29
BAB 5 PEMBAHASAN
Studi tentang lengkung gigi merupakan bagian penting di bidang kedokteran khususnya kedokteran gigi. Dimensi dan bentuk lengkung gigi menjadi pertimbangan
utama bagi para dokter gigi, khususnya dalam memperkirakan perubahan pertumbuhan yang akan datang dan stabilisasi perawatan.
6,24-25
Nilai normal untuk lengkung gigi ras Kaukasoid belum tentu merupakan ukuran lengkung gigi normal
bagi ras lainnya, maka perlu diadakan penyesuaian nilai normal ukuran lengkung gigi rahang atas maupun rahang bawah pada masing-masing ras, khususnya untuk
berbagai suku bangsa di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai rata-rata ukuran lengkung gigi
rahang atas dan rahang bawah klas I Angle pada mahasiswa suku Batak Mandailing FKG USU yang berumur antara 18 hingga 21 tahun, terdiri dari 23 orang laki-laki
dan 23 orang perempuan. Lengkung gigi rahang atas dan rahang bawah klas I Angle dipilih sebagai sampel disebabkan klas II dan klas III Angle mempunyai bentuk dan
ukuran yang berbeda dengan klas I. Dari penelitian Nojima 2001 menunjukkan lebar lengkung mandibular klas II lebih kecil dibanding klas I, sedangkan klas III
mempunyai lebar lengkung gigi mandibular lebih besar dari klas I dan klas II tetapi mempunyai panjang lengkung yang lebih pendek. Dalam penelitian ini sampel yang
diambil adalah klas I Angle karena merupakan pertumbuhan lengkung gigi yang normal.
26
Data dianalisis dengan uji -T untuk membandingkan secara statistik rata-rata ukuran model lengkung gigi rahang atas dan rahang bawah antara laki-laki dan
perempuan. Hasil penelitian yang terlihat pada tabel 1 dan 2 menunjukkan rata-rata ukuran lengkung gigi rahang atas dan rahang bawah dalam arah transversal L33,L66
dan L77 dan sagital L31,L61 dan L71 secara keseluruhan. Pada tabel 3 dan 4 menunjukkan rata-rata ukuran lengkung gigi rahang atas dan bawah dalam arah
transversal L33, L66 dan L77 dan sagital L31, L61 dan L71 berdasarkan jenis kelamin. Pada tabel 5 menunjukkan rata-rata ukuran lengkung gigi antara rahang atas
Universitas Sumatera Utara
30
dan bawah dalam arah transversal L33, L66 dan L77 dan sagital L31, L61 dan L71 pada laki-laki dan perempuan.
5.1 Hasil rata-rata uji statistik ukuran model lengkung gigi rahang atas dan rahang bawah pada mahasiswa suku Batak Mandailing
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 1 tentang rata-rata ukuran lengkung gigi rahang atas berbeda dengan hasil penelitian Anwar dan Fida 2011 tentang
variasi klinis dimensi lengkung dan bentuk lengkung gigi rahang atas dan bawah antara berbagai tipe wajah. Penelitian Anwar dan Fida 2011 diperoleh ukuran rata-
rata arah transversal L33 33,50 mm, L66 51,10 mm dan L77 58,00 mm pada tipe wajah hypodivergent, ukuran rata-rata L33 35,10 mm, L66 50,90 mm dan L77
57,90 mm pada tipe wajah normodivergent dan ukuran rata-rata L33 33,70 mm, L66 50,60 mm dan L77 56,80 mm pada tipe wajah hyperdivergent. Nilai rata-rata
yang diperoleh lebih kecil dibanding pada mahasiswa suku Batak Mandailing di FKG USU. Pengukuran lengkung gigi rahang atas pada mahasiswa suku Batak Mandailing
FKG USU arah transversal L33, L66 dan L77 lebih besar daripada lengkung gigi arah transversal pada tipe wajah hypodivergent, normodivergent dan hyperdivergent.
