Penggunaan Kata Keterangan Derajat Hen Dan Ting Dalam Kalimat Bahasa Mandarin

(1)

PENGGUNAAN KATA KETERANGAN DERAJAT

HEN

DAN

TING

DALAM KALIMAT BAHASA

MANDARIN

汉语程度副词“很”和“挺”使用分析

(

Hàn y

ǔ chéng

fù cí “hěn” hé “tǐng” shǐyòng fēnxī )

SKRIPSI

Oleh :

MIRAHAYANI

080710018

PROGRAM STUDI SASTRA CINA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

PENGGUNAAN KATA KETERANGAN DERAJAT

HEN

DAN

TING

DALAM KALIMAT BAHASA

MANDARIN

汉语程度副词

使用分析

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana dalam Bidang Ilmu Sastra Cina

Oleh:

MIRAHAYANI NIM: 080710018

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A Chen Shu Shu, MTCSOL

NIP. 19650514 1988 03 2 001

PROGRAM STUDI SASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA


(3)

2012

Disetujui Oleh:

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan

Program Studi S-1 Sastra Cina Ketua,

Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A. NIP. 19630109 198803 2 00 1


(4)

PENGESAHAN Diterima Oleh :

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana dalam Bidang Ilmu Bidang Sastra Cina

Pada Hari : Kamis Tanggal : 12 Juli 2012 Pukul : 13.30 – 14.50 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Dekan,

Dr. Syahron Lubis, M.A NIP. 195110103 197603 1 001 Panitia Ujian

No. Nama Tanda Tangan 1. Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A ( ) 2. Dra. Nur Cahaya Bangun, Msi ( ) 3. JULINA, MTCSOL ( ) 4. Chen Shu Shu, MTCSOL ( )


(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila pernyataan yang saya buat ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sangsi berupa pembatalan gelar kesarjanaan yang saya peroleh.

Medan, 12 Juli 20 12

Penulis

MIRAHAYANI NIM: 080710018


(6)

ABSTRACT

The tittle of this paper is “Penggunaan Kata Keterangan Derajat Hen dan dalam Kalimat Bahasa Mandarin. Researcher analyzes the use of Chinese adverbs of degree, hen and ting in Chinese sentences. As general students often make errors of using Chinese adverbs of degree specially hen and ting. Students don’t have understanding about when and where to use both adverbs of degree .The methodology on the thesis is descriptive method.

The author analyze about pattern, meaning, function and similiarities and differences of chinese adcerbs of degree, hen and ting. By this, author is try to provide a reference for the students who learn Mandarin and reduces errors that occurred.


(7)

KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya panjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan kasihNya dalam hidup saya yang hingga saat ini selalu menyertai dan mengiringi langkah saya. KasihNya yang mengajarkan saya kesabaran dalam menulis skripsi, dan berkatnya yang tidak berkesudahan selalu melimpah dalam hidup saya. Hingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang diberi judul “Penggunaan Kata Keterangan Derajat Hen dan Ting dalam Kalimat Bahasa Mandarin”.

Skripsi ini disusun sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Budaya, Program Studi Sastra Cina, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. Dalam menyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, semangat, waktu, bimbingan dan doa kepada penulis. Oleh karena itu saya ingin menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:


(8)

1.Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A, selaku Ketua Program Studi Sastra Cina, Universitas Sumatera Utara dan juga sebagai Dosen Pembimbing I, yang dengan tulus ikhlas telah membimbing, memeriksa, dan memberikan pengarahan dengan telah banyak mengorbankan waktu dan tenaga dalam perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini.

3. Ibu Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Sastra Cina, Universitas Sumatera Utara.

4. Selaku dosen pembimbing II Chen Shu Shu, MTCSOL, yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan banyak masukan, kritikan, dan semangat kepada saya selama menulis skripsi ini.

5. Seluruh dosen Jinan University yang mengajar di Program Studi Sastra China dari saya semester satu sampai semester akhir semester delapan ini, dan staf pengajar Fakultas Ilmu budaya yang telah memberikan


(9)

6. Seluruh dosen dan staf pengajar di Fakultas Ilmu Budaya khususnya Program Studi Sastra Cina, Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan memberikan ilmu kepada penulis selama di perkuliahan.

7. Kedua orang tua yang saya sayangi Ayahanda Muhammad Sahrum dan Ibunda Dahliani Rangkuti yang telah memberikan doa, nasehat, semangat dan pengorbanan baik moril dan materil, dan abang saya Maulana Abdillah yang selalu memberikan saya semangat dan doanya dalam menulis skripsi ini.

8. Teman-teman saya yang ada disaat suka maupun duka, yang telah banyak membantu dalam memberikan semangat, saran, kritik, dan canda tawa yang menghibur dikala hati gundah. Mereka adalah :Vivi Adryani Nasution, Harnidar Febrina Harahap, Meri Sari Simbolon, Budiman Pusuk, Kristin Nataya Tamara Sitorus, Niza Ayu Ningtias, Deki Susandi, Nur Afdia Wulan Lestari, Edy Hariono, My Vario, My

Blackberry. juga teman-teman angkatan 2008 yang sama-sama berjuang dalam menulis skripsi ini.

9. Semua pihak yang tidak saya sebutkan satu persatu. Terimakasih atas doa dan dukungannya.


(10)

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi yang saya sajikan ini sangat jauh dari sempurna karena masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun skripsi ini.

Akhir kata, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu. Demikianlah ucapan terima kasih ini saya sampaikan, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juli 2012

Penulis

Mirahayani


(11)

DAFTAR ISI

ABSTRAK………... i

KATA PENGANTAR………..…... ii

DAFTAR ISI………...…. v

BAB I PENDAHULUAN………..… 1

1.1Latar Belakang………....…. 1

1.2Rumusan Masalah………....……… 8

1.3Tujuan Penelitian………. 8

1.4Manfaat Penelitian……… 9

1.4.1Manfaat Teoris………...…9

1.4.2Manfaat Praktis………....9

1.6 Batasan Masalah………..……….9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI.…. 11 2.1 Kajian Pustaka………11


(12)

2.2 Konsep……… 13

2.2.1 Kata……….. 13

2.2.2 Jenis-jenis Kata……….14

2.2.3 Kata Keterangan………..……… 17

2.3 Landasan Teori………..……. 18

2.3.1 Teori Tata Bahasa Mandarin………...19

BAB III METODE PENELITIAN……….……….……24

3.1 Metode Penelitian………...………..……. …24

3.2 Data dan Sumber Data……….………..………..25

3.3 Teknik Pengumpulan Data……….………. …27

3.4 Teknik Analisis Data………27

BAB IV PENGGUNAAN KATA KETERANGAN DERAJAT HEN DAN TING DALAM BAHASA MANDARIN ………..….30


(13)

4.1.1 Penggunaan Kata Keterangan Derajat Hen ………..………...30

4.1.2 Penggunaan Kata Keterangan Derajat Ting……..……..…….. 40

4.2 Persamaan dan Perbedaan Kata Keterangan Derajat Hen dan Ting.43 4.2.1 Persamaan Kata Keterangan Derajat Hen dan Ting………..…… 43

4.2.2 Perbedaan Kata Keterangan Derajat Hen dan Ting …………...47

BAB V PENUTUP….……….……….... 52

5.1 Kesimpulan………...52

5.2 Saran……….53


(14)

ABSTRACT

The tittle of this paper is “Penggunaan Kata Keterangan Derajat Hen dan dalam Kalimat Bahasa Mandarin. Researcher analyzes the use of Chinese adverbs of degree, hen and ting in Chinese sentences. As general students often make errors of using Chinese adverbs of degree specially hen and ting. Students don’t have understanding about when and where to use both adverbs of degree .The methodology on the thesis is descriptive method.

The author analyze about pattern, meaning, function and similiarities and differences of chinese adcerbs of degree, hen and ting. By this, author is try to provide a reference for the students who learn Mandarin and reduces errors that occurred.


(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang kegiatannya pasti membutuhkan peranan individu lain untuk dapat hidup bermasyarakat yang damai dan sejahtera. Untuk mencapai suatu kehidupan bermasyarakat, maka manusia memerlukan bahasa untuk dapat berkomunikasi, karena yang paling penting dalam kehidupan adalah berkomunikasi untuk mencapai suatu tujuan dan supaya tidak terjadi salah paham diantara manusia yang melakukan komunikasi tersebut.

Menurut Keraf (1997: 3), “bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial.”

Bahasa bukan sekadar alat untuk membentuk masyarakat. Bagi manusia, bahasa juga merupakan alat dan cara berpikir. Manusia hanya


(16)

mampu berpikir dengan bahasa. Berbagai unsur kelengkapan hidup manusia, seperti kebudayaan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni merupakan kelengkapan kehidupan manusia yang dibudidayakan dengan menggunakan bahasa.

Begitu pentingnya bahasa bagi kehidupan manusia, tetapi jarang manusia yang memahami hakikat bahasa itu dengan kesadaran khusus. Bahkan, jarang pula orang yang menyadari pentingnya bahasa itu. Hal itu terjadi antara lain karena bahasa itu sudah begitu dekat dengan manusia sehingga manusia menganggapnya sebagai hal yang mesti ada, seperti halnya bernafas, makan, dan minum.

Menurut Wibowo (2009 : 3),“bahasa adalah suatu sistem simbol bunyi yang bermakna yang berarti kualisi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbiter dan konfusional yang dipakai sebagai alat komunikasi oleh sekelompok orang untuk melahirkan perasaan dan pikiran.”

