TINDAK LANJUT TERHADAP TEMUAN KAP AUDIT TAHUN BUKU 2012

Laporan Manajemen Perusahaan Tahun 2013

BAB V TINDAK LANJUT TERHADAP

TEMUAN KAP SERTA KEPUTUSAN DAN ARAHAN RUPS

5.1. TINDAK LANJUT TERHADAP TEMUAN KAP AUDIT TAHUN BUKU 2012

Tindak lanjut Temuan KAP Audit tahun buku 2012 PT. Perkebunan Nusantara IX Persero, yang telah dilaksanakan sebagai berikut : 1. Pengadaan 1 satu unit Kereta Wisata seharga Rp. 74.690.000,- dilaksanakan dengan cara menunjuk langsung CV. Al Barokah Pati tidak sesuai dengan SK Direksi Nomor PTP IX.0SK2042009 tanggal 23 April 2009 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa, serta kelengkapan surat-surat kendaraan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis dan fisik sebenarnya, dan belum diatas namakan PTPN IX Persero. Rekomendasi KAP :  Mengurus bukti kepemilikan STNK dan BPKB kereta wisata sebagai aset tetap PTPN IX Persero Kebun Jollong.  Memberikan teguran tertulis kepada panitia pengadaan barangjasa atas pelaksanaan pengadaan kereta wisata yang tidak sesuai dengan Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa. Tindak Lanjut : STNK dan BPKB kereta wisata sedang dalam proses pengurusan. 2. Pengadaan barang di kebun Semugih tidak sesuai dengan SK Direksi No. PTPN IX.0SK2042009 tentang Pedoman Pengadaan BarangJasa, meliputi : Jenis Pengadaan Rekanan Cara Pengadaan Harga Rp.  ATV Agrowisata Toko Taruna Nusantara Pembelian Langsung 44.946.000  Permainan Anak Agrowisata CV Usaha Jaya, Tegal Pengadaan Langsung 55.660.000  Kayu Sawmil Kopkar Pengadaan Langsung 395.920.000 493.526.000 Laporan Manajemen Perusahaan Tahun 2013 Surat penegasan Direksi atas pekerjaan tersebut menyebutkan agar proses pelaksanaan berpedoman pada SK Direksi No. PTPN IX.0SK2042009 tanggal 23 April 2009. Rekomendasi KAP : Administratur Kebun Semugih agar dalam pengadaan barang dan jasa berpedoman pada petunjuk pengadaan barang dan jasa sesuai SK Direksi No. PTPN IX.0SK2042009 tanggal 23 April 2009. Tindak Lanjut : Telah dilaksanakan. 3. Rekanan PT. Cipta Tehnik Abadi menjual Roll Gilingan dan Pressure Feeder baru untuk 7 tujuh Pabrik Gula PTPN IX Persero dengan nilai Excl. PPN 10 Rp. 4.211.257.150,-. Batas waktu penyerahan barang ditetapkan dalam Kontrak No HO - KONTR2011.077.INV, adalah tanggal 29 Februari 2012 dan tidak dapat ditunda kecuali disebabkan hal-hal force majeure Kontrak pasal 2 butir 2 dan 3. Dari hasil pemeriksaaan menunjukkan bahwa pembelian Roll Gilingan dan Pressure Feeder tersebut telah diadakan Addendum Kontrak dua kali untuk memperpanjang pengunduran batas waktu penyerahan barang yang bukan disebabkan hal-hal force majeure. Oleh karena itu kepada PT Cipta Tehnik Abadi seharusnya dikenakan denda keterlambatan pekerjaan berdasarkan batas waktu penyerahan barang dalam kontrak yaitu tanggal 29 Februari 2013. Rekomendasi KAP : Direksi agar mengenakan denda keterlambatan pekerjaan kepada PT. Cipta Tehnik Abadi, berdasarkan perhitungan sebesar Rp. 149.384.597,-. Tindak Lanjut : Telah dibuat surat denda keterlambatan penyerahan barang kepada PT. Cipta Tehnik Abadi. 