MEMBANGUN OKI DARI DESA 123
7.1. Agenda Pembangunan
Dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ilir, ditetapkan 6 enam agenda utama pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ilir
2014-2019, yaitu : 1. Peningkatan Pemerataan Pembangunan Infrastruktur
2. Peningkatan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah 3. Peningkatan Pembangunan Sumber Daya Manusia
4. Peningkatan Daya Saing Ekonomi 5. Penataan pemanfaatan ruang yang berwawasan lingkungan
6. Menjaga kerukunan hidup antar umat beragama
7.1.1. Peningkatan Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur yang berwawasan lingkungan
dititikberatkan pada isu strategis Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan yang diarahkan untuk memenuhi cakupan layanan infrastruktur dasar dan permukiman yang
berkualitas. Pembangunan infrastruktur diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi karena dapat menekan ekonomi biaya tinggi sehingga dapat berdampak pada pengurangan tingkat kemiskinan dan meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat.
Strategi pengembangan infrastruktur dalam rangka meningkatkan kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur di daerah perlu diarahkan kepada :
1. Optimalisasi cakupan pelayanan infrastruktur
Pengoptimalan kinerja infrastruktur yang telah ada perlu diutamakan dalam rangka efisiensi dalam investasi untuk pembangunan infrastruktur karena dapat meningkatkan
kapasitas dan kualitas pelayanan infrastruktur di daerah melalui investasi yang relatif
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
MEMBANGUN OKI DARI DESA 124
rendah, pemeliharaan prasarana jalan di daerah juga perlu ditingkatkan untuk mengatasi jalan dengan kondisi tidak mantap.
2. Peningkatan kapasitas pelayanan infrastruktur
3. Peningkatan kapasitas serta cakupan wilayah pelayanan infrastruktur di daerah
diperlukan dalam rangka meningkatkan dan memperluas pelayanan infrastruktur bagi pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat maupun dukungan akses kepada pusat-pusat
perekonomian daerah. 3.
Peningkatan layanan informasi berbasis teknologi informasi. 4.
Peningkatan dan perluasan infrastruktur untuk pemenuhan kebutuhan layanan air minum dan sanitasi.
7.1.2. Peningkatan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah dapat diukur dari akuntabilitas kinerja
pemerintah daerah yang merupakan wujud pertanggungjawab an instansi pemerintah daerah dalam mencapai misi dan tujuan, melalui serangkaian program dan kegiatan yang
dilaksanakan dengan dukungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sehingga terwujud manajemen berbasis kinerja pada lingkungan pemerintah daerah. Oleh karena itu,
strategi yang dapat ditempuh oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan akuntabilitas kinerjanya, antara lain :
1. Memiliki dokumen perencanaan yang baik, antara lain Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
RPJMD, Rencana Strategis pada setiap SKPD, Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD dan Rencana Kerja dan Anggaran;
2. Dokumen perencanaan tersebut, harus dimanfaatkan dengan baik sehingga terwujud konsistensi antara rencana yang telah ditetapkan dengan implementasinya. Oleh
karena itu, perencanaan kinerja tahunan baik untuk tingkat pemerintah daerah dan Satuan Kerja Pemerintah Daerah SKPD harus terukur dan menerapkan penetapan
kinerja di setiap unit kerja instansi pemerintah daerah; 3. Setiap kinerja yang dihasilkan oleh instansi, harus dapat diukur secara tepat, valid
dan sedapat mungkin dalam bentuk kuantitatif. Oleh karena itu, setiap Satuan Kerja Pemerintah Daerah harus merumuskan dengan baik dan telah memiliki indikator yang
tepat, dalam bentuk Indikator Kinerja Utama IKU, Indikator Kinerja Kegiatan yang
MEMBANGUN OKI DARI DESA 125
mengacu pada IKU pemerintah daerah dan dilakukan pengukuran hasil kinerjanya secara berkala dan tahunan untuk mengetahui perk embangan capaiannya, serta
dilengkapi dengan analisis hasil pengukuran; 4.
Menyusun laporan akuntabilitas kinerja secara sistematis, komprehensif dan secara tepat mampu menyajikan kinerja yang dihasilkan dengan indikator yang terukur,
dibandingkan dengan dokumen perencanaannya. Indikator-indikator kinerja yang menjadi target s etiap tahunnya, harus diungkapkan pencapaiannya dengan data dan
informasi yang jelas.
Optimalisasi kinerja penyelenggaraan sangat tergantung pada kapasitas, kompetensi, integritas dan kinerja dari SDM Aparatur, dalam hal ini adalah Pegawai Negeri Sipil PNS.
Stategi yang akan ditempuh dalam peningkatan kualitas SDM aparatur, yaitu :
1. Melakukan realokasi
penempatan pegawai
sesuai dengan
kompetensi yang
dibutuhkan; 2. Memperkuat manajemen SDM pegawai dengan membangun sistem pola karir, sistem
promosidemosi dan mutasi, modelsistem seleksi penerimaan dan penempatan pegawai;
3. Memperkuat manajemen pengembangan kapasitas dan profesi pegawai dengan membangun sistem pengembangan karir dan kapasitas pegawai yang profesional;
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penyelenggaraan diklat pegawai, khususnya diklat teknis terampil.
7.1.3. Peningkatan Pembangunan Sumber Daya Manusia
Dalam upaya peningkatan sumber daya manusia SDM yang berkualitas, yaitu berpendidikan dan sehat, akses layanan pendidikan yang berkualitas, terjangkau, relevan
dan efisien menjadi kebutuhan mendasar dalam menciptakan SDM yang cerdas, trampil, produktif, mandiri, berbudi pekerti luhur dan berakhlak mulia.
Peningkatan SDM dalam layanan pendidikan dititikberatkan pada isu strategis pemerataan akses layanan dan kualitas pendidikan yang diarahkan untuk pemenuhan layanan pendidik
MEMBANGUN OKI DARI DESA 126
an dasar dan menengah yang berkualitas, berdaya saing dan selaras dengan kebutuhan pembangunan.
Sementara itu, peningkatan kualitas SDM yang sehat dititik beratkan pada isu strategis Pemerataan akses layanan dan kualitas Kesehatan yang diarahkan untuk memenuhi
akses dan layanan kesehatan yang berkualitas, merata, terjangkau. Strategi yang dibutuhkan antara lain :
1. peningkatan fasilitas layanan persalinan ibu melahirkan; 2. peningkatan pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta penyehatan
lingkungan; 3. peningkatan profesionalisme dan pendayagunaan tenaga kesehatan yang merata;
4. peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan; 5. peningkatan
ketersediaan, pemerataan,
keterjangkauan, jaminan
keamanan, khasiatmanfaat dan mutu obat, alat kesehatan dan makanan, serta daya saing
produk dalam negeri; 6. peningkatan akses pelayanan KB berkualitas yang merata.
7.1.4. Peningkatan Daya Saing Ekonomi Peningkatan daya saing ekonomi untuk mendukung penguatan ekonomi akan
dititikberatkan pada isu strategis Peningkatan Iklim Investasi dan Usaha, Penciptaan Kesempatan Kerja, Percepatan Pembangunan Infrastruktur dalam kerangka peningkatan
konektivitas wilayah dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat. Meningkatnya investasi dan berkembangnya usaha akan sangat penting untuk me ndorong aktivitas perekonomian,
karena dapat menggerakkan usaha lain yang terkait dan dapat menciptakan lapangan kerja baru. Pemberdayaan ekonomi masyarakat akan diarahkan pada pemberdayaan koperasi dan
usaha mikro, kecil, dan menengah UMKM merupakan salah satu upaya strategis da lam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dalam upaya peningkatan kesejahteraan rakyat
sinergitas penanggulangan kemisikinan berbasis pemberdayaan UMKM akan dioptimalkan, pemberdayaan diarahkan kepada usaha skala mikro dan kecil, yaitu untuk meningkatkan
pendapatan masyarakat yang berpendapatan rendah, khususnya para pelaku ekonomi di kelompok usaha. Sementara itu, dalam penguatan kelembagaan perkoperasian, upaya
pengem bangan diarahkan agar dapat meningkatkan efisiensi kolektif anggotanya, terutama untuk usaha mikro dan kecil yang berkoperasi.
MEMBANGUN OKI DARI DESA 127
Peningkatan Kesejahteraan
Rakyat dititikberatkan
upaya menumbuhkan
perekonomian sehingga
diharapkan pertumbuhan
ekonomi dapat
berdampak pada
percepatan pengurangan kemiskinan. Peningkatan sinergitas pemangku kepentingan dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Optimalisasi penanggulangan kemiskinan berbasis
perlindungan sosial diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin dalam memperoleh layanan pendidikan dan kesehatan yang memadai.
7.1.5. Penataan Pemanfaatan Ruang Yang Berwawasan Lingkungan Mewujudkan tata ruang wilayah yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan
memiliki infrastruktur wilayah yang memadai, dan berbasis pertanian dalam arti luas yang berlandaskan keadilan, kesejahteraan, pemerataan, dan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan, Terciptanya Pengembangan sistem pusat permukiman dan pusat pelayanan ekonomi, sosial, dan budaya guna mewujudkan pemerataan hasil-hasil pembangunan,
keterjangkauan pelayanan umum, dan peningkatan dinamika ekonomi. 7.1.6. Menjaga kerukunan hidup antar umat beragama
Meningkatkan kualitas umat beragama sehingga tercipta suasana kehidupan beragama yang penuh keimanan, ketaqwaan dan kerukunan kehidupan beragama yang
dinamis serta makin meningkatnya peran serta umat dalam pembangunan, Terciptanya suasana kehidupan beragama yang penuh keimanan dan ketaqwaan, kerukunan yang
dinamis antar umat beragama.
7.2. Kebijakan Umum Pembangunan