Jika seseorang dapat berkomunikasi dalam bahasa Mandarin berarti orang tersebut juga mempelajari tata bahasanya. Menurut Kamus Umum


(17)

dalam kalimat. Berbicara tentang tata bahasa tak luput juga berbicara mengenai kata.

Kata merupakan unsur yang paling penting di dalam bahasa, tanpa kata mungkin tidak ada bahasa, sebab kata itulah yang merupakan perwujudan bahasa. Chaer ( 2006 :86 ) mengungkapkan :

Setiap kata mengandung konsep makna dan mempunyai peran di dalam pelaksanaan bahasa. Konsep dan peran apa yang dimiliki tergantung dari jenis atau macam kata-kata itu, serta penggunaannya di dalam kalimat. Dilihat dari konsep makna yang dimiliki dan atau peran yang harus dilakukan, penggolongan kata dibedakan : (1) Kata benda, (2) Kata ganti, (3) Kata kerja, (4) Kata sifat, (5) Kata sapaan, (6) Kata penunjuk, (7) Kata bilangan, (8) Kata penyangkal, (9) Kata depan, (10) Kata penghubung,(11) Kata penunjuk, (12) Kata seru, (13) Kata tanya, (14) Kata sandang, (15) Kata partikel.

Seperti juga bahasa Indonesia yang mempunyai penggolongan kata, bahasa Mandarin juga mempunyai penggolongan kata yang dibagi menjadi dua bagian yaitu kata konkrit dan kata abstrak. Konkrit berarti jelas dan nyata mempunyai arti, sedangkan abstrak memliki arti yang tidak jelas. Kata konkrit adalah kata yang mempunyai arti konkrit yang dapat berdiri sendiri, sedangkan kata abstrak adalah kata yang tidak mempunyai arti konkrit dan tidak dapat berdiri sendiri (Suparto 2003: 21). Kata konkrit terdiri atas (1) kata benda, (2) kata kerja, (3) kata kerja bantu, (4) kata sifat, (5) kata bilangan, (6) kata bantu bilangan dan (7) kata ganti. Sedangkan yang


(18)

termasuk dalam kata abstrak yaitu (1) adverb, (2) kata depan, (3) kata sambung, , (4) partikel, (5) kata seru dan (6) kata tiruan bunyi.

Dari semua jenis kata, kata keterangan merupakan kata yang sangat beragam penggunaannya. Kata keterangan adalah kata-kata yang digunakan untuk memberi penjelasan pada kalimat atau bagian kalimat lain yang sifatnya tidak menerangkan keadaan atau sifat (Chaer 2006 : 162). Kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) dalam bahasa Mandarin sangat beragam penggunaannya dan hal ini yang menjadikannya sangat menarik. Dalam menggunakan kata keterangan derajat ini seorang pembelajar bahasa Mandarin sering melakukan kesalahan, Mereka umumnya belum bisa dengan jelas memahami penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐ ng (挺), karena dari segi artinya kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng

( 挺 ) memiliki banyak persamaan. Berikut adalah penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) (simbol * menyatakan tidak boleh).

(1)(*)

挺 想 了 一会儿

tǐng xiǎng le yī huìr sangat berpikir Sudah sementara


(19)

(2)

很 想 了 一会儿

hěn xiǎng le yī huìr sangat Ingin Sudah sementara sangat ingin berpikir sejenak

Pada kalimat (1) dan (2) hanya boleh menggunakan kata keterangan derajat hěn (很), karena kalimat di atas mempunyai makna untuk menerangkan kata kerja. Jika menggunakan kata keterangan derajat tǐng (挺) makna tersebut tidak tersampaikan. Jadi kalimat di atas hanya bisa menggunakan kata keterangan derajat hěn (很) .

Dalam Bahasa Mandarin yang termasuk kata keterangan derajat adalah hěn (), jí (极), tǐng (挺), tài (太), fēi cháng (非常), zuì (最).

Dalam Penelitian ini, peneliti membatasi pembahasan pada kata keterangan derajat yaitu terfokus hanya pada kata keterangan derajat hěn (很),dan tǐng

(挺). Kata keterangan derajat hěn (很),dan tǐng (挺) yang bila di terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia adalah “sangat”, berikut adalah penggunaan kata keterangan derajat hěn (很),dan tǐng (挺).

(3). hěn(很)

汉字 很 难

hàn zì hěn Nán

tulisan aksara Mandarin sangat sulit tulisan aksara mandarin sangat sulit


(20)

(4). tǐng (挺)

他 学习 挺 努力

xué xi tǐng nǔ

dia belajar sangat Giat dia belajar dengan sangat giat

( kamus Bahasa Tionghoa – Indonesia Tingkat Dasar 2005 : 269)

Kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) sangat penting keberadaannya di dalam tata bahasa Mandarin karena sangat banyak digunakan baik secara lisan maupun tulisan dan arti dari kata tersebut juga sangat menentukan kebenaran kalimat tersebut. Apabila kata tersebut salah digunakan didalam kalimat, maka makna kalimat tidak dapat tersampaikan dengan baik.

Untuk dapat mengatasi kesalahan penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺), maka harus terlebih dahulu memahami penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺), makna kata keterangan derajathěn (很),dan tǐng (挺), serta persamaan dan perbedaan


(21)

dari kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) . Dengan demikian, pembelajaran penguasaan bahasa Mandarin diharapkan akan lebih mudah.

Keunikan yang dimiliki kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng

(挺) adalah bisa saling menggantikan dalam kalimat yang sama. Dalam arti bagaimana kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺), bisa saling menggantikan tanpa mengganggu kegramatikalan kalimat. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) didalam kalimat bahasa Mandarin. Berikut adalah penggunaan kata keterangan derajat hěn (很 ) dan t ǐng ( 挺 ) yang dapat saling menggantikan .

(5)

他 学习 挺 努力

xué xi tǐng nǔ

dia Belajar sangat Giat dia belajar dengan sangat giat

( Kamus Bahasa Tionghoa – Indonesia Tingkat Dasar 2005 : 269) (6)

他 学习 很 努力

xué xi hěn nǔ

dia Belajar sangat Iat dia belajar dengan sangat giat


(22)

Dalam kalimat (5) dan (6) di atas, kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng(挺) sama-sama untuk menjelaskan kata sifat, jadi kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng(挺) bisa saling menggantikan. Namun ada juga kalimat, dimana kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng

(挺) tidak bisa saling menggantikan seperti pada kalimat 1 dan 2.

Keunikan dari kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng(挺)

seperti yang telah peneliti uraikan di atas berikut penggunaannya dalam kalimat, merupakan salah satu latar belakang yang membuat penulis tertarik untuk menganalisis kata keterangan derajat tersebut dalam skripsi ini

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan dan diuraikan pada latar belakang yang tersebut di atas, maka rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penggunaan kata keterangan derajat hěn ( 很 ) dan tǐng (挺)di dalam kalimat bahasa Mandarin?

2. Apakah persamaan dan perbedaan kata keterangan derajat hěn ( 很 ) dan tǐng(挺)?


(23)

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menjelaskan penggunaan kata keterangan derajat hěn ( 很 ) dan tǐ ng(挺)dalam kalimat bahasa Mandarin.

2. Menjelaskan persamaan dan perbedaan kata keterangan derajat hěn

( 很 ) dan tǐng(挺). 1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dapat diambil dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1.4.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan pembaca mengenai bahasa Mandarin khususnya tentang kata keterangan dalam bahasa Mandarin. Dan juga diharapkan dapat memberi informasi kepada masyarakat umum mengenai bahasa Mandarin, khususnya tata bahasa Mandarin.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian di Fakultas Ilmu Budaya khususnya Program Studi Sastra Cina dan menjadi bahan referensi bagi peneliti selanjutnya.


(24)

1.5 Batasan Masalah

Setiap pelaksanaan penulisan karya ilmiah pasti selalu bertitik tolak dari adanya masalah yang dihadapi dan perlu segera dipecahkan. Supaya penulisan skripsi ini dapat terarah dan pembahasannya juga tidak mengambang serta tidak terjadi kesimpangsiuran dalam menafsirkannya, maka penulis akan membatasi permasalahan yang dipaparkan.

Sesuai dengan judul skripsi ini adalah Penggunaan Kata keterangan derajat hěn ( 很 ) dan tǐng(挺) dalam bahasa Mandarin, maka yang menjadi permasalahan adalah jenis kata keterangan. Dalam hal ini penulis membatasi hanya pada penggunaan, makna serta persamaan dan perbedaan kata keterangan derajathěn (很) dan tǐng (挺).


(25)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

Penelitian tentang kata keterangan derajat bahasa Mandarin hěn (很) dan tǐng (挺) Telah banyak dilakukan baik di China maupun di Indonesia, berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan kata keterangan derajat .

Di China, Xu Jian Hong melakukan penelitian skripsi. Dalam skripsinya yang berjudul Chéngdù fūcí “hěn” yǔ “tài” de yòngfǎ biànxī

(2005), Xu Jian Hong memaparkan bagaimana kata keterangan derajat

“hěn” dan “tài” bisa saling menggantikan. Penelitian tentang kata keterangan ini dianalisi berdasarkan unsur semantiknya saja, sedangkan dari unsure sintaksis kalimat tidak dipaparkan secara detil, sehingga ciri-ciri dari kata keterangan derajat tersebut belum terlihat jelas.


(26)

Jin Xiao Feng dari Universitas Shenyang, China, melakukan penelitian skripsi dengan judul Juéduì chéngdù fùcí: Duìwài hànyǔ jiàoxué zhōng de nándiǎn (2008). Jin Xiao Feng memaparkan kesalahan mahasiswa asing dalam penggunaan kata keterangan derajat.