4. Rekanan CV. Herman Jaya Technik mengerjakan Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan KTR Boiler kapasitas 8 ton untuk PG. Gondang Baru berdasarkan Kontrak No. HO-KONTR2012.061.INV tanggal 20 April 2012 dengan nilai excl. PPN 10 sebesar Rp. 4.500.000.000,-, yang terdiri harga barang sebesar Rp. 3.690.045.248,- dan jasa sebesar Rp. 809.954.752,-. Terhadap harga barang tersebut di atas baik dalam kontrak maupun dalam Surat Penawaran Harga CV. Herman Jaya Laporan Manajemen Perusahaan Tahun 2013 Technik No. 018HJT-PTPN-IXPG-GBII2012 tanggal 22 Februari 2012 tidak dilengkapi kuantum barang, dan dalam pembuatan Berita Acara Penyerahan Fisik pun tidak dicantumkan kuantum barang yang diterima. Batas waktu penyerahan pekerjaan ditetapkan dalam kontrak adalah tanggal 1 Juli 2012 dan tidak dapat ditunda kecuali terjadi force majeure kontrak pasal 2 butir 2 dan 3. Dari pemeriksaan menunjukkan bahwa pekerjaan tersebut telah diadakan Addendum Kontrak dengan pengunduran waktu penyelesaianpenyerahan pekerjaan semula tanggal 1 Juli 2012 berubah menjadi 1 Agustus 2012, yang disebabkan pengadaan material impor terlambat. Dari hal tersebut di atas menunjukkan pengunduran waktu penyelesaian pekerjaan bukan didasarkan keadaan force majeure. Pekerjaan baru selesai pada musim giling 2012 sedang berjalan dan terlambat selama 47 hari. Rekanan memberikan jaminangaransi satu kali masa giling, yaitu untuk giling tahun 2013. Rekomendasi KAP : – Mencabutmembatalkan Addendum Kontrak. – Rekanan tetap dikenakan denda keterlambatan pekerjaan, berdasarkan perhitungan sebesar Rp. 211.500.000,-. – Pembayaran tahap II 10 ditangguhkan sampai dengan selesai giling tahun 2013 karena masa jaminangaransi adalah untuk giling tahun 2013. Selanjutnya Direksi mengkoreksi kontrak pasal 4 butir 3 untuk “selambat- lambatnya 31 Desember 2012” menjadi “selambat-lambatnya 31 Desember 2013”. – Terhadap harga barang yang dicantumkan dalam Kontrak dan Surat Penawaran Harga dari Rekanan supaya untuk masa yang akan datang Direksi mempertimbangkan perlunya mencantumkan jumlah kuantum barang. Tindak Lanjut : Tindak lanjut sesuai rekomendasi KAP dalam proses pelaksanaan. 5. Pada tahun 2011 Direksi PTPN IX Persero memberi kuasa kepada Administratur PG Sragi untuk mengurus sertifikat atas tanah dan bangunan milik PTPN IX Persero di ex PG Comal Baru Pemalang. Pengurusan sertifikat tersebut menggunakan jasa notaris Sugiharto SH, yang berkedudukan di Jl. Ronggolawe Timur IA Semarang dengan surat perjanjian Nomor SRASPK0482011 tanggal 13 September 2011 dengan biaya sebesar Rp. 1.208.890.960,-. Sampai dengan tanggal Laporan Manajemen Perusahaan Tahun 2013 27 Juni 2012 telah dibayarkan kepada notaris Sugiharto,SH sebesar Rp. 1.076.000.000. Berdasarkan hasil pemeriksanaan terdapat hal-hal sebagai berikut : – Surat Direksi kepada Administratur PG Sragi No. PTPN IX.0SRA2372010.SL tanggal 14 Desember 2010, yang berisi hasil evaluasi dan perintah negosiasi harga dengan notaris, sedangkan surat penawaran dari notaris Sugiharto, SH dibuat tanggal 18 Maret 2011. – Penyelesaian pengurusan sertifikat mengalami keterlambatan, dengan dua kali perpanjangan waktu penyelesaian. Persetuajuan terakhir diberikan oleh PG Sragi kepada notaris Sugiharto, SH untuk penyelesaiannya