CD4. Jumlah CD4 dapat menjadi penanda yang baik untuk menilai perkembangan dari HIV dan kemungkinan infeksi oportunistik.
1.2 . Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang disebutkan diatas maka, rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu :
a. Bagaimanakah hubungan jumlah CD4 dengan infeksi oportunistik pada penderita HIVAIDS di RSUP. H. Adam Malik Medan?
b. Bagaimana hubungan jumlah CD4 dengan jenis infeksi oportunistik?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan jumlah CD4 dengan infeksi oportunistik pada pasien HIVAIDS di RSUP. H. Adam Malik
Medan.
1.3.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui prevalensi infeksi oportunistik pada pasien HIVAIDS di
RSUP. H. Adam Malik Medan. 2. Mengetahui karakteristik pasien HIVAIDS.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat : 1.4.1. Bagi Objek Penelitian atau Masyarakat
a. Pengetahuan dan informasi tentang bagaimana hubungan jumlah CD4 dengan kejadian infeksi oportunistik.
b. Pengetahuan dan informasi agar lebih awas akan infeksi HIV dan mencari perawatan medis ketika infeksi oportunitik menjadi indikator utama dari
penyakit mereka.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
1.4.2. Bagi Tenaga Kesehatan a. Meningkatkan penyuluhan pencegahan terhadap infeksi oportunistik dan
komplikasi-komplikasinya yang bisa menyebabkan tingginya angka kematian dan kesakitan HIVAIDS.
1.4.3. Bagi RSUP.Haji Adam Malik Medan a. Menambah informasi tentang pengaruh jumlah CD4 dengan terjadinya
infeksi oportunistik pada pasien-pasien HIVAIDS di RSUP. Haji Adam Malik Medan.
b. Bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya di RSUP Haji Adam Malik Medan yang berhubungan dengan penelitian ini.
1.4.4. Bagi Peneliti a. Sebagai kesempatan untuk mengintegrasikan ilmu yang telah didapat di
bangku kuliah dalam bentuk melakukan penelitian ilmiah secara mandiri. b. Memenuhi tugas mata kuliah Community Research Program sebagai
prasyarat untuk menyelesaikan program pendidikan Sarjana Kedokteran. c. Sebagai masukan dan rujukan untuk instansi dan mahasiswa yang akan
melakukan penelitian lainnya yang terkait.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. HIVAIDS
2.1.1. Definisi
Human Immunodeficiency Virus HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan dan melemahkan sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi. Virus ini
menyerang dan merusak fungsi sel-sel pertahanan tubuh, sehingga imunitas tubuh akan terus menurun secara progresif. Akibat imunitas tubuh yang melemah, terjadi
kerentanan terhadap berbagai infeksi dan penyakit, walaupun infeksi tersebut dapat diatasi atau sembuh bila menyerang pasien imunitas tubuh yang baik WHO, 2011.
Acquired Immunodeficiency Syndrome AIDS merupakan kumpulan gejala yang ditandai dengan melemahnya fungsi sistem kekebalan tubuh Astari, Sawitri,
Safitri, Hinda, 2009. Sindrom ini merupakan tahap lanjutan dari infeksi HIV yaitu pada 10 sampai 15 tahun kemudian akan berkembang dan ditandai dengan
perkembangan kanker tertentu, infeksi, atau manifestasi klinis lain yang parah WHO, 2011.
2.1.2. Etiologi
Penyebab utama HIVAIDS adalah virus yang disebut retrovirus karena memiliki enzim reverse transcriptase, yang mampu mengubah RNA menjadi DNA
pada sel yang terinfeksi, kemudian berintegrasi dengan DNA sel pejamu yang
selanjutnya bereplikasi menjadi virus baru Astari, Sawitri, Safitri, Hinda, 2009.
Virus ini terdiri dari 2 grup, yaitu HIV-1 dan HIV-2. Masing-masing grup mempunyai berbagai subtipe. Diantara kedua grup tersebut, yang paling banyak
menimbulkan kelainan dan lebih ganas di seluruh dunia adalah grup HIV-1 Preventive Services Task Force, 2011.
.
Virus HIV ini memiliki struktur dimana bagian luar selubung disebut envelope dan bagian dalam terdapat inti yang disebut
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD