Hasad, riya, Aniaya zolim dan Diskriminatif
A. Pengertian Hasad
Hasad ialah rasa atau sikap tidak senang terhadap kenikmatan atau kebahagiaan yang diperoleh orang lain dan berusaha untuk melenyapkan atau
mencelakan orang lain tersebut. Sifat tercela ini harus dihindari oleh semua orang, khususnya di kalangan
generasi muda muslim karena sifat hasud ini terus menerus menjadi kebiasaan, tentu akan membawa akibat hancurnya kebaikan dalam diri seseorang akibat
bertambahnya sifat rakus, tamak, dendam, serta rasa pemusuhan di dalam diri. Rasulullah SAW bersabda,
Artinya : Telah masuk ke dalam tubuhnya penyakit-penyakit umat dahulu yaitu benci dan dengki, itulah yang membinasakan agama, bukan dengki
mencukur rambut. HR. Ahmad dan Tarmudzi
Dari hadis tersebut, dapat dipahami bahwa hancurnya atau terpecahnya agama menjadi bercerai berai, saling membenci, bermusuhan, dan saling merusak
disebabkan sifat hasud dan dengki yang berkepanjangan di antara pemeluknya. Dalam hadis lain Rasulullah SAW bersabda.
Artinya : Janganlah kamu saling mendengki, saling memutuskan hubungan, saling membenci dan saling membelakangi, jadilah kamu hamba Allah yang
bersaudara sebagai-mana yang telah diperintahkan Allah kepadamu. HR. Bukhari dan Muslim
Apabila kita perhatikan dan kaji dalil-dalil naqli yang terungkap dalam hadis-
hadis Rasulullah SAW, bahwa hasud sering terjadi karena adanya iri hati. Iri hati artinya merasa ingin menguasai sesuatu yang dimiliki orang lain karena dirinya
belum memiliki dan tidak mau ketinggalan. Iri hati tidak diikuti dengan perbuatan mencelakakan orang lain tersebut. Iri hati itu ada yang termasuk sifat tercela dan ada
yang tidak.
B. Pengertian Riya
Riya berasal dari kata ruyah yang artinya melihat. Menurut istilah, riya adalah ibadah seseorang yang bukan karena Allah, tetapi ia ingin dilihat oleh orang
lain. Dalam kata lain, riya adalah orang yang bermal atau bekerja dengan mengharapkan pujian orang lain.
Macam-macam Riya
Menurut Imam Ghazali, sifat riya itu dapat dibagi menjadi 2 dua bagian, yaitu : a. Riya yang berhubungan dengan keduniaan ibadah ghoeru mahdah.
b. Riya yang berhubungan dengan ibadah mahdah. Riya yang berhubungan dengan keduniaan adalah segala jenis usaha
seseorang dengan niat di dalam hatinya mengharapkan kedudukan atau pujian dari orang lain, contohnya kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan sosial
kemasyarakatan. Sedangkan riya yang berhubungan dengan ibadah, yaitu ibadah yang dilakukan oleh seseorang, selain mengharap-kan keridhoaan Allah SWT, ia juga
mengharapkan pujian atau sanjungan dari orang lain. Ditinjau dari bentuknya riya ada 2 dua :
a. Riya dalam hal niat. b. Riya dalam hal perbuatan atau tindakan.
C. Pengertian Aniaya