9
B. Cerita Panji
1. Latar Cerita Panji
Cerita Panji merupakan salah satu jenis karya sastra Jawa. Cerita Panji diciptakan murni berdasarkan tradisi Jawa. Robson 1971: 11 menyatakan bahwa
it does not belong to the category of imported themes, whether Ramayana, Mahabharata or any other
. Artinya, „Itu tema cerita Panji tidak termasuk dalam kategori tema-tema yang diimpor, seperti dalam Ramayana, Mahabharata atau
yang lainnya‟. Tema dalam cerita Panji yang terdapat dalam karya sastra Jawa tidak berasal dari adaptasi karya-karya dari India atau dari tempat lain.
Kehidupan masyarakat Jawa beragam jenisnya, tidak terkecuali latar keagamaan. Robson 1971: 11 menyatakan tentang latar keagamaan yang
terdapat cerita Panji. Ia menyatakan bahwa as far as religious background is concerned, the Panji story is always set in a Hindu-Javanesse context; there is no
trace of Islamic influence. Berdasarkan pendapat Robson tersebut berarti bahwa latar keagamaan yang terdapat dalam cerita Panji adalah Hindu-Jawa, tidak ada
pengaruh dari agama Islam. Mengenai penemuan cerita panji, Robson 1971: 11 menyatakan bahwa in
Javanesse it is not found in kakawin or prose form, only kidung, both tengahan and macapat.
Artinya, „Dalam karya sastra Jawa, itu cerita Panji tidak ditemukan dalam bentuk kakawin atau prosa, hanya kidung, keduanya berupa
tengahan dan macapat ‟. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan Poerbatjaraka
1968: 404 yang menyatakan bahwa lahirnya cerita berbahasa Jawa Tengahan
10
merupakan reaksi terhadap bahasa Jawa Kuno yang dalam kesusastraan berisi cerita dari India.
Mengenai waktu penulisan cerita Panji, Poerbatjaraka berpendapat bahwa penciptaan cerita-cerita Panji terjadi pada masa kejayaan Majapahit. Hal tersebut
tercermin dalam bahasa Jawa Tengahan yang dipergunakan dalam piagam pada masa kejayaan Majapahit Poerbatjaraka, 1968: 404-5. Akan tetapi, mengenai
kapan waktu sebenarnya cerita Panji ditulis, tidak akan menjadi bahasan dalam penelitian ini.
2. Penyebaran Cerita Panji