Pengumpulan Data AHP Pengumpulan Data

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1 Pengumpulan Data

5.1.1 Pengumpulan Data AHP

Kuesioner disebarkan kepada Manajer Purchasing, Manajer Quality, Manajer Sustainability dan Manajer Accounting Finance. Pengelompokan responden dapat dilihat pada Tabel 5.1 berikut. Tabel 5.1 Pengelompokan Responden Berdasarkan Jabatan No. Responden Jumlah 1 Manajer Purchasing 1 2 Manajer Quality 1 3 Manajer Sustainability 1 4 Manajer Accounting Finance 1 Total 4 Sumber: dokumentasi perusahaan Terdapat lima kriteria yang digunakan dalam penelitian ini. Kriteria- kriteria ini diambil berdasarkan pada teori Dickson. Adapun kelima kriteria tersebut yaitu: 1. Kualitas K1 Merupakan tingkat baik buruknya biji kopi yang diperoleh dari supplier. Fokus utama dalam kriteria Kualitas yaitu : - Aroma biji Kopi - Kadar air biji kopi - Jumlah sertifikasi yang dimiliki supplier biji kopi Universitas Sumatera Utara 2. Harga K2 Harga yang dimaksud adalah nilai beli biji kopi yang dinegoisasikan antara perusahaan dan supplier. Fokus utama dalam kriteria harga yaitu : - Kemudahan bernegoisasi - Cara Pembayaran 3. Waktu pengiriman K3 Kemampuan supplier untuk melakukan pengiriman sesuai dengan jadwal pengiriman yang ditetapkan. Fokus utama dalam kriteria waktu pengiriman yaitu ketepatan pengiriman dengan kontrak yang telah disetujui. 4. Kuantitas K4 Kuantitas yang dimaksud adalah kesesuaian jumlah biji kopi yang dikirim oleh supplier dengan yang dipesan oleh perusahaan. Fokus utama dalam kriteria kuantitas yaitu kesesuaian jumlah biji kopi sesuai dengan yang kontrak yang telah disetujui. 5. Respon terhadap klaim K5 Adalah tanggapan yang diberikan supplier terhadap klaim yang dilakukan oleh perusahaan dikarenakan produk yang dikirim tidak sesuai dengan spesifikasi yang dipesan. Fokus utama dalama kriteria respon terhadap klaim yaitu kemudahan dalam komunikasi dengan masing-masing supplier bila terjadi suatu masalah dengan biji kopi yang dikirim. Universitas Sumatera Utara Kriteria-kriteria ini dicantumkan pada kuesioner yang akan digunakan untuk mengevaluasi supplier. Terdapat empat supplier yang menjadi alternatif yaitu CV Karya Bakti S1, CV Lorin S2, CV Sateria S3, dan CV Perwira S4. Bobot prioritas pada level 3 diperoleh dari hasil perkalian antara bobot level 2 dengan bobot level 3. Perhitungan untuk mencari bobot prioritas S1 untuk kriteria K1 = 0,4621 x 0,1889 = 0,0873 Perhitungan ini dilakukan juga untuk setiap alternatif pada level 3. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 5.26. Tabel 5.26 Bobot Prioritas Level 3 Level 3 Bobot Prioritas Total Bobot K1 K2 K3 K4 K5 S1 0,0873 0,0348 0,0095 0,0211 0,0016 0,1635 S2 0,1602 0,0891 0,0206 0,0644 0,0049 0,3630 S3 0,1632 0,0599 0,0352 0,0715 0,0054 0,3573 S4 0,0513 0,0252 0,0077 0,0234 0,0018 0,1162 Sumber: pengolahan data Bobot prioritas level 2 didapatkan dengan menjumlahkan bobot prioritas setiap alternatif untuk setiap kriteria. Bobot prioritas kriteria K1 = Bobot Prioritas S1 + Bobot Prioritas S2+ Bobot Prioritas S3+Bobot Prioritas S4 pada kolom K1 = 0,0873 + 0,1602 + 0,1632 + 0,0513 Universitas Sumatera Utara = 0,4621 Perhitungan bobot prioritas untuk setiap kriteria level 2 dapat dilihat pada Tabel 5.27. Tabel 5.27 Bobot Prioritas Level 2 Elemen Bobot Prioritas K1 0,4621 K2 0,2090 K3 0,0729 K4 0,1805 K5 0,0756 Sumber: pengolahan data Adapun urutan supplier yang diprioritaskan berdasarkan metode TOPSIS dapat dilihat pada Tabel 5.29. Tabel 5.29. Urutan Supplier yang diprioritaskan dengan Metode TOPSIS Urutan Alternatif Pesanan Preferensi Alternatif Nilai Preferensi 1 CV. Lorin V2 0,8307 2 CV. Sateria V3 0,7675 3 CV. Karya Bakti V1 0,2010 4 CV. Perwira V4 0,0179 Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

Dokumen yang terkait

Aplikasi Metode ANP (Analytic Network Process) dan TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution) Untuk Pengambilan Keputusan Alternatif Pemasaran Terbaik Pada Hotel Citi Inn Medan

78 552 153

Implementasi Metode Preference Rangking Organizational Method For Enrichment Evaluation (Promethee)Untuk Penentuan Kinerja Dosen (Studi Kasus : Fakultas Farmasi USU)

7 42 182

Implementasi Algoritma K-Nearest Neighbor Dan Metode Topsis Dalam (Technique For Orders Preference By Similarity To Ideal Solution) Dalam Penentuan Mutu Beras Miskin (Studi Kasus: Bulog Aceh)

13 70 123

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149

APLIKASI METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN METODE TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS) UNTUK PENENTUAN SUPPLIER KAYU SENGON

4 10 15

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SMARTPHONE DENGAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS)

6 21 75

PENERAPAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DAN TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS) DALAM PEMILIHAN SUPPLIER: Studi Kasus PT. Industri Telekomunikasi Indonesia, Bandung.

9 32 31

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SMARTWATCH MENGGUNAKAN METODE TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS).

1 1 4

PEMILIHAN WISATA MENGGUNAKAN TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS) DENGAN VISUALISASI LOKASI OBJEK

0 0 12

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN METODE TECHNIQUE FOR ORDER PERFORMANCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS)

0 0 7