Landasan Hukum P E N D A H U L U A N

2 berdaya guna dan berhasil guna, transparansi dan akuntabel, kemitraan, pemberdayaan dan nondeskriminatif yang diakomodir rencana penanggulangan ancaman gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin kencang dan tanah longsor baik pada saat bencana, maupun pada tahap pasca bencana dengan tujuan memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana, membangun partisipasi dan kemitraan publik serta swasta dan menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh. Untuk menanggulangi bencana di Kabupaten Bulukumba, maka disusunlah RENSTRA BPBD Kabupaten Bulukumba Tahun 2011 – 2015 yang merefleksikan kebutuhan spesifik Kabupaten Bulukumba dengan mengacu pada kebijakan yang diamanatkan dalam RPJMD Kabupaten Bulukumba Tahun 2010 – 2015. B. Maksud dan Tujuan RENSTRA BPBD Kabupaten Bulukumba Tahun 2011-2015 disusun dengan maksud mengintensikan berbagai sumberdaya yang tersedia agar mampu meningkatkan akuntabilitas dan kinerja pemerintah daerah dalam bidang Pengurangan Resiko Bencana PRB. Sedangkan tujuannya, adalah : 1. Mengidentifikasi daerah yang beresiko terhadap berbagai bencana dan menyusun serangkaian tindakan pilihan yang akan dilakukan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana di Kabupaten Bulukumba. 2. Sebagai acuan bagi SKPD terkait dan lembaga pemerintah dan non pemerintah lainnya, serta seluruh pemangku kepentingan penanggulangan bencana di Kabupaten Bulukumba agar dapat melaksanakan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh.

C. Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan RENSTRA BPBD adalah Undang- undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana terutama Pasal 4 ayat 3 yang menyatakan bahwa tujuan upaya penanggulangan bencana adalah untuk “menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana, 3 terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh”. Selanjutnya Pasal 6 Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 menyatakan bahwa tanggung jawab Pemerintah dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana meliputi: 1. Pengurangan risiko bencana dan pemaduan pengurangan risiko bencana dengan program pembangunan; 2. Perlindungan masyarakat dari dampak bencana; 3. Penjaminan pemenuhan hak masyarakat dan pengungsi yang terkena bencana secara adil dan sesuai dengan standar pelayanan minimum; 4. Pemulihan kondisi dari dampak bencana; 5. Pengalokasian anggaran penanggulangan bencana dalam APBN yang memadai; 6. Pengalokasian anggaran penanggulangan bencana dalam bentuk dana siap pakai; dan 7. Pemeliharaan arsipdokumen otentik dan kredibel dari ancaman dan dampak bencana. Pasal 35 huruf a Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana menyebutkan bahwa dalam situasi tidak terjadi bencana salah satu kewajiban pemerintah adalah menyusun perencanaan penanggulangan bencana. Lebih lanjut Pasal 36 ayat 1 undang-undang tersebut menyebutkan bahwa perencanaan penanggulangan bencana ditetapkan oleh pemerintah sesuai dengan kewenangannya. Sedang pada ayat 2 disebutkan bahwa penyusunan perencanaan penanggulangan bencana dikoordinasikan oleh BNPBBPBD sesuai dengan kewenangannya. Penyusunan RENSTRA BPBD juga memperhatikan dan mengacu pada Undang-undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Undang-undang No. 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, Undang-undang No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, Undang- undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Undang-undang No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Undang- undang No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Undang-undang No. 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dari Korupsi dan Nepotisme, Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 4 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan Dan Pengelolaan Bantuan Bencana, Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008 tentang Peran Serta Lembaga Internasional Dan Lembaga Asing Non-pemerintah Dalam Penanggulangan Bencana, Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota, Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, Instruksi Presiden RI Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Keputusan Presiden RI Nomor 74 tahun 2001 tentang Tata Cara Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 tahun 2001 tentang Pelimpahan Pengawasan Fungsional Kepada Gubernur, Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 41 Tahun 2001 tentang Pengawasan Represif Kebijakan Daerah, Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, BAPPEDA, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Teknis Lainnya, Peraturan Daerah Nomor 12 tahun 2009 tentang Perubahan tentang Organisasi dan Tatakerja Inspektorat, BAPPEDA, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Teknis Lainnya.

D. Hubungan RENSTRA BPBD dengan Dokumen Perencanaan lainnya.