Hasil engukuran lengkung gigi rahang atas pada penelitian Anwar dan Fida 2011 diperoleh ukuran rata-rata arah sagital L31 10,80 mm, L61 30,50 mm dan L71
46,00 mm pada tipe wajah hypodivergent, ukuran rata-rata L31 10,90 mm, L61 31,30 mm dan L71 46,10 mm pada tipe wajah normodivergent dan ukuran rata-
rata L31 10,20 mm, L61 29,00 mm dan L71 44,80 mm pada tipe wajah hyperdivergent
. Nilai rata-rata yang diperoleh lebih besar dibanding pada mahasiswa suku Batak Mandailing di FKG USU.
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 2 tentang rata-rata ukuran lengkung gigi rahang bawah pada suku Batak Mandailing FKG USU juga berbeda dengan hasil
penelitian Anwar dan Fida 2011, tentang ukuran lengkung gigi rahang bawah berbagai tipe wajah. Penelitian Anwar dan Fida 2011 diperoleh ukuran rata-rata
arah transversal L33 26,60 mm, L66 45,00 mm dan L77 54,00 mm pada tipe wajah hypodivergent, ukuran rata-rata L33 27,50 mm, L66 44,80 mm dan L77
Universitas Sumatera Utara
31
53,90 mm pada tipe wajah normodivergent dan ukuran rata-rata L33 26,60 mm, L66 44,10 mm dan L77 52,00 mm pada tipe wajah hyperdivergent. Nilai rata-rata
yang diperoleh pada mahasiswa suku Batak Mandailing FKG USU arah transversal L33 lebih kecil pada tipe wajah normodivergent, sedangkan pada tipe wajah
hypodivergent dan hyperdivergent nilai rata-rata yang diperoleh pada suku Batak
Mandailing FKG USU lebih besar. Pengukuran lengkung gigi rahang bawah arah transversal lainnya L66 dan L77 pada mahasiswa suku Batak Mandailing FKG
USU juga lebih besar daripada nilai lengkung gigi rahang bawah arah transversal L66 dan L77 pada ketiga tipe wajah dalam penelitian Anwar dan Fida. Sedangkan pada
penelitian Anwar dan Fida 2011 diperoleh ukuran rata-rata arah sagital adalah L31 7,60 mm, L61 25,70 mm dan L71 41,10 mm pada tipe wajah hypodivergent,
ukuran rata-rata L31 6,90 mm, L61 25,90 mm dan L71 41,50 mm pada tipe wajah normodivergent dan ukuran rata-rata L31 5,90 mm, L61 25,30 mm dan L71
40,10 mm pada tipe wajah hyperdivergent. Nilai rata-rata yang diperoleh pada mahasiswa suku Batak Mandailing FKG USU arah sagital L31, L61 dan L71 lebih
kecil daripada nilai rata-rata yang diperoleh ketiga tipe wajah. Penelitian Hasibuan MK 2009 terhadap lengkung gigi rahang bawah pada
mahasiswa FKG-USU ras Deutro-Melayu diperoleh ukuran rata-rata arah transversal L33 25,98 mm, L66 45,75 mm dan L77 54,17 mm. Nilai rata-rata yang
diperoleh lebih kecil dibanding pada mahasiswa suku Batak Mandailing di FKG USU. Nilai L66 lebar intermolar pertama pada mahasiswa suku Batak Mandailing
FKG USU lebih besar 0,512 mm daripada mahasiswa FKG USU ras Deutro Melayu. Nilai L77 pada mahasiswa suku Batak Mandailing FKG USU lebih besar 1,328 mm
daripada mahasiswa FKG USU ras Deutro Melayu. Pengukuran secara sagital L31 pada mahasiswa suku Batak Mandailing FKG USU lebih kecil 0,091 mm daripada
mahasiswa FKG USU ras Deutro Melayu. Nilai L61 pada mahasiswa suku Batak Mandailing FKG USU lebih kecil 0,798 mm daripada mahasiswa FKG USU ras
Deutro Melayu. Nilai L71 pada mahasiswa suku Batak Mandailing FKG USU lebih kecil 0,503 mm daripada mahasiswa FKG USU ras Deutro Melayu.
