Perkembangan ROA Perusahaan Deskriptif Data

pengangguran memiliki hasil multivariat sempurna sehingga tidak bisa diolah. Dengan demikian penelitian ini hanya menggunakan 3 tiga variabel bebas. Data profitabilitas perusahaan diwakili ROA. Peneliti menggunakan daftar saham LQ 45 sebagai titik dasar penentuan sampel, lalu memeriksa apakah saham-saham tersebut terdaftar di BEI atau sebelumnya Bursa Efek Jakarta BEJ sepanjang periode tahun 2004 sampai tahun 2008. Berdasarkan hal tersebut diperoleh sampel perusahaan sebanyak 20 buah. Peneliti menggunakan laporan keuangan keseluruhan perusahaan tersebut selama 5 lima tahun selanjutnya menghitung ROA masing-masing perusahaan. Setelah memperoleh ROA masing-masing perusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan berbagai tahapan yang baik sesuai tahapan yang telah direncanakan. Tahapan penelitian dimulai sejak pengumpulan data, pengolahan data menjadi variabel penelitian, serta tahapan pengujian data dan pengujian model. Tahapan yang dilakukan menghasilkan data yang layak untuk digunakan di dalam penelitian.

5.1.1. Perkembangan ROA Perusahaan

Perkembangan perusahaan dapat dilihat melalui statistik deskriptif yang memberikan gambaran awal terhadap pola persebaran variabel penelitian. Gambaran ini sangat berguna untuk memahami kondisi subyek penelitian di mana biasanya menggunakan indikator seperti rata-rata, standard deviasi, nilai minimum dan maksimum, dan ukuran-ukuran lainnya. Statistik deskriptif dalam penelitian ini menggunakan data asli yang belum menghilangkan satu datapun. Statistik diolah pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara dengan menggunakan data tahunan dari masing-masing variabel penelitian dengan menghitung rata-rata, nilai minimum, nilai maksimum. Tabel 5.1. Perkembangan ROA Selama Tahun 2004-2008 Perusahaan 2004 2005 2006 2007 2008 Mean Max Min AALI 23,67 24,76 22,51 36,87 40,35 29,632 40,35 22,51 ANTM 13,41 13,15 21,3 42,64 13,35 20,77 42,64 13,15 ASII 13,81 8,92 6,41 10,26 11,38 10,156 13,81 6,41 BBCA 2,14 2,4 2,4 2,06 2,35 2,27 2,4 2,06 BDMN 4,09 2,95 1,61 2,37 1,43 2,49 4,09 1,43 BLTA 5,54 8,16 14,69 3,67 6,24 7,66 14,69 3,67 BNBR -5,12 4,16 2,49 1,58 -62,38 -11,854 4,16 -62,38 BNGA 2,14 1,32 1,39 1,4 1,12 1,474 2,14 1,12 BNII 2,28 1,44 1,19 0,73 0,85 1,298 2,28 0,73 BUMI 7,76 7,37 8,84 27,98 12,13 12,816 27,98 7,37 INCO 17,56 16,23 24,18 62,16 19,5 27,926 62,16 16,23 INDF 2,47 0,84 4,06 3,32 2,61 2,66 4,06 0,84 INKP 7,3 0,15 -3,51 1,67 3,95 1,912 7,3 -3,51 ISAT 5,86 4,95 4,12 4,51 3,63 4,614 5,86 3,63 KIJA 0,47 6,78 1,94 1,23 -2,11 1,662 6,78 -2,11 PNBN 3,88 1,37 1,8 1,79 1,09 1,986 3,88 1,09 PTBA 17,6 16,45 15,63 19,35 27,96 19,398 27,96 15,63 SMCB -7,09 -4,56 2,49 2,35 3,68 -0,626 3,68 -7,09 TLKM 11,77 12,86 14,65 15,67 11,64 13,318 15,67 11,64 UNTR 16,24 9,88 8,27 11,48 11,65 11,504 16,24 8,27 Sumber: Bursa Efek Indonesia pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Dari 20 perusahaan yang diteliti, terlihat pada Tabel 5.1 bahwa selama 5 tahun perusahaan Astra Agro Lestari Tbk AALI memiliki rata-rata ROA yang paling tinggi yaitu sebesar 29.63 persen. Artinya secara rata-rata perusahaan AALI lebih memiliki kemampuan dalam memanfaatkan aktivanya dalam menghasilkan laba dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Sementara perusahaan yang memiliki rata- rata ROA yang paling kecil adalah perusahaan Bakrie Brothers Tbk BNBR yaitu sebesar -11.85 persen. Artinya perusahaan ini tidak mampu memanfaatkan aktivanya dalam menghasilkan