TINDAK LANJUT KEPUTUSAN RUPS TENTANG PERSETUJUAN RKAP DAN

Laporan Manajemen Perusahaan Tahun 2013

5.2. TINDAK LANJUT KEPUTUSAN RUPS TENTANG PERSETUJUAN RKAP DAN

RKA – PKBL TAHUN 2013 Tindak Lanjut Keputusan pada Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Tentang Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun 2013 yang telah dilaksanakan sebagai berikut : 1. Menyetujui perusahaan sebagai penjamin avalist KKP-E petani tebu untuk Musim Tanam 20122013 dan 20132014 yang dananya berasal dari pinjaman bank sebesar Rp. 508 milyar dan PKBL BUMN Lain sebesar Rp. 304 milyar. Tindak Lanjut : Telah dilaksanakan. 2. Menyetujui pengagunan aktiva tetap dan aktiva lancar perusahaan senilai Rp. 928.173.500.000,- dalam rangka penarikanperpanjangan kredit dari perbankan sebesar Rp. 597.712.500.000,-. Tindak Lanjut : Telah dilaksanakan. 3. Secara prinsip menyetujui penghapusbukuan aset tanaman dan non tanaman dengan nilai sebesar Rp. 1.826.994.592,-, yaitu aset tanaman yang sudah tuatidak produktif, terkena pembebasan tanah untuk jalan tol dan sebagian akan dilakukan replanting, serta aset non tanaman berupa dapur pemanas yang rusak di kebun Jollong. Tindak Lanjut : Telah dilaksanakan. 4. Secara prinsip menyetujui akuisisi PT. Wana Damai Lestari untuk areal tanaman karet di kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah. Tindak Lanjut : Berdasarkan hasil kajian dari konsultan, proses akuisisi PT Wana Damai Lestari tidak dilanjutkan, disebabkan terjadi tumpang tindih kepemilikan lahan. Lahan efektif secara ekonomis tidak cukup untuk dilaksanakan pengembangan tanaman karet dan sawit. Laporan Manajemen Perusahaan Tahun 2013 5. Meminta Direksi untuk menindaklanjuti temuan pemeriksaan BPK RI mengenai kerjasama patungan antara PTPN IX Persero dengan PT. Multi Manis Mandiri atas pendirian PT. IGN sesuai dengan rekomendasi BPK. Tindak Lanjut : Sesuai dengan rekomendasi dari BPK RI, Direksi agar mempertanggungjawabkan kepada Menteri BUMN selaku RUPS atas penilaian penyertaan masing-masing pemegang saham yang belum dinilai oleh penilai independen dengan mendasarkan pada metode dan waktu yang sama. Direksi telah menyampaikan surat kepada Menteri BUMN sebagai berikut :  Surat No. PTPN IX .0MBUMN0262012 tanggal 5 Juni 2012 tentang Tindak Lanjut Rekomendasi Temuan BPK RI perihal Kerjasama Pendirian PT. IGN  Surat No. PTPN IX.0MBUMN0212013 tanggal 17 April 2013 tentang Pertanggungjawaban Rekomendasi BPK Perihal Kerjasama Pendirian PT IGN. 6. Menyetujui Pelepasan saham PT BUMN Hijau Lestari II senilai Rp. 3.953.000.000 untuk dialihkan kepada Perum Perhutani. Tindak Lanjut : Permohonan persetujuan pelepasan saham PT. BUMN Hijau Lestari II kepada Perum Perhutani telah disampaikan kepada Dewan Komisaris. Jumlah penyertaan PTPN IX Persero yang telah disetorkan sebesar Rp. 2.678.000.000,-. Berdasarkan penilaian Kantor Jasa Penilai Publik Anas Karim Rivai Rekan nilai keseluruhan saham milik PTPN IX Persero menjadi Rp. 3.186.820.000. Berdasarkan Risalah Rapat tanggal 20 Maret 2013, perihal Pembahasan Divestasi Saham BUMN Hijau Lestari I dan BUMN Hijau Lestari II, disepakati nilai divestasi sesuai dengan hasil penilaian dari appraisal dan pembayarannya dilaksanakan dalam jangka waktu 3 tahun. 7. Untuk mendukung pelaksanaan tugas Kementerian BUMN serta meningkatkan kualitas pengawasan dan pembinaan BUMN, Direksi agar melakukan monitoring dan updating data pada 5 lima portal BUMN yang terdiri dari Portal Financial Information System, Portal Aset, Portal SDM, Portal PKBL dan Portal Publik.. Tindak Lanjut : Telah dilaksanakan updating data pada portal BUMN secara berkala. 8. Direksi agar lebih memperhatikan kinerja investasi perusahaan capex untuk mendukung kinerja dan going concern perusahaan jangka panjang. Untuk itu setiap Laporan Manajemen Perusahaan Tahun 2013 kegiatan investasi BUMN harus didukung dengan perencanaan yang memadai yaitu antara lain disertai dengan kajian kelayakan atau setidak-tidaknya studi pendahuluan yang didalamnya juga memuat skema pembiayaan serta jangka waktu pelaksanaan proyek. Pelaksanaan investasi diharapkan dapat mencapai sekurang-kurangnya 100 dari program dan 75 dari progress fisik. Tindak Lanjut : Setiap kegiatan investasi telah dilaksanakan perencanaan dan kajian kelayakan yang memadai. 