Luo li dari Universitas Zhejiang, China, melakukan penelitian dengan judul Xiàndài hànyǔ “chéngdù fùcí-míngcí"jiégòu de yǔyì fēnxī

(2009). Luo li menjelaskan mengenai struktur kata keterangan-kata benda yang dibagi berdasarkan tiga karakteristik. Dalam skripsi ini belum pasti jelas terlihat perbedaan dan persamaan kata keterangan.

Di Indonesia juga terdapat penelitian yang memfokuskan tentang kata keterangan, Diana dari Universitas Bina Nusantara, melakukan penelitian skripsi dengan judul Analisis kata keterangan tingkatan dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia (2009). Diana memaparkan jenis-jenis dari kata keterangan derajat dalam bahasa Mandarin dan makna dari kata keterangan tersebut. Diana dalam skripsinya tersebut, Diana cenderung meneliti dari sudut semantik kata keterangan yang dipakai pada umumnya.


(27)

2.2 Konsep

Konsep menurut kamus besar Bahasa Indonesia ( 2007 : 588 ) adalah gambaran mental dari suatu objek, proses ataupun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal – hal lain .

Dalam skripsi ini peneliti akan memaparkan beberapa konsep yang berkenaan dengan (1) kata (2) Jenis-jenis kata (3) Kata Keterangan

2.2.1. Kata

Menurut Guntur (1985: 6) kata adalah bentuk bebas yang paling kecil, yaitu kesatuan terkecil yang dapat diucapkan secara berdikari . kata ialah satuan bebas yang paling kecil, atau dengan kata lain, setiap satuan bebas merupakan kata. kata terdiri dari satu atau beberapa morfem.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI yang diterbitkan pada tahun 1997 memberikan beberapa definisi Kata sebagai berikut :

•Elemen terkecil dalam sebuah Bahasa yang diucapkan dan di tuliskan dan merupakan realisasi kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa


(28)

•Konversasi bahasa

•Morfem atau kombinasi beberapa morfem yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas

•Unit bahasa yang dapat berdiri sendiri dan terdiri dari satu morfem ( contoh kata ) beberapa morfem gabungan ( contoh perkataan )

Menurut Tarigan (1985: 6), “kata adalah bentuk bebas yang paling kecil, yaitu kesatuan terkecil yang dapat diucapkan secara berdikari . Kata ialah satuan bebas yang paling kecil, atau dengan kata lain, setiap satuan bebas merupakan kata. Kata terdiri dari satu atau beberapa morfem.”

2.2.2. Jenis – jenis Kata

Alisjahbana ( 1954 ) mendefinisikan jenis kata sebagai berikut : Jenis kata ialah golongan kata yang mempunyai kesamaan bentuk, fungsi dan prilaku sintaksisnya. Dalam tata bahasa tradisional, jenis kata ini biasanya dibedakan atas sepuluh macam. Pembagian yang sepuluh ini sepenuhnya berkiblat pada pendapat Aristoteles yang berdasarkan hasil


(29)

penelitiannya terhadap bahasa – bahasa barat. Sepuluh jenis kata yang dimaksud, yaitu :

a. Kata Benda ( Nomina ) b. Kata Kerja ( Verba ) c. Kata Sifat ( Ajektiva ) d. Kata Ganti ( Pronomina ) e. Kata Keterangan ( Adverbia ) f. Kata Bilangan ( Numeralia ) g. Kata Penghubung ( Konjungsi ) h. Kata Depan ( Preposisi )

i. Kata Sandang ( Artikel ) j. Kata Seru ( Interjeksi )

Gorys Keraf dalam bukunya yang berjudul Tata bahasa Indonesia

(1984) membagi kata menjadi empat jenis. Pembagian ini berdasarkan struktur morfologisnya. Empat jenis kata tersebut, yaitu: (1) Kata Benda (nomina substantiva) (2) Kata Kerja (verba) (3) Kata Sifat (adiectiva) (4) Kata Tugas (Function Words).


(30)

Dalam Tata bahasa baku Indonesia, kelas kata terbagi menjadi tujuh kategori, yaitu: (1) Nomina (kata benda) (2) Verba (kata kerja) (3) Adjektiva (kata sifat) (4) Adverbia (kata keterangan) (5) Pronomina (kata ganti) (6) Numeralia (kata bilangan) (7) Kata tugas.

Menurut Suparto (2003: 21)

“secara tata bahasa jenis kata dalam bahasa Mandarin bisa dibagai menjadi dua bagian yaitu kata konkrit atau kata abstrak.” Kata konkrit adalah kata yang mempunyai arti konkrit yang dapat berdiri sendiri, sedangkan kata abstrak adalah kata yang tidak mempunyai arti konkrit dan tidak dapat berdiri sendiri.

Yang termasuk dalam kata konkrit yaitu: 1. Kata Benda

2. Kata Kerja 3. Kata Kerja Bantu 4. Kata Sifat

5. Kata Bilangan 6. Kata Bantu Bilangan 7. Kata Ganti

Yang termasuk dalam kata abstrak yaitu: 1. Kata Keterangan


(31)

3. Kata Sambung 4. Partikel 5. Kata Seru

6. Kata Tiruan Bunyi

Dari pendapat-pendapat di atas, terlihat perbedaan yang sangat jauh dalam hal jumlah jenis kata, dapat dikatakan bahwa hingga saat ini para ahli bahasa belum mendapat keseragaman untuk menentukan kelas/jenis kata yang sebenarnya.

2.2.3. Kata Keterangan

Kata Keterangan dalam KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ) adalah kata yang memberikan keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif atau kalimat misalnya, sangat, lebih, tidak.

Kata keterangan atau adverbial bahasa Indonesia adalah kata – kata yang memberi keterangan tentang kata kerja, kata sifat, kata keterangan , kata bilangan, seluruh kalimat (Keraf 1984 : 72 ).

Kata keterangan adalah kata – kata yang digunakan untuk memberi penjelasan pada kalimat atau bagian kalimat lain, yang sifatnya tidak menerangkan keadaan atau sifat. (Chaer 1998 : 162).


(32)

Kata keterangan adalah kata yang digunakan untuk menerangkan kata kerja atau kata sifat, untuk menyatakan waktu , ruang lingkup, derajat, kepastian, negasi, dan penekanan nada.(Suparto 2003 :127 )

2.3 Landasan Teori

Teori dipergunakan sebagai landasan berpikir untuk memahami, menjelaskan, menilai suatu objek atau data yang dikumpulkan, sekaligus sebagai pembimbing yang menuntun dan memberi arah di dalam penelitian. Subroto (1992:32) memandang teori sebagai landasan untuk menentukan metode dan teknik penelitian.

Berbicara mengenai kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) di dalam kalimat bahasa Mandarin, maka kata keterangan tidak terlepas dari tata bahasa Mandarin. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori tata bahasa Mandarin untuk menganalisis kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng(挺) yang terdapat di dalam kalimat Bahasa Mandarin.


(33)

2.3.1 Teori Tata Bahasa Mandarin

Tata Bahasa adalah satu kata yang mempunyai dua makna yaitu, pertama menunjuk pada tata bahasa itu sendiri, yaitu peraturan orang-orang berbicara, Mendapat kumpulan kata membentuk peraturan, dia adalah perjanjian masyarakat menjadi kebiasaan, yang bersifat objektif. Juga adalah setiap orang yang menggunakan tata bahasa harus mematuhinya;kedua menunjuk pada tatabahasawan atau orang yang mempelajari tata bahasa tersebut, itulah ilmu bahasa. Oleh karena itu, peneliti tata bahasa semuanya memiliki latar belakang teori, tujuan, sudut pandang dan cara tidak sepenuhnya sama

Menurut Qi hu yuang (2009:18), “bagian dari tata bahasa Mandarin adalah morfem, kata, gabungan kata, dan kalimat yang merupakan hal yang penting dalam tata bahasa Mandarin.” Berikut ini akan dipaparkan penjenisan kata berdasarkan tata bahasa Mandarin.

Kata dalam bahasa Mandarin dibagi menjadi dua yaitu: 1. Kata konkrit

Kata konkrit adalah kata yang mempunyai arti konkrit dan dapat berdiri sendiri, Yang termasuk kata konkrit yaitu:


(34)

Kata benda adalah kata yang menyatakan orang, benda, waktu, dan tempat , seperti: gōng rén, xué shēng, lǎo shī, cí diǎn, diàn

huà, dan lain-lain. b. Kata Kerja

Kata kerja adalah kata yang menyatakan gerakan, perubahan, keinginan, keberadaan, kemungkinan, arah, dan kepastian, seperti: pòo, tīng, xǐ huan, zài, shì, jiào, ràng, zhī dào, rén wéi dan lain-lain.

c. Kata Kerja Bantu

Kata kerja bantu adalah kata kerja yang menyatakan keperluan, kemungkinan, atau keinginan yang dipakai untuk menerangkan kata kerja,seperti : néng, huì, kě néngdan lain – lain.

d. Kata Sifat

Kata sifat adalah kata yang menyatakan sifat atau kondisi dari orang atau benda. Seperti kata hǎo, huài, gāo, dǐ, kuài, màn, duō, shǎo dan lain-lain.


