144
kedudukannya sebagai ratu kerajaan Nusabarong. Adapun Dewi Wigati, adik ratu Nusabarong dibawa keluar oleh Kalana Jayengsari dan Brajanata.
Berdasarkan kutipan tersebut, pengarang menempatkan posisi sebagai narator. Pengarang melihat kejadian tersebut dalam sebagai orang luar. Hal
tersebut sesuai dengan kata ganti yang digunakan dalam kutipan tersebut, mereka. Kata ganti mereka merupakan gabungan dari tokoh Kalana Jayengsari, Brajanata,
dan Dewi Wigati.
b. Sudut Pandang dalam TK
Sudut pandang yang digunakan oleh pengarang yang terdapat dalam TK adalah serba tahu. Posisi pengarang sebagai narator yang menceritakan peristiwa
dalam TK Hal tersebut seperti terdapat dalam kutipan berikut. Radén Pandji dipanggil dari peristirahatannja jang dan jang terletak agak
djauh dari Kahuripan, ibukota Djanggala. Dia hidup tenteram di sana bersama dengan isteri jang dia tjintai sepenuh hati. Tetapi titah nampak
penting, Radén Pandji segera berangkat akan menghadap, sendirian sadja. h. 55, b. 16-21 data 10.1
Dalam kutipan tersebut, pengarang menceritakan keadaan Panji. Pengarang
mengetahui tempat tinggal Panji dan istrinya. Pengarang juga menceritakan tentang utusan yang mendatangi kediaman Panji untuk menyampaikan perintah
raja. Berdasarkan kutipan tersebut, pengarang menceritakan peristiwa dalam
cerita yang sebagai orang luar yang tidak memiliki hubungan dalam cerita. Pengarang menceritakan apa yang dilihatnya dalam peristiwa tersebut kepada
pembaca. Selain hal tersebut, pengarang juga menggunakan kata ganti orang dia
145
dan istrinya yang merujuk pada mereka. Dari hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengarang terdapat dalam posisi sebagai narator.
Posisi pengarang sebagai narator juga terlihat dalam peristiwa lain. Hal tersebut seperti terdapat dalam kutipan berikut.
Dalam terdjangan badai jang dahsjat, Radén Pandji erat-erat memeluk tubuh isterinja jang dingin. Para awak perahu tidak mampu berbuat apa-
apa. Lajar-lajar segera meréka turunkan, namun ombak jang setinggi- tinggi gunung mengempas-empaskan kedua perahu itu bagikan sabut
sadja. h. 141, 1-6 data 10.2
Dalam kutipan tersebut, diceritakan peristiwa Panji dan rombongannya yang
terkena badai ketika berlayar. Berdasarkan kutipan tersebut, pengarang melihat peristiwa dari luar
peristiwa yang terjadi. Pengarang menceritakan apa yang dilihatnya kepada pembaca. Selain hal itu, dalam kutipan tersebut pengarang menggunakan kata
ganti mereka. Dari hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengarang tedapat dalam posisi sebagai narator.
Posisi pengarang sebagai narator juga terlihat dalam peristiwa lain. Hal tersebut seperti terdapat dalam kutipan berikut.
Beberapa bulan kemudian, muntjullah seorang satria jang mengaku dirinja berasal dari tanah Sebrang dan bernama Kelana Djajéng Sari, melakukan
berbagai perbuatan-perbuatan mulia dan bersifat kepahlawanan. Mula- mula ia bersama para pengikutnja mengalahkan berbagai kraman dan
perampok jang mengganggu keamanan dan ketentraman rakjat jang bersembunji dalam hutan-hutan. Kraman-kraman itu dikalahkan dan
hasilnja dibagikan kepada rakjat sengsara, … h. 152, b. 1-9 data 10.3 Dalam kutipan tersebut, diceritakan tentang kemunculan Kelana Jayengsari yang
melakukan perbuatan mulia.
146
Berdasarkan kutipan tersebut, pengarang melihat peristiwa dari luar peristiwa yang terjadi. Pengarang menceritakan apa yang dilihatnya kepada
pembaca. Pengarang menceritakan kepada pengarang tentang kemuculan tokoh yang melakukan hal mulia. Dalam kutipan tersebut, pengarang terdapat kata ganti
ia bersama para pengikutnya. Kata ganti tersebut dapat diganti dengan mereka. Dari hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa posisi pengarang adalah sebagai
narator. Posisi pengarang sebagai narator juga terlihat dalam peristiwa lain. Hal
tersebut seperti terdapat dalam kutipan berikut. Tatkala hari sudah lewat tengah hari, bala bantuan jang diharap-
harapkanpun datang. Kelana Djajéngsari dengan gagah duduk di atas kudanja, memandang tak peduli kepada segala keriahan jang
diselenggarakan untuk menjambutnja itu. h. 173, b. 12-17 data 10.4
Dalam kutipan tersebut, terdapat peristiwa penyambutan kedatangan Kelana
Jayengsari. Berdasarkan kutipan tersebut, pengarang menggunakan posisi sebagai
narator. Pengarang sebagai narator ditunjukkan oleh kalimat bala bantuan yang diharap-harapkanpun datang. Kalimat tersebut menimbulkan pertanyaan, siapa
yang mengharapkan. Pengarang mengindikasikan ada orang yang mengharapkan kedatangan Kelana Jayengsari dan Kelana Jayengsari. Tokoh yang disebutkan
sebagai orang yang mengharapkan dan Kelana Jayengsari dapat diganti dengan mereka. Dari hal tersebut, pengarang memiliki posisi sebagai narator.
147
6. Intertekstual antara PGA dan TK