c. Variasi III : M
2
= 5 M
1
x Berat isi abu boiler M
2
= 1.304 kg d. Variasi IV
: M
2
= 7,5 M
1
x Berat isi abu boiler M
2
= 1.956 kg e. Variasi V
: M
2
= 10 M
1
x Berat isi abu boiler M
2
= 2.608 kg f.
Variasi VI : M
2
= 12,5 M
1
x Berat isi abu boiler M
2
= 3.26 kg
3.7 Pengujian Sampel
Pengujian yang dilakukan adalah pengujian kuat tekan beton dan kuat tarik-belah beton.
3.7.1 Uji Kuat Tekan Beton
Pengujian dilakukan pada umur beton 14 dan 28 hari untuk tiap variasi beton sebanyak 3 buah. Sehari sebelum pengujian sesui umur rencana,
silinder beton dikeluarkan dari bak perendaman. Sebelum dilakukan uji kuat tekan, benda uji ditimbang beratnya. Pengujian kuat tekan beton dilakukan dengan
menggunakan mesin kompres elektrik berkapasitas 200 ton. Kekuatan tekan benda uji beton dihitung dengan rumus :
= dimana : f’c = Kekuatan tekan kgcm
2
P = Beban tekan kg A = Luas permukaan benda uji cm
2
Universitas Sumatera Utara
3.7.2 Uji Kuat Tarik
Konstruksi be lurus sumbu bahanny
karena daya dukung be berat beton, makin jauh d
Kekuatan tarik 9-15 dari kuat tek
split cilinder. Nilai pe mencapai kekuatan 0,50
nilai 0,57 √ fc’. Peng berdiameter 150 mm
atas alat penguji kemudi seluruh panjang silinde
dua bagian dari ujung
Gambar 3.2
Uji Tekan Beton
arik Belah Beton
beton yang dipasang mendatar sering menerim nnya dan sering mengalami rekahan splitting
g beton terhadap gaya lentur tergantung pada n jauh dari garis berat makin kecil daya dukungny
arik belah relatif rendah, untuk beton normal tekan. Penggujian kuat tarik beton dilakukan m
i pendekatan yang diperoleh dari hasil pengujia n 0,50-0,60 kali √ fc’, sehingga untuk beton nor
Pengujian tersebut menggunakan benda uji m dan panjang 300 mm, diletakkan pada arah
mudian beban tekan diberikan merata arah tega inder. Apabila kuat tarik terlampaui, benda uji t
ung ke ujung. Tegangan tarik yang timbul sew nerima beban tegak
ng. Hal ini terjadi da jarak dari garis
gnya. al berkisar antara
n melalui pengujian ujian berulang kali
normal digunakan uji silinder beton
rah memanjang di gak dari atas pada
uji terbelah menjadi sewaktu benda uji
Universitas Sumatera Utara
= 2
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Nilai
Slump
Nilai slump selalu dihubungkan dengan kemudahan pengerjaan beton workabilitas, hal ini dipengaruhi beberapa faktor antara lain :
Gradasi dan bentuk permukaan agregat Faktor air semen
Volume udara pada adukan beton Karakteristik semen
Bahan tambahan
Hasil pengujian nilai slump dengan substitusi fly ash dan abu boiler dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Nilai Slump untuk berbagai variasi
Variasi Pengagantian Abu terhadap Berat Semen
Nilai Slump cm
14
2.5 13
5 12
7.5 11
10 10
12.5 9
Universitas Sumatera Utara