(35)

Kata bilangan adalah kata yang menyatakan jumlah dan urutan. Kata bilangan terdiri bilangan dasar dan bilangan tingkat. Seperti kata lǐng, bàn, dì yī, zuǒ yǒu, sān fēn zhī yī, liǎng pèi, dan lain-lain.

f. Kata Bantu Bilangan

Kata bantu bilangan adalah kata yang menyatakan satuan atau unit dari orang atau benda. Seperti kata běn, shuāng, jìn, bēi, cì, xiě,

dan lain-lain g. Kata Ganti

Kata ganti adalah kata yang digunakan untuk menggantikan kata benda, kata kerja, kata sifat, kata bilangan, atau adverb. Seperti kata wǒ, wǒ men, nǐ, tā,nǎr, zěnme, dan lain-lain.

2. Kata Abstrak

Kata abstrak adalah kata yang tidak mempunyai arti konkrit dan tidak dapat berdiri sendiri. Yang termasuk kata abstrak adalah sebagai berikut:

a. Kata Keterangan

Kata keterangan adalah kata yang digunakan untuk menerangkan kata kerja atau kata sifat. Berikut jenis-jenis kata keterangan :


(36)

1. Menyatakan waktu , yaitu kata cái,gāng cái, zǎo, yī jīng, jiù.

2. Menyatakan ruang lingkup, yaitu kata dōu, guān, zhī, yí gòng.

3. Menyatakan derajat/tingkat, yaitu katahěn, jí, tǐng, tài , fēi cháng , zuì.

4. Menyatakan negasi dan kepastian, yaitu kata bù, méi, bié, bú yòng.

5. Menyatakan pengulangan frekuensi, yaitu kata yòu, zài, hái, yě.

6. Menyatakan penekanan nada, yaitu kata què, dǎo, jiù.

Kata keterangan derajat mempunyai ciri-ciri yang utama yaitu: (1) Kata keterangan biasanya diletakkan sebelum kata sifat . Misal: (7)

我 很 喜欢 他

wǒ hěn xǐhuān

saya sangat suka dia Saya sangat suka dia

Xǐhuān : kata sifat

(2) Kata keterangan derajat tidak dapat diulang. Misal: hěn hen(ⅹ),fēi fei cháng chang (ⅹ) tǐng ting ( x ).

b. Kata Depan

Kata depan digunakan di depan kata benda, kata ganti, atau di depan gabungan kata, membentuk “gabungan kata depan” untuk menyatakan waktu, tempat, cara, syarat, atau tujuan. Seperti kata


(37)

c. Kata Sambung

Kata sambung adalah kata yang digunakan untuk menyambungkan kata, atau bagian kalimat. Selain itu, untuk menyatakan hubungan di antara kata atau gabungan kata atau bagian kalimat yang disambungkan. Seperti kata hé, yīn wèi, rú guǒ, bù dān, zhǐ yào, suí rán, dan lain-lain.

d. Partikel

Partikel adalah kata yang ditambahkan pada bagian belakang kata, atau kalimat yang berfungsi sebagai tambahan untuk menambah arti. Seperti kata de, le, zhe, guo, ma, ne, dan lain-,lain.

e. Kata Seru

Kata seru adalah kata yang menyatakan bunyi suatu seruan,

teriakan, atau respon terhadap sesuatu. Seperti kata ā, hēi, ā yā, āi

yā, hā hā, dan lain-lain. f. Kata Tiruan Bunyi

Kata tiruan bunyi adalah kata yang meniru bunyi suatu benda atau gerakan, dan biasanya dipakai dalam bahasa tulisan atau dalam teks. Seperti kata dong dōng, hōng lōng, mò mò, dan lain-lain.


(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode merupakan cara kerja yang bersistem dalam pelaksanaan suatu kegiatan untuk mempermudah mencapai tujuan penelitian.Sedangkan metode penelitian adalah semua asa, peraturan dan teknik-teknik yang perlu diperhatikandalam usaha dalam pengumpulan data dan dianalisis (Djajasudarma, 1993 :31 )

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode yang bertujuan membuat deskripsi, maksudnya membuat gambaran , lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai data, sifat-sifat serta hubunganfenomena-fenomena yang diteliti. Metode deskriptif ini dilaksanakan dengan jangkauan waktu yang sinkronis, yaitu penelitian yang dilakukan dengan jangka waktu secara terbatas pada satuan waktu tertentu (Djajasudarma, 1993:7). Menurut Nawawi (1983 :64 ) metode deskriptif ini mempunyai dua ciri pokok yaitu :


(39)

1. Memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang ada pada saat penelitian dilakukan (saat sekarang) atau masalah-masalah yang bersifat aktual.

2. Menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana

adanya didiringi dengan interpretasi rasional .

Selain metode deskriptif, penelitian ini juga menggunakan Metode Kepustakaan (library research), yaitu studi kepustakaan atau pengumpulan data-data dan informasi yang bersumber dari buku-buku kepustakaan yang ada kaitannya dengan kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) bahasa Mandarin. 3.2 Data dan Sumber Data

Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini ialah data primer dan data sekunder. Merujuk pendapat Sudaryanto (1993 :10), data primer adalah data yang berupa pemakaian bahasa oleh penutur bahasa lisan maupun tulisan, sedangkan yang disebut data sekunder adalah berupa data kebahasaan yang pernah dipergunakan oleh linguis lain dalam pembahasannya .


(40)

Sumber data penelitian berasal dari buku Hanyu Xilie Yuedu

karangan Zhang Li Na yang diterbitkan oleh Beijing Language University Press pada tahun 2006 dengan jumlah halaman sebanyak 276 .

Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data primer dan data sekunder. Data primer diambil penulis secara substantif. Substantif adalah bahan mentah data yang dalam bentuk konkret tampak sebagai segenap tuturan apa pun yang dipilih oleh peneliti karena dipandang cukup mewakili. Data primer dalam skripsi ini adalah kata keterangan derajathěn (很) dan tǐ ng (挺) dalam buku Hanyu Xilie Yuedu.

Selain data primer tersebut di atas, penulis juga menggunakan data sekunder yaitu data pendukung dari buku-buku beberapa tatabahasawan yang membahas topik yang serupa. Data sekunder tersebut adalah sebagai berikut :

1. Jurnal-jurnal Bahasa Mandarin

2. Skripsi-skripsi mengenai kata keterangan derajat bahasa Mandarin

3. Intisari Tata Bahasa Mandarin karya Zhao Yongxin, 2005. 4. Bahasa Mandarin itu Mudah karya Suparto, 2003.


(41)

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Sumber data pada penelitian ini adalah sumber data tertulis, yaitu bersumber dari buku-buku atau jurnal yang topiknya terkait dengan permasalahan dalam skripsi ini. Pada tahap pengumpulan data, peneliti menerapkan teknik catat, yaitu memindahkan kata dan frasa yang mengandung semua kata keterangan derajat yang sudah ada ke dalam bentuk catatan (tulisan ).

Tahap berikutnya adalah tahap mengumpulkan data, dimana data dikumpulkan dan dipilih dengan mencari kalimat yang hanya mengandung kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺). Selanjutnya, kalimat-kalimat data tersebut dicatat ke dalam kartu data, disaring, kemudian diklasifikasikan (dikelompok-kelompokkan). Proses penyaringan dimaksudkan untuk menyaring data yang benar-benar mengandung kata keterangan derajathěn (很) dan tǐng (挺).

3.4 Teknik Analisis Data

Sesudah seluruh data yang diperlukan diyakini kebenarannya dapat mendukung skripsi ini maka diadakan pemisahan data untuk menguraikan


(42)

data tersebut ke dalam jenis kata keterangan derajat. Pemisahan itu dibuat sedemikian rupa guna memperoleh data yang dipertanggungjawabkan, sehingga tidak menimbulkan kesan yang tidak baik dalam pembicaraan berikutnya, sepanjang data itu masih diyakini kebenarannya.

Analisis data sangat penting dalam mendukung pengertian terhadap kata kerja keterangan derajat dalam bahasa Mandarin. Pada tahap ini semua data dianalisis, yaitu kata keterangan derajat yang dikelompok-kelompokkan menurut jenisnya. Lalu pada kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) dilakukan analisis yang mendalam, sehingga dapat dihasilkan penggunaan serta perbedaan dan persamaan dari kata keterangan derajathěn (很) dan tǐng (挺), dalam kalimat bahasa Mandarin. Dari gambaran-gambaran di atas dapat dilihat bentuk kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐ ng (挺) itu seperti apa dalam bahasa Mandarin.

Dalam menganalisis data-data tersebut, digunakan juga teknik substitusi yaitu teknik saling menggantikan antara kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) yang terdapat didalam kalimat bahasa Mandarin. Teknik ganti (substitusi) digunakan untuk mengetahui kadar kata atau kategori unsur terganti dengan unsur pengganti. Apabila unsur-unsur


(43)

atau kategori yang sama. Berikut adalah analisis terhadap kata keterangan derajathěn (很) dan tǐng (挺):

(8)

那个 小 孩子 很 可爱

nà ge xiǎo hǎi zì hěn kě ài

Itu kecil anak sangat lucu anak kecil itu sangat lucu

(9)

那个 小 孩子 挺 可爱

nà ge xiǎo hǎi zì tǐng kě ài

Itu kecil anak sangat lucu anak kecil itu sangat lucu

Dari hasil substitusi kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) pada contoh kalimat (8) dan (9), diperoleh kalimat yang tetap gramatika atau berterima.

Dengan demikian, data tersebut diharapkan dapat memperjelas dan menguatkan pemakaian pemahaman terhadap masalah yang dibicarakan dalam skripsi ini.