9. Direksi agar melakukan upaya-upaya peningkatan nilai Pemegang Saham Shareholder Value yang tercermin dalam peningkatan earning per share EPS, return on equity ROE, return on asset ROA dan corporate value. Tindak Lanjut : Upaya peningkatan nilai Pemegang Saham melalui peningkatan kinerja perusahaan telah dituangkan dalam Rencana Kerja Operasional Perusahaan yang telah disusun. 10. Direksi agar meningkatkan monitoring terhadap kinerja anak-anak perusahaan serta melakukan penataan anak-anak perusahaan. Anak-anak perusahaan tersebut pada dasarnya harus meningkatkan nilai BUMN serta kegiatan bisnisnya menunjang kinerja induk sehingga tidak menjadi beban induk. Tindak Lanjut : PTPN IX Persero tidak memiliki anak perusahaan. Kepemilikan saham PTPN IX Persero pada perusahaan lain hanya berupa investasi pada entitas asosiasi. 11. Direksi agar mengoptimalkan pemanfaatan seluruh sumber daya perusahaan untuk merealisasikan RKAP tahun 2013, target pendapatan dalam RKAP tersebut merupakan target minimal yang harus dicapai, sedangkan anggaran biaya merupakan batas maksimal yang dapat direalisasikan dengan memperhatikan skala prioritas kebutuhan serta kemampuan cash flow perusahaan. Tindak Lanjut : Dalam rangka peningkatan kinerja, telah disusun Rencana Kerja Operasional untuk mengoptimalkan pendapatan dan efisiensi biaya. 12. Direksi agar melakukan pendataan dan pemetaan asetlahan produktif dan non produktif berikut kajian optimalisasi aset-aset tersebut dan disampaikan kepada Laporan Manajemen Perusahaan Tahun 2013 Kementerian BUMN cq. Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis BUMN paling lambat akhir Triwulan I tahun 2013. Tindak Lanjut : Telah dilaksanakan. 13. Direksi agar terus meningkatkan efisiensi biaya baik overhead maupun HPP, di sisi on farm maupun off farm. Khusus untuk biaya SDM yang terjadi peningkatan signifikan, Direksi agar mengevaluasi kembali dan mengendalikan biaya tersebut sehingga berdampak pada peningkatan produktivitas SDM. Tindak Lanjut : Direksi telah melaksanakan upaya pengendalian biaya SDM, namun dengan adanya kenaikan UMK 9,37 dan pengolahan raw sugar di tahun 2013, maka secara total terjadi kenaikan biaya SDM. 14. Dalam rangka pengendalian biaya bahan bakar minyak BBM, Direksi agar membuat program efisiensi penggunaan BBM dengan mengikutsertakan dan memberikan reward atas penggunaan BBM di masing-masing unit PG. Efisiensi tersebut antara lain dapat dilakukan dengan menggunakan bahan bakar alternatif yang lebih efisien sehingga dapat menekan harga pokok dan biaya operasional pabrik. Tindak Lanjut : Upaya yang dilakukan dalam rangka penghematan BBM sebagai berikut :  Penggunaan bahan bakar alternatif seperti sekam, kayu bakar, tatal, daduk, dll  Telah direncanakan penggunaan teknologi jet burner di pabrik gula yang akan dilaksanakan pada tahun 2014. 15. Direksi agar mengevaluasi dan memonitor perubahan pola kemitraan dengan petani tebu, sehingga pola kerjasama kemitraan yang baru tersebut dapat lebih baik dan menguntungkan kedua belah pihak, serta dapat meningkatkan produktivitas maupun rendemen tebu. Tindak lanjut : Pada Musim Tanam 20122013 telah dilakukan perubahan pola kemitraan dengan petani tebu dari TR KmA dan TR KmB menjadi TR Km KSO dan TR Km Non KSO. Laporan Manajemen Perusahaan Tahun 2013 16. Khusus terhadap temuan BPK RI mengenai pelaksanaan kerjasama usaha patungan antara PTPN IX dengan PT. Multi Manis Mandiri PT MMM untuk mendirikan PT Industri Gula Nusantara PT IGN belum sepenuhnya sesuai ketentuan dan berpotensi merugikan PTPN IX, Direksi agar segera menindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi BPK RI. Tindak Lanjut : Direksi telah menyampaikan surat kepada Menteri BUMN sebagai berikut :  Surat No. PTPN IX .0MBUMN0262012 tanggal 5 Juni 2012 tentang Tindak Lanjut Rekomendasi Temuan BPK RI perihal Kerjasama Pendirian PT IGN.  Surat No. PTPN IX.0MBUMN0212013 tanggal 17 April 2013 tentang Pertanggungjawaban Rekomendasi BPK Perihal Kerjasama Pendirian PT IGN. 17. RKAP yang disahkan ini merupakan pedoman bagi Direksi dalam menjalankan kegiatan usaha tahun 2013, dan Dewan Komisaris diminta untuk melakukan evaluasi dan pengawasan atas pelaksanaan RKAP dengan selalu berpegang kepada prinsip disiplin anggaran dan melaporkannya secara berkala kepada Pemegang Saham. Tindak Lanjut : Telah dilaksanakan

5.3. TINDAK