51 kuantitatif, suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih
peneliti sama dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang
sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda.
Untuk menghitung reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien Croanbach Alpha. Instrument untuk mengukur masing-
masing variabel dikatakan reliabel jika memiliki Croanbach Alpha lebih besar dari 0,60. Menurut Sekaran Priyatno, 2014:64
reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Uji normalitas dilakukan dengan metode grafik, yaitu dengan melihat normal probability plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan
dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya Ghozali, 2006:110.
52 Selain dengan metode grafik, digunakan juga metode uji One
Sample Kolmogorov-Smirnov. Dalam hal ini untuk mengetahui apakah distribusi residual terdistribusi normal atau tidak. Residual
berdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 Priyatno, 2014:94
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinieritas, yaitu adanya
hubungan linear antar variabel independent dalam model regresi. Priyatno, 2008:39.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas, mengacu pada nilai yang dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas
adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai Variance Inflation Factor VIF 10 Ghozali, 2006:92.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu
adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Umar, 2003:41
Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Dasar analisisnya adalah jika ada
pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka
53 mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Sedangkan jika
tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
Ghozali, 2005:105.
4. Analisis Regresi Berganda