P R O D U K S I TEKNOLOGI

Laporan Manajemen Tahun 2013

2.2. P R O D U K S I

Realisasi produksi dan produktivitas tahun 2013 dibandingkan dengan realisasi tahun 2012 dan RKAP tahun 2013 sebagai berikut : Penjelasan : 1. BUDIDAYA TEBU Realisasi produktivitas hablur mencapai 73,82 dari RKAP karena pencapaian rendemen 76,67 dari RKAP, disebabkan curah hujan yang cukup tinggi sehingga pelaksanaan tebang tidak sesuai degan kemasakan tebu karena truk tidak bisa masuk kebun 2. BUDIDAYA KARET Realisasi produksi mencapai 100,15 dari RKAP. 3. BUDIDAYA TEH Realisasi produksi mencapai 94,84 dari RKAP 2013 disebabkan adanya serangan frost di kebun Kaligua serta musim kemarau yang tegas dari bulan Agustus s.d. September 2013, sehingga berdampak pada pertumbuhan pucuk. Laporan Manajemen Tahun 2013 4. BUDIDAYA KOPI Realisasi produksi mencapai 80,61 dari RKAP 2013 karena kondisi tanaman maupun buah pada tahun 2013 kurang baik, serta adanya gangguan keamanan.

2.3. TEKNOLOGI

2.3.1. G U L A Penjelasan : 1. PSHK tahun 2013 menurun 18,9 dari tahun 2012 dan mencapai 80,45 dari RKAP. 2. HPB total tahun 2013 menurun 2,74 dari tahun 2012 dan mencapai 96,41 dari RKAP. 3. Winter rendemen tahun 2013 menurun 4,13 dari tahun 2012 dan mencapai 96,34 dari RKAP. Winter rendemen sangat dipengaruhi oleh operasional proses pengolahan, peralatan PG dan kualitas bahan baku. 4. Efisiensi pabrik mengalami penurunan 6,93 dari tahun 2012 dan mencapai 92,09 dari RKAP 2013. 2.3.2. K A R E T Realisasi pengolahan Karet tahun 2013 dibandingkan realisasi tahun 2012 dan RKAP tahun 2013 adalah sebagai berikut kg : Realisasi prestasi pengolahan untuk masing-masing mutu Karet tahun 2013 dibanding tahun 2012, sheet mengalami penurunan 3,32., sedangkan untuk latek pekat, pale crepe, brown crepe dan skim meningkat masing-masing 18,18; 54,88 dan 29,70 dan 19,74. Laporan Manajemen Tahun 2013 2.3.3. T E H Realisasi pengolahan Teh tahun 2013 dibanding realisasi tahun 2012 dan RKAP tahun 2013 adalah sebagai berikut kg : Realisasi produksi teh tahun 2013 mengalami peningkatan untuk semua mutu dibandingkan dengan realisasi tahun 2012. Peningkatan untuk mutu I, mutu II dan mutu III masing-masing 7,75 ;19,45 dan 21,47. 2.3.4. K O P I Realisasi pengolahan Kopi tahun 2013 dibanding realisasi tahun 2012 dan RKAP tahun 2013 adalah sebagai berikut kg : Realisasi produksi kopi tahun 2013 untuk robusta mengalami penurunan dari realisasi tahun 2012, sedangkan arabika mengalami peningkatan. 2.3.5. KAPASITAS PABRIK Jumlah pabrik yang dioperasikan dalam tahun 2013 sebagai berikut : a. Tanaman Semusim : Pabrik Gula 8 unit lokasi. Sampai dengan akhir tahun 2013 semua PG sudah selesai giling berproduksi. Besarnya kapasitas giling per hari tahun 2013 dibanding realisasi tahun 2012 dan RKAP tahun 2013 sebagai berikut : Laporan Manajemen Tahun 2013 b. Tanaman Tahunan : 28 unit lokasi, terdiri dari :  Pabrik Sheet : 15 unit lokasi  Pabrik Lateks Pekat : 1 unit lokasi  Pabrik Pale Crepe : 1 unit lokasi  Pabrik Brown Crepe : 5 unit lokasi  Pabrik Teh : 3 unit lokasi  Pabrik Kopi : 3 unit lokasi Dengan komposisi sebagai berikut : Penjelasan : Pabrik Sheet :  Terdapat 15 unit pabrik sheet pada 11 kebun karet, dengan kapasitas total kebun yang terendah 5 ton keringhari dan tertinggi 26 ton keringhari.  Telah diupayakan optimalisasi pengolahan RSS. Pabrik Lateks Pekat :  1 unit kapasitas 15 ton keringhari.  Tahun 2012 dioperasikan tetapi tidak full capacity karena produksi lateks pekat menyesuaikan permintaan pasar dengan produksi rata-rata 5,22 ton keringhari. Pabrik Pale Crepe :  1 unit, kapasitas 4,30 ton keringhari.  Kapasitas terpakai rata-rata hanya 0,91 ton kering per hari karena menyesuaikan dengan permintaan pasar. Pabrik Brown Crepe :  Ada 5 unit, kapasitas terpasang 13,25 ton  Kapasitas terpakai rata-rata 20,11 ton keringhari. Pabrik Teh :  3 unitlokasi, kapasitas terpasang 12,10 ton  Kapasitas terpakai rata-rata 7,48 ton keringhari karena kuantum produksi di bawah kapasitas terpasang. Laporan Manajemen Tahun 2013 Pabrik Kopi :  Ada 3 unit, kapasitas terpasang 47,60 tonhari.  Kapasitas terpakai rata-rata 1,85 ton keringhari.

2.4. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN