ISU-ISU STRATEGIS RPJMD KAB. OKI TAHUN 2014 2019

MEMBANGUN OKI DARI DESA 98 Sumber daya alam tidak terbarukan seperti batubara, gas metan pasir kuarsa dan batu granit yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir belum dieksploitasi, walaupun sudah ada beberapa perusahaan yang mendapatkan izin untuk mengelolanya.

4.1.7. Pemanfaatan Tata Ruang yang Berdimensi Lingkungan Hidup

Permasalahan utama dalam pemanfaatan ruang ini adalah perubahan penggunaan lahan, seperti perubahan fungsi lahan kawasan hutan menjadi kawasan budidaya perkebunan akibat banyaknya perusahaan perkebunan yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir, sehingga banyak kawasan hutan yang diubah menjadi perkebunan, perubahan fungsi lahan kawasan hutan lindung menjadi lahan tambak di sepanjang pantai Timur oleh masyarakat yang berada di sepanjang pantai. Selain itu permasalahan lainnya adalah belum optimalnya pengendalian alih fungsi lahan oleh Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir, hal ini akan berakibat pada penurunan kualitas lingkungan hidup yang akan berdampak langsung kepada masyarakat seperti pembukaan areal kebun sawit dan hutan tanaman industri di lahan rawa, dengan pembuatan saluran drainase akan berakibat terhadap penurunan muka air tanah. Tingginya penggunaan pestisida dan herbisida di areal perkebunan juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air sungai dengan logam berat yang berakibat banyaknya ikan yang mati.

4.2. ISU-ISU STRATEGIS

Isu Strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan daerah karena dampaknya yang signifikan bagi daerah dengan karakteristik bersifat penting, mendasar, mendesak, dan menentukan tujuan penyelenggaraan pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ilir dirumuskan berdasarkan permasalahan-permasalahan pembangunan daerah, tantangan dan potensi pembangunan daerah kedepan, yang meliputi aspek pemerataan pembangunan, pengelolaan pemerintahan, penanganan kemiskinan dan pengangguran, pendidikan, kesehatan, pengelolaan sumberdaya alam, dan pemanfaatan tata ruang yang berdimensi lingkungan hidup. MEMBANGUN OKI DARI DESA 99

4.2.1. Pemerataan dan Keadilan Pembangunan Secara Proporsional

Pengembangan Infrastruktur jalan, jembatan, prasarana dan sarana dasar permukiman yang merupakan modal esensial masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sosial - ekonominya fokus prioritas pembangunan infrastruktur adalah peningkatan infrastruktur di perdesaan, dan peningkatan konektivitas antar wilayah. 4.2.1.1. Peningkatan Infrastruktur di Perdesaan Kawasan perdesaan adalah kawasan yang memiliki fungsi sebagai tempat permukiman, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi utama di kawasan perdesaan adalah pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam. Di perdesaan terdapat berbagai masalah dan kebutuhan masyarakat, ada masalah pendidikan, kesehatan, perekonomian, lingkungan hidup dan lain-lain. Masyarakat berharap dapat lepas dari masalah-masalah tersebut. Mereka berharap dapat memiliki kehidupan yang lebih baik pada hari esok. Berharap pula agar keadaan desanya lebih baik dari sekarang, karena ada masalah-masalah itu maka warga masyarakat ada kebutuhan untuk meningkatkan kehidupannya. Ada kebutuhan pokok seperti pendidikan, kesehatan, pekerjaan dan penghasilan, pakaian, rumah dan lingkungan yang memadai. Selain kebutuhan pokok ada juga kebutuhan pelengkap seperti kendaraan, televisi, radio, rekreasi dan lain-lain. Pembangunan di perdesaaan masih sangat diperlukan, alasannya pertama, dalam dua dasawarsa terakhir, perkembangan pembangunan hanya berkecimpung di daerah perkotaan sementara secara umum Kabupaten Ogan Komering Ilir masih didominasi oleh perdesaan. Kedua, kendati pada masa pemerintahan Orde Baru telah mencanangkan berbagai upaya kebijaksanaan dan program pembangunan perdesaan, tetapi secara riil dapat kita lihat bahwa kondisi sosial ekonomi masyarakat pedesaan masih sangat jauh dari yang diharapkan memprihatinkan. Infrastruktur perdesaan yang perlu ditingkatkan antara lain: penyediaan transportasi jalan desa yang memadai yang menjadi poros utama kegiatan transportasi di desa, meningkatkan aksesibilitas masyarakat berpenghasilan rendah terhadap hunian yang layak, penyediaan layanan air bersih, penyediaan energi listrik bagi masyarakat berpenghasilan rendah, serta penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat di desa. MEMBANGUN OKI DARI DESA 100 4.2.1.2. Peningkatan Konektivitas Wilayah Fungsi sarana dan prasarana sebagai roda penggerak pertumbuhan ekonomi ditunjukkan pada peran transportasi yang dapat memungkinkan orang, barang, dan jasa ditujukan untuk memperlancar distribusi barang dan jasa, dan mengurangi biaya transaksi logistik, Hal ini akan dilakukan melalui pembangunan jalan dan jembatan dari daerah-daerah penghasil menuju pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkeadilan. Selain itu, diperlukan pula pengembangan sarana dan prasarana komunikasi dan informatika yang ditujukan untuk menjamin kelancaran arus informasi baik untuk mendukung kegiatan pemerintahan, perekonomian, maupun soaial.

4.2.2. Penyelenggaraan Tatakelola Pemerintahan dan Reformasi Birokrasi

Untuk penyediaan layanan publik, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir wajib menyelenggarakan pelayanan publik berkualitas yang lebih cepat, lebih murah, lebih mudah yang ditandai dengan tidak adanya suap, kesesuaian proses pemberian pelayanan dengan SOP yang ada, keterbukaan informasi, keadilan dan kecepatan dan kecepatan dalam pemberian pelayanan serta kemudahan pengaduan masyarakat. Upaya peningkatan kualitas pelayanan publik tersebut dilakukan utamanya dengan mengubah pola pikir para birokrat dari bermental penguasa menjadi birokrat yang bermental pelayan masyarakat. Kebijakan lainnya adalah penataan kelembagaan pelayanan publik, penyederhanaan prosedur pelayanan, penerapan standar pelayanan minimal, peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam manajemen pelayanan, serta penerapan sistem manajemen mutu dalam pelayanan publik, termasuk manajemen penanganan pengaduan masyarakat.

4.2.3. Keterbatasan Sumber Pembiayaan Pembangunan

Sumber pembiayaan pembangunan di Kabupaten Ogan Komering Ilir yang berasal dari APBD sangat terbatas, sementara sumber Pendapatan Asli Daerah PAD masih sangat terbatas dan kontribusinya terhadap APBD masih sangat kecil 5 oleh karena itu perlu mengajak stakeholder pembangunan yang lain untuk berpartisipasi dalam membangunan Ogan Komering Ilir melalui program CSR Corporate Social Responsibility. MEMBANGUN OKI DARI DESA 101

4.2.4. Kesejahteraan Masyarakat

Pembangunan di laksanakan bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat, untuk itu perlu dilaksanakan pembangunan di segala bidang, khususnya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dilakukan dengan pembangunan di bidang pendidikan dan kesehatan.

4.2.5. Pengelolaan Potensi Ekonomi Lokal dan Investasi Daerah

Luas wilayah yang terbesar di Provinsi Sumatera Selatan, dengan berbagai potensi yang ada didalamnya belum dimanfaatkan secara optimal, untuk kepentingan pembangunan. Masih ada beberapa potensi lokal yang belum dimanfaatkan seperti masih adanya lahan tidur, industri kecil yang pengelolaan nya masih tradisional, lahan pangan yang bisa diusahakan hanya 1 kali per tahun, dan beberapa potensi pertambangan yang belum dimanfaatkan.

4.2.6. Pengendalian Pemanfaatan Ruang Guna Memastikan Keberlangsungan Daya Dukung Lingkungan

Banyaknya alih fungsi lahan menjadi kawasan perkebunan dan hutan tanaman industri perlu diperhatikan, karena dapat menggangu ekosistem yang sudah ada, dan dapat mengganggu daya dukung lingkungan. Ini akan berakibat terjadinya pencemaran lingkungan seperti asap dikarenakan adanya pembukaan lahan dengan cara pembakaran, dan tercemarnya aliran sungai karena adanya penggunaan pestisida yang berlebihan. MEMBANGUN OKI DARI DESA 102 5.1. Visi dan Misi RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir 5.1.1. Visi RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir