BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan suatu alat komunikasi bagi manusia untuk menyampaikan sesuatu yang ada dalam pikiran manusia dan berinteraksi dengan
orang lain baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Menurut Oxford Learners Pocket Dictionary 1991:233, “ language is the system of sounds and words used
to express their thought and feelings.” Yang diartikan sebagai suatu sistem bunyi dan kata-kata yang digunakan untuk menyampaikan pikiran dan perasaan. Banyak
pengertian tentang bahasa, namun intinya hampir sama yaitu sebagai alat komunikasi untuk berinteraksi dengan orang lain. Oleh sebab itu bahasa sangat
diperlukan dalam kehidupan manusia. Namun seperti yang telah kita ketahui bahwa setiap negara mempunyai bahasa yang berbeda dan memiliki sistem tata
bahasa dan pelafalan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem aturan tata bahasa dan pelafalannya masing-masing.
Sesuai dengan perkembangan zaman, maka kebutuhan akan suatu bahasa yang sedang berkembang seperti bahasa Inggris, Jepang, Korea, Mandarin Jerman,
Perancis, dan lain-lain sangatlah diperlukan. Di Indonesia penggunaan bahasa Mandarin menjadi hal yang sangat penting. Hal ini menyebabkan banyak
bermunculan tempat-tempat kursus bahasa Mandarin. Terlebih lagi di sekolah-
Universitas Sumatera Utara
sekolah saat ini sudah mulai mengembangkan bahasa Mandarin. Oleh karena itu, penguasaan akan bahasa Mandarin sangatlah diperlukan, agar kita tidak
ketinggalan informasi.
Setelah mengetahui arti bahasa, maka dalam berkomunikasi kita juga harus memperhatikan mengenai tata bahasa. Dalam kehidupan sehari-hari kita
sering kali menggunakan kata tidak baku dan menggunakan tata bahasa yang tidak beraturan dan kemudian hal itu lama-kelamaan menjadi hal yang biasa bagi
kita. Tanpa kita sadari kita telah mengabaikan tata bahasa yang baik dan benar. Apalagi dalam belajar bahasa asing seperti bahasa Mandarin. Dalam
berkomunikasi menggunakan bahasa Mandarin, kita dituntut untuk menggunakan tata bahasa yang baik dan benar. Karena jika kita salah menggunakan kata dan
tidak memperhatikan sistem tata bahasanya, maka maknanya juga akan berbeda dengan apa yang kita maksudkan.
Berbicara mengenai bahasa berarti juga berbicara mengenai tata bahasa. Setiap bahasa pasti memiliki tata bahasanya masing-masing sesuai dengan aturan
tata bahasa. Menurut Purwadarminta dalam Alwasilah, 1992:32, “ tata bahasa adalah pengetahuan atau pelajaran mengenai pembentukan kata-kata dan
penyusunan kata-kata dalam kalimat.” Francais dalam Alwasilah, 1992:33 menurunkan pengertian tata bahasa menjadi 3 yaitu :
“1 seperangkat pola formal dimana kata-kata dalam suatu bahasa disusun supaya menyampaikan makna-makna yang lebih luas, 2
cabang dari ilmu linguistik yang membahas pemerian, analisis, dan formulasi pola-pola formal dari bahasa, 3 etiket kebahasaan, maksudnya
Universitas Sumatera Utara
tata bahasa sudah dibayangi norma-norma sosial, seringkali mendapat kesan baik dan buruk.”
Dengan demikian tata bahasa merupakan aturan formal dalam suatu bahasa mengenai pembentukan kata dan penyusunan kata dalam kalimat.
Sehingga memiliki makna yang baik dan benar. Tata bahasa merupakan aturan - aturan yang digunakan dalam berbahasa sebagai alat komunikasi untuk
menyampaikan maksud kita kepada orang lain. Bagian dari tata bahasa dalam bahasa Mandarin adalah morfem, kata,
gabungan kata, dan kalimat. Bicara mengenai kata, dalam sistem tata bahasa mandarin kata dibagi menjadi dua jenis, yaitu kata konkrit dan kata abstrak.
