Vikers HV VHN . Micro Hardness knoop hardness

E 18 steel ball 10 90 100 130 Berrylium copper,phosphor bronze, dll F 116 steel ball 10 50 60 130 Alumunium sheet G 116 steel ball 10 140 150 130 Cast iron, alumunium alloys H 18 steel ball 10 50 60 130 Plastik dan soft metals seperti timah K 18 steel ball 10 140 150 130 Sama dengan H scale L 14 steel ball 10 50 60 130 Sama dengan H scale M 14 steel ball 10 90 100 130 Sama dengan H scale P 14 steel ball 10 140 150 130 Sama dengan H scale R 12 steel ball 10 50 60 130 Sama dengan H scale S 12 steel ball 10 90 100 130 Sama dengan H scale V 12 steel ball 10 140 150 130 Sama dengan H scale

2.6.3. Vikers HV VHN

Pengujian kekerasan dengan metode Vickers bertujuan menentukan kekerasan suatu material dalam yaitu daya tahan material terhadap indentor intan yang cukup kecil dan mempunyai bentuk geometri berbentuk piramid seperti ditunjukkan pada gambar 2.27. Beban yang dikenakan juga jauh lebih kecil dibanding dengan pengujian rockwell dan brinel yaitu antara 1 sampai 1000 gram. Angka kekerasan Vickers HV didefinisikan sebagai hasil bagi koefisien dari beban uji F dengan luas permukaan bekas luka tekan injakan dari indentordiagonalnya A yang dikalikan dengan sin 136°2. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.27 : Pengujian Vickers dan bentuk indentor Vickers Callister, 2011 Rumus yang digunakan untuk menentukan besarnya nilai kekerasan dengan metode vikers adalah : ………………………………………………………2.3 ……………….……………………………………...2.4 ………………………………………………………2.5 Dimana, HV = Angka kekerasan Vickers F = Beban kgf d = diagonal mm Universitas Sumatera Utara

2.6.4. . Micro Hardness knoop hardness

Mikrohardness test tahu sering disebut dengan knoop hardness testing merupakan pengujian yang cocok untuk pengujian material yang nilai kekerasannya rendah. Knoop biasanya digunakan untuk mengukur material yang getas seperti keramik. Gambar 2.28 : Bentuk indentor Knoop Callister, 2001 Sedangkan rumus untuk menentukan besarnya nilai kekerasan dengan menggunakan metode micro hardness adalah : Dimana : HK = Angka kekerasan Knoop F = Beban kgf l = Panjang dari indentor mm\ 2.6 Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di bengkel peleburan aluminium di jalan krakatau dan Loboratorium Ilmu Logam Fisik, Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan. Penelitian dilakukan dengan pertama kali melebur bahan baku aluminium di Laboratorium Proses Produksi Departemen Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara. Selanjutnya proses pengujian dan pengamatan dilakukan di Laboratorium Ilmu Logam Fisik, Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal pengesahan usulan oleh Ketua Jurusan Departemen Teknik Mesin sampai dinyatakan selesai yang direncanakan berlangsung selama +4 bulan. Sehingga nantinya dapat menghasilkan sesuai dengan tujuan dari penelitian ini.

3.2. Bahan, PeralatandanMetode

3.2.1. Bahan

Bahan yang digunakandalampenelitianiniantara lain adalah :

a. Aluminium

Padapenelitianinidigunakanaluminium yang berasaldarialuminium ingot, kemudian dilebur. Universitas Sumatera Utara