Laporan Tahunan Pengadilan Tinggi Agama Jambi Tahun 2012 74
BAB IV PENGAWASAN INTERNAL
Pengawasan internal merupakan pengawasan yang dilakukan oleh orang atau badan yang ada di dalam lingkungan unit organisasi yang bersangkutan. Pada
dasarnya pengawasan internal diarahkan sepenuhnya untuk menghindari adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai.
Melalui pengawasan internal diharapkan dapat membantu melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan
secara efektif dan efisien. Bahkan, melalui pengawasan internal tercipta suatu aktifitas yang berkaitan erat dengan penentuan atau evaluasi mengenai sejauh
mana pelaksanaan kerja sudah dilaksanakan. Pengawasan internal juga dapat mendeteksi sejauh mana penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan kerja
tersebut. Di lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Jambi, pengawasan internal
dilaksanakan dengan berpedoman kepada Surat Keputusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: KMA080SKIII2006 tanggal 26 Agustus 2006
tentang pedoman pelaksanaan pengawasan di lingkungan lembaga peradilan. Berdasarkan keputusan tersebut, pengawasan internal meliputi 2 dua jenis
pengawasan yaitu Pengawasan Melekat dan Pengawasan Fungsional.
1. Pengawasan Melekat
Pengawasan Melekat dalam organisasi Mahkamah Agung dan Lembaga Peradilan di bawahnya adalah pengawasan secara struktural yang melekat dalam
suatu organisasi, sebagaimana yang dimaksudkan oleh Pedoman Umum angka 1
Laporan Tahunan Pengadilan Tinggi Agama Jambi Tahun 2012 75
huruf a Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 1989 tentang Pedoman Pengawasan Melekat yaitu sebagai berikut:
“
Pengawasan Melekat adalah serangkaian kegiatan yang bersifat sebagai pengendalian yang terus-menerus, dilakukan oleh atasan langsung
terhadap bawahannya secara preventif dan represif, agar pelaksanaan tugas bawahan tersebut berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan
rencana kegiatan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku”
Dalam pelaksanaan pengawasan melekat, wewenang dan tanggung jawab pengawasan di lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Jambi berada pada:
Pimpinan, Hakim Tinggi Pengawas Bidang, Pejabat Kepaniteraan dan Pejabat Struktural di Lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Jambi. Adapun Hakim Tinggi
Pengawas Bidang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama Jambi berdasarkan Surat Keputusan Nomor: W5-A917HK.05VIII2012 tanggal 23
Agustus 2012 tentang Penunjukkan Hakim Tinngi Pengawas Bidang dan Hakim Tinggi Pengawas Daerah. Sebagai penanggung jawab hakim tinggi pengawas
bidang ditunjuk Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Jambi sebagai Koordinator pelaksanaan teknis dan memimpin dalam pengawasan dan
pembinaan serta membuat hasil pembinaan secara tertulis kepada Ketua Pengadilan Tinggi Agama Jambi untuk selanjutnya ditindak lanjuti dalam rangka
perbaikan selanjutnya. Pengawasan yang dilakukan di Pengadilan Tinggi Agama Jambi dilakukan
rutin setiap 6 enam bulan sekali. Adapun susunan Hakim Tinggi Pengawas Bidang Pengadilan Tinggi Agama Jambi sebagai berikut:
Laporan Tahunan Pengadilan Tinggi Agama Jambi Tahun 2012 76
NO NAMA
BIDANG 1
Drs.H.M.Yamin Awie, S.H.,M.H Koordinator
2 a.
Drs. H. Marwan, MHI Keuangan Umum
b. Drs. Zainal Arifin
3 a.
Drs. Hamdani S, MHI Keuangan Perkara
b. Zaina yusuf, S.Ag, SH
4 a.
Drs. H. Firdaus M Arwan, SH, MH Kepegawaian
b. Drs. A. Bahri Adnan, MH
5 a.
Drs. Muallimin Ahmad, S.H.,M.H Administrasi Perkara
b. Drs. Mahmud Yunus, MH
6 a.
Drs.Hj. Aslihah Muzani, SH Administrasi Umum
b. Drs.H. Salahuddin Mahmud, MH
7 a.
Drs.H. Ridwan Alimunir, SH, MH Perlengkapan
b. Drs.H. Endang Kusnadi, SH
2.
Pengawasan Fungsional
Undang-undang Nomor 14 tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah dirubah dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2004
menentukan adanya Pengawasan Fungsional di Lingkungan Mahkamah Agung Republik Indonesia. Pengawasan Fungsional merupakan pengawasan yang
dilakukan oleh aparat pengawasan yang khusus ditunjuk untuk melaksanakan tugas tersebut dalam satuan kerja tersendiri yang diperuntukan untuk itu. Di
Lingkungan lembaga peradilan, pengawasan fungsional ini dilaksanakan oleh Badan Pengawasan Mahkamah Agung Republik Indonesia. Pada tingkat wilayah,
kewenangan pengawaan Badan Pengawas Mahkamah Agung Republik Indonesia didelegasikan kepada PengadilanTingkat Banding atau Pengadilan Tinggi Agama,
sesuai dengan penjelasan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2004 ayat 3
Laporan Tahunan Pengadilan Tinggi Agama Jambi Tahun 2012 77
“Kewenangan untuk melaksanakan pengawasan oleh Mahkamah
Agung dapat didelegasikan kepada Pengadilan Tingkat Banding di
semua lingkungan Peradilan”.
Pengawasan fungsional ini dilaksanakan dalam bentuk pengawasan langsung yaitu dengan cara melakukan pemeriksaan langsung terhadap para
pejabat terkait penanggung jawab kegiatan baik dibidang keperkaraan maupun kesekretariatan dengan metode interview dan pemeriksaan dokumen. Pada
Pengadilan Tinggi Agama Jambi Pengawasan dilaksanakan setiap semester.
Pembinaan dan Pengawasan Serta Evaluasi Yang Diselenggarakan PTA Jambi ke PA. Sewilayah PTA. Jambi
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Jambi
Nomor : W5.A426HK.05III2012 tanggal 25 Maret 2012 tentang Pembentukan Tim Pengawasan dan Pembinaan terhadap Pengadilan Tinggi Agama dan
Pengadilan Agama Se Wilayah Pengadilan Tinggi Agama Jambi. Materi Pembinaan, Pengawasan dan Evaluasi
Materi Pembinaan dan Pengawasan serta evaluasi adalah sebagai berikut : a.
Administrasi Peradilan b.
Management Peradilan c.
Kinerja Pelayanan Publik d.
Eksaminasi terhadap perkara e.
Kesekretariatan Adapun pembinaan dan pengawasan yang bersumber pada DIPA PTA.
Jambi tersebut dilaksanakan secara terjadwal sebagai berikut :
Laporan Tahunan Pengadilan Tinggi Agama Jambi Tahun 2012 78
1. BIDANG KEPANITERAAN