and
(50)
benevolent loan) (Antonio, 2001:120). Sedangkan untuk aplikasi dalam perbankan syariah sebagai berikut:
(a) Jasa penerbitan L/C
Yaitu pendanaan ulang LC atau fasilitas pendanaan L/C yang diberikan kepada importir dengan menggunakan dana dari bank lain (Suwiknyo, 2009:143).
(b) Jasa Transfer
Adalah kegiatan penyelesaian permohonan pemindahan uang/dana dari satu kantor cabang bank ke kantor cabang lainnya atau bank korespondennya di luar negeri yang dilakukan melalui sarana komunikasi yang telah dilengkapi dengan transfer dari nasabah, diteruskan bank dengan instruksi untuk membayar sejumlah tertentu kepada orang yang disebutkan namanya dalam transfer tersebut serta pembayaran kepada nasabah (Suwiknyo, 2009:259).
(c) Jasa Inkasso
Merupakan penagihan warkat kliring (cek/bilyet giro atau warkat lain) melalui kantor cabang bank kepada bank penerbit warkat kliring di luar wilayah kliring (Suwiknyo, 2009:117).
(d) Bank Garansi
Adalah kesanggupan tertulis yang diberikan oleh bank kepada pihak penerima jaminan bahwa bank akan membayar
(51)
sejumlah uang kepadanya pada waktu tertentu jika pihak terjamin tidak dapat memenuhi kewajibannya (Suwiknyo, 2009:38).
(e) Menerima Zakat, Infaq dan Sadaqoh (untuk disalurkan). Definisi zakat menurut ulama dalam lingkungan mazhab
Syafi‟i adalah suatu istilah tentang suatu ukuran tertentu dari
harta yang telah ditentukan, yang wajib dibagikan kepada golongan-golongan tertentu serta dengan syarat-syarat yang telah ditentukan (Mujahidin, 2007:57).
Infak yaitu pemberian sesuatu yang akan digunakan untuk kemaslahatan umat (Mujahidin, 2007:117).
Sedangkan sadaqoh adalah tindakan beramal atau pemberian sejumlah uang kepada pihak lain dengan tujuan sosial tanpa maksud komersial, yaitu tidak mengambil keuntungan materi (Mujahidin, 2007:229).
c. Konsep Bunga Dalam Berbagai Agama 1) Konsep Bunga Dalam Hindu dan Budha
Praktek riba (rente) dalam agama Hindu dan Budha dapat kita temukan dalam naskah kuno India. Teks-teks Veda India kuno (2.000-1.400.SM) mengkisahkan “lintah darat” (kusidin)
disebutkan sebagai pemberi pinjaman dengan bunga. Dalam teks Sutra (700-100.SM) dan Jataka Buddha (600-400.SM) menggambarkan situasi sentimen yang menghina riba.
(52)
Sebagai contoh Vasishtha, seorang Hindu terkenal pembuat hukum waktu itu, membuat undang-undang khusus yang melarang kasta yang lebih tinggi dari Brahmana (pendeta) dan Ksatria (pejuang) menjadi rentenir atau pemberi pinjaman dengan bunga tinggi. Juga dalam Jataka, riba disebut sebagai hypocritical
ascetics are accused of practising it. Pada abad kedua, riba telah
menjadi istilah yang lebih relatif, seperti yang tersirat dalam
hukum Manu, “ditetapkan bunga melampaui tingkat hukum yang
berlaku. (Mutasowifin, 2003:32).
2) Konsep Bunga Dalam Yahudi
Orang-orang Yahudi dilarang mempraktekkan pengambilan bunga. Pelarangan ini banyak terdapat dalam kitab suci mereka, baik dalam Old Testament (Perjanjian Lama) maupun undang-undang Talmud. Kitab Exodus (Keluaran) pasal 22 ayat 25
menyatakan: “Jika engkau meminjamkan uang kapada salah seorang ummatku, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai penagih hutang terhadap dia,
janganlah engkau bebankan bunga terhadapnya.”
Kitab Deuteronomy (Ulangan) pasal 23 ayat 19 menyatakan:
“Janganlah engkau membungakan kepada saudaramu, baik uang
maupun bahan makanan, atau apa pun yang dapat dibungakan”.
Selain itu juga terdapat dalam Kitab Levicitus (Imamat) pasal
(53)
atau riba darinya, melainkan engkau harus takut akan Allahmu, supaya saudara-mu bisa hidup di antaramu. Janganlah engkau memberi uang-mu kepadanya dengan meminta bunga, juga
makananmu janganlah kau berikan dengan meminta riba.” 3) Konsep Bunga Dalam Yunani dan Romawi
Pada masa Yunani, sekitar abad VI Sebelum Masehi hingga I Masehi, telah terdapat beberapa jenis bunga. Besarnya bunga tersebut bervariasi tergantung kegunaannya.