selambat- lambatnya tanggal 26 Juli 2012. Sampai dengan 21 Desember 2012 belum terbit sertifikat mengalami keterlambatan selama 148 hari. – PG Sragi telah mendapatkan foto copy SK Kepala BPN No. 69HGBBPN2012 tanggal 22 Juni 2012. Berdasarkan pemeriksaan foto copy SK tersebut diragukan keasliannya karena tidak ada pengesahan dari pejabat berwenang, tanda tangan tidak jelas, serta nama kepala BPN tertulis ”Hendrawan Supandji”, seharusnya “Hendarman Supandji”. Rekomendasi KAP : Dalam pengadaan barang dan jasa berpedoman pada keputusan Direksi Nomor : PTPN IX.0SK2042009 tanggal 23 April 2009 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa PT. Perkebunan Nusantara IX Persero. Memberikan teguran kepada PejabatPetugas terkait dengan pengadaan jasa notaris untuk pengurusan sertifikat tanah ex PG Comal Baru Pemalang, atas kelalaian dalam mengevaluasi penawaran yang masuk. Memberikan sanksi yang tegas kepada notaris Sugiharto, SH atas keterlambatan penerbitan sertifikat, sesuai dengan surat perjanjian Nomor : SRASPK0482011 tanggal 13 September 2011. Tindak lanjut : Telah dilakukan klarifikasi dengan mendatangi kantor Notaris Sugiharto, SH pada tanggal 7 Februari 2013, notaris minta perpanjangan waktu sampai dengan akhir Februari. Klarifikasi kedua yang dilakukan pada tanggal 26 Februari 2013, notaris memberikan jaminan Penerbitan SK pemberi Hak HGB paling lambat 30 April 2013, sedangkan penerbitan sertifikat paling lambat tanggal 31 Mei 2013. Klarifikasi Laporan Manajemen Perusahaan Tahun 2013 ketiga pada tanggal 15 Mei 2013, jadwal ulang penerbitan SK pemberian hak kurang lebih tanggal 31 Mei, sedangkan penerbitan sertifikat kurang lebih tanggal 30 Juni 2013. 6. Pada MT 20112012 terdapat piutang atas nama Nanik Purwanti sebesar Rp. 107.325.750,-, yang mengacu pada Perjanjian Hutang Nomor : TASSP370XI2011 tanggal 30 November 2011 dengan ikatan pemasokan tebu yang sudah ditandatangani Notaris Nomor : 2133LXI2011 tanggal 30 November 2011. Piutang tersebut tidak dapat dilunasi disebabkan tidak ada pemasukan tebu. Dari hasil konfirmasi tidak ada pemasokan tebu akibat dari sebagian tanaman tebu yang bersangkutan ditanam di atas lahan Perum Perhutani dan dibabat habis oleh petugas, karena menanam tebu tanpa ijin, dan sebagian tebu lainnya lari ke PG lain. Rekomendasi KAP : Direksi agar mengenakan sanksi kepada pejabatpetugas PG Tasikmadu yang tidak cermat dalam pemberian kredit serta pengawasannya. Tindak lanjut : Telah diberikan surat peringatan kepada yang bersangkutan, dan telah dilaksanakan inventarisasi areal tebu milik Nanik Purwanti dengan total luasan 10 Ha. 7. Pada tanggal 13 April 2012 PG Rendeng Kudus melaksanakan pengadaan barang dan jasa berupa pekerjaan tambahan perlengkapanperalatan LGF dan perbaikan rangka atap stasiun pabrik tengah senilai Rp. 350.000.000 tidak termasuk pajak. Pengadaanpekerjaan tersebut dilaksanakan oleh CV. Eka Jaya Demak dengan SPK Nomor REN037SPK2012 tanggal 13 April 2012. Berdasar SPK tersebut seharusnya CV. Eka Jaya sudah menyelesaikan dan menyerahkan pekerjaan kepada PG Rendeng selambat-lambatnya tanggal 5 Mei 2012. Dalam kenyataannya penyerahan pekerjaan dilaksanakan dalam dua tahap, sebagai berikut :  Tahap I, tanggal 28 September 2012, dalam berita acara dinyatakan bahwa pekerjaan tambahan perlengkapanperalatan LGF, selesai dikerjakan tanggal 5 Mei 20112. Perbaikan rangka atap stasiun pabrik tengah baru terlaksana 85. Atas penyerahan tahap I telah dibayarkan kepada CV. Eka Jaya sebesar Rp. 192.500.000 50 dari SPK.  Tahap II tanggal 23 Oktober 2012, dalam berita acara dinyatakan pekerjaan tambahan perlengkapanperalatan LGF selesai tanggal 5 Mei 2012. Pekerjaan rangka atap stasiun tengah selesai tanggal 23 Oktober 2012. Atas penyerahan Laporan Manajemen Perusahaan Tahun 2013 tahap II, telah dibayarkan kepada CV. Eka Jaya sebesar Rp. 192.500.000 50 dari nilai SPK. Sampai dengan tanggal 23 Oktober 2012 penyerahan pekerjaan mengalami keterlambatan selama 171 hari atau 24,42 minggu. Kepada CV. Eka Jaya telah dikenakan sanksi denda sebesar Rp. 8.250.000 5 x Rp. 165.000.000. Pengenaan sanksi hanya dihitung sebesar 5 x harganilai pekerjaan perbaikan rangka atap saja. Seharusnya harga pekerjaan adalah seluruh harga yang disepakati dan tertuang dalam SPK. Sehingga terdapat kekurangan denda keterlambatan sebesar Rp. 9.250.000 5 x Rp. 350.000.000 dikurangi Rp. 8.250.000. Rekomendasi KAP :  Memberikan sanksi denda kepada CV. Eka Jaya sesuai SPK dan memerintahkan kepada CV. Eka Jaya untuk menyetor kekurangan denda sebesar Rp. 9.250.000.  Dalam hal pengadaan barang dan jasa hendaknya menggunakan rekanan yang sesuai dengan bidang usaha dan jenis pekerjaan yang dilaksanakan.  Meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh rekanan. Tindak lanjut :  Sedang dilaksanakan penagihan kekurangan denda kepada CV. Eka Jaya.  CV. Eka Jaya telah dikeluarkan dari daftar rekanan  Monitoring pekerjaan yang dilakukan rekanan terus dilakukan. Laporan Manajemen Perusahaan Tahun 2013 8. Kontrak penjualan karet Chudicson Trading Co PTE. LTD Singapore batal mengakibatkan denda pembatalan kontrak sebesar USD 56.489,55 tidak terbayar. Terdapat dua kontrak penjualan sales contract natural rubber yang pembayarannya tidak lancar, yaitu : NoTanggal Kontrak Jenis Barang Kuantitas Kg HargaKg ct Total Harga SC.0643RSSATKPB N.IX12VII2011 tanggal 19 Juli 2011 Natural Rubber 101.700 462,50 470.362,50 SC.0480RSSKPB N.IX12VI2011 tanggal 20 Juni 2011 Natural Rubber 73.224 501,00 366.852,24 Jumlah 837.214,74  Kontrak nomor 0643 terlambat bayar, baru dibayar 28.746 kg seharga USD 131.701,50 pada tanggal 11 Agustus 2012 dan telah dikapalkan, sedangkan sisanya sebanyak 73.224 kg seharga USD 338.661 sampai audit berlangsung tanggal 20 Februari 2013 belum dibayar.  Kontrak nomor 0480 terlambat bayar dan baru dibayar pada :  Tanggal 4 Agustus 2011 sebanyak 40.680 kg : USD 203.806,80  Tangal 11 Agustus 2011 sebanyak 32.544 kg : USD 163.045,40 USD 366.852,20 Chudicson telah mengapalkan karet sebanyak 32.544 kg seharga USD 163.045,40 pada tanggal 9 September 2011 sedangkan sisanya 40.480 kg sampai dengan audit berlangsung tanggal 20 Februari 2013 belum dikapalkan. Atas kejadian tersebut PT KPBN melakukan pembatalan kontrak Chudicson melalui surat nomor 850KPBN12NV2012 tanggal 31 Mei 2012. PT KPBN selaku penjual seller yang