“Kata konkrit atau 实词( shí cí ) adalah kata yang mempunyai arti konkrit yang dapat berdiri sendiri menjadi bagian dari kalimat, sedangkan kata
abstrak atau 虚词(x ū cí) adalah kata yang tidak mempunyai arti yang konkrit
dan tidak dapat berdiri sendiri menjadi bagian dari kalimat”, Suparto, 2003:21. Yang termasuk dalam kata konkrit atau 实词 shí cí adalah :
1. Kata benda
2. Kata kerja
3. Kata kerja bantu
4. Kata sifat
5. Kata bilangan
Universitas Sumatera Utara
6. Kata bantu bilangan
7. Kata ganti
Sedangkan yang termasuk dalam kata abstrak 虚词(x ū cí) adalah :
1. Kata keterangan
2. Kata depan
3. Kata sambung
4. Partikel
5. Kata seru
6. Kata tiruan bunyi
Dari pembagian jenis kata diatas peneliti tertarik untuk meneliti adverb atau yang disebut dengan kata keterangan. Salah satu kata keterangan dalam
bahasa Mandarin adalah kata keterangan yang menyatakan nada atau intonasi yaitu kata 可 kě. “Kata keterangan atau adverb adalah kata yang memberi
keterangan pada kata kerja, kata sifat, kata keterangan, kata bilangan, dan keseluruhan kalimat”, Keraf, 1984:71-72.
Kata keterangan adalah kata yang biasa digunakan sebelum kata kerja dan kata sifat yang menyatakan waktu, tingkat, ruang lingkup, pengulangan, kepastian,
kemungkinan, nada, dan lain-lain. Menurut Lyons, “kata keterangan adalah kelas kata yang dipakai sebagai modifikator verba, adjektiva, atau adverbia lain atau
Universitas Sumatera Utara
frase adverbial”, Lyons, 1995:319. Dengan demikian kata keterangan adalah kata yang dipakai untuk menerangkan kata kerja, kata sifat, kata keterangan yang
lain dalam suatu kalimat. Kata keterangan dalam bahasa Mandarin diantaranya adalah menyatakan
nada atau intonasi. Ada beberapa kata keterangan nada dalam bahasa Mandarin, yaitu : 可
kě 却 què 倒 dào究竟 (jiū jìng )到底 dào dǐ dan lain-lain. Dalam penelitian ini peneliti akan membahas kata keterangan, yaitu kata
keterangan nada 可 kě. Dalam belajar bahasa Mandarin, khususnya pelajar asing
umumnya hanya mengetahui bahwa kata 可 kě lebih sering digunakan sebagai
kata dengan arti ‘tetapi’ dalam suatu kalimat. Sebagai contoh : 1
他 会
读 可(是) 他
不 会
写。 ta
hui du
Ke shi ta
bu hui
Xie. dia
bisa membaca tetapi
dia tidak
bisa Menulis.
Dia bisa membaca tetapi tidak bisa menulis.
2 我
要 来,
可(是) 有一点 晚。
wo yao
Lai, Ke shi
You yi dian
Wan. saya
ingin Datang,
tetapi Sedikit,
agak Malam,terlambat.
Saya ingi datang, tetapi sedikit terlambat.
Pada kedua contoh kalimat di atas, kata 可 kě bermakna ‘tetapi’. Pada
kalimat di atas kata 可 kě bisa digabung dengan kata 是(shi) tanpa mengubah
Universitas Sumatera Utara
arti kata 可 kě yang tetap memiliki arti ‘tetapi’. Selain itu, dalam kalimat bahasa
Mandarin juga terdapat kata yang mengandung kata 可k ě dan diikuti dengan
kata lain, tetapi membentuk suatu kata baru yang bersifat konkrit dan bisa berdiri sendiri. Sebagai contoh : 可以 k
ě yǐ yang berarti bisa,可能 kě néng berarti mungkin,可怜 k
ě lián berarti kasihan,可爱ke ai berarti lucu atau manis, 可 可ke ke berarti kakao, 可悲ke bei berarti menyedihkan, dan sebagainya. Kata-
kata di atas merupakan sebuah kata yang mempunyai arti yang konkrit dan bisa berdiri sendiri. Sebagai contoh :
3 我
可以 说
汉语。 Wo
Ke yi Shuo
Han yu. saya
Bisa berbicara
Bahasa mandarin. Saya bisa berbicara bahasa mandarin.
4 他
这么 可怜。
Ta Zhe me
Ke lian. Dia
begitu Kasihan.
Dia begitu kasihan.
Pada contoh kalimat di atas, kata 可以 ke yi berarti bisa dan 可怜ke lian yang berarti kasihan mempunyai arti konkrit dan dapat berdiri sendiri.
Namun ternyata kata 可 kě tidak hanya memiliki arti ‘tetapi’ atau kata 可
ke yang diikuti kata lain menjadi sebuah kata lain dengan arti yang berbeda,
Universitas Sumatera Utara
tetapi juga bisa digunakan sebagai kata keterangan yang menyatakan nada dalam kalimat bahasa Mandarin. Berikut ini adalah contoh-contoh kalimat yang
menggunakan kata keterangan 可 k ě dengan bentuk kalimat yang berbeda. Yang
merupakan salah satu latar belakang yang membuat peneliti tertarik untuk menganalisis kata keterangan penegasan tersebut dalam penelitian ini.