(44)

BAB IV

PENGGUNAAN KATA KETERANGAN DERAJAT

hěn

(

) dan t

ǐ

ng (

)

DALAM BAHASA MANDARIN

Bab empat berisi tentang hasil analisis mengenai penggunaan, makna, persamaan dan perbedaan dari kata keterangan derajat hěn (很) dan t ǐng (挺) dalam kalimat bahasa Mandarin. Berikut adalah analisis kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) dalam buku hanyu xilie yuedu

karangan Zhang Li Na.

4.1 Penggunaan kata keterangan derajat hěn () dan tǐng ()

Analisis penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺), diawali dengan kata keterangan hěn (很), analisis terhadapa kalimat dari buku hanyu xilie yuedu karangan Zhang Li Na ditemukan 12 kalimat sebagai atribut, adverbial, predikat dan komplemen.

4.1.1 Penggunaan kata keterangan derajat hěn ()

Penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dalam kalimat bahasa Mandarin yaitu “hěn (很) + kata sifat” yang fungsinya bisa sebagai atribut,


(45)

1. Penggunaan kata keterangan derajat hěn () yang berfungsi sebagai Atribut

Penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dalam kalimat bahasa Mandarin berfungsi sebagai atribut, yaitu hanya dapat berfungsi sebagai atribut objek, tidak bisa berfungsi sebagi atribut subjek, berikut adalah penggunaan kata keterangan derajathěn (很) :

(10)

这个 问题 他 想 了 很 长 的 时间

zhè ge wèntí xiǎng le hěn zhǎng de shí

jiān Ini Pertanya

an

dia berpikir sudah sang at

panjang ‘menyatakan kepunyaan’

wakt u Dia membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan masalah ini.

Dalam kalimat (10) diatas kata keterangan derajat hěn (很) berfungsi sebagai atribut objek, dimana shíjiān(时间)yang berarti ‘waktu’ sebagai objeknya.

(11)

老 人

的 日

生活 的 到 了 很 好 的 照顾

lǎo rén De rìch áng shēn ghuó

De dào le hě

n

hǎo de zhàog

ù. ora ng tua ‘menya takan kepuny aan’ hari an hidup ‘menya takan kepuny aan’ sam pai sud ah sa ng at

baik ‘menya takan kepuny aan’

peraw atan

Perawatan kehidupan bagi orang tua sudah sangat baik


(46)

Pada kalimat (11) kata keterangan derajat hěn (很) juga berfungsi sebagai atribut objek, dimana hǎo(好) yang berarti ‘baik’ sebagai objeknya.

(12)

各地 政府 做 了 很 大 的 努力

gèdì zhèngfǔ Zuò le hěn de nǔlì.

daerah pemerintah melaku kan

sud ah

sangat bes ar ‘menyataka n kepunyaan’ berusaha keras pemerintahan daerah berusaha dengan sangat keras

Kata keterangan derajat hěn (很) yang terdapat pada kalimat (12) diatas berfungsi sebagai atribut objek, dimana (大) yang berarti ‘besar’ sebagai objeknya.

(13)

还 需要 花费 很 长 的 时间

hái xūyào huāfèi hěn Zhǎng de shíjiān

masih butuh biaya sangat panjang/lama ‘menyatakan kepunyaan’

waktu masih membutuhkan waktu yang sangat lama.

Kata keterangan derajat hěn (很) yang terdapat pada kalimat (13) diatas berfungsi sebagai atribut objek, dimana zhǎng ( 长 ) yang berarti ‘panjang/lama’ sebagai objeknya .


(47)

Penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dalam kalimat bahasa Mandarin digunakan sebelum kata sifat yang berfungsi untuk menjelaskan/menggambarkan sifat dari suatu tindakan yang dilakukan, contoh :

(14)

他 很 详细 地 介绍 了 那里 的 情况

Hěn hiáng

de jièshào le nàlǐ de qíng

kuàng

dia Sanga t

terperi nci

pengenal an

sudah disana ‘menyataka n

kepunyaan’

situasi

dia sangat hati-hati dalam mengenali situasi disana.

Kata keterangan derajat hěn (很) yang terdapat pada kalimat (14) diatas berfungsi sebagai adverbial, dimana kata keterangan derajat hěn (很) menjelaskan/menggambarkan tindakan seseorang yang sangat berhati- hati.

(15)

他 很 感兴

地 观看 了 留学生

的 汉语 表演 比赛

hě n

gǎn xìng

de guān kàn

le liúxué shēngm en

de hànyǔ biǎoyǎn bǐsài

dia san gat terta rik men onto n sud ah Siswa asing ‘meny atakan kepun yaan’ bahas a mand arin pertun jukkan pertand ingan


(48)

Pada kalimat (16) diatas kata keterangan derajat hěn (很) berfungsi sebagai adverbial, dimana kata keterangan derajat hěn ( 很 ) menjelaskan/menggambarkan tindakan seseorang yang sangat tertarik terhadap suatu hal.

3.Penggunaan kata keterangan derajat hěn () yang berfungsi sebagai Predikat

Penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dalam kalimat bahasa Mandarin digunakan sebelum kata sifat yang berfungsi sebagai predikat, berikut adalah penggunaan kata keterangan derajathěn (很) .

(17)

我们 的 性格 都 很 开朗

wǒmen de xìnggé dōu hěn kāilǎng

kami ‘menyatakan kepunyaan’

kepribadian semua sangat ceria kepribadian adalah kami semua sangat ceria

Pada kalimat (17) diatas kata keterangan derajat hěn (很) berfungsi sebagai predikat, dimana kata keterangan derajat hěn (很) terletak sebelum kata sifat. Pada kalimat ini kata kerja ‘adalah’ adalah implied yaitu


(49)

(18)

瓦西里 很 想 去 北京

wǎ xīlǐ hěn xiǎng běijīng

wa xi li sangat Ingin pergi beijing Wa xi li adalah sangat ingin pergi ke Beijing

Pada kalimat (18) kata ‘adalah’ adalah implied yaitu tersembunyi tetapi sudah memiliki makna. Oleh karena itu, kata keterangan derajat hěn (很) di atas berfungsi sebagai predikat.

(19)

我 很 喜欢 汽车

hěn xǐhuan qìchē

saya sangat suka mobil saya adalah sangat suka mobil

Pada kalimat (19) diatas kata keterangan derajat hěn (很) berfungsi sebagai predikat, dimana kata keterangan derajat hěn (很) terletak sebelum kata sifat xǐhuan(喜欢) yang berarti ‘suka’. Pada kalimat ini kata kerja ‘adalah’ adalah implied yaitu tersembunyi tetapi sudah memiliki makna.

4. Penggunaan kata keterangan derajat hěn () yang berfungsi sebagai Pelengkap

Penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dalam kalimat bahasa Mandarin digunakan sebelum kata sifat yang berfungsi sebagai pelengkap


(50)

untuk melengkapi suatu kalimat, berikut adalah penggunaan kata keterangan derajathěn (很) .

(20)

他 每天 都 睡 得 很 晚

měi tiān dōu shuì de hěn wǎn

dia setiap hari semua tidur ‘menyatakan kepunyaan’

sangat telat dia setiap hari tidur sangat telat.

Pada kalimat (20) kata keterangan derajat hěn (很) di atas berfungsi sebagai pelengkap yang melengkapi suatu kalimat sehingga menjadi kalimat yang sempurna.

5. Penggunaan kata keterangan derajat hěn () berfungsi untuk menerangkan kata benda

Penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dalam kalimat bahasa Mandarin dengan cara kata keterangan derajat “hěn(很)+yǒu (有)+ míng名”, yang berfungsi untuk menerangkan kata benda, dimana kata benda tersebut adalah kata benda yang abstrak, berikut adalah penggunaan kata keterangan derajathěn (很) .


(51)

zhōngguó yǒu yīgè hěn yǒumíng de gùshì

china punya satu sangat terkenal ‘menyatakan kepunyaan’

cerita China mempunyai satu cerita yang sangat terkenal.

Pada kalimat (21) kata keterangan derajat hěn (很) di atas berfungsi untuk menerangkan kata benda, dimana pada kalimat ini kata bendanya adalah gùshì (故事) yang berarti ‘cerita’.

6. Penggunaan kata keterangan derajat hěn () dalam kalimat negatif

Penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dalam kalimat negatif bahasa Mandarin digunakan dengan menambahkan kata (不)setelah kata keterangan derajat hěn (很) ( hěn (很) + bù(不)+ kata sifat). berikut adalah penggunaan kata keterangan derajathěn (很) dalam kalimat negatif .

(22)

我 觉得 很 不 满意

juéde hěn mǎnyì

saya merasa sangat tidak puas saya adalah merasa sangat tidak puas.

Pada kalimat (22) kata keterangan derajat hěn (很) dan dengan ditambahkannya kata (不), dapat diketahui bahwa kalimat ini adalah kalimat negatif.


(52)

Makna kata keterangan derajat hěn (很) pada kalimat bahasa Mandarin adalah untuk menyatakan derajat yang tinggi, yaitu :

1. Kata keterangan derajat hěn() yang bermakna untuk menyatakan derajat yang tinggi.

Kata keterangan derajat hěn(很) yang bermakna untuk menyatakan derajat yang tinggi. Dalam kalimat, kata keterangan derajat hěn(很) terletak sebelum kata sifat, berikut adalah penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dalam kalimat .