menandatangani salles contract meminta Chudicson Trading Co PTE LTD membayar Overdue Interest dan Difference Price melalui surat nomor : 1571KPBN12XX2011 tanggal 3 Oktober 2011 sebesar USD 43.787,45. Chudicson baru membayar sebesar 7.297,90 pada tanggal 2 Februari 2012. Rekomendasi KAP : a. Meminta hak PTPN IX Persero atas pembatalan kontrak Chudicson Trading Co Singapore berupa Overdue Interest, Difference Price sebesar USD 36.489,55. Laporan Manajemen Perusahaan Tahun 2013 b. Meminta kepada PT KPBN pencairan bank Garansi sebesar USD 20.000. c. Melakukan konsultasi dengan PT KPBN untuk melakukan kompensasi denda keterlambatan tersebut dengan Sales Contract USD 203.806,80 yang telah dibayarkan Chudicson Trading Co PTE LTD tetapi barangnya belum dikapalkan. Tindak Lanjut : Sesuai hasil pertemuan di PT KPBN Jakarta antara PT KPBN, PTPN III, PTPN VII dan PTPN IX diputuskan sebagai berikut : a. Chudicson Trading Co Pte Ltd Singapore tidak diperbolehkan mengapalkan sisa kontrak No. 4802011 karet RSS 1 sebanyak 360 bales atau 40.680 kg dengan nilai USD 203.800,80 dikarenakan Chudicson belum menyelesaikan kewajiban denda di PTPN III, PTPN VII dan PTPN IX. b. Sisa kontrak tersebut diatas akan dibatalkan dan PT KPBN akan menghitung kembali besarnya denda yang menjadi kewajiban Chudicson Trading Co Pte Ltd kepada PTPN IX. c. Uang titipan penjualan Chudicson Trading Co Pte Ltd sebesar USD 203.800,80 di PTPN IX akan digunakan untuk menyelesaikan denda di PTPN III, PTPN VII dan PTPN IX. d. PT. KPBN melakukan konsultasi dan meminta persetujuan BPK RI perihal usulan penyelesaian denda oleh Chudickson Trading Co Pte Ltd Singapore di PTPN III, PTPN VII dan PTPN IX, dan sampai dengan saat ini PTPN IX Persero belum menerima hasil konsultasi tersebut. 9. Pengelolaan Resort 9 Asinan Kebun Getas pengelolaannya dilaksanakan oleh CV Amadeus Corporations. Pihak pengelola harus memenuhi target net profit sampai dengan akhir perjanjian sebesar Rp. 250.000.000 dimulai tanggal 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012. Dari laporan bulanan yang dibuat oleh kebun Getas, s.d. 31 Desember 2012 Banaran 9 Resort mengalami rugi usaha sebesar Rp. 55.231.298,-. Dari bukti pengeluaran kas terdapat pembayaran service charge, dan gaji Tim Amadeus tiap bulan yang tidak ada dasarnya dalam perjanjian yang ada pembayaran base management fee sebesar 7,5 pendapatan penjualan. Pihak pengelola tidak dapat mengendalikan keluar masuknya kas karena penerimaan hasil penjualan tidak segera disetor tetapi langsung digunakan dan sisanya baru disetor beserta bukti-bukti pengeluarannya sekitar 1 – 2 minggu kemudian. Disamping itu Laporan Manajemen Perusahaan Tahun 2013 terdapat pengembalian lebih bayar event yang diterimakan kepada salah satu SDM Inti dan tidak ada tanda terima dari pihak penyelenggara event, dan pengeluaranpemberian discount yang tidak dikomunikasikan dengan pihak PTPN IX atau wakilnya, dalam perjanjian pengeluaran ini tidak diatur. Selain itu terdapat pembayaran nomor ponsel milik SDM pengelola yang tidak ada dalam perjanjian, serta pengelola tidak membuat laporan keuangan maupun operasional mingguan dan bulanan kepada PTPN IX Persero. Rekomendasi KAP : Administratur agar melaporkan dan mengusulkan kepada Direksi untuk dilakukan pemutusan hubungan kerja dengan CV. Amadeus Coorporation dan dalam pengelolaan Banaran 9 Resort dilakukan sendiri oleh kebun Getas. Tindak Lanjut : Telah dilaksanakan pemutusan hubungan kerja dengan CV. Amadeus Coorporation, dan pengelolaan Banaran 9 Resort dilakukan sendiri oleh kebun Getas. 