42
barang tersebut, maka tugas saya menyediakan barang yang diperlukan tersebut
dan mencatat barang apa saja yang sudah dipakai…”
Dua jabatan yang dilakukan oleh OKBG-1 berada di bawah naungan kasubag tata usaha sehingga OKBG-1 hanya bertanggung jawab kepada kasubag
tata usaha untuk setiap pekerjaan yang dilakukan. Berbeda dengan BBPS-1 yang bertugas pada dua bagian yaitu kasubag TU dan Kasi Pelayanan, sehingga BBPS-
1 bertangung jawab kepada dua bagian juga menurut pekerjaan yang dilakukan.
4.2.4 Kesulitan Yang Dihadapi
Dalam melakukan pekerjaan masing-masing jabatan, keempat informan mengakui ada beberapa kesulitan yang dihadapi. Dengan pendidikan dan
pengalaman yang terbatas, setiap jabatan dituntut mampu melakukan tugas- tugasnya dengan baik. Dengan kemampuan yang dimiliki pegawainya, jabatan
rangkap yang diberikan harus bisa bertanggung jawab menyelesaikan pekerjaannya. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang diungkapkan oleh keempat
informan berikut ini: KP-1 :
“…kalo dibilang kesulitan,,, yah pasti ada lah ya. Walupun basic saya bukan dari perpustakaan, tapi itu bukan kesulitan bagi saya karena
saya bisa belajar tentang jabatan saya sekarang ini dari kasi pelayanan terdahulu yaitu Pak Sianipar. Yang menjadi kesulitan dalam menjalankan
tugas saya, yang pertama kurangnya sdm dalam bagian pelayanan.
Universitas Sumatera Utara
43
anggota saya hanya dua orang. Satu merangkap sebagai bendahara barang, dan satu lagi pelayanan perpustakaan keliling,,,”
“,,,dalam pelayanan perpustakaan keliling saya turun langsung ke lapangan didampingi oleh satu orang pegawai perpustakaan keliling dan
supir. Mobil perpustakaan keliling yang ada hanya 1 mobil, yang diisi dengan berbagai judul buku dengan kapasitas yang hanya bisa memuat
ratusan buku dari 9 klas buku. Tempat yang dikunjungi pusling berbeda lokasi dan pengguna. Bila hari ini pusling berkunjung ke sekolah, dengan
muatan yang terbatas, maka koleksi buku pelajaran pun terbatas. Bila pusling berkunjung ke daerah pantai, koleksi buku-buku nelayannya juga
terbatas, karena dicampur dengan buku lain seperti buku-buku umum, pertanian, peternakan, agama, dan lain-lain. Ini menyebabkan pengguna
kurang berminat membaca maupun meminjam buku pusling karena koleksi bukunya kurang sesuai dengan kebutuhan mereka. Jadi, alangkah
lebih baiknya lah jika mobil pusling bisa tambah. Yah minimal dua sajalah. Satu pusling khusus memuat buku-buku pelajaran bila berkunjung
ke sekolah-sekolah dan satu pusling lagi memuat buku-buku umum atau buku-
buku yang sesuai dengan lokasi kunjungan pusling berikutnya,,,”
“,,,kesulitan saya yang lainnya, tidak adanya sosialisasi mengenai perpustakaan selama saya menjabat sebagai kasi pelayanan selama
kurang lebih 8 bulan. Pengalaman dan pengetahuan saya tentang
Universitas Sumatera Utara
44
pelayanan perpustakaan dan yang berbau perpustakaan kan tidak ada. Saya hanya belajar dari lapangan dan dari kasi pelayanan sebelumnya.
Jadi menurut saya butuh diadakan sosialisasi perpustakaan agara saya bisa bertemu dengan pegawai-pegawai perpustakaan di tempat-tempat
lain agar bisa berbagi cerita, ilmu dan pengalaman…”
PS-1 : “…jabatan saya kan memang pengkatalogisasian, tapi waktu
mengkatalog buku-buku,
saya ngak
sendiri, kami
ada tim.
Pengkatalogisasian kan bagian dari akuisisi dan pengelolaan kepustakaan, jadi waktu mengkatalog buku, semua pegawai bagian
akuisisi dan pengelolaan dan kepustakaan ikut membantu. Kasi nya juga ikut turun tangan membantu jadi saya ngak terlalu sulit ngerjainnya. Trus
kalo kesulitan dalam pengkatalogisasian itu sih,,, pada waktu buku-buku yang mau dikatalog itu adalah buku berbahasa asing. Nentuin subjeknya
kan dari isi buku. Trus kalo bukunya bahasa asing, kita harus teliti dulu ngartiin judul sama isi bukunya biar ga salah nentuin nomor klass nya
nanti. Itu aja sih kayaknya…”
OKBG-1 : “…kalo kesulitan yang saya hadapi dalam pekerjaan saya,
pada waktu kedua pekerjaan harus dilakukan bersamaan. Misalnya pada waktu awal bulan. Pembagian gaji kan wajib dilakukan di awal bulan,
trus sebelum pembagian kan ada prosesnya. Trus kalo pekerjaan saya di bagian operator komputer juga banyak dan mendesak pada hari itu juga,
Universitas Sumatera Utara
45
saya harus mengorbankan dulu pekerjaan saya di bagian komputer sebentar sampai pembagian gaji selesai baru saya lanjutkan lagi…”
BBPS-1 : “…kesulitan saya dalam menghandle dua pekerjaan sekaligus
adalah pada waktu kedua pekerjaan harus dilakukan secara bersamaan. Misalnya pada waktu perpustakaan mengadakan pembelian barang.
Barang-barang yang dibeli kan dilimpahkan ke bagian bendahara barang untuk diperiksa kecocokannya dengan daftar dan jumlah pesanan. Dan
bila pada waktu bersamaan pengunjung perpustakaan juga ramai, saya harus pending dulu pekerjaan saya di bagian bendahara barang, biar bisa
melayani pengunjung, setelah itu baru saya lanjutkan lagi. Tapi kalo ada kawan yang bantu saya melayani pengunjung, saya tetap melanjutkan
pekerjaan saya di bagian bendahara barang…”
Berdasarkan penjelasan yang diberikan oleh KP-1, kurangnya sdm membatasi bagian pelayan dan informasi dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Selain itu, kurangnya pengalaman dan tidak adanya sosialisasi perpustakaan, membuat kasi pelayanan dan informasi kurang menyelami dan mendalami
pekerjaannya. PS-1 menyatakan kesulitan yang dihadapi dalam pekerjaan bukan kesulitan perseorangan karena dalam mengkatalogisasi buku-buku perpustakaan,
pekerjaan dilakukan bersama-sama dalam satu tim. Menurut OKBG-1 dan BBPS- 1
,
kesulitan yang mereka hadapi adalah mereka harus mengorbankan salah satu
Universitas Sumatera Utara
46
pekerjaan mereka demi menyelesaikan pekerjaan yang lebih membutuhkan mereka.
4.3 Rangkuman Hasil Penelitian