Pada masa Romawi, sekitar abad V sebelum Masehi hingga IV Masehi, terdapat undang-undang yang membenarkan penduduknya mengambil bunga selama tingkat bunga tersebut sesuai dengan tingkat maksimal yang dibenarkan hukum
(maximum legal rate). Nilai suku bunga ini berubah-ubah sesuai
dengan berubahnya waktu. Meskipun undang-undang membenarkan pengambilan bunga, tetapi pengambilannya tidak dibenarkan dengan cara bunga berbunga (double countable).
Pada masa pemerintahan Genucia (342 SM) kegiatan pengambilan bunga tidak diperbolehkan. Tetapi, pada masa Unciaria (88 SM) praktik tersebut diperbolehkan kembali seperti semula. Meskipun demikian, praktik pengambilan bunga dicela oleh para ahli filsafat. Dua orang ahli filsafat Yunani terkemuka, Plato (427-347 SM) dan Aristoteles (384-322 SM), mengecam praktik bunga. Begitu juga dengan Cato (234-149 SM) dan Cicero
(54)
(106-43 SM). Para ahli filsafat tersebut mengutuk orang-orang Romawi yang mempraktekkan pengambilan bunga.
Plato mengecam sistem bunga berdasarkan dua alasan. Pertama, bunga menyebabkan perpecahan dan perasaan tidak puas dalam masyarakat. Kedua, bunga merupakan alat golongan kaya untuk mengeksploitasi golongan miskin. Sedangkan Aristoteles, dalam menyatakan keberatannya mengemukakan bahwa fungsi uang adalah sebagai alat tukar atau medium of
exchange. Ditegaskannya, bahwa uang bukan alat untuk
menghasilkan tambahan melalui bunga. Ia juga menyebut bunga sebagai uang yang berasal dari uang yang keberadaannya dari sesuatu yang belum tentu pasti terjadi. Dengan demikian, pengambilan bunga secara tetap merupakan sesuatu yang tidak adil.
Penolakan para ahli filsafat Romawi terhadap praktik pengambilan bunga mempunyai alasan yang kurang lebih sama dengan yang dikemukakan ahli filsafat Yunani. Cicero memberi nasihat kepada anaknya agar menjauhi dua pekerjaan, yakni memungut cukai dan memberi pinjaman dengan bunga. Cato memberikan dua ilustrasi untuk melukiskan perbedaan antara perniagaan dan memberi pinjaman.
(55)
1) Perniagaan adalah suatu pekerjaan yang mempunyai risiko sedangkan memberi pinjaman dengan bunga adalah sesuatu yang tidak pantas.
2) Dalam tradisi mereka terdapat perbandingan antara seorang pencuri dengan seorang pemakan bunga. Pencuri akan didenda dua kali lipat sedangkan pemakan bunga akan didenda empat kali lipat.
Ringkasnya, para ahli filsafat Yunani dan Romawi menganggap bahwa bunga adalah sesuatu yang hina dan keji. Pandangan demikian itu juga dianut oleh masyarakat umum pada waktu itu. Kenyataan bahwa bunga merupakan praktik yang tidak sehat dalam masyarakat merupakan akar kelahiran pandangan tersebut.
4) Konsep Bunga Dalam Agama Kristen
Adapun konsep bunga dalam Agama Kristen terdapat pada Lukas 6:34-35 sebagai ayat yang mengecam praktik pengambilan
bunga. Ayat tersebut menyatakan,”Dan, jikalau kamu
meminjamkan sesuatu kepada orang karena kamu berharap akan menerima sesuatu darinya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang berdosa supaya mereka menerima kembali sama banyak. Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuat baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Tuhan Yang Maha Tinggi sebab Ia baik
(56)
terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat” (Antonio, 2001:45).
5) Konsep bunga dalam Agama Islam
Menurut bahasa, riba memiliki beberapa pengertian, yaitu; bertambah, berkembang, dan berlebihan atau menggelembung. Sedangkan menurut istilah, yang dimaksud dengan riba menurut Al-Mali ialah “akad yang terjadi atas penukaran barang tertentu
yang tidak diketahui perimbangannya menurut ukuran syara‟,
ketika berakad atau dengan mengakhirkan tukaran kedua belah pihak atau salah satu keduanya”. (Suhendi, 2008:57).