5 那 本
书 可
便宜 了,
我 也
买 一本
去。 N
à běn Shū Kě
pián yi Le W
ǒ Y
ě Mǎi y
ī běn qù.
It u
kat a
ban tu
bila nga
n buku kata
ketera ngan
murah partikel Saya
juga Membel i
kata bantu
bilangan pergi
Buku itu murah, saya juga pergi membelinya satu.
Pada kalimat diatas kata 可kě berfungsi sebagai kata keterangan yang
menegaskan kata sifat “murah” 便宜 (pián yi) yang terletak setelah kata 可 ke
bukan menegaskan kata yang lain. 6
jurnal of jinan university, 2006 p. 103 这
次 他
可 好
了。 Zhè
Cì Tā
Kě H
ǎo le.
ini, sekarang
kali,urutan Dia
Kata keterangan
baik,bagus partikel
Kali ini dia bagus.
Universitas Sumatera Utara
Kata 可kě dalam kalimat di atas menegaskan nada pada kata sifat “baik”好hǎo yang terletak setelah kata 可 ke.
Pada contoh kalimat 5 dan 6 di atas, kata keterangan 可 kě semuanya menekankan nada pada kata sifat yaitu kata 便宜 pián yi dan 好 hǎo. Dengan
munculnya kata keterangan 可(kě) dalam kalimat bahasa Mandarin, maka pembaca akan mengetahui apa yang dimaksud oleh pembuat kalimat dan bagian
mana yang dipertegas atau ditekankan dalam kalimat. 7
可 我
敢 说
么? Ke
Wo Gan
Shuo Me?
Benar- benar
Saya Berani
Berkata Apakah
Apakah saya berani mengatakan ?
Pada contoh kalimat 7 di atas kata keterangan 可 ke terletak di awal kalimat. Kalimat di atas merupakan kalimat pertanyaan retorikal. Jadi, kata
keterangan 可 ke juga bisa digunakan sebagai kalimat pertanyaan retorikal. 8
我 可
不 是
开玩笑。 wǒ
K ě
Bù Shì
K āi wán xiào
Saya Kata
keterangan Tidak
Kata keterangan
Bercanda
Saya tidak bercanda.
Universitas Sumatera Utara
Pada contoh 8 kata keterangan 可 k ě diikuti kata negasi 不是 bù shì
dan kata kerja 开玩笑 k āi wán xiào. Pada kalimat di atas, kata keterangan 可kě
berfungsi menyatakan nada yang menegaskan “tidak bercanda”menyatakan bahwa “saya benar-benar tidak bercanda”.
Kata keterangan 可 k ě dalam kalimat bahasa Mandarin tidak bisa berdiri
sendiri karena merupakan bagian dari kata abstrak atau 虚词 sh ū cí, yang tidak
mempunyai arti konkrit dan tidak dapat berdiri sendiri menjadi bagian dari suatu kalimat.
Penggunaan kata keterangan 可(kě) sangat membingungkan, karena kata keterangan 可 ( k ě ) mempunyai banyak bentuk dalam kalimat. Kata
keterangan 可(kě) dalam sebuah kalimat bisa muncul di awal maupun di tengah kalimat. Dapat menegaskan kata benda, kata sifat, bahkan menegaskan
kata keterangan lainnya. Dapat juga digunakan pada kalimat pernyataan, kalimat negasi, kalimat pertanyaan, bahkan kalimat pertanyaan yang bermakna retorikal.
Keunikan dari kata keterangan 可kě seperti yang telah diuraikan oleh peneliti diatas sangatlah menarik untuk diteliti agar pembelajar bahasa mandarin mudah
membedakan kata 可 ke yang menyatakan nada dalam kalimat, dan dapat menggunakan kata keterangan 可ke dalam kalimat.
Penggunaan kata keterangan 可ke jarang digunakan oleh pemula karena merasa sulit dan takut salah dalam penggunaannya. Pembelajar bahasa khususnya
bahasa Mandarin sering melakukan kekeliruan dalam penggunaan kata keterangan
Universitas Sumatera Utara
可 k ě . Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk meneliti penggunaan kata keterangan 可ke agar pembelajar bahasa mandarin dapat mengetahui bagaimana
penggunaannya dalam kalimat bahasa Mandarin.
1.2 Rumusan Masalah