Uji Multikolinearitas Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastitas

Pedoman pengambilan keputusan dengan uji Kolmogorov-Smirnov tentang data tersebut mendekati atau merupakan distribusi nomal dapat dilihat dari i. Nilai Sig. Atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal. ii. Nilai Sig. Atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka ditribusi data adalah normal.

4.7.1.2. Uji Multikolinearitas

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear yang sempurna diantara variabel-variabel independen.. konsekuensi dari adanya asumsi ini adalah koefisien regresinya tidak menentu atau kesalahan standar yang tidak terhingga. Ada atau tidaknya terjadi multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF atau nilai Tolerance. Batasan nilai untuk dua variabel dikatakan berkolinieritas tinggi bila Variance Inflation Tolerance VIF lebih besar dari 10 atau dengan nilai toleransi kurang dari 0.10, maka terjadi multikolinearitas. Batas dari tolerance value adalah 0,10 dan batas VIF adalah 10. Apabila tolerance value dibawah 0,10 atau nilai VIF diatas 10, maka akan terjadi problem multikolinearitas, Hair.et.al, 1998.

4.7.1.3. Uji Autokorelasi

Autokorelasi dapat diartikan sebagai korelasi yang terjadi diantara anggota dari serangkaian observasi yang berderetan waktu atau korelasi antara tempat yang berdekatan Gujarati, 1995:201. Universitas Sumatera Utara Pendeteksian autokorelasi pada kasus ini digunakan uji Dublin Watson Bila nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound du dan 4-du, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak terjadi gejala autokorelasi. Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau lower bound dl, maka koefisien autokorelasi lebih besar dari pada nol, berarti terjadi autokorelasi positif. Bila nilai DW lebih besar dari pada 4-dl, maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari pada nol, berarti terjadi autokorelasi negatif. Bilai nilai DW terletak diantara batas atas du dan batas bawah dl atau DW terletak antara 4- du dan 4-dl, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

4.7.1.4 Uji Heteroskedastitas

Suatu asumsi yang sangat penting dalam model regresi linear klasik adalah bahwa gangguan yang muncul dalam fungsi regresi populasi adalah homoskedastik yaitu semua gangguan memiliki varians yang sama Gujarati, 1995:201. Uji heteroskedastitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastitas dilakukan dengan cara scatterplot.

4.7.2 Pengujian Hipotesis