laba bahkan menghasilkan ROA dengan hasil yang minus. Namun jika dilihat dari nilai maksimum ROA selama 5 tahun untuk ke 20 perusahaan, maka yang paling tinggi adalah perusahaan International Nickle Ind. Tbk INCO yaitu sebesar 62.16 persen tepatnya pada tahun 2007. Artinya pada tahun ini perusahaan International Nickle Ind. Tbk mampu memanfaatkan aktivanya dalam menghasilkan laba dengan tingkat pengembalian aktiva mencapai 62,16 persen. Sedangkan perusahaan yang memiliki ROA yang paling kecil selama 5 tahun untuk ke 20 perusahaan adalah perusahaan Bakrie Brothers Tbk BNBR yaitu sebesar - 62.38 persen. Artinya perusahaan ini tidak mampu memanfaatkan aktivanya dalam menghasilkan laba bahkan menghasilkan ROA dengan hasil yang minus. 5.1.2. Perkembangan Cost of Goods Sold Cost of Goods Sold Harga pokok penjualan yang merupakan pengurang pendapatan yang pada akhirnya akan berdampak pada laba. Berikut ini merupakan gambaran perkembangan harga pokok penjualan pada perusahaan LQ 45 selama tahun 2004-2008. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Tabel 5.2. Perkembangan COGS Perusahaan LQ 45 Selama Tahun 2004-2008 Perusahaan 2004 2005 2006 2007 2008 Mean Max Min AALI 79 57 61 47 53 59,4 79 47 ANTM 52 56 51 40 72 54,2 72 40 ASII 77 79 78 77 78 77,8 79 77 BBCA 37 42 46 41 36 40,4 46 36 BDMN 56 68 45 42 42 50,6 68 42 BLTA 71 60 63 69 68 66,2 71 60 BNBR 74 71 68 58 57 65,6 74 57 BNGA 79 82 53 49 52 63 82 49 BNII 80 87 58 55 54 66,8 87 54 BUMI 62 78 71 67 52 66 78 52 INCO 45 50 43 29 62 45,8 62 29 INDF 74 76 76 76 77 75,8 77 74 INKP 85 85 82 78 73 80,6 85 73 ISAT 69 68 72 73 75 71,4 75 68 KIJA 70 54 56 53 49 56,4 70 49 PNBN 57 77 78 73 57 68,4 78 57 PTBA 60 61 87 60 51 63,8 87 51 SMCB 93 87 79 66 61 77,2 93 61 TLKM 57 59 58 55 63 58,4 63 55 UNTR 80 80 83 82 80 81 83 80 Sumber: Bursa Efek Indonesia Dari Tabel 5.2 terlihat bahwa dari 20 perusahaan LQ 45 yang memiliki rata- rata harga pokok penjualan yang paling tinggi adalah perusahaan United Tractors Tbk UNTR yaitu sebesar 81 persen dibandingkan dengan rata-rata COGS perusahaan pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara lain. Artinya perusahaan UNTR harus mengorbankan rata-rata harga pokok penjualan sebesar Rp. 0,81 untuk menghasilkan rata-rata laba kotor sebesar Rp. 0,19 dari setiap penjualan atau pendapatan sebesar Rp. 1,-. Sementara perusahaan yang memiliki rata- rata harga pokok penjualan yang paling rendah adalah perusahaan Bank Central Asia Tbk BBCA yaitu sebesar 40.40 persen. Artinya perusahaan ini hanya mengorbankan rata-rata harga pokok penjualan atau sebesar Rp. 0,40 untuk menghasilkan rata-rata laba kotor sebesar Rp. 0.60 dari setiap penjualan atau pendapatan sebesar Rp. 1,-. Sedangkan dari 20 perusahaan LQ45 yang memiliki harga pokok penjualan yang paling besar maksimum adalah perusahaan Semen Cibinong Tbk SMCB yaitu sebesar 93 persen yang terjadi pada tahun 2004. Artinya pada tahun 2004 perusahaan SMCB harus mengorbankan harga pokok penjualan sebesar Rp. 0,93,- untuk menghasilkan laba kotor sebesar Rp. 0,07 pada setiap penjualan Rp. 1,-. Sementara perusahaan yang mampu menghasilkan harga pokok penjualan yang paling kecil minimum adalah perusahaan International Nickle Ind. Tbk INCO yaitu sebesar 29 persen yang terjadi pada tahun 2007. Artinya pada tahun 2007 perusahaan INCO hanya mengorbankan harga pokok penjualan sebesar Rp. 0,29 untuk menghasilkan laba kotor sebesar Rp. 0.71,- pada setiap penjualan sebesar Rp. 1,-.

5.1.3. Pertumbuhan Gross Domestic Bruto dan Inflasi