Universitas Sumatera Utara
32
Berdasarkan hasil penelitian Jesika 2012 tentang ukuran bentuk lengkung gigi rahang bawah pada mahasiswa suku Batak di Fakultas Teknik dan FKG USU,
didapat ukuran lengkung gigi rahang bawah arah transversal yaitu L33 26,808 mm, L66 46,756 mm dan L77 55,485 mm dan ukuran lengkung gigi arah sagital L31
4,365 mm, L61 23,727 mm dan L71 39,634 mm. Hasil penelitian tersebut berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan dimana ukuran lengkung gigi
mahasiswa suku Batak Mandailing FKG USU arah sagital didapati lebih besar daripada mahasiswa suku Batak FKG dan Fakultas Teknik USU sedangkan arah
transversal ukuran lengkung gigi mahasiswa suku Batak Mandailing FKG USU lebih kecil daripada mahasiswa suku Batak FKG dan Fakultas Teknik USU. Aghinotri G
dan Gulati M 2008 menyatakan bahwa perbedaan panjang dan lebar lengkung gigi dapat dipengaruhi oleh kebudayaan, lingkungan , ras dan tipe wajah, faktor lainnya
adalah jenis kelamin, genetik, letak geografis dan diet.
27
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 3 dan 4, dinyatakan bahwa ukuran lengkung gigi rahang atas dan rahang bawah pada mahasiswa suku Batak Mandailing
FKG USU pada laki-laki lebih besar daripada perempuan. Ukuran lengkung gigi rahang atas dan rahang bawah arah transversal terdapat perbedaan yang bermakna
antara laki-laki dan perempuan sedangkan ukuran lengkung gigi rahang atas dan rahang bawah arah sagital tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara laki-laki
dan perempuan. Hasil ini sesuai dengan penelitan Raberin 1993, Hasibuan MK 2009, Lim Rui Liang 2010 dan Jesika 2012.
Secara umum ukuran lengkung gigi arah transversal laki-laki adalah lebih besar secara signifikan dari perempuan, Raberin 1993 juga mengatakan bahwa
ukuran lengkung gigi tergantung pada jenis kelamin. Hal ini karena disebabkan adanya faktor kekuatan fungsional, kebiasaan makan, sikap tubuh seperti cara
berjalan dan trauma lebih berpengaruh pada laki-laki daripada perempuan. Ukuran lengkung gigi arah sagital pada laki-laki lebih besar dari perempuan dapat disebabkan
ukuran mesio-distal gigi geligi pada laki-laki lebih besar dari perempuan dan menyebabkan ukuran lengkung gigi pada arah sagital lebih besar dibandingkan
Universitas Sumatera Utara
33
perempuan.
6
Pada penelitian ini ukuran L33 dan L77 antara laki-laki dan perempuan dijumpai tidak ada perbedaan yang signifikan.
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5, dinyatakan bahwa rata-rata ukuran lengkung gigi antara rahang atas dan rahang bawah pada laki-laki maupun perempuan
mahasiswa suku Batak Mandailing FKG USU didapati lengkung gigi rahang atas lebih besar daripada rahang bawah. Ukuran lengkung gigi rahang atas dan rahang
bawah arah transversal dan sagital pada laki-laki maupun perempuan terdapat perbedaan yang bermakna antara lengkung gigi rahang atas dan rahang bawah. Hal
ini sesuai karena sampel yang digunakan merupakan oklusi normal Klas I Angel yang merupakan pertumbuhan lengkung gigi yang normal.
26
Universitas Sumatera Utara
34
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN