38
e. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bulukumba
f. Penyusunan Rencana Kerja SKPD g. Penyusunan DPPA SKPD
h. Penyusunan RKA Dan DPA SKPD; i. Penyusunan Laporan Tahunan BPBD;
j. Penyusunan Analisis Kebutuhan Pendataan Dan Pengadaan BarangJasa BPBD.
k. Penatausahaan Administrasi Umum Dan Kepegawaian
D. Peningkatan kualitas profesionalisme aparatur pemerintah
12.
Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
Prioritas Kegiatan : a. Pendidikan dan Pelatihan Formal;
b. Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan; c. Penyusunan dan Pengelolaan Perpustakaan
E. Penataan Kelembagaan da ketatalaksanaan Pemerintahan
13.
Program Penguatan Peraturan Perundangan dan Kapasitas Kelembagaan BPBD
Prioritas Kegiatan : a. Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.
b. Konsultasi Dan Koordinasi Kebijakan Pembangunan Dan Penanggulangan Bencana Unsur Pengarah .
c. Monitoring Dan
Evaluasi Penyelenggaraan
Pembangunan Dan
Penanggulangan Bencana Unsur Pengarah . d. Penyusunan Peraturan, PERDA Dan PROTAP Penanggulangan Bencana.
e. Standarisasi Pedoman-Pedoman Dan Acuan Penanggulangan Bencana Memperhatikan uraian program dan kegiatan tersebut diatas maka dapat
disimpulkan bahwa program dan kegiatan yang sifatnya umum dan berlaku bagi semua SKPD dalam Jajaran pemerintah Daerah Kabupaten Bulukumba adalah
program, 8, 9, 10 dan program 11. Sementara program 1, 2, 3, 4 dan 7 merupakan
39
program wajib BPBD Kabupaten Bulukumba dalam hal pencegahan dan kesiapsiagaan yang dilakukan sebelum terjadi bencana, atau dapat dikategorikan
sebagai kegiatan pengurangan resiko bencana Mitigasi. Program wajib pada saat terjadi bencana dan pasca bencana adalah program 5 dan 6.
40
BAB VI. PENDANAAN DAN ANGGARAN
Anggaran yang dibutuhkan untuk melakukan penanggulangan bencana selama 4 empat tahun kedepan belum dapat dihitung secara akurat, karena masih
menyesuaikan dengan kemampuan keuangan pemerintah daerah. Sumber pendanaan untuk pelaksanaan rencana penanggulangan bencana diperoleh dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara APBN, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD, dan dukungan dunia usaha serta lembaga donor. Anggaran yang berasal dari
dana APBN sesuai prioritas nasional yang akan dialokasikan secara rutin setiap tahun melalui anggaran BNPB untuk menjamin agar upaya penanggulangan bencana dapat
berjalan secara berkesinambungan. Begitu pula, anggaran penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah yang berasal dari dana APBD dialokasikan secara
rutin setiap tahun melalui anggaran BPBD Kabupaten Bulukumba. Sesuai Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana dan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana, dana penanggulangan bencana digunakan oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, BNPB danatau BPBD sesuai tugas pokok dan fungsinya. Dana penanggulangan bencana digunakan untuk tahap tidak ada bencana,
tanggap darurat dan pasca bencana. Dalam situasi tidak terjadi bencana, dana penanggulangan bencana dialokasikan untuk program-program pengurangan risiko
bencana. Dalam situasi ada potensi terjadinya bencana, dana penanggulangan bencana dialokasikan untuk kegiatan kesiapsiagaan, pembangunan sistem peringatan
dini dan kegiatan mitigasi bencana. Untuk mengantisipasi situasi tanggap darurat, pemerintah mengalokasikan dana siap pakai on-call budget yang harus selalu
tersedia untuk kebutuhan saat tanggap darurat. Sedangkan untuk tahap pasca bencana, pemerintah mengalokasikan dana bantuan sosial berpola hibah yang diberikan oleh
Pemerintah kepada Pemerintah Daerah. Pemerintah daerah mengajukan permohonan untuk dana ini kepada
pemerintah pusat melalui BNPB. Pengajuan anggaran kegiatan penanggulangan bencana dari instansi vertikal di daerah TNI, Kepolisian, Kanwil, BalaiBalai Besar
KementerianLembaga mengikuti ketentuan yang ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 24