10. Penyaluran Dana Sinergi PKBL dilaksanakan oleh Tim Sinergi PKBL BUMN yang dibentuk oleh Direksi PT. Perkebunan Nusantara IX Persero melalui SK Direksi No. PTPN IX.0SK2262012 tanggal 11 April 2012. Dana Sinergi PKBL diterima langsung di Rekening PTPN IX Persero kantor Direksi Divisi Tanaman Semusim sebesar Rp. 48.000.000.000,- yang dicairkan dalam 3 tahap. Jumlah yang disalurkan kepada Pabrik Gula untuk selanjutnya diteruskan kepada petanikelompok tani melalui Kerjasama Operasional KSO sebesar Rp. 38.597.623.021,-, sedangkan sisanya sebesar Rp. 9.402.376.979,- digunakan sebagai Modal Kerja kantor Direksi Divisi Tanaman Semusim tanpa sepengetahuan Direksi. Menurut Perjanjian Kerjasama antara PT. BRI Persero Tbk dengan PTPN IX Persero Nomor B.631-DIRPRG072012 dan Nomor PTPN IX.0KONTR0252012.SL tanggal 20 Juli 2012 tentang Pinjaman Program Kemitraan Kepada PetaniKelompok Tani, dana sebesar Rp. 48.000.000.000,- disalurkan kepada 5 pabrik gula. Berdasarkan SK Direksi Nomor : PTPN IX.0SK2262012 tentang Pembentukan Tim Sinergi PKBL BUMN, seharusnya Tim merencanakan dan mengelola dana dari BUMN Pembina untuk PetaniKelompok Petani Tebu, serta melaporkan pengelolaan dan pemakaian dana kepada Direksi. Laporan Manajemen Perusahaan Tahun 2013 Penyaluran dana tidak sesuai dengan perencanaannya disebabkan terdapat PetaniKelompok Petani yang mengundurkan diri. Sehingga penggunaan dana sebesar p. 9.402.376.979,- tidak tepat sasaran, PG Tasikmadu yang tidak termasuk dalam Rencana Penarikan Dana Sinergi PKBL ternyata mendapat penyaluran Dana Sinergi PKBL, serta Direksi tidak memperoleh informasi yang akurat tentang pengelolaan dan pemakaian Dana Sinergi PKBL. Rekomendasi KAP :  Direksi agar memerintahkan Kepala Bagian Pembiayaan Kantor Direksi Divisi Tanaman Semusim untuk mengembalikan Dana Sinergi sebesar Rp. 9.402.376.979,- yng terpakai untuk modal kerja ke rekening Dana Sinergi PKBL.  Direksi agar memerintahkan Tim Sinergi PKBL dalam menyalurkan Dana Sinergi untuk mentaati ketentuan sebagaimana yang tertuang dalam perjanjian. Tindak Lanjut :  Direksi PTPN IX Persero selaku BUMN penyalur telah menyampaikan laporan penyaluran dana PKBL secara rutin setiap bulan kepada PT. BRI Persero Tbk selaku BUMN Pembina.  Realisasi penyaluran berdasarkan surat direksi sebagai berikut :  No. PTPN IX.0PENEG632013.SL tanggal 5 Maret 2013, realisasi penyaluran s.d. 31 Januari 2013 sebesar Rp. 45.186.346.310,-.  No. PTPN IX.0PENEG0712013.SL tanggal 18 Maret 2013, realisasi penyaluran s.d. 28 Februari 2013 sebesar Rp. 46.162.281.760,-.  No. PTPN IX.0PENEG0912013.SL tanggal 8 April 2013, realisasi penyaluran s.d. 31 Maret 2013 sebesar Rp. 53.365.981.952,-. Laporan Manajemen Perusahaan Tahun 2013

5.2. TINDAK LANJUT KEPUTUSAN RUPS TENTANG PERSETUJUAN RKAP DAN