(23)

平时 他 的 丈夫 工作 很 忙

ping shí tā de zhàng fū gōng zuò hěn máng

biasanya dia ‘menyatakan kepunyaan’

suami bekerja sangat sibuk biasanya suaminya sangat sibuk bekerja

( 24)

他 很 想 去 上海 工作

tā hěn xiǎng qù shàng hǎi gōng zuò

dia sangat ingin pergi shanghai bekerja


(53)

Kata keterangan derajat hěn pada kalimat (23) dan (24) di atas menyatakan derajat yang tinggi. Pada kalimat (23) kata keterangan derajat hěn(很) terletak sebelum kata sifat 忙 (máng).Dan pada kalimat (24) kata keterangan derajat hěn(很)terletak sebelum kata sifat想.(xiǎng).

2. Kata keterangan derajat hěn ()yang bermakna untuk menyatakan derajat yang tinggi

Kata keterangan derajat hěn(很) bermakna untuk menyatakan derajat yang tinggi. Dalam hal ini, kata keterangan derajat hěn(很) dalam bentuk reduplikasi ( pengulangan). berikut adalah penggunaan kata keterangan derajathěn (很) dalam kalimat.

(25)

环程 离 我们 很 近 很 近

huán chéng lí wǒmen hěn jì n hěn jì n huan cheng dari kami sangat dekat sangat dekat huan cheng dari sini sangat dekat

Kata keterangan derajat hěn(很) pada kalimat (25) dalam bentuk reduplikasi ( pengulangan ) di atas menyatakan derajat yang tinggi.

3. Kata keterangan derajat hěn ()bermakna untuk menyatakan derajat yang tinggi .


(54)

Kata keterangan derajat hěn(很) bermakna untuk menyatakan derajat yang tinggi. Dalam hal ini, kata keterangan derajat hěn(很) tidak memiliki arti, berikut adalah penggunaan kata keterangan derajathěn (很) :

(26 )

很 多 人 都 认为 只 有 男孩子

hěn duō rén dōu rèn wéi zhǐ yǒu nán hái zi

Sangat banyak orang semua berpikir hanya ada anak laki-laki Banyak orang berpikir hanya ada anak laki-laki

(27)

人体 的 很 多 器官 都 是 左 右 对 称

rén tǐ de hěn

duō guān

dōu shì zuǒ yòu duìchèn de tubuh ‘menyatak an kepunyaan ’ sang at

banyak organ sem ua

Ad ala h

simetris ‘menyat akan kepunya an’ Banyak organ tubuh yang simetris

Kata keterangan derajat hěn (很) pada kalimat(26) dan (27) tidak memiliki arti, kata keterangan derajat hěn (很) pada kalimat tersebut hanya sebagai fungsi gramatikal. Tetapi tetap pada kedua kalimat ini kata keterangan derajat hěn(很) bermakna untuk menyatakan derajat yang lebih


(55)

4.1.2 Penggunaan kata keterangan derajat tǐng ()

Penggunaan kata keterangan derajat tǐng (挺) dalam kalimat bahasa Mandarin terdapat tiga bentuk, yaitu :

1. kata keterangan derajat “tǐng (挺) + kata sifat”, berikut adalah penggunaan kata keterangan derajat tǐng (挺).

(28)

现在 小日子过 得 挺 舒服

xiànzài xiǎo rìziguò de tǐng shūfú

sekarang hidup mudah ‘kata bantu’

sangat baik Kehidupan sekarang sudah sangat baik

Kata keterangan derajat tǐng (挺) pada kalimat (28) di ikuti oleh kata sifat

Shūfú(舒服) yang berarti ‘baik’.

2. kata keterangan derajat“tǐng (挺) + kata kerja” , berikut adalah penggunaan

kata keterangan derajat tǐng (挺). (29)

他 挺 觉得 不 安

tǐng jué dé 'ān

Dia sangat merasa tidak aman


(56)

Kata keterangan derajat tǐng (挺) pada kalimat (29) di ikut i oleh kata kerja jué dé (觉得) yang berarti ‘merasa’.

3. Dalam penggunaan kata keterangan derajat tǐng (挺) Pada kalimat bahasa Mandarin negatif digunakan kata “(不) ” , yang memiliki dua cara penggunaan di dalam kalimat bahasa Mandarin, yaitu :

① “tǐng (挺) + (不) + kata sifat”, berikut penggunaan kata keterangan tǐ ng (挺) dalam kalimat bahasa Mandarin negatif.

(30)

他 也 觉得 挺 不 好 意思 的

jué dé tǐng hǎo yìsi de

dia juga merasa sangat tidak baik makna ‘menyatakan kepunyaan’ dia juga merasa sangat menyesal

② “(不) + shì (是) + tǐng (挺) + kata sifat”, berikut penggunaan kata keterangan tǐng (挺) dalam kalimat bahasa Mandarin negatif.

(31) 这 条

裙子 我 穿 是 不 是 挺 合适 ?

zhè tiáo

Qúnzi chuān shì Shì tǐng héshì

ini Rok saya pakai adalah tidak adalah sangat cocok Rok ini saya pakai cocok atau tidak?


(57)

Kata keterangan derajat tǐng (挺) pada kalimat (30) dan (31) di ikuti oleh kata bu (不) menandakan bahwa kedua kalimat ini adalah kalimat negatif.

Makna kata keterangan derajat tǐng (挺) adalah menyatakan derajat yang tinggi dibagi menjadi dua bentuk yaitu:

1.“tǐng(挺)…de(的)”.Berikut penggunaan kata keterangan derajat tǐng (挺) dalam kalimat.

(32)

挺 好 的

tǐng hǎo de

sangat baik ‘menyatakan kepunyaan sangat baik

Kata keterangan derajat tǐng (挺) pada kalimat (32) bermakna untuk menyatakan derajat yang lebih tinggi, untuk menekankan kata dari hanya kata ‘baik’ menjadi ‘sangat baik’ sehingga derajatnya menjadi lebih tinggi.

2.“tǐng(挺)+(不)+kata kerja/kata sifat. Berikut penggunaan kata keterangan derajat tǐng (挺) dalam kalimat .


(58)

(33)

他 对 人 挺 不 热情 的

duì rén tǐng rèqíng de

dia terhadap orang sangat tidak ramah ‘menyatakan kepunyaan Dia sangat tidak ramah kepada orang lain

(34)

这 椅子 太 硬 , 坐着 挺 不 舒服 的

zhè yǐzi Tài yìng zuò zhe tǐng bú shūfú de

Ini kursi terlalu Keras duduk sanga t

tid ak

nyaman ‘menyatakan kepunyaan’ Kursi ini terlalu keras, duduk menjadi sangat tidak nyaman.

(35)

他 挺 不 支持 我们 的 工作

tǐng bù zhīchí wǒmen de gōng zuò

dia Sangat tidak mendukung kami ‘menyatakan kepunyaan’

Bekerja Dia sangat tidak mendukung pekerjaan kami.

Kata keterangan derajat tǐng (挺) pada kalimat (33), (34), (35) adalah kalimat negatif yang bermakna untuk menyatakan derajat yang lebih tinggi. 4.2 Persamaan dan Perbedaan Kata keterangan derajat hěn () dan tǐ ng ()


(59)

ini diuraikan tentang persamaan dan perbedaan dari Kata keterangan derajat hěn ( 很 )dan tǐng(挺).

4.2.1Persamaan Kata keterangan derajat hěn ( ) dan tǐng (挺)

Kata kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) memiliki persamaan baik dilihat dari penggunaannya. Berikut ini dipaparkan persamaan Kata keterangan derajathěn ( 很 ) dan tǐng (挺).

1. Kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) berfungsi sebagai adverbial dalam kalimat. Kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng

(挺) menyatakan kata keterangan derajat yang sama tingginya. Keduanya dapat menjelaskan kata sifat. Berikut penggunaan kata keterangan derajathěn (很) dan tǐng (挺) dalam kalimat.

(36)

酒店 的 老板 姓 鲁 , 是个 很/挺 贪

的 家伙

Jiǔ diàn

de lǎo bǎn

ng

shìgè hěn/ tǐng

tān cái

de jiāhuo

hotel ‘menyata kan kepunya an’ pemili k m ar ga

lu , adala h sanga t Ser aka h ‘meny atakan kepun yaan’ pria

pemilik hotel bermarga Lu, adalah orang yang sangat serakah.


(60)

飞镖 很/挺 容易 学会 fēibiāo hěn/tǐng róngyì xuéhuì

dart sangat

mudah belajar Dart sangat mudah untuk dipelajari

Pada kalimat (36) kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) menjelaskan kata sifat yaitu "serakah(贪财)"; kalimat (36) kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) menjelaskan kata sifat yaitu "mudah (容易)". Pada kalimat (36) dan (37) kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) dapat saling menggantikan .

2. Sebelum kata kerja “yǒu(有)”, kata keterangan derajat hěn (很) dan

tǐng (挺) bisa saling menggantikan pada kalimat bahasa Mandarin, Berikut penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) dalam kalimat.

(38)

中旬 小

不 太 大 但是 很/挺 有 意思

hōngxún xiǎo zhèn

tài dànsh

ì hěn/ tǐng u yìsi pertengaha n Kot a tida k terlal u besa r

tapi sanga t

ada menari k pada pertengahan kota tidak terlalu besar tapi sangat menarik

Pada kalimat (38), kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) hěn 很 ǐ 挺


(61)

dalam kalimat (38) berfungsi untuk menjelaskan kata "menarik” (意思), yaitu mendeskripsikan “sebuah pertengahan kota”.

(39)

这家 旅馆 很/挺 有 民族 特色

zhè jiā lǚguǎn hěn/tǐng yǒu mínzú Tèsè

Ini hotel Sangat ada Suku ciri khas Hotel ini sangat berciri khas etnis.

Pada kalimat (39) kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) juga dapat saling menggantikan. Kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng

(挺) dalam kalimat (39) berfungsi untuk mendeskripsikan suatu hal. Pada kalimat ini mendeskripsikan Hotel.

3. Kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺), dalam kalimat negatif, dengan menambahkan kata keterangan “bu ( 不 )” didepannya. Berikut penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) dalam kalimat

(40)

这是 很/挺 不 容易 的

zhè shì hěn/tǐng bù róngyì de

Ini sangat

tidak mudah ‘menyatakan kepunyaan’ Ini sangat tidak mudah.

Kalimat (40) adalah kalimat negatif. Sehingga kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) dapat saling menggantikan, kata keterangan


(62)

derajat hěn (很) dan tǐng (挺) dalam kalimat (40) berfungsi untuk menjelaskan kata sifat “mudah (容易)”.

4. Kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) dapat digunakan setelah partikel “de (得)” yang berfungsi dalam kalimat hanya sebagai pelengkap. Berikut penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dan

tǐng (挺) dalam kalimat. (41)

他们 聊 得 很/挺 开心

tāmen liáo de hěn/tǐng kāixīn

mereka berbicara ‘partikel’ sangat

gembira Mereka berbicara dengan sangat gembira

Kalimat (41) kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) dapat saling menggantikan, kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) dalam kalimat (31) berfungsi hanya sebagai pelengkap.

4.2.2 Perbedaan Kata keterangan derajat hěn ( ) dan tǐng (挺)

Kata kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) memiliki perbedaan dilihat dari penggunaannya. Berikut ini dipaparkan persamaan Kata keterangan derajathěn ( 很 ) dan tǐng (挺)


(63)

yang berfungsi sebagai komplemen. Tetapi kata keterangan derajat tǐ ng (挺)tidak dapat digunakan seperti kalimat (42) dan (43) ini. (42)

我 很喜欢/喜欢得很 汽车

hěn xǐhuan/ xǐhuan de hěn qìchē

saya sangat suka mobil

saya sangat suka mobil.

(43)

很受城市/受城市 家庭 的 欢迎

hěn shòu chéngshì/chéngshì de hěn jiātíng de huānyíng kota yang sangat terkenal keluarga ‘menyatakan

kepunyaan’

sambutan

Kata keterangan derajat hěn ( 很 ) dengan “de hěn (得很) memiliki arti yang sama. Menyatakan dalam derajat yang lebih tinggi. Kita lihat hěn

xǐhuan(很喜欢)yang artinya “sangat suka”dengan xǐhuan de hěn (喜欢 得 很) yang artinya juga “sangat suka”. Arti keduanya setara tinggi derajatnya. Dalam kalimat ini tidak bisa digunakan tǐng xǐhuan(挺喜欢) atau xǐhuan de tǐng (喜欢得挺)。

2. Dalam kalimat deklaratif, kata keterangan derajat hěn (很) boleh menggunakan kata keterangan negatif (不) ataupun bù shì (不是). Kata keterangan derajat tǐng ( 挺 ) tidak bisa seperti ini.

(44)


(64)

hěn zàntóng dàjiā de yìjiàn

dia tidak sangat

setuju anda semua

‘menyatakan kepunyaan’

pendapat Dia sangat tidak setuju dengan pendapat anda semua

(45)

他 今年 身体 不是 很 好

jīnnián shēntǐ bù shì hěn hǎo dia tahun ini kesehatan tidak sangat

baik Tahun ini kesehatannya sangat tidak baik

Dalam kalimat deklaratif, Kata keterangan derajat tǐng ( 挺 ) tidak ada penggunaan seperti itu. tapi jika digabungkan dengan kata bantu modalitas, kalimat tersebut dapat menggunakan kata keterangan derajat tǐng

( 挺 ), contoh :

(46)

这件 衣服 不是 挺 漂亮 的 吗 ?

zhè jiàn yīfú bùshì tǐng piàoliang de ma ? Ini baju bukan sangat

Cantik ‘menyatakan kepunyaan’

apakah ? Bukan kah baju ini sangat indah?

3. Kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng ( 挺 ) dalam kalimat bahasa Mandarin dapat menerangkan kata sifat, tetapi dalam penggunaannya pada kalimat bahasa Mandarin, kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng ( 挺 ) memiliki pola yang berbeda,


(65)

(47)

挺 好 的

tǐng hǎo De

sangat baik ‘menyatakan kepunyaan sangat baik

(48)

很 好

hěn Hǎo sangat baik sangat baik

Pada kalimat (47) polanya adalah kata keterangan derajat“tǐng

( 挺 ) + kata sifat + de(的) ”dan pada kalimat (48) polanya adalah kata keterangan derajat “hěn (很) + kata sifat” keduanya memiliki arti yang sama.

4. kata keterangan derajat hěn (很) dapat menjelaskan kata kerja. kata keterangan derajat tǐng ( 挺 ),tidak ada penggunaan seperti ini. (49)

他 昨天 很 买 了 几本 书

zuótiān hěn mǎi le jǐ běn shū

dia kemarin sangat membeli sudah beberapa buku Dia kemarin membeli beberapa buku


(66)

5. Ciri khas penggunaan kata keterangan derajat dalam kalimat bahasa Mandarin adalah bukan menerangkan kata keterangan derajat tǐng ( 挺 ), tapi menerangkan kata keterangan derajat hěn (很).

(50)

雅典 是 一座 历史 很 悠久 的 城市

yǎdiǎn Shì yīzuò lìshǐ hěn yōujiǔ de chéngshì Athena adalah sebuah sejarah sangat panjang ‘menyatakan

kepunyaan

kota

Athena adalah sebuah sejarah kota yang sangat panjang

(51)

升国旗 是 一间 很 庄严 的 事情

shēng guóqí

shì yī jiàn hěn zhuāngyán de shìqíng

senaikkan bendera

adalah Suatu sangat serius ‘menyatakan kepunyaan

masalah Menaikkan bendera adalah suatu hal yang serius

6. Pada pola kalimat (52) dan (53) di mana hanya kata keterangan derajat hěn (很) yang dapat digunakan pada bentuk pola ini, pada pola kalimat seperti ini kata keterangan derajat tǐng ( 挺 ) tidak dapat digunakan.

(52)

很 小 的 时候

hěn xiǎo De shíhou sangat

kecil ‘menyatakan kepunyaan


(67)

很 多 人 都 认为 只 有 男孩子

hěn duō rén dōu rèn wéi zhǐ yǒu nán hái zi

Saat banyak orang semua berpikir hanya ada anak laki-laki Banyak orang berpikir hanya ada anak laki-laki

Banyak kalimat adverbial bahasa Mandarin menggunakan pola kalimat seperti ini, dimana pada kalimat seperti ini hanya dapat menggunakan kata keterangan derajat hěn (很), tidak dapat diganti dengan menggunakan kata keterangn derajat tǐng ( 挺 ).


(68)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil analisis yang telah penulis lakukan, dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) yaitu setelahnya diikuti oleh kata sifat, dimana kata keterangan derajat ini berfungsi untuk menjelaskan/menerangkan kata sifat tersebut.

2. Makna yang dimiliki oleh kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng

(挺) adalah menyatakan derajat yang tinggi pada kalimat adverb. 3. Persamaan dari kata keterangan derajathěn (很) dan tǐng (挺) adalah

keduanya dapat digunakan setelah partikel “de(得),pada kalimat negative, keduanya menggunakan kata keterangan negative “bu(不),sebelum kata kerja “you (有),kedua kata keterangan derajat ini dapat saling menggantikan.

4. Perbedaan dari Kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) adalah kata keterangan derajat hěn (很) lebih tinggi derajatnya dan


(69)

Kata kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) adalah salah satu bagian dari tata bahasa Mandarin yang cukup sulit untuk dipahami. Kesulitan itu dapat terjadi disebabkan antara kedua kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) memiliki kedekatan dan kesamaan arti.

Dengan mengetahui penggunaan dari kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺), maka memudahkan pembelajar bahasa Mandarin untuk memahami penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺). Hal ini juga didukung dengan mengetahui lebih dalam persamaan dan perbedaan kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺).

5.2 Saran

Tata bahasa Mandarin merupakan salah satu aspek yang cukup sulit untuk dipelajari, oleh karena itu disarankan agar pembelajar bahasa Mandarin sejak awal lebih fokus mempelajari tata bahasa Mandarin sehingga dapat menggunakan kalimat yang baik dan benar sesuai dengan tata bahasa Mandarin. Khusus untuk kata-kata yang memiliki kesamaan atau kedekatan arti, disarankan agar lebih diperhatikan penggunaannya.

Penulis berharap agar skripsi ini dapat dijadikan acuan ataupun referensi dalam penelitian-penelitian selanjutnya, terutama bagi pembelajar bahasa Mandarin.


(70)

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga.

Jakarta: Balai Pustaka.

Alwi, Hasan. 1992. Modalitas dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.Chaer, Abdul. 2000. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Edisi

Revisi. Jakarta: Rineka Cipta

Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta:

Rineka Cipta.

Hadidjaja, Tardjan. 1968. Tata Bahasa Indonesia. Yogyakarta: UP Karyono. Keraf, Gorys. 1984. Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: Nusa Indah.

Li Na, Zhang.2006. Han yu xi lie yue du.

Muslich, Masnur. 1990. Garis-garis Besar Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.


(71)

Qi Zhou, Yang. 2006. Hanyu Jiao Cheng Di Yi Ce Xia. Beijing: University Press.

Qi Zhou, Yang. 2006. Hanyu Jiao Cheng Di San Ce Xia. Bijing: University Press.