Dalam Al-Quran pelarangan riba terdapat dalam surat Al Imran ayat 130: (Antonio, 2001:49)
لْفت ْمكلعل َ ا قتا ۖ ةفَا م ا فاعْضأ ابَلا ا لكْأت َ ا نمآ نيذلا ا يأ اي ْ ح
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu
kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan”
Dalam hadist Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh Abu Said al-Khudri bahwa Rasulullah saw. Bersabda,”Emas hendaklah dibayar dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, tepung dengan tepung, kurma dengan kurma, garam dengan garam, bayaran harus dari tangan ke tangan (cash). Barangsiapa memberi tambahan atau meminta tambahan, sesungguhnya ia telah berurusan dengan riba. Penerima atau
(57)
pemberi sama-sama bersalah.” (HR Muslim no. 2971, dalam kitab al-Massaqah) (Antonio, 2001:53).
Dalam literatur ulama fikih klasik tidak dijumpai pembahasan mengaitkan antara riba dengan bunga bank. Mengutip pada
bukunya Drs. Ghufron A. Mas‟adi, M. Ag., dalam bukunya “Fiqh
Muamalah Kontekstual”, Wahbah al-Zuhaily membahas bunga bank dengan menggunakan sudut pandangan teori fikih klasik
menurutnya bunga bank termasuk Riba Nasi‟ah (Ghufron,
2002:166).
B. Penelitian Sebelumnya
Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel. 2.1 sebagai berikut:
(58)
Tabel. 2.1
Hasil-hasil Penelitian Sebelumnya
No Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian
Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
1. Dwita Darmawati, Bambang Subekti, Sri Murni S, Sumarsono (2007) Analisis Pengaruh Kebudayaan, Sosial, Kepribadian dan Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian
Shar‟e (Survei pada
nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang Purwokerto) Penggunaan variabel independen yaitu budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian sebelumnya menggunakan analisis jalur (path). Sedangkan penelitian ini analisis regresi berganda.
Variabel kepribadian dan psikologis mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel keputusan pembelian
produk Shar‟e.
Adapaun variabel kebudayaan dan sosial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel keputusan pembelian
produk Shar‟e. Hal ini dibuktikan dengan
nilai t hitung kedua variabel tersebut lebih kecil daripada t tabel.
2. Abdul Aziz Abdullah, et.all. (2012)
Perception of Non-Muslims Customers towards Islamic Banks in Malaysia. Objek dalam penelitian merupakan nasabah non muslim. Penggunaan variabel independen. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.
Variabel produk dan pelayanan memiliki pengaruh terhadap persepsi kalangan non-Muslim pada bank Islam di Kuala Lumpur. Variabel fasilitas, agama dan pendidikan tidak terdapat pengaruh terhadap persepsi kalangan non-Muslim pada bank Islam di Kuala Lumpur, perbankan secara keseluruhan karena sebagian responden tidak yakin pada produk dan layanan perbankan syariah.
(59)
Tabel. 2.1 (Lanjutan) No Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
3. Evi Yupitri dan Raina Linda Sari. (2012) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Non Muslim Menjadi Nasabah Bank Syariah Mandiri Di Medan. Variabel dependen (Y) yang digunakan yaitu minat nasabah non muslim. Penggunaan pada variabel independen (X). Pada penelitian ini faktor yang digunakan di antaranya: faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.
Variabel fasilitas (X1) memiliki pengaruh yang sedang yaitu 0,469. Variabel promosi (X2) pengaruh yang kuat yaitu 0,730. Variabel produk (X3) memiliki pengaruh yang kuat yaitu 0,529 terhadap nasabah non muslim bank syariah mandiri
4. Miftah Farid (2013) Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Non Muslim Terhadap Kualitas Pelayanan Pada Bank Syariah di Kota Medan.
Objek penelitian yang digunakan yaitu nasabah non muslim.
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi berganda. Sedangkan penelitian sebelumnya Customer satisfaction index
(CSI) dan Importance
Performance Analysist (IPA).
Berdasarkan analisis dengan metode CSI, nasabah non muslim Bank Syariah puas terhadap kinerja pelayanan Bank Syariah. Hal ini dapat dilihat dari nilai Costumer Satisfaction Index (CSI) yang sebesar 68,9%. Berdasarkan analisis dengan metode IPA, terdapat 7 (tujuh) atribut
pelayanan yang masuk ke dalam Prioritas Utama. Hal ini
menunjukkan bahwa atribut-atribut tersebut dianggap kurang baik kinerjanya oleh nasabah.
(60)
Tabel. 2.1 (Lanjutan) No Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
5. T.
Edyansyah (2013)
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Memilih Jasa Perkreditan Jasa FIF Syariah Lhokseumawe. Metode analisis data yang digunakan menggunakan regresi linear berganda.
