DANA YANG DIBATASI PENGGUNAANYA RESTRICTED FUNDS

PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2015 Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated 73 15. PROYEK PENGEMBANGAN USAHA 15. BUSINESS DEVELOPMENT PROJECTS Akun ini terdiri dari: This account consists of: 30 Juni 2015 31 Desember 2014 June 30, 2015 December 31, 2014 Proyek Sarolangun 184.881.748 185.925.250 Sarolangun Project Proyek Tebo 62.926.842 63.246.270 Tebo Project Total 247.808.590 249.171.520 Total Akun ini merupakan biaya yang dikeluarkan oleh PT Agrowiyana “AGW”, Entitas Anak, sehubungan dengan rencana proyek pengembangan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Muara Tebo, Jambi dengan luas area 15.000 hektar dan Kabupaten Sarolangun, Jambi dengan luas area 10.000 hektar. This account consists of the expenses incurred by PT Agrowiyana “AGW”, a Subsidiary, with regard to the development of project plans for palm oil plantations in Kabupaten Muara Tebo, Jambi with 15,000 hectares and Kabupaten Sarolangun, Jambi with 10,000 hectares. a. Proyek Sarolangun a. Sarolangun Project Proyek Sarolangun merupakan rencana pengembangan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Sarolangun yang telah sampai pada pemetaan lahan seluas 6.378 hektar, land clearing 2.154 hektar, pembangunan jalan dan jembatan untuk produksi dengan lebar 7 meter sepanjang 18.198 meter, pembangunan jalan dan jembatan koleksi lebar 5 meter sepanjang 69.705 meter, pembibitan 499.612 pokok dan penanaman seluas 1.920 hektar. Biaya yang dikeluarkan sampai dengan 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing adalah sebesar Rp184,88 miliar dan Rp185,93 miliar. Sarolangun Project consists of the development of the project plan for palm oil plantations in Kabupaten Sarolangun which has achieved the blocking of an area totaling to 6,378 hectares, land clearing of 2,154 hectares, infrastructure road and bridge for production with 7-meter width of 18,198 meters, infrastructure road and bridge for collection with 5-meter width of 69,705 meters, 499,612 seedlings and planted area of 1,920 hectares. Costs incurred as of June 30, 2015 and December 31, 2014, amounted to Rp184.88 billion and Rp185.93 billion, respectively. b. Proyek Tebo b. Tebo Project Proyek Tebo merupakan rencana pengembangan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Muara Tebo yang telah sampai pada pemetaan lahan seluas 6.225 hektar, land clearing 538,12 hektar, pembangunan jalan dan jembatan untuk produksi dengan lebar 7 meter sepanjang 7.493 meter, pembangunan jalan dan jembatan untuk pengumpulan dengan lebar 5 meter sepanjang 28.469 meter, pembibitan 17.867 pokok dan penanaman kelapa sawit seluas 532,43 hektar. Biaya yang dikeluarkan sampai dengan 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing adalah sebesar Rp62,93 miliar dan Rp63,25 miliar. Tebo Project consists of the development of the project plan for palm oil plantations in Kabupaten Muara Tebo which has already achieved the blocking of an area totaling 6,225 hectares, land clearing of 538.12 hectares, infrastructure road and bridge for production with 7-meter width of 7,493 meters, infrastructure road and bridge for collection with 5-meter width of 28,469 meters, 17,867 seedlings and planted area of 532.43 hectares. Total costs incurred as of June 30, 2015 and December 31, 2014 amounted to Rp62.93 billion and Rp63.25 billion, respectively. PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2015 Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated 74

15. PROYEK PENGEMBANGAN USAHA Lanjutan

15. BUSINESS DEVELOPMENT PROJECTS

Continued c. Proyek Karet c. Rubber Project Proyek Karet merupakan biaya yang dikeluarkan Kelompok Usaha sehubungan dengan rencana proyek pengembangan perkebunan karet di Bengkulu dengan luas areal 3.528 hektar. Rubber Project consists of costs incurred by the Group related to the development of the project plan for rubber plantations in Bengkulu of 3,528 hectares. Pada tahun 2014, Proyek Karet telah dihapuskan sebesar Rp141,24 juta, sedangkan sebesar Rp250 juta direklasifikasi sebagai “Aset tidak lancar lainnya”. In 2014, Rubber Project costs amounting to Rp141.24 million were written-off, while Rp250 million were reclassified to “Other non-current assets”. Berdasarkan evaluasi manajemen, kecuali atas beberapa proyek yang telah dihapuskan, tidak terdapat kejadian- kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai proyek pengembangan usaha Kelompok Usaha. Based on the evaluation of management, except for certain projects which have been written-off, there were no events or changes in circumstances that indicate impairment in the value of the Group’s business development projects. 16. BEBAN TANGGUHAN HAK ATAS TANAH 16. DEFERRED COSTS OF LAND RIGHTS Akun ini terdiri dari: This account consists of: 30 Juni 2015 31 Desember 2014 June 30, 2015 December 31, 2014 Beban tangguhan hak atas tanah 15.133.718 5.495.757 Deferred cost of land rights Penambahan - 9.637.961 Additions Total 15.133.718 15.133.718 Total Akumulasi amortisasi 1.665.199 1.427.602 Accumulated amortization Neto 13.468.519 13.706.116 Net Mutasi akumulasi amortisasi beban tangguhan hak atas tanah adalah sebagai berikut: Movements in accumulated amortization of deferred costs of land rights are as follows: 30 Juni 2015 31 Desember 2014 June 30, 2015 December 31, 2014 Saldo awal 1.427.602 938.673 Beginning balance Beban amortisasi periode berjalan 237.597 488.929 Amortization expense for the period Saldo akhir 1.665.199 1.427.602 Ending balance 17. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK 17. SHORT-TERM BANK LOANS Pada tanggal 18 Juni 2015, PT Nibung Arthamulia “NAM”, Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Capital Indonesia Tbk “BACA” sejumlah Rp30 miliar. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai modal kerja dan dikenakan suku bunga 16 per tahun. Fasilitas ini akan jatuh tempo dalam jangka waktu setahun dan dapat diperpanjang kembali. On June 18, 2015, PT Nibung Arthamulia “NAM”, a Subsidiary, received a loan from PT Bank Capital Indonesia Tbk “BACA” amounting to Rp30 billion. The facility is used to finance its working capital and bears interest of 16 per annum. This facility will mature in one year and renewable.