Suparto.2003.Tata Bahasa Mandarin itu Mudah.Jakarta: Puspa Suara Yongxin, Zhao.2005.Intisari Tata Bahasa Mandarin.Bandung: Rekayasa Sains

Yong Qiang, Wang.2002.581 Chinese Characters.

Sumber Jurnal

Ao, Tuo.2008. Chengdu fuci zai duiwai hanyu jiaoxue zhong de jufa yuyi fenxi. Beijing ligong daxue xuebao (shehui kexue ban).

Jian Hong, Xu.2005.Chengdu fuci “hen” yu “tai” de yongfa bianxi. Liaoning daxuexuebao (zhexueshehuikexueban).

Li, Luo.2009.Cheng du Fu ci Yi Ming Ci.Fu yang shi fan xue yuan xue bao (she hui ke xue ban).


(72)

Xiao feng, Jin.2008.Juedui chengdu fuci: Duiwai hanyu jiaoxue zhong de nandian.Chenyang shifan daxue xuebao (shehui kexue ban).

Yun Min, Tan.2004.Fuci “zhen “he “hen” de yongfa bijiao.

Zong Lian, Wang. 1993.Chengdu fuci hen yu zui

Zhen,Ma.2009. Putonghua li dechengdufuci“hen”,“ting”,“guai”“lao”.

zhongwen xi.

Sumber Skripsi

Diana. 2009. Analisa Kata Keterangan Tingkatan Dalam Bahasa Mandarin Dan

Bahasa Indonesia.Fakultas Ilmu dan Budaya, Universitas Bina Nusantara

Jakarta.

Sumber Internet


(73)

苏北

本科生毕业设计(论文)

论文题目:汉语程度副词“很”和“挺”使用分析

文学院

中文系

中文专业

080710018

美兰

指导教师姓名

陈舒舒


(74)

(75)

汉语程度副词“很”和“挺”使用分析

本文对汉语程度副词“很”和“挺”的意义和用法进行分析,也对它们进行了比 较,分析它们之间的相同点和不同点,并在此基础上对印尼学生学习这两个程 度副词提出了一些建议。

关键词:程度副词;很;挺;使用分析


(76)

1. 引言---1

2. 副词的分类---2

2.1 汉语常用副词的----2

3. “很”、“挺”的汉语本体研究---4

3.1“很”、“挺”、的意义---4

3.1.1 “很“的意义---4

3.1.2 “挺“的意义---4

3.2 “很”、“挺”的用法---4

3.2.1 “很“的用法---4

3.2.2 “挺“的用法---6


(77)

4.1“很”、“挺”的相同点---6

4.2 “很”、“挺”的不同点---7

5.结论---8

参考文献 --- --- ---10

致谢---11

第一章、引言

1.1

研究目的

印尼学生在学习汉语时,常会犯下很多错误,副词也是很重要的一个方 面。特别是“很”和“挺”的时候,常会出现很多错误。汉语中的副词跟印尼语有很 大区别,比如说副词的语法特点等。所以印尼学生在学习副词时也有一定的难 度,特别是句子中副词的位置以及所属关系的表达等方面。印尼学生要真正掌 握副词的意义和语法特点很难掌握,尤其是在汉语学习的基础阶段。本文拟研 究汉语程度副词“很”和“挺”的使用分析,并找出更有效的学习方法,为印尼学生 学习汉语提供方便。


(78)

随着现代汉语语法研究的不断深入,人们对“很”和“挺”的意义和用法的认识 也不断加大。关于“很”和“挺”的研究大致有以下几种观点:

徐建宏在《中介语中程度副词的使用情况分析》(2005)程度副词是表示

事物性质或状态所达到的程度的副词, 根据是否具有明确的比较对象,可分为相

对程度副词和绝对程度副词。“很”与“太”都作为绝对程度副词在基本的语义特征

及语法功能虽然有很多共性,但也有很多不同之处。“很”与“太”都作为绝对程度

副词虽然在基本的语义特征及语法功能有很多共性,但是也有很多不同之处,因此

留学生在使用“很”与“太”时常易混淆。本文拟从“很”、“太”的语义内涵、对句类 句式的选择、语法功能、与否定词“不”的组合、修饰动宾结构等几个方面进行

分析比较,以求留学生在使用“很”与“太”时减少出现偏误。

金晓峰《绝对程度副词: 对外汉语教学中的难点》(2006)对外汉语词汇教

学包含的元素多、牵涉面广、兼及语法、语义、语用、语音、文化诸要素,具有

多维性。绝对程度副词用法复杂, 其教学也有多维性。有学者对HSK 中介语料


(1)

4.2.2在陈述句中,“很”可用在否定副词“不”或词组“不是”的后面,以减轻否定程 度,相当于“不大”、“不太”或“不是大”、“不是太”。而“挺”不能这样用。

(38) 他不是很.赞同大家的意见。(第20页)

(39)他今年身体不是很.好。

在陈述句中,“挺”没有这种用法,但如果加上语气词,就可以用“挺”了。如 “这样做不挺好的嘛!”,“这件衣服不是挺漂亮的吗?”等等。

4.2.3 “挺”在修饰某些所谓的“坏字眼”时,语气要比“很”委婉一些。如: (50) 挺.好的 -- 很.好。(第108页)

不管是从语气上看还是从意义上看,“挺好的”比“很好”的程度要轻得多,语

气也要更委婉,而且,“挺好的”也没有“很好”正式。

4.2.4典型的书面语不受“挺”的修饰,只能受“很”的修饰。

(51)张老师很.郑重地向全班同学强调了这件事情的重要性。

(52)升国旗是一件很.庄严的事情。

(53) 雅典是一座历史很.悠久的城市。

上面三个例句中的“很”都不能用“挺”来代替。“很”虽然在口语中有用到过, 但它本身就是一个典型的书面语,所以可以和典型的书面语如“郑重”、“庄严”、


(2)

“悠久”等词搭配。而“挺”通常作为口语来用,如果与典型的书面语搭配使用,就 显得不伦不类了,所以只能用“很”。

4.2.5 “很+形容词+抽象名词”的结构,这里的“很”也不能被“挺”代替。 (54) 很.小的时候。(第81页)

(55) 很.多人都认为只有男孩子才是家里的希望。(第66页)


(3)

第五章、结论

本文对汉语程度副词“很”和“挺”进行了使用分析,这两个程度副词常

用于日常生活中。“很”和“挺”的意义和用法有很多相同点,经分析发现它们主要

的相同点是它们表示程度相当高,都可用在动词“有”之前,此时,“有”后面要跟

上表示抽象意义的名词,都可用在否定副词“不”的前面,表强调。

为了使印尼学生更好地理解和掌握汉语程度副词“很”和“挺”的用法,我提出 以下几个方面的建议:

5.1

对学生的建议

学生要消除对等词观念,在对比分析的过程中寻找差异,减少母语带来的 干扰。

5.2

对教师的建议


(4)

教师在教学过程中要有选择、有重点地组织教学内容要讲清楚“很”和“挺”的 相同点和不同点,什么时候只能用“很”,什么时候只能用“挺”,都应该在教学中 强调说明,同时通过练习或课堂活动来让学生巩固这两个程度副词。

5.3

对教材的建议

教材是学习的标准,应该对“很”和“挺”的异同点清楚的说明,而不是模糊、 简单地交代,因此,教材的处理应该有所改进,同时一些工具性词典也应该加 以改进说明。希望通过共同的努力,不仅仅是对程度副词“很”和“挺”,还能对很 多模棱两可的汉语语法问题,找出一些好的解决办法,以减少印尼学生学习汉 语的难度。


(5)

参考文献

[1] 罗丽. 现代汉语“程度副词一名词"结构的语义分析[J].(社会科 学版),2009.

[2]

徐建宏. 程度副词“很”与“太”的用法辨析[J].(哲学社会科学

版),2005.

[3] 金晓峰. 绝对程度副词: 对外汉语教学中的难点[J].( 社会科学

版),2008.

[4] 脱傲

.

程度副词在对外汉语教学中的句法语义分析[J].( 社会科

学版),2008

[5] Diana. 汉语和印尼语程度副词使用分析.( 中文系 ),2009.

[6] 罗琼. “很”与“挺”的比较分析[J].

[7]

单韵鸣. 副词“真”和“很”的用法比较[J].(中山大学中文系),2004

[8] 刘晓凡. 程度副词“挺”的语法化[J].(河北师范大学文学

院 ),2008.

[9] 王宗联

.

程度副词“很”与“最”[J].( 社会科学版),1993.

[10] 马真. 普通话里的程度副词“很”,“挺”,“怪”“老”( 中文系 ), 2009.


(6)

[11] 张丽娜

.

汉语系列阅读,2006.

本 文 在 写 作 了 过 程 中 , 我 首 先 要 感 谢 我 的 导 师 Dr.T.TyrhayaZein,M.A 老师和陈舒舒老师一直以来的帮助和支持,老 师给我提出了极其宝贵的建议和意见,教会了我论文写作的方法。“谢 谢您。”感谢叶老师,在论文的写作的进展遇到了困难的时候都给我帮 助。

感谢苏北大学的各位老师。感谢任课中国老师认真的教我宝贵的 知识。你们不仅教我怎么样学好汉语,而且教我很多事。你们也不仅 是我的老师,而且是我的好朋友。感谢我的亲爱的同学们,这四年中 是我最难忘的记忆。感谢我的亲爱的家人,特别是我亲爱的爸爸和哥 哥你们在许多方面一直鼓励我。你们是我的动力之源,幸福之源。