Objek penelitian ini adalah non muslim. Sedangkan
penelitian
sebelumnya seluruh konsumen, baik muslim maupun non muslim.
Secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan faktor eksternal (X1) terhadap keputusan konsumen (Y) dalam memilihjasa perkreditan pada Federal Internasional Finance (FIF) Syariah Kota Lhokseumawe. faktor internal (X2) secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan faktor internal terhadap keputusan konsumen (Y) dalam memilihjasa perkreditan pada Federal
Internasional Finance (FIF) Syariah Kota Lhokseumawe.
6. Syafril dan Nuril Huda (2015)
Analisis Faktor Sosial Budaya dan Psikologis yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Memilih Pembiayaan Pada Warung Mikro (Studi pada PT Bank Syariah Mandiri Cabang Banjarmasin) Penggunaan pada variabel independen (X). faktor yang digunakan di antaranya: faktor budaya, sosial, dan psikologis. Objek penelitian sebelumnya yaitu pada Bank Syariah Mandiri Cabang Banjarmasin. Sedangkan pada penelitian ini pada Bank syariah wilayah Tangerang Selatan.
Faktor sosial dan psikologis terbukti mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan
konsumen dalam pembelian produk pembiayaan mikro BSM sedangkan faktor budaya
terbukti tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan nasabah dalam
memilih pembiayaan mikro BSM di Banjarmasin.
(1)
Pribadi (X
3)
Psikologis (X
4)
NO P15 P16 P17 P18 P19 P20 NO P21 P22 P23 P24
1
3
3
5
3
2
3
1
3
3
3
3
2
5
4
3
3
3
3
2
4
4
5
4
3
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
2
2
5
3
3
4
3
6
4
4
4
3
3
3
6
4
4
3
3
7
3
2
3
3
3
2
7
2
3
3
3
8
3
3
3
3
3
3
8
3
3
3
3
9
3
3
3
3
3
3
9
3
3
3
3
10
3
3
3
3
3
3
10
3
3
3
3
11
4
3
4
3
4
4
11
3
3
4
2
12
4
3
3
3
3
4
12
3
3
3
4
13
3
3
3
3
4
4
13
4
5
3
3
14
4
2
3
4
4
4
14
4
3
3
3
15
4
2
3
3
4
3
15
4
3
3
4
16
4
3
4
3
3
4
16
4
3
3
4
17
4
3
5
4
4
5
17
4
3
3
3
18
5
4
5
5
4
4
18
4
4
3
3
19
3
3
3
3
3
3
19
5
3
3
4
20
4
4
4
3
2
5
20
4
4
4
4
21
4
4
4
3
2
5
21
4
4
4
4
22
5
4
4
3
2
5
22
4
5
3
4
23
4
4
4
4
4
3
23
4
4
4
4
24
4
4
4
3
2
4
24
4
4
5
4
25
4
5
4
3
4
4
25
4
3
4
4
26
4
4
4
3
4
4
26
4
4
4
4
27
4
5
3
3
4
4
27
4
4
4
3
28
2
4
3
3
5
5
28
4
4
3
3
29
4
4
5
4
5
4
29
4
4
5
5
30
5
5
5
5
2
3
30
5
2
5
5
31
2
2
3
3
2
3
31
4
2
3
4
32
3
3
3
3
3
3
32
3
3
3
2
33
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
2
34
3
3
4
3
3
3
34
3
3
4
3
35
4
4
4
4
3
4
35
4
4
4
4
36
2
3
3
3
3
3
36
3
3
3
3
37
3
4
4
4
4
3
37
4
4
4
4
(2)
39
2
2
2
2
2
2
39
2
2
2
1
40
3
2
2
2
2
2
40
3
2
4
4
41
2
2
2
2
2
2
41
2
2
3
2
42
4
5
5
5
4
5
42
4
4
4
2
43
4
4
4
3
3
3
43
4
4
3
4
44
3
4
1
1
1
1
44
3
3
3
3
45
3
4
3
3
1
2
45
3
3
2
3
46
3
4
3
3
3
3
46
3
4
4
3
47
3
3
3
3
3
3
47
3
3
3
3
48
4
3
4
4
3
4
48
4
4
4
4
49
3
4
4
4
3
3
49
3
3
3
4
50
4
4
5
3
2
3
50
3
4
4
4
Minat (Y)
NO P25 P26 P27 P28 NO P25 P26 P27 P28
1
3
3
3
3
26
4
4
5
4
2
4
5
4
5
27
4
4
4
4
3
4
4
4
4
28
3
3
3
3
4
5
5
4
4
29
3
5
4
5
5
2
3
3
3
30
5
5
5
5
6
4
3
3
3
31
3
3
3
3
7
3
3
3
3
32
3
3
3
3
8
3
3
3
3
33
3
3
3
3
9
3
3
3
3
34
3
4
3
3
10
3
3
3
3
35
4
4
4
4
11
4
4
3
3
36
3
3
3
3
12
4
4
4
4
37
4
4
3
3
13
4
4
3
4
38
3
3
5
5
14
3
