PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Enam Bulan Yang Berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011
Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Six Months Ended
June 30, 2012 and 2011 Expressed in rupiah, unless otherwise stated
51
25. TUJUAN DAN
KEBIJAKAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN lanjutan 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES continued b. Risiko kredit
b. Credit risk
Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan berasal dari kredit yang diberikan kepada
pelanggan. Untuk mengurangi risiko ini, Perusahaan menerapkan kebijakan untuk
memastikan penjualan produk hanya dibuat kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan
terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Perusahaan menetapkan kebijakan bahwa
semua pelanggan yang akan melakukan pembelian
secara kredit
harus melalui
prosedur verifikasi kredit. Perusahaan memiliki kebijakan yang membatasi total kredit untuk
setiap pelanggan, seperti, mengharuskan distributor dan agen untuk memberikan uang
jaminan. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau
secara terus
menerus untuk
mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.
The Company is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers. To
mitigate this risk, it has policies in place to ensure that sales of products are made only to
creditworthy customers with proven track record or good credit history. It is the
Companys policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit
verification procedures. The Company has policies that limit the amount of credit
exposure to any particular customer, such as requiring distributors and agents to provide
guarantee deposits. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to
reduce the exposure to bad debts.
Ketika pelanggan tidak mampu melakukan pembayaran dalam jangka waktu yang telah
diberikan, Perusahaan akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang
telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo
dalam jangka waktu yang telah ditentukan, maka Perusahaan dapat melakukan pencairan
uang jaminan pelanggan untuk menyelesaikan piutang yang telah lewat jatuh tempo.
Perusahaan akan menindaklanjuti melalui jalur hukum jika dianggap perlu. Tergantung pada
penilaian Perusahaan, cadangan khusus mungkin dibuat jika utang dianggap tidak
tertagih. Untuk mengurangi risiko kredit, Perusahaan akan menghentikan penyaluran
semua produk kepada pelanggan jika terjadi keterlambatan pembayaran.
When a customer fails to make payment within the credit term granted, the Company contacts
the customer to act on the overdue receivables. If the customer does not settle the
overdue receivable within a reasonable time,
the Company applies the customer’s guarantee deposit against the overdue
receivable. The Company may proceed to commence legal proceedings, if deemed
necessary. Depending on the Companys assessment, specific allowances may be
provided if the debt is deemed uncollectible. To mitigate credit risk, the Company ceases
the supply of all products to the customer in the event of late payment.
Perusahaan juga menghadapi risiko kredit yang berasal dari penempatan dana di bank
dalam bentuk rekening lancar maupun deposito berjangka.
Untuk mengatasi
risiko ini,
Perusahaan memiliki
kebijakan untuk
menempatkan dananya hanya di bank-bank yang mempunyai reputasi yang baik.
The Company is also exposed to credit risk arising from the funds placed by the Company
in banks in form of current accounts and time deposits. To mitigate this risk, the Company
has a policy to only place its funds in banks that have good reputation.
Risiko kredit dari aset keuangan lainnya dianggap tidak signifikan.
Credit risk from other financial assets is not considered significant.
c. Risiko likuiditas c. Liquidity risk