11
Gambar 4. Pengukuran lengkung gigi secara sagital
dengan metode Lindsten
16
2.4 Suku Batak Mandailing
Penduduk Indonesia termasuk dalam ras Pleomongoloid, sebutan yang diberikan oleh Von Eickstedt untuk ras Melayu. Ras Pleomongoloid ini terdiri atas
Proto-Melayu Melayu Tua dan Deutro-Melayu Melayu Muda yang berasal dari Yunnan di Cina Selatan. Suku-suku yang termasuk Proto-Melayu adalah Batak,
Gayo, Sasak, dan Toraja sedangkan yang termasuk Deutro-Melayu adalah orang- orang Aceh, Minangkabau, Sumatera Pesisir, Rejang Lebong, Lampung, Jawa,
Madura, Bali, Bugis, Manado Pesisir, Sunda kecil Timur dan Melayu.
11,21
Ciri-ciri jasmani Melayu Tua pada umumnya terdapat pada bentuk kepala yaitu memiliki
kepala yang panjang dolicocephalic.
21
Suku Batak termasuk bagian dari ras Proto-Melayu merupakan suku terbesar yang menempati Sumatera Utara yang terdiri dari enam sub-group yaitu Toba,
Simalungun, Karo, Pakpak, Mandailing dan Angkola.
11
Berdasarkan Badan Pusat Statistik BPS, suku Batak merupakan suku terbesar di Sumatera. Suku Batak Mandailing masuk ke dalam bagian Batak secara
luas karena Batak merupakan representasi suku-suku Batak, yang memiliki akar budaya dan wilayah yang sama.
11
Batak Mandailing terdiri dari beberapa kelompok
Universitas Sumatera Utara
12
marga atau clan. Marga-marga tersebut antara lain adalah Lubis, Nasution, Harahap, Hutasuhut, Batubara, Matondang, Rangkuti, Perinduri, Pulungan dan Daulay. Marga-
marga mayoritas paling besar jumlah warganya yang terdapat pada suku Batak Mandailing adalah marga Lubis dan Nasution.
22
Universitas Sumatera Utara
13
2.5 Landasan Teori
Pertumbuhan dan Perkembangan Lengkung gigi
RA dan RB
Lebar lengkung gigi Panjang lengkung gigi
Ras Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
Lingkungan Kebiasaan oral
Malnutrisi fisik
Genetik
Batak Toba
Simalungun Karo
Pakpak Angkola
Mandailing Proto-Melayu
Deutro-Melayu Metode Pengukuran Lengkung Gigi
Metode Raberin pada masa gigi permanen
Metode Lindsten pada masa gigi bercampur
Universitas Sumatera Utara
14
2.6 Kerangka Konsep
Genetik
Ukuran Lengkung gigi RA dan RB
Pertumbuhan dan Perkembangan Lengkung gigi RA dan RB
Tansversal Sagital
L33 L66
L77 L61
L71 L31
Lingkungan Jenis
Kelamin Ras
Laki-laki Otot masseter
Testosterone
Diet Perempuan
Otot masseter Testosterone
Diet
Jenis Kelamin
Universitas Sumatera Utara
15
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan rancangan cross-sectional dengan melakukan pengukuran lengkung gigi berdasarkan suku Batak Mandailing
pada mahasiswa FKG USU.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Departemen Biologi Oral Fakultas Kedokteran Gigi USU.
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian untuk melakukan pengukuran lengkung gigi dilakukan pada bulan Februari sampai Maret 2014.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah mahasiswa FKG USU yang masih aktif perkuliahan berumur 18 – 21 tahun.
3.3.2 Sampel Penelitian
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah mahasiswa FKG USU. Teknik pemilihan sampel adalah purposive sampling dimana subjek diambil
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Universitas Sumatera Utara