3
4
3
39
3
3
4
4
15
3
4
3
3
40
3
3
3
3
16
4
4
4
4
41
4
3
3
3
17
4
4
4
5
42
2
2
2
2
18
5
5
5
5
43
4
4
3
3
19
4
4
3
4
44
3
4
4
3
20
5
5
4
4
45
3
3
4
3
21
5
4
5
4
46
3
3
3
3
22
4
5
4
4
47
3
3
3
3
23
4
4
4
4
48
3
4
3
3
24
4
5
5
4
49
4
4
3
4
(3)
Lampiran 3. Hasil SPSS Karakteristik Responden
Jenis KelaminFrequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid
Laki-laki 33 66,0 66,0 66,0
Perempuan 17 34,0 34,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
17-20 Tahun 4 8,0 8,0 8,0
21-30 Tahun 24 48,0 48,0 56,0
31-40 Tahun 6 12,0 12,0 68,0
Diatas 40 Tahun 16 32,0 32,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Agama
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Khatolik 11 22,0 22,0 22,0
Protestan 38 76,0 76,0 98,0
Kong Hu Cu 1 2,0 2,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Pendidikan Terakhir
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
SMA/SMK 21 42,0 42,0 42,0
Diploma (D1/D2/D3) 8 16,0 16,0 58,0
Sarjana (S1/S2/S3) 21 42,0 42,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Pelajar/Mahasiswa 10 20,0 20,0 20,0
PNS/TNI/POLRI 13 26,0 26,0 46,0
Wiraswasta 12 24,0 24,0 70,0
Karyawan Swasta 12 24,0 24,0 94,0
Lain-lain 3 6,0 6,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Lama menjadi nasabah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Kurang dari 1 tahun 19 38,0 38,0 38,0
1-2 tahun 13 26,0 26,0 64,0
Lebih dari 2 tahun 18 36,0 36,0 100,0
(4)
Lampiran 4. Hasil SPSS Validitas dan Reliabilitas Variabel Budaya (X1)
Reliability StatisticsCronbach's Alpha
N of Items
,808 8
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
X1_1 20,26 15,870 ,410 ,802
X1_2 20,70 15,969 ,416 ,801
X1_3 20,60 15,469 ,450 ,797
X1_4 21,10 14,582 ,495 ,791
X1_5 21,26 13,788 ,581 ,778
X1_6 21,38 14,036 ,621 ,771
X1_7 20,88 14,189 ,600 ,775
X1_8 20,70 14,337 ,596 ,776
Lampiran 5. Hasil SPSS Validitas dan Reliabilitas Variabel Sosial (X2)
Reliability StatisticsCronbach's Alpha
N of Items
,746 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
X2_9 13,96 9,223 ,500 ,705
X2_10 13,90 9,888 ,370 ,739
X2_11 14,34 10,188 ,301 ,758
X2_12 14,80 8,286 ,683 ,650
X2_13 14,58 8,820 ,533 ,695
(5)
Lampiran 6. Hasil SPSS Validitas dan Reliabilitas Variabel Pribadi (X3)
Reliability StatisticsCronbach's Alpha
N of Items
,805 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
X3_15 16,62 9,873 ,562 ,775
X3_16 16,64 10,194 ,470 ,795
X3_17 16,54 8,825 ,726 ,735
X3_18 16,88 9,659 ,692 ,750
X3_19 17,14 10,409 ,368 ,820
X3_20 16,78 9,114 ,603 ,765
Lampiran 7. Hasil SPSS Validitas dan Reliabilitas Variabel Psikologis (X4)
Reliability StatisticsCronbach's Alpha
N of Items
,761 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
X4_21 10,34 3,168 ,654 ,661
X4_22 10,48 3,398 ,437 ,770
X4_23 10,40 3,306 ,540 ,716
(6)
Lampiran 8. Hasil SPSS Validitas dan Reliabilitas Variabel Minat (Y)
Reliability StatisticsCronbach's Alpha
N of Items
,883 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Y_1 10,86 3,878 ,716 ,862
Y_2 10,76 3,778 ,749 ,849
Y_3 10,88 3,944 ,724 ,858
Y_4 10,88 3,781 ,797 ,831