Evaluasi Hasil dan Dampak Program SP-4 Kompetisi Leadership

penyebaran yang sudah merata. Perpustakaan ITS, Dengan adanya peningkatan jumlah akses bebas terbatas lewat internet dan juga jumlah anggota yang gratis akan menjamin pemerataan pengakses perpustakaan. Jurusan Kimia S1 FMIPA, penyebaran informasi jurusan cuma sebatas SMU se Jawa Timur. Sebaran daerah asal mahasiswa yang diterima tidak terdeteksi. Tidak jelas apa yang menjadi masalah dalam penerimaan mahasiswi terlalu besar dalam PMDK pada saat kelulusannya. MIS BAPSI, semua mahasiswa bisa melakukan pengisian FRS melalui jaringan ITS. Computer Center, CC berusaha memberikan pelayanan terbaiknya ke dalam ITS dengan menghilangkan biaya kontrak dan jaringan SIM. Academic Quality Assurance, supaya tidak membedakan pelayanan bagi penerima TPSDP dan non TPSDP. Perlu sosialisasi yang lebih intensif kepada semua pihak agar merasa tahu bahwa pentingnya standar kerja yang bermutu. Teaching Learning Center TLC, keberadaan modul-modul pengajaran berbasis multi media perlu diumumkan di web ITS.

2.2.3. Evaluasi Hasil dan Dampak Program SP-4 Kompetisi Leadership

Pada isu strategik ini, leadership yang terkait dengan semua penerima hibah sangat bagus, hal ini dapat dilihat dari komitmen pimpinan dalam penyediaan dana pendamping untuk program pengembangan, demikian juga para implementator memiliki komitmen yang tinggi. Relevance Program Studi Teknik Material, Usaha jurusan untuk memperkenalkan PS kepada industri sangat baik, terlihat dengan jumlah kerjasama dengan industri dan jumlah permintaan konsultasi teknik dari industri dengan capaian yang melampaui target. Publikasi dosen merupakan salah satu cara mempromosikan jurusan ke masyarakat industri. Capaian tahun pertama jumlah publikasi cukup baik dan dapat memenuhi target yang ditentukan tetapi capaian tahun kedua masih lebih kecil dari target.Perlunya promosi ke SMU-SMU untuk dapat meningkatkan minat calon mahasiswa baru meskipun sudah terbentuk web site jurusan. Program Studi Teknik Geodesi, Target dari kegiatan tidak ada. Capaian waktu tunggu lulusan untuk mendapat pekerjaan lebih lama dari baseline dan tidak dituliskan secara konsisten. Pada indikator kurikulum, capaian tahun 2005 3 bulan sedangkan pada indikator lulusan 5 bulan. IPK lulusan pada capaian tahun kedua lebih kecil dari baselaline meskipun tahun kedua meningkat. Nilai rata-rata TOEFL lulusan masih rendah. Tidak ada indikator kinerja dari kegiatan program peningkatan pola kemitraan Program Studi Biologi, tidak ada target kegiatan, tidak ada indikator berkaitan dengan isu ini. Berkaitan dengan adanya program pengembangan SDM, kualitas sarana dan prasarana pembelajaran, mestinya sudah dapat diamati outcome seperti: IPK dan lama studi. Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota, Indikator yang diberikan lebih kearah output bukan outcome. Indikator IPK rata-rata mahasiswa tingkat persiapan maupun tingkat sarjana dan prosentase jumlah mahasiswa yang mendapat nilai D dan E merupakan indikator kompetensi mahasiswa jika belum ada lulusan. Indikator ini lebih merupakan outcome. Academic Atmosphere Program Studi Teknik Material, Jumlah riset dosen pada capaian tahun pertama bagus, tetapi capaian tahun kedua masih jauh dibawah target yang ditentukan. Mestinya jumlah dosen yang melakukan riset diprosentasekan, termasuk keterlibatan mahasiswa dalam riset tersebut, sehingga interaksi dosen dengan mahasiswa dan dosen dengan dosen melalui riset ini akan tampak. Perlunya meningkatkan interaksi antar mahasiswa , antar dosen dan antar dosen dengan mahasiswa dengan kegiatan seperti seminar lokal dari hasil-hasil penelitian. Tidak jelas indicator kinerja jumlah peserta penyaji dalam seminar. Dosen atau mahasiswa, lokal, nasional atau bagaimana? Program Studi Teknik Geodesi, Tidak ada target dari kegiatan ini. Capaian tahun pertama dari kegiatan-kegiatan yang menunjang atmosfer akademik sama dengan baseline meskipun capaian tahun kedua lebih tinggi. Tidak tampak pelibatan mahasiswa dalam penelitian dosen. Hal ini juga dapat dilihat dari capaian lama penyelesaian TA baik tahun pertama maupun tahun kedua lebih tinggi dari baseline.Pemberian bantuan TA tidak ada dampaknya terhadap lama penyelesaian TA. Program Studi Biologi, Tidak ada target kegiatan. Tidak ada indikator kinerja berkaitan dengan isu ini Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota, Sudah baik dengan mengadakan kuliah tamu dan juga mengadakan seminar nasional akan dapat meningkatkan interaksi dosen dan mahasiswa di luar kelas reguler. Tidak ada kegiatan penelitian yang dapat meningkatkan interaksi dosen dengan dosen maupun dosen dengan mahasiswa. Internal Management Program Studi Teknik Material, pelayanan mahasiswa baik dengan terbentuknya SIM. Program Studi Teknik Geodesi, tidak ada target kegiatan. Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota, bagus dengan terbentukanya 5 buah Standar Pedoman pengelolaan Program Studi. Sustainability Program Studi Teknik Material, baik, dengan terjalinnya banyak kerjasama dengan industri dan adanya konsultasi teknik dari industri. Program Studi Teknik Geodesi,tidak ada kegiatan yang dilakukan untuk menjamin keberlanjutan program. Program Studi Biologi, kegiatan ini tidak ada indikatornya. Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota, sumber dana untuk keberlanjutan program masih harus digali melalui peningkatan kegiatan kerjasama Efficiency and Productivity Program Studi Teknik Material, Target IPK mhs tahap persiapan belum terpenuhi hingga tahun kedua, tetapi IPK mhs tahap sarjana, prosentase DO dan mahasiswa mendapat nilai D dan E sudah lebih baik dari target. Target IPK mhs tahap persiapan belum terpenuhi hingga tahun kedua, tetapi IPK mhs tahap sarjana, prosentase DO dan mahasiswa mendapat nilai D dan E sudah lebih baik dari target. Lama pengerjaan TA tidak dapat mencapai target di tahun kedua. Bila dikaitkan dengan jumlah mahasiswa yang terkait dengan riset dosen, hal ini sesuai dengan penurunan jumlah riset dosen di tahun kedua.Lama pengerjaan TA tidak dapat mencapai target di tahun kedua. Bila dikaitkan dengan jumlah mahasiswa yang terkait dengan riset dosen, hal ini sesuai dengan penurunan jumlah riset dosen di tahun kedua. Program Studi Teknik Geodesi, tidak ada target kegiatan. Dengan adanya program peningkatan kualitas pembelajaran dan laboratorium, belum terlihat adanya dampak terhadap lama penyelesaian TA, meskipun IPK lulusan pada capaian tahun kedua ada peningkatan dan lama studi menurun. Program Studi Biologi, program peningkatan kualitas pembelajaran dan daya dukung laboratorium belum menampakkan hasil.

2.2.4. Evaluasi Hasil dan Dampak Program Hibah Kompetisi A-2 Jurusan Matematika Leadership