RPJPD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2005-2025 57
BAB III PREDIKSI PEMBANGUNAN DAERAH
embangunan Kabupaten Padang Pariaman untuk duapuluh tahun kedepan diperlukan prediksi jangka panjang dari beberapa indikator pokok
pembangunan ekonomi daerah secara makro. Indikator pembangunan
daerah tersebut meliputi aspek ekonomi, sosial budaya dan fisik tata-ruang wilayah. Prediksi ini perlu dilakukan sebagai dasar untuk mencapai visi, misi dan
arah pembangunan jangka panjang daerah Padang Pariaman periode tahun 2005 - 2025. Dengan adanya gambaran masa datang Kabupaten Padang Pariaman
tersebut diharapkan dapat dirumuskan strategi dan kebijakan pembangunan Kabupaten Padang Pariaman untuk jangka panjang agar menjadi lebih tepat dan
realistis sesuai dengan kondisi dan kemampuan daerah. Selanjutnya, agar hasil prediksi dapat bermanfaat pula bagi penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD untuk masing-masing periode lima tahunan.
3.1 Prediksi Pembangunan Agama dan Budaya
1. Prediksi pembangunan bidang agama didasarkan kepada prediksi kualitatif
berdasarkan pencermatan dan pengamatan para tokoh-tokoh agama di Kabupaten Padang Pariaman. Perkembangan kearah penguatan ajaran dan
perkembangan kearah pelemahan praktek ajaran agama memperlihat kondisi yang berfluktuasi dari tahun ke tahun, walaupun fluktuasi antara kedua hal
tersebut tidak signifikan. Kondisi tersebut ditunjukkan oleh peningkatan pembangunan sarana ibadah, khususnya mesjid dan mushalla dari waktu ke
waktu hampir di setiap nagari sudah memiliki mesjid mushallah, sehingga membantu masyarakat untuk menjalankan praktek ibadah mereka. Disisi lain,
perkembangan sarana fisik peribadatan tersebut tidak diikuti oleh peningkatan dan perkembangan mentalitas spiritual masyarakat. Hal ini
terlihat, masih banyaknya pelanggaran ajaran agama yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Sementara tuntutan terhadap pelaksanaan ajaran
agama secara utuh atau “kaffah” masih belum menunjukkan kearah tersebut. Konsekuensi dari itu, koselehan yang ujud di tengah masyarakat masih dalam
bentuk kesalehan individual dan belum dalam bentuk keslehan sosial yang diharapkan.
2. Bidang pendidikan agama, bahwa perkembangannya secara kuantitatif relatif
menggembirakan, namun secara kualitiatif belum begitu signifikan dibandingkan dengan masa perkembangan pendidikan agama sebelum tahun
1975-an. Walaupun demikian, iklim pendidikan agama Islam di Kabupaten Padang Pariaman tidak hilang dan hanyut oleh perubahan pendidikan umum
yang sudah berskala regional dan nasional. Kabupaten Padang Pariaman
P
RPJPD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2005-2025 58
masih memiliki tokoh-tokoh agama yang berskala regional dan nasional. Surau dan Pesanteren dituntut untuk menentukan arah pengembangan keagamaan
masyarakat yang sesuai dengan arah perkembangan kehidupan beragama yang inklusif dan terbuka. Hal ini, hendaknya dapat memacu daerah untuk
memberikan perhatian terhadap pendidikan agama Islam.
3. Implikasi kedermawanan dalam bentuk; zakat, infaq, sedekah, wakaf, dan
lainya masih pada sebatas penerapan ibadah yang dampaknya terhadap sosial masyarakatnya masih relatif kecil. Apabila ibadah seperti ini dikelola dengan
manajemen yang baik, tentu akan memberikan dampak ekonomi yang lebih produktif dan berdayaguna bagi meningkatkan kehidupan masyarakat.
Sumber dana dalam bentuk; zakat, infaq, sedekah, dan wakaf hendaknya dapat diterapkan melalui penerapan konsep “pada awalnya sebagai si
penerima dan selanjutnya menjadi si pemberi”. Jika konsep ini menjadi ujud di Kabupaten Padang Pariaman melalui wadah tunggal dan dikelola dengan
manajemen yang baik akan mampu sebagai sarana pengentas kemiskinan dan pengangguran di tengah masyarakat.
4. Modal sosial yang terdiri dari keberadaan kelembagaan adat dan agama yang
terkenal dengan filosofi “adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, syarak mangato, adat mamakai”. Filosofi ini akan mewujudkan masyarakat
Padang Pariaman yang beragama dan beradat yang ditandai dengan kuatnya pengembangan kelembagaan syariah, sistim syariah dan ekonomi syariah.
Revitalisasi Pemilihan dan pengangkatan panghulu tentu dengan tetap menurut ketentuan adat salingka nagari, namun patut pula diberikan
penguatan yang bersifat administratif, hukum dan azaz kepatutan. Kepemimpin Ulama, Panghulu, Organisasinya dan moralitasnya menjadi suri
tauladan bagi masyarakat. Tokoh dan sosok figur keteladanan Ulama dan Penghulu benar-benar dapat diteladani oleh umat dan dunsanak serta
kemanakan. Dengan demikian, modal sosial Kabupaten Padang Pariaman akan menunjukkan kecenderungan yang semakin baik pada masa yang akan
datang.
3.2 Prediksi Pembangunan Hukum dan Pemerintahan