Adab Berpakaian bagi Seorang Perempuan

Para lelaki muslim, haram hukumnya menggunakan sutra dan emas, oleh karena itu, dilarang bagi lelaki muslim untuk menggunakan barang-barang di atas, sebagaimana sabda Rasulullah : Sesungguhnya dua benda ini emas dan sutra haram atas laki-laki umatku. HR. Abu Daud. Dan dalam Islam tidak diperkenankan lelaki memakai pakaian wanita dan sebaliknya wanita tidak diperkenankan memakai pakaian laki-laki.

2. Adab Berpakaian bagi Seorang Perempuan

Adab berpakaian bagi seorang perempuan dalam Islam tergambar dalam firman Allah Q.S. Al-Ahzab 33: 59 Artinya : Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri- istri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu, dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Q.S. Al-Ahzab; 59 Di dalam sebuah hadis Nabi bersabda yang artinya : Sesungguhnya seorang wanita apabila sudah sampai masa baligh puber tidaklah boleh memperlihatkan tubuhnya, kecuali muka dan dua tapak tangannya. HR. Abu Daud Dari ayat dan hadis Nabi di atas dapat disimpulkan bahwa adab berpakaian bagi seorang perempuan menurut Islam adalah : Pertama, memakai pakaian yang menutupi seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Kedua, tidak menampakkan memamerkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak seperti cincin atau gelang. Ketiga, menampakkan perhiasan hanya dibolehkan bagi mahram dan suaminya. Keempat, memanjangkan kerudung sehingga menutupi dada. Kelima, tidak boleh memakai pakaian yang telalu tipis sehingga membuat bagian-bagian tubuhnya terlihat membayang. Keenam, tidak boleh memakai pakaian yang terlalu ketat yang membuat lekukan-lekukan tubuhnya terlihat dengan jelas. Ketujuh, dilarang memakai pakaian yang seronok, karena akan membuat mata orang lain terus-menerus tertuju kepadanya, karena dikhawatirkan hal itu akan menimbulkan fitnah dan niat jahat orang lain. Banyak fakta menunjukkan bahwa kejahatan seksual terjadi selain faktor pelaku yang memang mempunyai tabiat jahat bisa juga dipicu oleh pihak korban yang dengan sengaja atau tidak memakai pakaian yang memperlihatkan aurat sehingga memancing perlakuan tak senonoh dari orang lain. Dari dasar dalil di atas dapat dipahami bahwa Allah SWT menyuruh wanita- wanita beriman agar berpakaian, dengan pakaian yang dapat menutup seluruh auratnya, terutama sekali wanita yang sudah baligh dewasa. Dengan demkian tata cara berpakaian bagi wanita adalah : a. Ketika mengenakan pakaian hendaklah berniat yang ikhlas, hanya untuk beribadah kepada Allah SWT dan mencari ridho-Nya. b. Berdoalah sebelum berpakaian, agar pakain berfungsi untuk ibadah. c. Bagian anggota badan hendaklah ditutup seluruhnya kecuali muka dan telapak tangan. d. Memanjangkan kerudungnya sampai menutup dada. e. Mendahulukan anggota badan yang kanan ketika hendak memakai pakaian, dan anggota badan yang kiri ketika hendak melepas. f. Warna pakaian yang akan dipakai hendaklah berwarna putih. Hadis-hadis Nabi SAW banyak menjelaskan tata krama berhias diri, yaitu : a. Anjuran untuk memotong kuku, memendekkan kumis, menyisir rambut, dan merapikan jenggot. b. Anjuran untuk berharum-haruman dengan wewangian yang menyenangkan hati, melegakan dada, menyegarkan jiwa, serta membangkitkan tenaga dan gairah kerja. c. Larangan mencukur botak sebagiam kepala, dan sebagian lainnya tidak dicukurdibiarkan tumbuh. d. Larangan berhias diri dengan mengubah apa yang telah diciptakan Allah SWT, misalnya mengeriting rambut, memakai cemara menyambung rambut, mencukur alis mata, membuat tahi lalat palsu, dan larangan bertato. e. Laki-laki dilarang berhias diri hingga menyerupai perempuan dan sebaliknya. SMA PGRI 2 Kajen _RPP PAIS Kelas X Semester 2 Page 11

1. Pengertian Adab dalam Berhias