Prediksi Pembangunan Hukum dan Pemerintahan

RPJPD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2005-2025 58 masih memiliki tokoh-tokoh agama yang berskala regional dan nasional. Surau dan Pesanteren dituntut untuk menentukan arah pengembangan keagamaan masyarakat yang sesuai dengan arah perkembangan kehidupan beragama yang inklusif dan terbuka. Hal ini, hendaknya dapat memacu daerah untuk memberikan perhatian terhadap pendidikan agama Islam. 3. Implikasi kedermawanan dalam bentuk; zakat, infaq, sedekah, wakaf, dan lainya masih pada sebatas penerapan ibadah yang dampaknya terhadap sosial masyarakatnya masih relatif kecil. Apabila ibadah seperti ini dikelola dengan manajemen yang baik, tentu akan memberikan dampak ekonomi yang lebih produktif dan berdayaguna bagi meningkatkan kehidupan masyarakat. Sumber dana dalam bentuk; zakat, infaq, sedekah, dan wakaf hendaknya dapat diterapkan melalui penerapan konsep “pada awalnya sebagai si penerima dan selanjutnya menjadi si pemberi”. Jika konsep ini menjadi ujud di Kabupaten Padang Pariaman melalui wadah tunggal dan dikelola dengan manajemen yang baik akan mampu sebagai sarana pengentas kemiskinan dan pengangguran di tengah masyarakat. 4. Modal sosial yang terdiri dari keberadaan kelembagaan adat dan agama yang terkenal dengan filosofi “adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, syarak mangato, adat mamakai”. Filosofi ini akan mewujudkan masyarakat Padang Pariaman yang beragama dan beradat yang ditandai dengan kuatnya pengembangan kelembagaan syariah, sistim syariah dan ekonomi syariah. Revitalisasi Pemilihan dan pengangkatan panghulu tentu dengan tetap menurut ketentuan adat salingka nagari, namun patut pula diberikan penguatan yang bersifat administratif, hukum dan azaz kepatutan. Kepemimpin Ulama, Panghulu, Organisasinya dan moralitasnya menjadi suri tauladan bagi masyarakat. Tokoh dan sosok figur keteladanan Ulama dan Penghulu benar-benar dapat diteladani oleh umat dan dunsanak serta kemanakan. Dengan demikian, modal sosial Kabupaten Padang Pariaman akan menunjukkan kecenderungan yang semakin baik pada masa yang akan datang.

3.2 Prediksi Pembangunan Hukum dan Pemerintahan

1. Prediksi pembangunan tata pemerintahan yang baik berkaitan dengan penciptaan kondisi sinergi yang ideal antara ketiga unsur tata pemerintahan, dimana pemerintah daerah Kabupaten Padang Pariaman, dunia usaha dan masyarakat merupakan komponen ”tali tigo sapilin” dalam mendukung pencapai tatanan ideal kehidupan bermasyarakat Kapupaten Padang Pariaman tahun 2025. Sistem birokrasi pemerintahan tidak hanya bertanggungjawab RPJPD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2005-2025 59 menciptakan sinergi dan harmonisasi antara ketiga komponen pembangunan tersebut, tetapi juga melakukan pembenahan terhadap kondisi internal yaitu pembenahan capacity building aparatur pemerintah. Berdasarkan hasil pelaksanaan pendidikan aparatur pemeriintahan tahun 2005 – 2006 untuk Diklat Kader Tugas Belajar menunjukkan bahwa a D.III sebanyak 6 orang tahun 2005 dan 9 orang tahun 2006, akumulasinya menjadi 15 orang, b D.IV sebanyak 5 orang tahun 2005 dan 2 orang tahun 2006, sehingga akumulasinya menjadi 7 orang. c S1 sebanyak 13 orang tahun 2005 dan 3 orang tahun 2006, akumulasinya menjadi 16 orang d S2 sebanyak 10 orang tahun 2005 dan 15 orang tahun 2006, akumulasinya menjadi 25 orang, f S3 tidak ada pada tahun 2005 dan 4 orang tahun 2006 BPS,2007. Hal ini berarti pembangunan aparatur pemerintahan yang efisien dan efektif dalam upaya mensinergikan kekuatan ketiga unsur pelaku pembangunan dalam mewujudkan aparatur yang memiliki kapabilitas dan kapasitas sebagai pelayan publik pada tahun 2025 menjadikan Kabupaten Padang Pariaman sebagai kabupaten yang mapan dalam pemerintahan. 5. Upaya pencapaian tata pemerintahan dengan aparatur yang efisien dan efektif perlu dilakukan penyiapan data kinerja aparatur secara berkelanjutan. Dengan demikian, sejumlah kebijakan yang efisien dalam menata kelembagaan dan peringkatan mutu aparatur dapat terlaksana dengan baik, seperti rasionalisasi pegawai dalam jajaran birokrasi dan kualitas aparatur kabupaten Padang Pariaman. Kinerja aparatur pemerintahan akan dapat diukur berdasarkan indikator berikut ini; a. Semakin membaiknya proses administrasi pengambilan keputusan sistem kepemimpinan. b. Semakin meningkatnya kadar transparansi akuntabelitas, dan ekonomis pemerintah daerah. c. Pelaksanaan Pilkada yang semakin menunjukkan kualitas demokrasi. d. Penegakan hukum yang berkeadilan dan demokratis, termasuk terhadap perlindungan HAM. e. Pelayanan publik semakin efisien dan efektif, sehingga masyarakat semakin merasakan kenyamanan sebagai anggota masyarakat. f. Eksistensi masyarakat sebagai anggota masyarakat Kabupaten Padang Pariaman semakin meningkat g. Otonomi daerah dan desentralisasi semakin menunjukkan keberadaan sumberdya lokal dan pemanfaatannya mampu mensejahterakan masyarakat Kabupaten Padang Pariaman. RPJPD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2005-2025 60 6. Pembangunan tata pemerintahan yang baik dapat juga dilakukan melalui penegakan hukum yang berkeadilan dan demokratis. Selanjutnya, penguatan terhadap hirarki kelembagaan masyarakat diwujudkan melalui pendekatan dari atas ke bawah dan bawah ke atas bottom-up – top-down sehingga tanggungjawab dan proses pembangunan pemerintahan dan hukum berorientasi kepada kepentingan masyarakat.

3.3 Prediksi Pembangunan Manusia dan Sosial